setibanya Naura di rumah ia segera menuju kedalam kamarnya dan membersihkan dirinya di dalam kamar mandi setelahnya Naura keluar dari dan segera melaksanakan ibadah solat Zuhur.
kemudian Naura menuju ke dapur untuk membantu bi Nani masak sekalian Naura ingin makan siang karena perutnya saat ini sudah sangat meronta-ronta meminta jatah siangnya.
"Bi Nani masak apa tuh,?" tanya Naura memeluk Bi Nani dari belakang.
"masak sayur sup dan ayam kecap manis, tadi bibi di bantu juga sama nyonya tapi sekarang nyonya sedang memanggil tuan Darwin dan tuan muda Nathan," balas Bi Nani
Naura mengangguk mengerti dan membantu bi Nani menata makanan di meja makan dengan talent sudah menjadi rutinitas nya setiap hari Naura membantu bi Nani menata meja makan untuk keluarga majikanya.
beberapa saat kemudian pak Darwin, mama Maya berserta Nathan datang menghampiri meja makan yang akan mereka santap siang itu.
setelah menata makanan Naura ingin kembali ke dapur namun mama Maya menahan tangan dan menyuruhnya untuk bergabung makan bersama karena mama Maya ingin membicarakan sesuatu.
sejak kematian Bi Tami 2 tahun yang lalu mama Maya ingin sekali mengangkat Naura menjadi anaknya namun Naura menolaknya karena Naura merasa sangat tidak pantas apalagi asal usul hidupnya saja Naura tidak tau.
akhirnya cara terakhir dan terjitu yang mama Maya punya adalah menjodohkan anaknya dengan Naura dengan beralasan dirinya sakit. (the power emak-emak ya 😏😏 ).
"mama ingin membicarakan sesuatu," ucap mama Maya mulai serius menatap ke arah papa Darwin dan papa Darwin hanya membalas dengan senyuman.
"Mama saat ini sedang sakit berat dan diagnosa mama hidupnya tidak akan lama lagi," ungkap mama Maya dengan wajah sendu.
Nathan yang mendengar hal itu langsung menghentikan makanya sedari tadi ia sangat malas mendengar diskusi antara Naura dengan mamanya.
"maksud mama apa,? " tanya Nathan datar.
papa Darwin pun mulai memerankan aktingnya atas suruhan mama Maya kalau papa Darwin tidak mau mengikutinya maka jatah papa Darwin lah yang jadi taruhannya.
dengan bagusnya papa Darwin bersandiwara menangis sambil memeluk mama Maya, yah orang tua Nathan sangat ingin sekali Nathan menikah sama Naura kalau tidak dengan cara begini pasti Nathan tidak akan mau menikah atau mau di jodohkan oleh Naura.
"jangan akting, mama dan papa sangat tidak cocok," ujar Nathan menatap mamanya dengan datar.
"Dasar anak ini ." batin mama Maya sambil melirik ke arah apk Darwin.
"mama tidak bohong sayang, ini mama surat diagnosa dari dokter, " pinta mama Maya memberi surat konsultan dari dokter ke Nathan.
Nathan mengambil surat itu lalu membacanya dengan seksama namun Nathan masih tidak percaya dengan kedua orangtuanya mungkin ini hanya akal-akalan mama Maya saja.
"aku bukan anak kecil ma, " jelas Nathan datar dan melempar surat itu ke lantai.
Naura yang merasa tidak enak dengan keberadaanya berada di tengah-tengah perkelahian antara ibu dan anak itu membuat Naura meminta izin untuk pergi namun mama Maya tidak mengizinkannya.
"kalau kamu tidak percaya silahkan telfon dokter Ilham dia akan menjelaskan tentang riwayat penyakit mama," ujar mama Maya menatap sedih ke arah Nathan dengan wajah sendu.
"mama dokter Ilham adalah dokter pribadi keluarga ini dan otomatis mama sudah bekerja sama dengannya, " tegas Nathan dengan wajah datarnya, ia sudah tidak berselera makan dan segera pergi dari meja makan namun tak berapa lama mama Maya langsung pingsan seketika.
Membuat papa Darwin dan Nathan yang melihatnya menjadi panik begitu pula Naura, papa Darwin segera menghubungi dokter Ilham untuk datang ke rumahnya dan Nathan sudah mengangkat tubuh mama Maya dan membaringkannya dengan pelan di atas sofa.
Kepala mama Maya bersandar di paha Naura. Naura segera memberikan minyak angin ke hidung mama Maya dengan tangan Naura yang gemetar. sejujurnya Naura sudah tidak mampu melihat hal seperti ini pasal traumanya saat kematian Bi Tami.
Tidak menunggu lama dokter Ilham datang dan mengecek kondisi mama Maya dengan talent sambil memasang ekspresi sangat menghawatirkan yang membuat Nathan menjadi panik walau begitu wajah Nathan masih tetap setia terlihat datar.
"baiklah nyonya saya akan memainkan peran saya dengan baik ." batin dokter Ilham.
"Maafkan saya pak Darwin sepertinya penyakit yang di derita mama Maya sudah semakin parah kita harus membawanya ke Singapura, di sana peralatan medisnya lebih terjamin, " ujar dokter Ilham.
Nathan yang mendengar hal itu hanya memutar kedua matanya ia sangat tau bahwa ini hanya akal-akalan orangtuanya. Nathan mendekat ke tubuh mama Maya walau Nathan terbilang anak yang dingin namun sebenarnya hatinya sangat lembut dan penyayang.
" Ma, sudahlah aku tau mama hanya berpura-pura, jangan membodohi Nathan ," jelas Nathan sambil menyentuh tangan mama Maya.
Mama Maya membuka matanya dengan perlahan saat ia merasakan Nathan menyentuh tangannya. mama Maya menatap anakannya dengan wajah sendu, agar bisa membuat anakannya menjadi luluh.
" mama minta satu hal sama kamu, " Pinta mama Maya.
"mama minta apa sama Nathan ?" tanya Nathan.
"mama minta Nathan untuk menikahi Naura ya sayang mama tidak akan tau hidup mama berapa lama lagi mama tidak ingin meninggalkan mu sendiri setidaknya kalau ada Naura dia pasti bisa mengurus mu degan baik " Pinta mama Maya lembut membuat Nathan dan Naura kaget.
"apa ...!" ucap Nathan dan Naura secara serentak dan saling menatap.
N & N bersambung.....
👍**like
💬 komentar
❤️favorit**
🎟️ vote
🥀☕ berikan hadiah jika kalian menyukai novel ini
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Rika Khoiriyah
lahhhhhhh🤦🤦🤦
2023-03-11
0
Rika Khoiriyah
wuahhhh mantappppppp👍👍👍👍
2023-03-11
1
Syahlia Aida
mama ada2 saja. smg g sakit beneran
2023-01-11
1