Gerbang hitam

Terdengar satu ledakan keras ketika terjadi benturan antara kakek Rangga dengan sesosok yang baru muncul dari sebuah Gerbang portal hitam tersebut.

“Keik... keik... tidak buruk untuk ukuran manusia yang belum menerima sistem.” terdengar suara agak parau yang keluar dari mulut makhluk tersebut.

Kakek Rangga hanya mengabaikan omongan dari Mahkluk yg mirip manusia dan terus kembali menyerangnya, tujuannya cuma satu membalas kematian dari anak dan menantunya juga harus melindungi Rangga yang masih didalam rumah, terus menyerang walau dia tahu kalau bukan tandingan Mahkluk itu.

Ketika terjadi benturan yang amat keras itu Rangga yang berada dalam rumah terkejut dan segera berlari keluar dari rumah, keterkejutan melanda Rangga ketika melihat kakeknya bertarung dengan Mahkluk yang agak aneh yang belum pernah dia liat sepanjang hidupnya, sesosok mahkluk yang menyerupai bentuk tubuh manusia tapi memiliki ekor yang berada di belakangnya, pertarungan kakek dan mahkluk itu telah banyak menghancurkan benda benda serta tanaman yang berada disekitar mereka.

Dan ketika pandangan Rangga beralih kepada dua sosok tubuh manusia yang terbaring, ditanam rasa keterkejutannya semakin bertambah dan Rangga betul betul mengenali dua tubuh yang terbaring disana.

“Ayah... Ibu...”

Tanpa memperdulikan bahaya dari hasil pertarungan antara kakek dan Mahkluk itu yang menciptakan gelombang angin yang sangat kuat, Rangga berusaha mendekati tubuh ayah dan ibunya, emosi langsung melanda jiwa dan raga Rangga marah, sedih semuanya bercampur menjadi satu, sambil terduduk lemas disamping kedua tubuh yang merupakan ayah dan ibunya, dilihat nya banyak genangan darah tanpa disadari olehnya air mata nya jatuh sendiri.

“Ayah... Ibu...” tertunduk pandangan Rangga dengan lemah dan lemas dia pandangi kedua sosok tubuh ayah dan ibunya yang telah mati, tanpa perlu kejelasan dengan pasti pikirannya langsung tertuju pada mahkluk itu, pasti mahkluk itu yang telah membunuh kedua orang tuanya, tanpa basa basi dan mengumpulkan semangat hidupnya, pandangan Rangga tertuju pada pertarungan kakek dan Mahkluk itu, tanpa pikir panjang Rangga pun mulai membatu dan menyerang Mahkluk itu dan membantu kakeknya.

“Mundurlah Rangga dia buka lawanmu.”

“Rangga tidak penduli walau sedikit tenaga dalam Rangga yang kakek pernah ajarkan dulu Rangga akan membunuh Mahkluk itu.”

Teriak Rangga lantang, ternyata Rangga telah mempelajari tenaga dalam yang diajarkan oleh kakeknya, dan sepertinya kakek Rangga sendiri menguasai teknik tenaga dalam yang lebih baik dari Rangga yang dipelajarinya semasa hidupnya, karena itulah tubuh kakeknya masih terlihat segar bugar dimasa tuanya yang ternyata itu hasil dari olah kanuragannya.

“Mundurlah Rangga masih ada waktu untuk membalas dendam kedua orang tuamu, asah kembali tenaga dalam yang pernah kakek ajarkan padamu.” sambil bertarung kakeknya mencoba untuk menasihati Rangga yang merupakan cucu harapannya.

“Rangga tidak perduli kek...”

“Keik keik keik...” terdengar suara yang keluar dari mahkluk tersebut sepertinya dia sedang menertawakan dua manusia yang berada didepannya, segera dia tambah daya serangnya kepada kedua orang itu terutama fokusnya pada Rangga yang begitu kesulitan mengikuti pergerakan darinya.

“Mati...” teriak Mahkluk itu dan satu pukulan mendarat ketubuh Rangga.

Bukk...

Seketika itu juga Rangga langsung muntah darah walau tubuhnya sudah diperkuat dengan tenaga dalamnya tapi tenaga dalamnya masih begitu lemah, melihat Rangga yang terkena pukulan kakeknya pun menjadi marah langsung saja tanpa memperdulikan dirinya kakeknya Rangga menyerang dengan membabi-buta apa lagi ketika ekor Mahkluk tu langsung tertuju dan mengarah ke tubuh Rangga yang tak bisa bergerak akibat luka yang dideritanya, langsung saja kakeknya Rangga mencoba menggagalkan serangan ekor Mahkluk tersebut dengan mecoba memutuskan ekor Mahkluk tersebut dengan sisi tangannya yang telah dialiri oleh tenaga dalam.

Duarrrr...

Terdengar benturan sekali lagi yang menciptakan hempasan angin ketika tangan dan ekor Mahkluk itu berbenturan, tapi walaupun sudah berusaha sekuat tenaga ekor tersebut hanya bergeser sedikit dari tujuannya yang semula ke arah dada Rangga menjadi berubah mengenai lengannya Rangga, dan hanya menciptakan luka gores sedikit saja pada ekor tersebut tapi tidak dengan Rangga lengannya langsung tertembus ekor itu walau hanya tertembus sedikit saja tapi menciptakan luka trauma pada Rangga, Rangga pun langsung berguling menahan rasa sakit yang dideritanya seperti ada rasa panas yang mendera di lenganya dan meninggalkan luka tebus yang yang cukup lebar dan sepertinya membuat tulang lenganya juga patah.

Sedangkan kakeknya sendiri ketika gagal menyelamati cucunya pandangannya teralihkan pada Rangga, dan pada saat itu tangan Mahkluk itu langsung tertuju ke leher kakeknya Rangga dan mencekiknya.

“Keik Keik... bodoh sekali.”

Kakek nya Rangga pun berusaha untuk meloloskan lehernya dari Cengkraman Mahkluk itu, tapi sepertinya Cengkraman Mahkluk itu begitu kuatnya tanpa mengulur ulur waktu langsung saja tangan mahkluk itu mematahkan leher kakeknya Rangga.

Krakkkk...

Terdengar suara patahan tulang yang berasal dari leher kakeknya Rangga walau suara nya pelan tapi karena suasa disana yang begitu hening, hingga suara yang pelan saja terdengar dengar jelasnya dan suara itu terdengar jelas oleh Rangga.

“Ka... kek...” terdengar suara yang agak parau dari Rangga yang sedang menahan rasa sakitnya tapi apa yang dilihat oleh Rangga terlihat jelas olehnya, mahkluk itu telah membunuh kakeknya, pada dasarnya pertarungan itu tidak lebih dari satu menit dan sepertinya itu bukan pertarungan melainkan hanya bermain main bagi mahkluk itu, seperti layaknya seekor kucing yang sedang mempermainkan mangsanya.

Tanpa menghiraukan luka yang dialaminya, Rangga mencoba untuk berdiri dan mengumpulkan kekuatannya segera ia berlari menerjang mahkluk itu.

“Mati kau...“ Teriak Rangga lantang.

Tapi dengan santainya Mahkluk itu mengibaskan tanganya ke arah Rangga, segera saja angin yang kuat menerpa tubuh Rangga dan Rangga pun terpental dengan jauhnya, raungan rasa sakit pun keluar dari mulut Rangga sepertinya banyak tulang tulangnya yang telah patah. Tanpa menghiraukan apa yang terjadi pada Rangga mahkluk itupun mulai kembali menyerang Rangga dengan jalan perlahan lahan dia menuju kearah Rangga.

“Keik Keik... untuk ukuran manusia yang akan menjadi ancaman dikemudian hari begitu lemah Keik Keik...”

Sambil memandangi Rangga dari atas sampai bawah yang begitu lemah dan tak berdaya.

“Keik Keik... perintah yang menyesatkan.”

Ketika ucapan dari mahkluk itu berakhir, tinju mahkluk itu pun segera tertuju ke kepala Rangga yang terbaring lemas ditanah, tapi sebelum tinju itu menyentuh kepala Rangga mendadak gerbang portal yang berwarna hitam pekat itu beresonansi dengan cahaya cahaya putih, dan pada saat itu juga tinju mahkluk itu mendadak terhenti ditengah jalan dalam sekejap dan tak mau bergerak lagi.

“Keik Keik... jangan ikut campur kau.” terdengar ucapan marah dari mahkluk itu, sambil mahkluk itu mencoba untuk mengerak gerakkan tubuhnya, tapi pada saat itu juga dengan sekejap mahkluk itu mulai tersedot kembali kearah gerbang portal tempat dia keluar tadi yang telah bercampur dengan cahaya cahaya putih yang berputar putar seperti menciptakan daya hisap yang cukup kuat untuk menarik kembali Mahkluk itu masuk kedalam gerbang portal, tapi yang anehnya yang tersedot masuk kedalam hanya Mahkluk itu dan lingkungan disekitarnya seperti pepohonan atau benda benda disekitarnya tak bergerak seperti tidak terkena imbas dari daya hisap gerbang portal tersebut.

“Keik Keik... tidakkk...” teriak mahkluk itu yang segera lenyap masuk kedalam gerbang portal dan tak lama gerbang portal itu pun lenyap, meninggalkan Rangga yang terbaring lemas jatuh pingsan serta lingkungan yang porak poranda dari hasil pertarungan sebelumnya.

Tak lama cahaya segera menyinari tubuh Rangga.

‘Selamat anda terpilih menjadi Pejuang’

https://rairinproject.blogspot.com/p/gerbang\-hitam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!