👻
👻
👻
👻
👻
Joko menggeliat, sudah terlalu lama mereka tertidur. Tapi disaat Joko mendongakkan kepalanya ada hantu dengan rambut panjanh sedang menempel di atap toilet layaknya cicak.
"Huwaaaaaaa.....hantuuuuuu....."
Sontak membuat Joko menganga, tanpa aba-aba Joko menarik tangan Kiwil yang saat ini masih terlelap tidur.
Joko dan Kiwil tidak menyadari kalau didepan pintu toilet ada Ilham dan Bunga, mereka berdua berlari tanpa menghiraukan Ilham. Ilham dan Bunga yang melihat ke dalam toilet tampak ketakutan dan akhirnya Ilham dan Bunga pun ikut berlari menyusul Joko dan Kiwil.
Mereka semua langsung berlari menuruni anak tangga, sedangkan Bunga malah berlari berlainan arah membuat Ilham menghentikan langkahnya tapi sayang si hantu langsung mencekik leher Ilham.
Joko dan Kiwil yang sudah berada dibawah, kembali naik karena melihat Ilham yang tampak kesakitan. Dengan keberanian mereka yang dipaksakan, mereka mengambil balok kayu dan memukul kepala si hantu membuat hantu itu melepaskan cekikannya, tapi anehnya hantu yang awalnya berwujud perempuan berubah menjadi hantu berwujud Bapak-bapak.
Mereka bertiga kembali berlari menuruni anak tangga. Tapi disela-sela berlari, Ilham sempat melihat ke arah atas yang ternyata Bunga sedang bersembunyi dari wajahnya Bunga tampak ketakutan.
"Astaga hantu itu sangat menyeramkan," seru Kiwil dengan nafas yang ngos-ngosan.
Mereka bertiga sudah sampai diluar gedung sekolah.
"Tunggu, sepertinya aku pernah melihat hantu itu," seru Joko.
Joko kemudian mengotak-ngatik ponselnya dan matanya melotot saat melihat artikel mengenai hantu tadi yang viral beberapa tahun yang lalu.
"Nah benar kan apa yang aku lihat, hantu tadi adalah hantu seorang guru cabul yang meninggal beberapa tahun lalu. Dia meninggal akibat jatuh di toilet karena berusaha ingin mengintip siswinya yang sedang berada ditoilet," seru Joko.
Ilham yang mendengar penjelasan Joko menjadi ingat akan Bunga yang terlihat ketakutan. Akhirnya tanpa menunggu lagi, Ilham pun kembali masuk kedalam gedung sekolah.
"Ilham, kamu mau kemana?" teriak Kiwil.
Tapi Ilham tidak mendengarkannya, nalurinya dia harus menolong Bunga.
Ternyata memang benar, Bunga sedang berkelahi dengan hantu itu. Hantu itu menyeret Bunga hendak meniduri Bunga, untung saja Ilham datang tepat waktu, Ilham mengambil golok yang ada didalam ranselnya dan melempar kearah hantu cabul itu.
Tapi sayang lemparannya meleset...
"Ah...sial," gumam Ilham.
Sekarang Ilham tidak punya senjata lagi, dia hanya bisa mengandalkan kekuatannya sendiri untuk melawan hantu jahat itu. Dengan cepat si hantu mengangkat tubuh Ilham dan melemparnya.
"Uuugghhh...."
Ilham meringis kesakitan, tulang-tulang tubuhnya seakan remuk. Akhirnya Ilham berlutut dihadapan hantu itu dan meminta ampun, tapi disaat hantu itu lengah Ilham kembali menyerangnya namun sayang usaha Ilham kembali gagal.
Ilham mengacak rambutnya frustasi tapi tiba-tiba Bunga mulai bangkit, kali ini Bunga dan Ilham bekerjasama. Disaat Bunga terjatuh, Bunga tidak sengaja melihat warna merah dibelakang kepala hantu itu dan Bunga mengisyaratkan kepada Ilham untuk memukul bagian itu.
Disaat hantu itu sedang mencekik Bunga, secara diam-diam dari belakang Ilham memukul kepala hantu itu.
Zzzaaaaappppp....
Seketika hantu itu berubah menjadi kepulan asap hitam dan perlahan menghilang.
Ilham dan Bunga berjalan berdampingan keluar gedung sekolah.
"Ternyata kamu tidak terlalu buruk juga," seru Bunga.
"Kamu juga lumayan hebat," sahut Ilham.
Akhirnya mereka saling memperkenalkan diri masing-masing.
"Aiihh...aku sudah menangkap hantu tapi dati siapa aku akan menerima bayaranku? ngomong-ngomong, apa kamu mengenal nomor ini?" tanya Ilham dengan menunjukkan ponselnya kepada Bunga.
"Ti---tidak," sahut Bunga gugup.
Ilham memicingkan matanya ke arah Bunga, dari gelagatnya Ilham tahu siapa yang kemarin sudah menghubunginya.
Bunga terlihat salah tingkah dengan tatapan yang diberikan oleh Ilham.
"Ahhhh...maaf aku menghubungimu karena aku takut dengan hantu itu," sahut Bunga dengan menundukkan kepalanya.
"Lah, sejak kapan hantu takut sama hantu? pokoknya ga mau tahu, bayar sepuluh juta kepadaku," seru Ilham.
"Ga mau, hantu mana punya uang," tolak Bunga.
"Terus kalau ga punya uang ngapain ngehubungiku, bikin repot saja kalau tahu kamu yang minta tolong aku ga bakalan tolong kamu, mana aku harus mempertaruhkan nyawaku yang berharga demi hal yang tidak penting," ketus Ilham.
"Hai manusia, tadi itu tidak sepenuhnya yang melawan hantu itu kamu, aku juga ikut andil jadi kita berdua yang mengalahkan hantu itu," sewot Bunga tidak mau kalah.
"Dasar penipu," sentak Ilham.
"Apa kamu bilang? aku penipu? dasar manusia menyebalkan, mulai sekarang dan seterusnya kita jangan bertemu lagi cukup ini yang terakhir," bentak Bunga.
"Idih, siapa juga yang ingin bertemu lagi denganmu."
Keduanya saling berpisah satu sama lain disaat mereka sudah berada diluar gedung sekolah.
Bunga memutuskan untuk pergi ke caffe, tempat dimana sahabatnya Zeezee berada. Bunga ingin curhat mengenai kejadian yang menimpanya kemarin malam.
Zeezee merasa bingung, dari tadi Bunga hanya diam saja dan terus memegang bibirnya.
"Kamu kenapa, Nga?" tanya Zeezee.
"Zee, kemarin malam bibirku bersentuhan dengan sesuatu tapi anehnya saat bersentuhan itu kejadian masalalu aku tiba-tiba muncul," seru Bunga.
"Waduh bagus dong Nga, berarti bibir kamu harus bersentuhan lagi dengan sesuatu itu biar ingatanmu kembali muncul, tapi ngomong-ngomong sesuatu itu apa?" tanya Zeezee penasaran.
Bunga tampak gelagapan dengan gugup dia terpaksa menjawab pertanyaan Zeezee.
"Pokoknya sesuatu itu lembut, lembab, dan agak sedikit hangat," sahut Bunga dengan wajah yang memerah menahan malu.
Zeezee tampak berpikir, hingga akhirnya dia sudah menemukan jawabannya.
"Aaahhh...aku tahu, sosis kan?" tebak Zeezee dengan antusiasnya.
Bunga hanya tertawa kecut mendengar tebakkan sahabatnya itu.
***
Keesokkan harinya...
Ilham kembali bangun pagi-pagi karena hari ini dia harus kuliah. Seperti biasa, Ilham memasak menyiapkan sarapan untuk dirinya dan Wahid.
"Am, pulang kuliah kamu beliin aku sosis ya!!" seru Wahid.
"Mana uangnya," sahut Ilham dengan mengulurkan tangannya.
"Lah, bukannya kamu dapat bayaran sepuluh juta kemarin karena sudah berhasil menangkap hantu?"
"Sepuluh juta apaan," sahut Ilham dengan memasukan nasi goreng satu sendok penuh karena merasa kesal kalau mengingat hal itu.
"Jadi orang itu tidak mau membayar kamu, wah kurang ajar yang mana orangnya tunjukkan sama aku, biar aku hajar tuh orang, ini namanya penipuan," seru Wahid dengan berapi-api.
"Sudahlah ga usah dipikirkan."
"Hai Ilham Maulana, kamu mau diam saja ditipu kaya gini? wajah kamu sudah babak belur kaya gini seharusnya dia tanggung jawab."
"Mau tanggung jawab bagaimana, kalau orang yang menghubungiku itu adalah hantu."
"Apa? maksudnya bagaimana?" tanya Wahid.
"Hantu itu menghubungiku untuk melawan hantu lain karena dia merasa takut kepada hantu itu."
Wahid hanya bisa menganga mendengar penjelasan dari Ilham. Ilham langsung meninggalkan Wahid menuju kamar mandi yang masih terkejut dengan ucapan Ilham.
Sedangkan Bunga tampak sedang jalan-jalan menikmati pagi yang cerah ini. Bunga datang ke sebuah kampus yang dia yakini adalah kampus dimana Ilham kuliah.
"Wah, kampusnya bagus banget," gumam Bunga dengan penuh takjub.
Bibir Bunga tidak henti-hentinya menganga melihat suasana kampus yang begitu nyaman. Bunga langsung melangkahkan kakinya ke ruangan administrasi, kebetulan tidak ada siapa-siapa disana.
Kemudian Bunga mengotak-ngatik laptop dan mencari informasi tentang Ilham. Tidak butuh waktu lama, Ilham sudah menemukan identitas Ilham lengkap dengan alamat rumahnya.
"Hid, aku berangkat ke kampus dulu jangan berantakin rumah."
"Iya."
Ilham pun keluar, disaat Ilham hendak menyalakan motor vesvanya, tiba-tiba Bunga muncul dihadapan Ilham.
"Allohuakbar, ngapain kamu ada disini? bukannya kita sudah berjanji tidak akan saling bertemu lagi," ketus Ilham.
"Tenang saja, kali ini aku tidak akan menghajarmu," sahut Bunga dengan senyumannya.
"Terus, untuk apa kamu menemuiku?" tanya Ilham.
"Hmmm...aku perlu memastikan sesuatu, kamu tetap diam disitu oke, jangan bergerak. Tapi aku harap kamu jangan salah faham dengan apa yang aku lakukan ini," seru Bunga ragu-ragu.
"Ngomong apaan sih, anak ini?" gumam Ilham.
Tiba-tiba Bunga mendekati Ilham, kemudian Bunga memegang pundak Ilham seketika bibir Bunga yang dingin menyentuh bibir Ilham yang hangat membuat Ilham membelalakkan matanya dengan apa yang dilakukan hantu cantik itu.
👻
👻
👻
👻
👻
Jangan lupa
like
gift
vote n
komentar
TERIMA KASIH
LOVE YOU
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝓲𝓷𝓲 𝓶𝓪𝓱 𝓫𝓴𝓷 𝓼𝓮𝓻𝓮𝓶 𝓽𝓹 𝓫𝓲𝓴𝓲𝓷 𝓷𝓰𝓪𝓴𝓪𝓴 𝓽𝓻𝓾𝓼🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
2022-09-27
0
Noor Dech
🤣🤣🤣🤣
2022-06-26
1
᪙ͤæ⃝᷍𝖒ᵗᵃʳⁱ♡⃝𝕬𝖋🦄❁︎⃞⃟ʂᶬ⃝𝔣🌺
Huwaaaa berciuman dgan hantu😲😲😲🤣🤣🙈🙈🙈🙈
2022-03-14
1