Di Semester Pertama, aku dan Reyhan saling mengincar rangking kelas. Tentunya sebagai yang nomor satu.
"Hei,... kalau nilai semester ini aku nomor satu, kau harus mengikuti perintahku!" kata Reyhan tiba-tiba padaku.
Tentu saja aku kaget dan tidak mau begitu saja menerima tantangannya.
"Kenapa? Jangan-jangan kau takut ya?" tanyanya lagi. Membuat emosi jiwaku langsung membara.
"Tidak! Tapi untuk apa aku harus mengikuti aturanmu?"
"Kalau kau yang ranking satu, aku juga akan terima apa yang kau perintahkan. Deal khan?"
Aku panas. Kesal sekali dengan ucapannya. Makin terpacu juga untuk mengikuti kompetisi tak tertulis dengan si Reyhan.
Ini pertarungan sengit.
Aku belajar mati-matian disemua bidang. Disemua mata pelajaran. Berharap dan berdoa mendapatkan hasil yang maksimal, yakni mengalahkannya hingga jadi yang kesatu.
Seminggu masa ulangan semester benar-benar menguras energiku. Tenaga juga fikiran. Aku juga jadi gemar mojok di perpus sekolah yang konon terkenal keangkerannya.
Tapi demi menjadi si nomor satu, aku abaikan rumor-rumor horror itu.
...............
Hari yang dinantikan tiba. Hari dimana kami menerima raport dari hasil nilai-nilai pelajaran kami selama di semester kesatu ini.
Tentu saja jantungku berdebar sangat kencang. Jam bergerak teramat lambat bagiku untuk segera mendapatkan buku raportku secepatnya.
Hhhh.....
Reyhan tersenyum penuh kemenangan padaku. Tatapan matanya yang misterius membuatku takut akan perjanjian yang kami lakukan.
Nama absennya memang lebih dulu dipanggil. Sesuai susunan abjad huruf depan nama kami yang tertulis dibuku absensi kelas.
Reyhan Pratama.
....
....
....
....
Sheila Namarina.
Aku berdebar membuka buku raportku. Ini seperti mendapatkan sepucuk surat cinta rasanya yang membuatku penasaran ingin segera tahu hasilnya.
Deg deg deg deg deg.....
Lemas lututku melihat tulisan angka yang tertera di tulisan PERINGKAT/RANKING :.........
Kedua (2)
Hiks.
Ternyata aku masih yang kedua. Aku masih jadi bayangan bagi Reyhan.
Aku hanya mampu menenggelamkan wajahku kepapan mejaku. Lemas lunglai rasanya tubuh ini.
Apalagi, Reyhan seperti telah menantiku untuk menepati janji 'mengikuti perintah'ku.
Dia terlihat kalem. Hanya menyodorkan secarik kertas ke arah mukaku.
Bertulis : ....... JADILAH PACARKU SELAMA KELAS SATU
Hah?!?!
Tentu aku kaget.
"Hei, Bambang! Kita ini masih kelas satu SMP! Belum saatnya cinta-cintaan apalagi pacar-pacaran!"
Tentu saja aku nge-gas membaca tulisan memo nya.
Dan sontak seluruh isi kelas bersorak. Mereka akhirnya malah rusuh dan heboh. Suasana ramai setelah bu Irna, wali kelas kami keluar dari kelas kami.
"Terima, Terima, terima!"
"Ayooo... Kesatu dan kedua. Bersatu dan bersama! Hahahaha....!"
Semua riuh bersorai. Memberi semangat agar aku menerima si Reyhan. Dan semakin terpojok setelah melihat tulisannya 'JANJI ADALAH HUTANG'.
Siapa pula yang ngucapin janji!?!
Aku hanya bisa bergumam dalam hati.
Hingga akhirnya kepala ini mengangguk sekali. Tapi berkali-kali tepukan tangan para teman sekelas bersahut-sahutan.
Bahkan beberapa teman cowok langsung memanggul tubuh Reyhan hingga posisinya kini diatas bahu Tabrani, salah seorang teman cowok yang cukup akrab dengannya karena posisi duduknya yang tepat didepan kami.
Hadeh! Lebay tingkat dewa!
Terang saja aku cukup pusing melihat tingkahnya. Merasa akan berlanjut ini bullian sampai semester berikutnya. Hiks! Reyhan, Reyhan....
Aku si kedua resmi jadi pacar si kesatu.
Harus senang atau menangis? Harus bahagia ataukah harus bersedih?
Kini aku punya PACAR PERTAMA.
...💞💞💞BERSAMBUNG💞💞💞...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 195 Episodes
Comments
Your name
Hadir Thor..
2021-12-20
6
Xianlun Ghifa
paket komplit untuk mu Thor 5 ⭐ like komen dan favorit. jika berkenan mohon dukungannya untuk mampir di karya receh saya Tumbal Cinta Jalan Ke Surga dan Madu Ku
2021-12-18
5
Na Gi Rah
kakak aku mampir, bagus nih sampe sini dulu lanjut nanti ya kk🌷❤️
2021-12-02
4