2 Maret 2020. Jam menunjukkan pukul 11:50.
Di Jakarta timur.
Hari ini sangat cerah. Langit biru dengan sedikit awan dan matahari yang begitu menyilaukan.
Di jam segini orang-orang masih sangat sibuk. Banyak pekerja kantoran yang masih sibuk dengan layar monitor didepannya. Tidak hanya orang berseragam saja, tapi pedagang-pedagang juga sangat sibuk melayani pembelinya.
Disebuah restoran yang ramai, ada beberapa siswa sekolah, mereka masih memakai seragam sekolahnya. Mereka sedang berkumpul di sana. Dengan sebatang rokok di tangannya, sesekali mereka menghisap rokoknya.
" Fuuhh... Adrian, apa kau serius, kau dipukuli oleh Nathan sampai pingsan? " Seseorang yang duduk dengan ekspresi mengejek.
" Hah?! Kemarin aku hanya lengah saja! Sebelumnya, aku sudah memukulnya sampai pingsan! Kalau aku serius, aku tidak akan bisa dipukuli olehnya!" Adrian dengan jengkel mematikan rokoknya.
" Heh! Alasan! Itu memalukan untuk dipukuli oleh orang kurus sepertinya! " Orang lainnya.
" Diam bajing*n! Hari ini aku ingin menghajarnya, tapi dia malah tidak sekolah! Aku ingin memperlihatkan kalau kemarin itu, aku hanya lengah saja!"
Sebenarnya, Adrian sedikit ketakutan. Setelah menerima pukulan dari Nathan, dia tau kalau pukulannya itu sangat hebat. Setiap pukulannya mengenai titik terlemah dari wajah.
Untuk menjaga image nya, dia berpura-pura terlihat kuat dan berani. Dan hari ini, Adrian memanggil seluruh komplotannya bukan untuk menghajar Nathan. Tapi, untuk jaga-jaga, semisal Nathan menghajarnya, dia akan bersembunyi dibalik mereka.
' sial.. ini memalukan! Ini semua gara-gara si Nathan brengsek itu! Akan ku hajar dia nanti! ' Adrian sangat kesal di hatinya.
"Oi adrian! Kau ingin membuat si Nathan menderita, kan? bukankah si Nathan itu, menyukai si Amanda dari kelas B? " Kata salah satu dari mereka.
" Ah, ya aku pernah mendengarnya... Si Nathan katanya diam-diam memperhatikannya. Emangnya kenapa..? " Adrian bingung dan bertanya.
" Hehe... Dari pada menyiksa fisiknya, akan jauh lebih baik, kalau menyiksa mentalnya! " Dia memasang ekspresi menjijikkan dengan air liur yang keluar dari mulutnya.
" ... Tapi bagaimana? Dan kenapa kau memasang ekspresi seperti itu?! "
Tidak hanya Adrian yang kebingungan dan heran, tapi semua teman-temannya juga penasaran dengan apa yang di maksud olehnya.
" Hehehe... Aku punya rencana, kita tangkap si Nathan. Lalu, kita culik si Amanda. Dan setelah itu, kita mainkan dia dihadapan si Nathan! "
Tidak terlalu jelas, tapi mereka mengerti dengan apa yang dimaksud olehnya. Masing-masing dari mereka ada yang memiliki ekspresi senang dan ekspresi ragu-ragu.
" Lumayan loh... Si Amanda itu sangat cantik! Dia bahkan terkenal di sekolah lain! Tidakkah kalian tergoda?! "
Orang-orang yang tadinya ragu-ragu, setelah berhalusinasi di kepalanya. Mereka langsung semangat dan senang. Bahkan Adrian yang tadinya tidak menginginkan hal seperti itu, mendadak bersemangat.
' hehe.. itu bagus! Si Nathan pasti bakal menjadi gila setelah orang yang di cintai nya, dirusak di depan matanya!'. Adrian dengan semangat membayangkan ekspresi yang akan di tunjukkan oleh Nathan.
Masing-masing dari mereka sangat bersemangat hanya dengan berhalusinasi saja. Tapi, sayang sekali, hal seperti itu, tidak akan pernah terjadi. Karena, dunia yang damai ini akan berakhir dalam waktu 5 menit lagi. Semua pikiran kotor mereka, tidak akan pernah terwujud.
" Hey lihat! Bukankah itu Nathan?" Salah satu orang yang melihat dari balik kaca.
" Mana..? Aah! Iya! Itu dia! "
Sontak, semuanya langsung melihat ke luar dari balik kaca.
" Hahaha! Tidak ku sangka, akan secepat ini untuk melihatnya menderita! Semuanya! Ayo kita samperin dia! " Adrian dengan semangat mengajak mereka semua.
Teman-temannya juga terlihat bersemangat. Mereka bergegas keluar dari restoran.
Tidak jauh dari tempat mereka berada. Diluar ada Nathan sedang berjalan di tengah-tengah keramaian orang. Dia memakai setelan kemeja hitam dan sebuah jaket hitam panjang. Nathan menggendong sebuah tas yang cukup besar dan terlihat berat.
" Sungguh hari yang sangat indah..." Nathan berhenti di tengah keramaian orang.
Nathan melihat langit yang cerah dengan matahari yang sangat menyilaukan.
" Sangat disayangkan, kalau hari yang begitu indah ini.. akan berakhir kurang dari 5 menit lagi..."
Nathan melihat ponselnya yang sedang menunjukkan pukul 11:56.
Nathan melihat-lihat sekelilingnya. Disekitarnya banyak orang yang lalu-lalang. Orang-orang yang berjalan kaki dengan cepat, orang-orang yang memakai sepeda dan orang-orang yang sedang mengendarai kendaraannya.
Ekspresi wajah dari orang-orang itu sangat beragam. Ada yang terlihat senang sampai ada juga yang terlihat sedang menahan rasa sedihnya.
' manusia memang sangat beragam ya.. selama puluhan tahun sebagai manusia terakhir, aku hanya melihat para iblis yang memiliki wajah buruk saja... Mereka selalu terlihat marah kepada ku...' Nathan menghela nafas.
Mengingat tentang peperangan itu, membuatnya sedikit bersyukur, karena bisa lagi melihat sesamanya.
Ketika Nathan sedang memikirkannya, tiba-tiba saja, segerombolan orang yang lebih tinggi darinya, mengurunginya. Mereka melihat Nathan dengan seringai di wajahnya.
Nathan sedikit terkejut dan kebingungan. Dia tidak mengerti akan apa yang terjadi sampai sampai membuatnya di kerumuni oleh banyak orang.
' orang-orang ini...'
Setelah menganalisa setiap wajah dari mereka. Nathan mulai mengerti apa yang terjadi.
Nathan tau, kalau orang-orang ini adalah komplotan dari Adrian. Di sana, Adrian terlihat sangat percaya diri.
" Oi Nathan! Kenapa hari ini kau tidak sekolah? Apa kau takut di hajar oleh ku?! " Adrian dengan wajahnya yang dipaksakan untuk terlihat menakutkan.
Nathan hanya menghela nafas dan melihat lagi ponselnya.
' 3 menit lagi..'
Nathan kemudian meletakkan tasnya di lantai dan mulai mengeluarkan sesuatu dari dalamnya.
" Oi sialan! Kenapa kau mengabaikan ku?! Apa kau mau dihajー?!!"
Sebelum Adrian menyelesaikan ucapannya. Dia berhenti, ketika melihat apa yang di keluarkan oleh Nathan, dari dalam tasnya.
Nathan mengeluarkan sebuah pisau yang cukup panjang. Itu adalah pisau untuk memotong sebuah daging. Bentuknya tidak terlalu besar, tapi panjangnya cukup untuk di samakan dengan roti baguette.
*Roti panjang khas Prancis.
" H-hey... T-tenanglah... Ayo kita bicara baik-baik... " Adrian ketakutan. Keringat dingin membanjiri tubuhnya.
Tidak hanya Adrian saja, tapi semua teman-temannya juga ketakutan. Sedikit demi sedikit, mereka mundur perlahan.
Itu wajar, ketika seseorang yang sedang memegang sebuah pisau panjang berada di hadapan mu, bahkan walaupun orang itu tidak akan melakukan apapun. Tapi tetap saja, rasa takut akan muncul dan menyuruh mu untuk berhati-hati.
Insting dari setiap makhluk hidup sudah diatur. Ketika mereka dalam bahaya, secara langsung, insting akan menyuruh untuk berlari atau tidak, bertahan. Langkah mundur dari mereka adalah insting untuk bertahan.
" Tinggal 2 menit lagi. Sebaiknya, kalian nikmatilah langit yang biru itu... " Ucap Nathan.
Sambil memegang pisau, Nathan memperhatikan langitnya.
Tidak mengerti apa yang di maksud oleh Nathan, mereka semua hanya saling memandang.
2 menit yang damai ini adalah sesuatu hal yang berharga. Karena Setelahnya, mereka tidak akan bisa menikmati kedamaian lagi.
' tinggal 1 menit lagi... '
Nathan mempersiapkan dirinya. Beberapa kali dia menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya.
Sebuah suara detik jam terdengar. Semakin lama, suara itu semakin mendebarkan.
Tikー
Tokー
Tikー
" Ku peringatkan. Sebaiknya, kalian tutup mata kalian." Nathan menutup matanya.
Adrian dan yang lainnya, masih kebingungan dengan apa yang dimaksud olehnya.
... Tokー
Nathan melepaskan ponsel yang di pegangnya. Ketika ponsel itu menyentuh tanah, jam membeku di pukul 12:00.
' ini dia...'
Sliiiingー
Cahaya matahari tiba-tiba menjadi lebih terang. Semua orang yang ada di sana terkejut akan hal itu. Mereka ribut akan sesuatu yang mendadak seperti itu.
Swoopー
Tiba-tiba, matahari seperti ditelan oleh sesuatu. Dan semuanya menjadi gelap gulita. Langit yang biru itu tiba-tiba menghilang.
Boomー!
Seperti suara ledakan, langit kembali bercahaya. Sayang sekali, kali ini bukan langit biru yang menyambut, tapi langit yang merah dengan awan yang hitam.
Langit yang biru itu, seolah-olah telah di telan dan di gantikan oleh langit yang berwarna merah.
Itu bukanlah pemandangan indah, kata suram lebih tepat disematkan kepadanya.
Semua kejadian barusan, terjadi dalam sekejap. Semua orang masih kebingungan. Bukan hanya otaknya saja yang kebingungan, tapi penglihatannya juga sama.
Mata mereka menerima cahaya yang begitu terang dan tiba-tiba berubah menjadi gelap. Itu menyebabkan penglihatan mereka terganggu.
[ TUTORIAL AKAN DIMULAI SEKARANG.]
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
pisces✨
^ ^
( ・ω・)
_ノ ヽ ノ \_
`/ `/ ⌒Y⌒ Y ヽ
( |三ヽ人 / |
| ノ⌒\  ̄ ̄ヽ ノ
ヽ___>、___/
|( 王 ノ〈
/ミ`ー―彡ヽ
/ ヽ🍆/ )
2021-11-29
2
Restu Dewa
kayak pernah baca di web lain dan bentuknya bukan novel tapi komik
2021-11-14
3
mothur
semangat terus
2021-11-01
1