Chapter 18

Alex menggenggam tangan Bianca dan sesekali mengelap keringat yang memercik di kening gadis itu. Sungguh Bianca merasa bagaikan melayang mendapatkan perlakuan Alex yang begitu manis. Ia merasa begitu disayangi. Meski mungkin rasa sayang yang ada pada diri pria itu hanyalah bentuk kasih sayang kepada seorang adik, Bianca untuk saat ini memilih untuk tidak peduli.

"Capek kan? pulang aja yuk?" Alex tampak tidak tega melihat Bianca yang terlihat pucat dan kelelahan.

"Bian kuat kok bang, nggak apa-apa lanjut aja" Jawab Bianca, ia tidak mungkin menyia-nyiakan kesempatan untuk menikmati keindahan alam. Selama ini matanya hanya disuguhkan dengan pemandangan gedung bertingkat serta kemacetan lalu lintas. Capek sedikit tidak masalah, sebanding dengan kebahagiaan yang ia dapatkan.

"Kuat apanya, kamu pucat gitu" Alex memaksa Bian menghentikan langkahnya, menangkup pipi gadis itu dan menatap matanya dalam.

"Nanti kalau dipaksain kamu bisa sakit, kita pulang duluan oke?" ada ketegasan dalam nada lembut ucapan Alex.

"Bian janji nggak bakalan kenapa-kenapa bang. Please kali ini izinkan Bianca menikmati hidup seperti manusia normal lain nya" Ucapan penuh permohonan Bianca meruntuhkan ego pria itu, meski berat akhirnya ia menganggukkan kepalanya

"Tapi kalau uda nggak kuat langsung ngomong ya?" Bianca mengangguk sambil tersenyum manis, senyum yang seperti menular karena sekarang sudut bibir Alex ikut terangkat membentuk sebuah senyuman.

"Minum nya bi" Andre yang juga berjalan tak begitu jauh dari Bianca tiba-tiba menawarkan minuman, ia bisa melihat Bianca yang mulai kelelahan setelah menempuh jarak puluhan kilo dengan jalur trekking yang cukup terjal.

"Bian bawa minum, tak perlu repot-repot" Ucap Alex, ia tak suka pada Andre yang terlalu sok perhatian pada Bianca.

"Iya, itu buat kakak aja" Ucap Bianca, ia terlalu lelah jika harus melihat kekesalan pada diri Alex karena interaksinya dengan Andre. Alex tersenyum tipis, merasa puas karena Bianca yang mulai paham bahwa ia tidak menyukai pria itu.

"Capek ya bi?" Tanya Andre kemudian.

"Lumayan" jawab gadis itu sambil tersenyum lebar dengan nafas nya yang ngos-ngosan.

"Sebentar lagi kita tiba di tempat tujuan Bi, semangat ya. Atau mau kakak gendong?" Andre menyemangati gadis pujaan nya itu, sementara Alex mendengus, ia hampir berada di puncak emosinya kalau saja Bianca tidak segera mengeratkan genggaman nya, belum lagi tatapan memohon dari gadis itu agar Alex tak memulai ketegangan.

"Bian uda dewasa, masa digendong" Bianca terkekeh diikuti oleh Andre kemudian.

"Kakak sanggup kok bi, kamu juga kurus gini pasti nggak kerasa kok gendong nya" lanjut Andre. Dan kali ini Alex sudah tidak bisa menahan kekesalan nya lagi.

"Jangan sok baik, kalaupun Bian butuh masih ada aku yang selalu siap untuk melakukan nya, tak perlu meminta bantuan darimu!" Alex menarik Bian agar menjauh dari Andre. Pria itu tercengang atas sikap Alex yang selalu tak bersahabat padanya.

"Bang?" Bianca memanggil Alex sambil menatap takut pada pria itu, ekspresi Alex terlihat benar-benar diliputi amarah.

"Kamu sangat menikmati perhatian dari nya huh?!" Dengus Alex kasar.

"Biasa aja, abang kenapa mesti marah-marah. Nggak enak sama kak Andre, niat dia baik loh bang" Bianca mencoba membujuk Alex, ia tersenyum salah tingkah pada teman-teman yang menatap heran padanya dan Alex yang berjalan cepat seolah tak peduli meski jalan yang mereka lewati sedikit berbatu.

"Bang jangan cepat-cepat, Bian capek" Cicit gadis itu manja, berharap Alex akan luluh.

"Kalau capek kita pulang saja" tegas Alex, namun amarahnya langsungmenciut saat melihat binar ketakutan di mata Bianca atas sikap keras nya.

"Maaf bi, abang nggak bermaksud seperti ini. Abang nggak suka lihat dia sok perhatian sama kamu"

"Abang cemburu?" Bianca tertawa meledek. Alex merangkul leher Bianca hingga gadis itu berteriak sambil terus tertawa karena berhasil menggoda Alex.

Setelah menempuh perjalanan hampir 3 jam, akhirnya mereka tiba di tempat tujuan yaitu sebuah lembah yang terbentuk akibat longsoran tebing. Meski melelahkan, perjalanan tetap terasa menyenangkan karena pemandangan yang disuguhkan sangat indah. Tampak sebuah danau, tanaman Edelwais, dan deretan pohon rimbun yang menyegarkan mata.

"Bagus banget bang" Ucap Bianca antusias, ia dengan bersemangat mengambil foto pemandangan. Begitupun teman-teman Bianca yang lainnya. Alex tersenyum melihat keceriaan Bianca, ia tak menyangka hal yang sederhana dan biasa bagi nya bisa membuat Bianca begitu gembira. Alex menyadari selama ini Bianca terlalu banyak dikekang.

"Sini abang fotoin" Alex mengeluarkan ponselnya, tanpa menolak Bianca langsung beraksi, berpose dengan berbagai gaya.

"Bang, foto bareng ya" Tawar Bianca, senyum nya merekah dengan binar bahagia saat Alex mengangguk. Ia segera memanggil teman nya untuk mengambil fotonya dengan Alex.

Bianca sedikit tersentak dengan wajah memerah saat Alex merangkul dan memeluknya, bahkan beberapa kali Alex mendaratkan ciuman di pipi gadis itu. Pose mereka sudah seperti pasangan kekasih yang sedang melakukan foto pre wedding.

"Bi.." Bianca segera menatap tajam pada Alex, dari nada panggilan Alex dan tatapan mata nya Bianca sudah bisa menebak apa yang tengah pria itu fikirkan.

"Kali ini jangan coba-coba bang, di sini ramai. Ini juga tempat baru. Bian mohon jauhkan fikiran itu" Alex terkekeh melihat kepanikan Bianca.

"Tapi abang pengen" Bisik Alex, Bianca benar-benar harus waspada. Jangan sampai ia kembali kalah menghadapi hasrat Alex.

"Kali ini Bian marah, kalo abang maksa mending Bian lari ke kak Andre aja" Ancam Bian dengan tatapan serius.

Alex mengulum senyum nya

"Tapi janji nanti malam ya?" Bisik Alex dengan mengiba.

"Ayolah bi, semalam kita nggak ngelakuin. abang kangen" Lanjut Alex lagi. Bianca mendelik dan mencebik kesal.

"Tapi tadi pagi kan udah bang" Wajah Bianca memerah mengingat kembali kejadian tadi pagi.

"Kan beda bi" Bianca menghela nafas lelah, ia meninggalkan Alex untuk menikmati sisi lain dari lembah itu. Alex segera mengejar gadis itu, takut Bianca akan tersesat atau didekati oleh Andre.

"Jangan cepat-cepat, atau kamu mau abang meniduri mu di depan semua orang?" Ancam Alex. Bianca segera menghentikan langkah nya lalu menatap ke sekeliling nya dengan panik, untung tak ada yang mendengar ucapan pria itu karena mereka tengah asyik menikmati pemandangan serta berselfie ria.

"Abang bisa nggak jangan ngancam kayak gitu? kalau ada yang dengar gimana. Atau abang emang sengaja pengen semua orang tau gimana murahan nya seorang Bianca?" Ucap Bianca setengah berbisik.

"Siapa yang bilang kamu murahan hem? jangan melabeli dirimu sendiri dengan anggapan seperti itu. Jangan diulangi, abang nggak suka!"

Alex menatap dalam pada Bianca yang akhirnya menundukkan kepalanya

****

Terpopuler

Comments

susi 2020

susi 2020

😍

2023-01-22

0

susi 2020

susi 2020

🙄

2023-01-22

0

Juniarsih Hariany

Juniarsih Hariany

apa namanya Lex lo bukan murahan yg dgn mudahnya dijadiin budak nafsu elo...gedek dech sm Alex 😒

2022-12-22

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Info
64 Chapter 63
65 Chapter 64
66 Chapter 65
67 Chapter 66
68 Chapter 67
69 Chapter 68
70 Chapter 69
71 Chapter 70
72 Chapter 71
73 Chapter 72
74 Chapter 73
75 Chapter 74
76 Chapter 75
77 Chapter 76
78 Chapter 77
79 Chapter 78
80 Chapter 79
81 Chapter 80
82 Chapter 81
83 Chapter 82
84 Chapter 83
85 Chapter 84
86 Chapter 85
87 Chapter 86
88 Chapter 87
89 Chapter 88
90 Chapter 89
91 Chapter 90
92 Chapter 91
93 Chapter 92
94 Extra Part
95 Extra Part 2
96 Extra Part 3
97 Extra Part 4
98 Extra Part 5
99 Info Novel Baru
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Info
64
Chapter 63
65
Chapter 64
66
Chapter 65
67
Chapter 66
68
Chapter 67
69
Chapter 68
70
Chapter 69
71
Chapter 70
72
Chapter 71
73
Chapter 72
74
Chapter 73
75
Chapter 74
76
Chapter 75
77
Chapter 76
78
Chapter 77
79
Chapter 78
80
Chapter 79
81
Chapter 80
82
Chapter 81
83
Chapter 82
84
Chapter 83
85
Chapter 84
86
Chapter 85
87
Chapter 86
88
Chapter 87
89
Chapter 88
90
Chapter 89
91
Chapter 90
92
Chapter 91
93
Chapter 92
94
Extra Part
95
Extra Part 2
96
Extra Part 3
97
Extra Part 4
98
Extra Part 5
99
Info Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!