Aku berjalan menyusuri pelataran. Hamparan rumput hijau menyejukkan mata. Taman bunga yang penuh dengan aneka bunga warna-warni. Ada air mancur yang terletak di pojok taman juga sebuah ayunan dari besi. Aku terus berjalan mengamati sekelilingku.
Nampak perempuan pribumi berkebaya dan berkain jarik berjalan sambil menenteng bakul berisi cucian. Dia terus berjalan menuju ke arah halaman belakang. Oh, rupanya di situ tempat untuk menjemur pakaian.
Dan rumah ini. Ya, aku berdiri di depan rumah ini. Rumah keluarga Van Kemmers. Aku seperti memasuki kehidupan masa lampau. Entah tahun berapa ini ya?
Seorang pria paruh baya nampak sedang menyapu daun-daun dari pohon mangga yang rontok. Pria itu kurus tinggi dan berkulit gelap. Apa dia pembantu di keluarga Van Kemmers ya? lalu ada sepasang bocah perempuan dan laki-laki asyik bermain bola. Wah, anak-anak Belanda. Mungkin itu anak-anak keluarga Van Kemmers.
Langit nampak cerah. Aku kembali menatap sekeliling. Nampak pohon kersen dan pohon angsana berdiri dengan tegak di sepanjang pelataran. Rumah ini begitu teduh dan menyejukkan.
Pandanganku terpaku pada sosok perempuan muda berambut ikal pirang yang sedang duduk di tepian kolam. Wajahnya tertunduk, nampaknya dia sedang fokus pada sesuatu dihadapannya. Tangannya memegang sehelai kertas dan sebatang pensil. Sepertinya perempuan itu sedang melukis.
Aku penasaran. Siapakah perempuan muda itu? rasa penasaranku semakin kuat saat semilir angin menyibakkan rambutnya. Seketika wajahnya yang sedari tadi tertunduk mulai terangkat. Dia cantik sekali. Sangat cantik. Hatiku berdesir, semakin ingin mendekatinya dan...
"Bangun Bayu, kamu gak sholat subuh?" teriak Mama.
Aah, cuma mimpi. Aku tertegun, mimpi itu sangat nyata. Bahkan aku masih ingat detail dari mimpi itu. Rumah ini, suasana di halaman depan, pepohonan, bunga-bunga aneka warna, sepasang anak kecil berwajah bule, seorang wanita pribumi yang sedang menjemur pakaian, lalu laki-laki bertubuh kurus yang sedang menyapu rontokan daun dan wanita cantik itu. Siapa dia ya?
"Malah bengong. Bukannya ke belakang dan segera sholat!" Mama mengagetkanku.
Bergegas aku ke belakang untik mengambil wudhu. Selesai sholat aku kembali merebahkan diri sambil mengingat lagi mimpi itu. Apa benar aku memimpikan keluarga Van Kemmers? mereka datang ke mimpiku untuk berkenalan? rasa ingin tahuku tentang sejarah keluarga Van Kemmers semakin - menjadi.
"Malah bengong lagi. Kamu sakit?" tanya Mama.
Aku terkejut melihat Mama yang tiba tiba munculdi balik jendela. Rupanya Mama sedang menyiram bunga. Duh, Mama bikin kaget saja.
"Minum obat kalau gak enak badan Bay. Sarapan dulu sebelum minum obat! tadinya, Mama mau tolong kamu untuk antar Mama ke pasar."
Aku pun sarapan dan bersiap- siap mengantar Mama ke pasar. Lalu Mama bercerita tentang niatnya untuk berjualan lagi. Mama ingin mencoba peruntungan baru di sini. Sebelumnya di Palembang, Mama sukses berjualan mpek mpek.
Mama memasarkan jualannya secara offline dan juga online. Pelanggan Mama terus bertambah karena mpek mpek buatan Mama yang rasanya juara. Mamaku memang hebat. Mama tipe wanita yang tidak mau bergantung sepenuhnya pada suami. Meski gaji Ayah sudah lebih dari cukup, tapi dari dulu Mama berprinsip, menjadi perempuan harus bisa mandiri dalam hal keuangan.
"Halaman depan itu kayaknya cocok ya untuk dijadikan warung tenda. Mungkin kita bisa buka cafe kecil-kecilan di situ, Bay!" kata Mama.
Aku mengamati lagi halaman luas rumah ini. Teduh dan strategis. Ditambah lagi, bentuk rumah ini yang unik dan artistik, pasti bisa menjadi daya jual yang cukup mendukung.
"Gimana, Bay? setuju gak kalau Mama buka warung mpek mpek di sini."
"Ide bagus Mah. Tapi lihat dulu bagaimana kondisi masyarakat di sini. Saran Bayu sih, mending Mama jualan mpek mpeknya kecil-kecilan dulu lah, misalnya secara online. Jangan langsung buka warung, Mah."
"Iya Bay. Ini kan baru rencana Mama aja." Jawab Mama.
Aku pun bersiap mengeluarkan motor untuk mengantar Mama ke pasar. Ayah, Galih dan Ratna sudah berangkat ke tempat beraktivitas masing-masing. Di rumah cuma tinggal aku berdua dengan Mama.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
tina yusuf
aduh cuma tinggal berdua saja ,takut dong
2023-02-06
0
SENJA ROMANCE
Van Kammers? menarik nih, lanjut baca ya Thor
2022-11-14
0