Pulang sekolah jein dan yona langsung datang ke alamat yang ada di kertas itu
Jein dan yona melihat xio mi yang sedang membersihkan tempat tidur di ruang inap itu
"Xio mi bagaimana kamu bisa di sini?"tanya yona khawatir
"Panjang deh ceritanya, kita pulang dulu yuk, aku udah mendingan ni"ucap xio mi
Mereka bertiga pulang dulu ke sekolah untuk menjemput sepeda xio mi, setelah itu mereka langsung ke tepi danau untuk membicarakan masalah semalam
Di lain sisi kevin juga ikut mereka, kevin di bonceng oleh xio mi, karna kevin hanya bisa di lihat oleh xio mi sendiri
Beberapa menit kemudian mereka sampai di danau itu, di sana mereka membentangkan tikar dan duduk bersama
"Xio mi bagaimana bisa kamu di rumah sakit?"tanya yona lagi
"Semalam aku bertemu dengan hantu yang bawa kapak, tiba tiba saja aku pingsan, dan pas sadar aku sudah di rumah sakit, aku tidak tau apa yang terjadi"ucap xio mi berbohong memandang ke arah kevin, kevin hanya mengangguk tanda setuju dengan apa yang di ucapkan xio mi
"apa masih ada yang sakit?"tanya yona
"Enggak lagi, cuman pingsan doang kok, trus kalian semalam kemana?"tanya xio mi penasaran
"Itu yang mau kami cerita di sini apa yang terjadi semalam!"ucap yona
"Cerita dong, aku penasaran!!"ucap xio penasaran
"jadi semalam hantu wanita itu minta tolong sama aku, tiba tiba dia pegang kepala aku erat sampai aku terjun ke dunia nya, dan tak lama dari situ ternyata jein nyusul aku, dan jein juga ikut aku ke dunia hantu itu, mangkanya kami tidak ada kembali menemui mu"ucap yona
"Lanjut lah, cerita jangan setengah setengah"ucap xio mi tidak sabar mendengarkan kelanjutannya
"trus kami kembali ke cerita 20 tahun yang lalu, ternyata masa itu ada seorang pria yang suka melecehkan wanita, bahkan ia membunuh korban, di dalam cerita itu dulu ada seorang wanita yang bernama anindi yang besekolah di tempat kita juga, jadi dia ini adalah wanita yang calm banget, ia jarang punya kawan ia cuman sering main sendiri,tapi ia sangat pintar, bahkan dia juara umum di sekolah itu, jadi ada salah satu guru laki laki yang mulai mendekatinya, seperti nya guru ini tertarik dengan anindi, hari demi hari berganti dan bulan demi bulan berganti mereka semakin dekat,bahkan anindi selalu mengerjakan pr dengan guru lelaki itu, tapi anindi tidak tahu bahwa guru itu adalah seorang pembunuh berantai, jadi suatu malam guru itu mengajak anindi untuk menamin dia lembur di kantor, nah anindi langsung bersedia, anindi juga sudah mulai ada perasaan dengan guru itu"jelas yona panjang lebar
"trus trus"ucap xio mi semakin penasaran
"Sabar dong xio mi, nih minum dulu"ucap jein memberikan minum kenapa yona dan juga xio mi
"Malam itu anindi menemani guru itu, hanya mereka berdua yang ada di sekolah itu, lama kelamaan guru itu tidak tahan lagi dan mengajak anindi melakukan hu******Ngan s***x, anindi juga mau tapi dengan syarat setelah kejadian itu si guru harus menikahinya, akhirnya guru itu pun setuju akan menikahi anindi padahal itu hanya akal akalan guru itu, dan pada akhirnya mereka melakukan itu di kantor tersebut, setalah itu guru itu ingin kabur tapi di halangi oleh anindi, anindi ingin guru itu bertanggung jawab tapi malah guru itu mengingkari janjinya, dan akhirnya demi menutupi kebejatannya guru itu pun membunuh anindi dengan kejam, waktu itu kamar mandi di sekolah sedang di perbaiki, jadi anindi di kubur dengan semen di kamar mandi yang rusak itu"jelas yona panjang lebar
"trus trus"ucap xio mi penasaran
"Nah, jadi berapa bulan dari situ akhirnya guru itu tertangkap oleh polisi, karna sudah ada 10 wanita menjadi korbannya salah satunya adalah anindi, guru itu bilang jasad anindi sudah dia buang ke sungai, padahal jasadnya menjadi dinding di kamar mandi itu"jelas yona
"Trus gimana?"tanya xio mi
"Guru itu akhirnya di hukum mati, dan sekarang tidak ada yang tau jika jasad anindi ada di kamar mandi itu, hanya kita bertiga yang tau,dan anindi itu minta tolong kepada kita untuk menguburkan kerangkanya dengan layak"ucap yona
"Bagaimana caranya, pasti polisi tidak akan percaya kita, karna kita tidak punya bukti, apalagi kejadian itu 20 silam, kita aja belum ada"ucap xio mi
"Tenang aja, aku punya paman polisi, aku sering curhat dengannya jadi aman saja"ucap yona
"trus semalam kalian tidur di mana?"tanya xio mi
"aku juga tidak tau, setelah cerita itu selesai, aku gak sadar lagi, pas bangun udah ada di ranjang tempat tidur ku"ucap yona
"sama aku juga gitu"ucap jein
"bahkan sepeda kita masih utuh di bawah pohon itu"ucap yona
"oh ya, terakhir kali aku ninggalin kamu di bawah pohon itu loh xio mi, tadi kami ke sana seperti ada bekas tapak kaki yang sedang berkelahi"ucap jein
xio mi menatap ke arah kevin karena ia tidak tau akan jawab apa kepada jein dan Yona, Kevin menyuruh xio mi tidak menceritakan bahwa xio mi bertemu dengan Kevin
"bilang saja tidak tahu"ucap Kevin lembut
"aku tidak tau, semalam aku langsung pingsan dan yang bawa aku ke rumah sakit juga gak tau siapa"ucap xio mi bohong, lagi lagi Kevin mengangguk setuju dengan ucapan xio mi bahkan kini kevin mengangkat kedua jempolnya
setelah lama bercerita akhirnya mereka bertiga memutuskan untuk pulang ke rumah, jein dan Yona sudah pulang luan, di sini hanya tinggal xio mi dan Kevin
"Kevin, apa kamu tau tentang cerita tadi?"tanya xio mi
entah kenapa xio mi tidak takut lagi melihat Kevin tapi ia masih tetap waspada, bahkan xio mi juga mengajak kevin berbicara selalu
"aku tau tentang kejadian itu!"ucap kevin
"kok gak cerita sama aku"protes xio mi
"kamu sih, pertama lihat aku aja langsung pingsan"ucap kevin melipat kedua tangannya di depan dadanya
"ya kan kamu hantu, ya pasti takut lah"ucap xio mi
"kamu tidak tau kan, aku lah hantu yang paling comel"ucap Kevin menunjukkan ekspresi gemesnya
xio mi malah tertawa lepas melihat Kevin yang bertingkah aneh di hadapannya, kevin malah senang sekali xio mi tertawa seperti itu karna ulahnya sendiri
Terima kasih udah mampir di novel aku semoga ceritanya menarik perhatian teman teman semua 🤗🙏
jangan lupa vote,like,dan komen ya biar author nya tambah semangat ni wkwkwkkwkw
~happy reading~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments