CHAPTER 2 : KEMBALI

Di kegelapan yang tak memiliki dasar.

Nathan tenggelam di kegelapan itu.

' aku sudah meledakkan diri dan aku mati... Kuharap si kepar*t itu, mati juga.... Kalau dirinya mati, aku akan sangat senang, karena berhasil membalas dendam. Tapi... Aku sangat yakin, kalau dia tidak mungkin mati hanya karena itu... Dia benar-benar monster yang super kuat...'

Nathan membuka matanya. Yang dirinya lihat hanyalah kegelapan yang sangat pekat.

' sialan... Pada akhirnya, aku mati juga, ya... Jadi begini kah? Rasanya mati... Kegelapan yang tak memiliki ujung ini, sampai kapan aku akan terjatuh...? '

Nathan mengingat tentang teman-temannya yang sudah lama meninggalkannya terlebih dulu.

'Yah... Pada akhirnya, aku juga menyusul kalian, ya.... Kuharap mereka tidak marah... Mereka selalu mengoceh tentang diriku untuk tetap hidup... '

Nathan mulai teringat, tentang seseorang yang paling berharga bagi dirinya.

Seorang wanita yang selalu bersama dengannya. Wanita itu memiliki paras yang sangat cantik. Rambut hitam yang terurai kebawah, dan mata hitamnya yang sangat indah.

Senyumannya selalu teringat oleh Nathan. Bahkan, senyumannya itu adalah salah satu hal terpenting dalam otaknya.

'...Apa sekarang, aku bisa bertemu kembali dengan mu, Thresa...? Bahkan sampai sekarang, aku sangat menyesal karena tidak bisa melindungi mu....

Kuharap, kau akan memaafkan ku... '

Nathan menutup kembali matanya.

Kenangan demi kenangan menghujani kepala Nathan yang sedang terhanyut dalam kegelapan.

Saat dirinya sedang terhanyut dalam kenangannya. Nathan sekali lagi, membuka matanya.

"...!!! "

Ketika dirinya membuka matanya, Nathan langsung terkejut. Nathan terkejut, karena apa yang sekarang dia lihat adalah hamparan langit yang sangat luas.

Langit itu begitu biru dengan banyak awan putih yang menyertainya.

Nathan sedang berbaring di sebuah dataran yang seluas langitnya. Dataran itu terlihat seperti sebuah kaca. Dan membuatnya terlihat, seolah-olah langit itu sendiri.

".... Sudah berapa lama, aku tidak melihat langit yang biru...? Ini begitu biru.... Dan indah... "

Nathan mengangkat tangannya. Dia mencoba untuk menggapai langitnya.

Dia mungkin terlihat bodoh, karena mencoba untuk menggapai langit. Tapi, dirinya hanya rindu akan langit se-biru itu. Selama ratusan tahun, Nathan hanya melihat langit merah yang terlihat sangat suram.

Hidung Nathan bergerak.

" Haa... Di sini wangi dan tidak bau busuk... Ini adalah tempat yang hidung ku inginkan... "

Nathan berdiri dan melihat-lihat sekelilingnya.

" Tapi... Sebenarnya dimana ini....? Dan juga, pilar-pilar itu sangat besar! Aku tidak bisa melihat ujungnya!"

Di sekelilingnya, terdapat beberapa pilar putih yang menjulang ke langit. Pilar-pilar itu tidak memiliki ujung. Seolah-olah langit yang luas itu, di topang olehnya.

" Aku yakin aku sudah mati.... Jadi, kemungkinan ini adalah akhirat, Mungkin...? "

" Itu benar. Kamu sudah mati... " sebuah suara yang sangat indah dari atas langit.

"..?!!"

Seseorang turun dari langit dan membenarkan perkataan Nathan. Nathan yang tidak menyadarinya, langsung terkejut.

' sebelumnya, aku tidak bisa merasakan kehadirannya! ' dalam hatinya, Nathan sangat terkejut.

"... Tapi, kamu salah, kalau mengira ini adalah akhirat... " Dia melanjutkannya sambil terbang turun ke bawah.

Sosok itu perlahan-lahan mulai terlihat jelas oleh pandangan Nathan.

Kepakan demi kepakan terdengar dari sayap yang seputih awan di sana.

Sosok itu mendaratkan kakinya dengan gemulai. Dia berdiri tidak jauh dari posisi Nathan berada.

Seorang wanita berambut emas dengan warna mata yang sama seperti rambutnya. Rambutnya yang panjang, bergelombang sampai menyentuh lantai.

"....Tempat ini disebut dengan, the horizon. Perbatasan antara dunia dan akhirat."

Nathan terkejut setelah melihat sosoknya dengan jelas.

' aku terkejut karena dia Sungguh sangat cantik... Tapi, yang membuatku lebih terkejut adalah sayap dan cincin di atas kepalanya itu! Aku pernah melihat sosok sepertinya.... Dia pasti seorang malaikat! Kekuatan yang di pancarkan nya... Sungguh luar biasa...'

Nathan tersadar kembali. Dirinya menarik nafas dan membuangnya. Walaupun Nathan terkejut dengan kehadiran seorang malaikat di depannya, tapi Nathan mencoba untuk tetap tenang.

" Siapa kau...? Dan kau bilang ini adalah perbatasan dunia dan akhirat. Kenapa aku berada disini dan bukan di akhirat? " Nathan bertanya.

" Perkenalkan, saya adalah Rafael. Pemimpin para malaikat sekaligus tombak terkuat dari para dewa agung." Dalam nada bicaranya, terdapat sebuah kebanggaan yang sangat tinggi.

Ketika Rafael mengucapkannya, dia memancarkan pancaran kekuatan yang lebih besar.

'.... Terdengar sangat sombong. Tapi, dia memang sangat pantas. Dari pancaran kekuatan yang dikeluarkan nya... Sekarang aku yakin, kalau dia hampir setara dengan si demon god! '

Nathan sedikit waspada, dia tidak mengetahui apa yang akan dilakukan oleh malaikat itu. Apakah dia musuh atau bukan, Nathan sangat mewaspadainya.

" Tidak perlu waspada seperti itu. Saya tidak akan melakukan apapun kepada anda. Kehadiran saya disini adalah untuk mewakili para dewa agung. Saat ini para dewa agung tidak bisa memperlihatkan wujudnya di depan anda. Jadi, saya lah yang menggantikannya..." Rafael tersenyum.

"... Baiklah. Jadi, jawab pertanyaan ku yang tadi. Kenapa aku berada disini? Seharusnya seseorang yang sudah mati akan berada di akhirat. "

" Para dewa agung ingin memberikan sebuah kesempatan kepada anda... "

" Hah? Kesempatan untuk apa...? " Nathan bertanya dengan sedikit kebingungan.

" Mengulang kembali. Anda akan diberikan kesempatan untuk mengulang kembali semuanya. Dengan kata lain, anda akan kembali ke masa lalu. Tentunya, ingatan Anda tidak akan dihapus. Anda masih akan mengingat semuanya.... "

Setelah mendengar apa yang di bicaranya. Mata Nathan perlahan-lahan terbuka lebar. Ekspresi ketidakpercayaan terlihat di wajahnya.

' aku bisa kembali ke masa lalu...? Terlebih ingatanku tidak akan di hapus.... Apa sesuatu seperti itu, bisa terjadi...? '

" Haaa...~ entah kenapa, eksepsi anda seperti tidak percaya. Tapi, asal anda tahu! Para dewa agung bisa melakukan apa saja! Mengembalikan anda ke masa lalu hanya hal kecil bagi mereka! "

" Tapi.... Kenapa....?"

" .... Itu karena, mereka sangat tertarik kepada anda. Terlebih, salah satu dewa agung sangat menginginkan hal itu terjadi... " Rafael sedikit menurunkan nada bicaranya.

" Siapa yang sangat menginginkannya...? Untuk aku kembali ke masa lalu... "

" ーItu aku! "

Swooosー

Sebuah cermin yang sangat besar muncul di antara pilar yang berada di sebelah kiri.

Nathan yang mendengar suara itu lebih terkejut.

Suara yang tidak asing baginya. Dan suara yang paling dibencinya olehnya. Kata-kata yang pernah diucapkan olehnya, terukir di hati Nathan.

" kau ini lemah! Kau masih jauh dibawah ku!"

" Bersama denganku. Ayo kita sama-sama menghancurkan menara lainnya"

Ingatan tentang, uluran tangannya serta ekspresi wajahnya, sangat terbenam dalam kepala Nathan.

" Bajing*n! Agares!!! " Nathan menjadi sangat marah ketika tau kalau yang berbicara itu adalah musuh yang paling dibenci olehnya.

Di dalam cermin itu mulai memperlihatkan sosok dari agares. Tapi, ada yang berbeda dari penampilannya. Saat ini agares kehilangan beberapa anggota tubuhnya. Dia kehilangan satu tanduk dan lengan kanannya. Itu karena, disebabkan oleh ledakan Nathan.

Agares adalah tipe orang yang sangat bangga dengan pencapaiannya. Dia sudah menghancurkan 10 menara tanpa terluka. Tapi kali ini, ada seseorang yang mampu menghilangkan anggota tubuhnya. Dan itu membuat harga dirinya jatuh. Karena itu dia menginginkan Nathan untuk mengulang semuanya. Agar dia bisa membunuh Nathan tanpa cedera.

Nathan dengan sigap langsung memasang kuda-kuda nya. Kemudian Nathan mencoba memanggil senjatanya.

' apa ?! Aku tidak bisa memanggil senjata ku! '

Biasanya, Nathan hanya perlu membayangkan ada senjata di tangannya. Tapi kali ini, senjatanya tidak keluar seperti biasa.

Tidak ada senjata, tidak membuat Nathan menyerah. Dia mengepalkan tangannya dan penembakan sebuah cahaya.

Bangー

Cahaya itu menuju cermin nya. Tapi sebelum cahayanya mencapai cermin, Rafael memantulkannya.

" Tidak sopan! "

" Minggir sialan! Apa kau juga sekutunya hah?! "

" Aku adalah malaikat yang hanya patuh pada para dewa agung. Dan beliau adalah salah satunya! Kalau kau melawan disini, aku akan menghalangi mu! "

Rafael sangat marah. Sehingga membuat nada bicaranya yang sopan tadi, hilang begitu saja. Dia sekarang terlihat sangat berbeda dari beberapa saat sebelumnya.

' cih... Sialan... Aku tidak memiliki senjata. Kekuatan ku juga masih belum pulih. Terlebih dia juga sangat kuat!... hah.. ini menjengkelkan tapi, aku tidak ingin bertarung melawannya...'

Nathan mencoba untuk tenang kembali. Beberapa kali dirinya menarik nafas dalam-dalam dan membuangnya.

" Sudah cukup, diam lah. Yang 'tertinggi' akan datang. " Suara lainnya.

Setelah suara itu muncul, cermin lainnya mulai muncul di sebelah kanan.

Swooossssー

Sebuah angin yang sangat besar mulai memunculkan sebuah cermin yang lebih besar dari kedua cermin sebelumnya.

Cermin itu muncul di tengah-tengah keduanya.

Rafael yang tadinya marah, langsung berbalik ke arah cermin itu dan membungkuk.

""" Selamat datang... """

Semua yang ada di sana, menyambutnya dengan hormat. Kecuali Nathan yang hanya kebingungan.

' apa yang terjadi?! Siapa orang yang berada dibalik cermin itu?! Dia bisa membuat demon god membungkuk! '

" Hey! Kamu tidak sopan sekali! Sekarang kamu berada di hadapan the supreme being god! Tundukan kepala mu! " Rafael marah kepada Nathan yang hanya berdiri saja.

" Cukup Rafael. "

Sebuah suara tanpa intonasi, keluar dari cermin itu.

" Dimengerti. " Rafael membungkuk.

" Nathan, ya... Aku sangat tertarik denganmu. Walaupun kau sudah kehilangan teman-teman mu dan hanya berjuang sendirian. Tapi kau tetap maju dan terus melawan para iblis yang dipimpin oleh agares... Aku cukup terkesan dengan apa yang kau lakukan. "

Nathan yang mendengarkannya, terus menatap cermin itu.

" Ini pertama kalinya, aku tertarik terhadap sesuatu. Aku masih ingin melihat perjuangan mu. Karena itu, aku memberikan kau kesempatan untuk mengulang semuanya dari awal dengan ingatan mu masih utuh. Jadi, bagaimana menurutmu..? Apa kau akan menerimanya? "

Nathan menutup matanya dan berpikir dalam kepalanya.

' ini adalah kesempatan yang luar biasa. Tapi, apa aku harus mengulangi rasa sakit kehilangan orang-orang yang berharga bagi ku...? '

" Terima saja, sialan! " Agares berbicara.

' sudah ku putuskan. Aku akan menerimanya! Dia bilang ingatanku akan utuh! Jadi, aku bisa bertambah kuat lebih cepat dengan mengandalkan pengetahuan ku yang sekarang! Aku yakin, aku bisa jauh lebih kuat dari sekarang! Dan aku akan membunuh si sialan agares!'

Nathan mengabaikan agares dan hanya fokus berpikir.

" Baiklah. Aku terima! Kirim kembali aku ke masa lalu! " Ucap Nathan.

Nathan yang menerimanya. Membuat agares menjadi sangat senang.

" Bagus! Bagus!"

" Baiklah.. ketika kau kembali. Semua mahkluk hidup tidak akan mengingat apa yang pernah terjadi. Yang bisa mengingatnya hanya kau dan diriku... " Ucap the supreme being god.

Langit yang luas itu mulai berubah menjadi sebuah mekanisme jam yang sangat rumit. Mekanisme itu berbunyi dan berputar searah jarum jam.

" Bahkan, kalau aku tidak mengingat semua kejadian itu. Tetapi perasaanku yang ingin mencabik-cabik mu! Akan terbenam dalam diriku dimasa lalu! Bersiaplah! Aku pastikan akan membuat mu lebih menderita! " Agares berbicara dengan marah.

Nathan yang mendengarkannya mulai tertawa.

" Hahaha! Kau salah sialan! Kali ini! Kali ini, akan ku pastikan kau mati! Aku akan membunuhmu dengan cara yang paling menyakitkan! "

Ambisi yang kuat terlihat di mata Nathan.

Begitu pula dengan agares. Dia memiliki ambisinya juga.

" Baiklah. Sekarang, aku akan mengembalikan mu ke masa lalu... Atas izin ku. Ku perintahkan waktu untuk berputar balik. "

Tok tikー

Suara jam.

Mekanisme yang sangat besar itu mulai bergerak mundur.

Penglihatannya Nathan mulai kabur.

Sebelum Nathan kehilangan kesadarannya. Sosok yang di sebut the supreme being god, memperlihatkan wujudnya.

Nathan lebih terkejut karena melihat sosoknya itu.

' apa-apaan.... kenapa ada mahluk yang sangat luar biasa cantik sepertinya....? Tidak, sebuah kata-kata saja, tidak cukup untuk menggambarkan kecantikannya.... '

" Aku tidak sabar untuk bertemu dengan mu lagi... "

Dia berbicara dan tersenyum kepada Nathan sebelum Nathan kehilangan kesadarannya.

Dan sekali lagi, Nathan terhanyut dalam sebuah kegelapan.

Terpopuler

Comments

mothur

mothur

semangat terus

2021-11-01

1

MALIN KUNDANG [KEDURHAKAAN]�

MALIN KUNDANG [KEDURHAKAAN]�

kayak salah satu manhwa tower

2021-10-15

0

MALIN KUNDANG [KEDURHAKAAN]�

MALIN KUNDANG [KEDURHAKAAN]�

kok kayak dejavu ya?

2021-10-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!