4 Tahun Kemudian....
Nayla dinyatakan bebas setelah menjalani hukuman penjara selama 4 tahun. Nayla dengan sangat gembira melangkah keluar dari gedung tahanan. Setelah 4 tahun hidup di dalam penjara, akhirnya Nayla bisa menghirup udara segar kembali.
"Aku udah gak sabar pengen ketemu sama Ibu. Aku yakin pasti saat ini Ibu sudah sehat kembali karena ibu sudah dapat biaya pengobatan dari Tante Sania," Ucap Nayla sambil tersenyum.
...*******************...
Kampung Sari Mawar.
Arumi pun akhirnya bisa menginjakkan kakinya kembali ke kampung kelahirannya. Ketika Arumi ingin berjalan menuju ke rumah Ibunya, Beberapa Ibu - Ibu yang sedang berbelanja mulai menggosipkan dirinya dan menatap dirinya dengan sinis.
"Eh itukan anaknya Bu Daria kan,"
"Iya yang Narapidana itu kan,"
"Aku kalau punya anak kayak dia itu mungkin udah malu dan pindah ke kampung lain,"
"Eh kalian gak tau apa, Bu Daria kan sampai meninggal karena terkena serangan jantung habis dengar kabar anaknya di penjara karena nabrak orang,"
"Udah miskin aja belagu pakai sok - sokan naik mobil segala kan jadinya nabrak orang,"
"Iya nasibnya dia itu buruk banget udah di penjara terus Ibunya meninggal lagi,"
"Apa aku gak salah dengar? Mereka bilang Ibu sudah meninggal. Tapi bagaimana mungkin, bukannya Tante Sania sudah janji akan membiayai operasi pemasangan ring dijantung Ibu," Gumam Arumi.
Arumi pun mulai perlahan mendekati para Ibu - Ibu tersebut.
"Mohon maaf nih, Bu. Mau numpang tanya kalau saya tidak salah dengar tadi Ibu - Ibu bilang kalau Ibu saya sudah meninggal. Maksud Ibu - Ibu ini semua apa ya?,"
"Iya, Ibu kamu sudah meninggal dunia dua tahun yang lalu setelah mendengar kabar kamu di penjara karena nabrak orang,"
"Asal kamu tau ya mungkin Ibu kamu itu lebih memilih meninggalkan dunia ini daripada hidup selalu mendengar hinaan dari orang - orang karena anaknya itu adalah seorang Narapidana,"
"Kamu sebaiknya pergi dari kampung ini karena kami gak mau anak - anak kami nantinya tumbuh jadi seorang Narapidana seperti kamu,"
"Iya betul itu, kamu harus pergi dari kampung ini sekarang juga karena kampung ini itu gak menerima mantan NAPI seperti kamu,"
"Saya gak bisa pergi dari sini, Saya harus pastikan sendiri kalau apa yang Ibu - Ibu katakan itu benar,"
"Kami gak akan biarkan kamu masuk ke kampung ini,"
"Kalau dia gak mau pergi juga dari sini, Kita usir paksa aja dia,"
Salah satu dari Ibu - Ibu tersebut pun mengambil beberapa sayuran dari gerobak tukang sayur dan langsung melemparkannya ke arah Arumi. Ibu - Ibu yang lainnya pun ikut - ikutan melempari Arumi dengan sayuran.
"Hey, Ibu - Ibu hentikan. Kalau begini Saya bisa rugi dong," Ucap Tukang Sayur dengan panik.
Ibu - Ibu itu terus melempari Arumi bahkan ada yang melemparinya dengan tomat dan juga telur. Ketika Arumi sedang di serang oleh para Ibu - Ibu, Seorang Pria yang tidak dikenal tiba - tiba saja datang dan memeluknya. Pria tersebut mencoba untuk melindungi Arumi dan membiarkan Jasnya kotor akibat lemparan dari beberapa tomat dan juga telur.
"Kita pergi dari sini sekarang,"
"Kamu tidak bisa terus - terusan berada di sini,"
Pria tersebut pun membawa Arumi pergi dari kampung itu. Setelah Arumi pergi, Para Ibu - Ibu itu mulai berhenti membuang - buang sayuran dari atas gerobak tukang sayur tersebut.
"Sekarang siapa yang mau bayar semua kerugiaan saya ini,"
"Aduh saya lupa kalau persediaan sayur di rumah saya masih banyak,"
"Iya saya juga, kami pulang dulu ya bang,"
"Minta aja ganti ruginya sama Amel kan dia yang duluan ngelemparin Arumi pakai sayuran dagangannya abang,"
"Ih ya malas lah saya ganti rugi, orang sayurannya aja sudah pada rusak semua begini kalau tadi masih ada sayuran yang tersisa baru saya ganti rugi sayur dagangannya abang. Lagipula ya sayur yang abang bawa tadi itu memang udah pada layu semua jadi daripada gak ada yang beli mendingan buat ngusir mantan narapidana aja, Udah ya saya sibuk nih masih mau cuci piring sama cuci baju dulu,"
Para ibu - ibu tersebut pun mulai pergi satu per satu begitu saja tanpa mau ganti kerugian sayuran yang telah mereka rusak.
"Hey, Ibu - Ibu kok pada pergi semua sih. Ganti rugi dulu sayuran saya. Nasib - nasib jualan pagi bukannya untung malah rugi,"
...****************...
Di dalam mobil.
"Kamu tidak apa - apa kan,"
"Aku gak apa - apa kok. Terimakasih ya sudah mau nolongin aku,"
"Sama - sama. Lagipula, sudah jadi tugas kita kan sesama manusia harus saling membantu. Oh ya kita belum kenalan, Nama Saya Akbar Alanza,"
"Nayla Anggita,"
"Nama yang sangat bagus. Oh ya, ngomong - ngomong sekarang kamu mau aku antarkan kemana?,"
"Aku tidak tau. Aku sudah diusir dari kampung dan Ibuku katanya juga sudah meninggal. Aku sudah tidak punya siapa - siapa lagi disini. Aku tidak tau harus kemana sekarang,"
"Hmmmm...Bagaimana kalau kamu ikut denganku saja?,"
"Ikut denganmu?!,"
"Iya, ikut denganku. Kamu bisa tinggal sementara waktu di rumahku. Aku punya seorang adik perempuan tapi dia sedang berada di Belanda. Jadi, kamu bisa meminjam pakaiannya,"
"Baiklah, Aku mau ikut denganmu. Terimakasih ya kamu sudah mau membantuku,"
"Sama - sama, Aku senang bisa membantumu,"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Yuliati Azkiya
lanjut
2021-10-01
0
Winarti Amiuna
penolongnya suami dari perempuan yg ditabrak Ilham ya kak?
2021-09-23
0