Menemani direktur pedekate

Win, aku udah di rumah. Nanti sore aku jemput ya

Wina menatap datar hp nya. Tapi hatinya tetap berbunga. Itulah yang Wina kesalkan. Hanya dapat chat gini aja, hatinya udah bersorak kegirangan. Senyumnya pun tadi terukir sebentar. Ardan, pengaruhmu memang luar biasa.

Wina melanjutkan mengetik laporannya. Bentar lagi jam makan siang. Si bos udah mengingatkan jangan telat ke parkiran.

Ceileee..... yang mau pedekate, repot amat.

Akhirnya waktunya pun tiba, Wina mengambil tas kecilnya dan melenggang pelan ke divisi  Dewi yang bareng dengan Adi dan Sita.

Ternyata ketiganya lagi heboh banget. Dewi dan Sita masih sibuk mendandani wajahnya di depan kaca kecil hias masing masing.  

Sita masih sibuk merapikan maskaranya, sementara Dewi masih memoles lipstik ke bibirnya yang udah merah. Entah mau semerah apa lagi.

Yang membuat Wina ga abis mikir, Adhi cowo metrosexual itu masih saja merapikan rambut depannya yang udah kaku. Masih aja tangannya sibuk memoles.

" Dandan Win," tegur Sita yang kini menyimpan alat make up nya di tas branded kw nya. Biar kw, tiap seminggu sekali pasti ganti model. Maniak banget sama tas kw.

" Dia mah ga ada misi. Udah ada calon imamnya," jawab Dewi sambil menekan kedua bibirnya yang udah dipoles lipstik dengan tisu.

"Sama si merah itu? Yakin ga mau ganti?" tanya Sita seperti lagu iklan. Ga tau iklan apa. Sukanya asal comot aja.

"Dikenalin sama kita dong. Keren ga sih sampe ga mau turun dari mobil,"  ledek Adhi mengejek.

"Mungkin cuma mobilnya aja yang keren ya Win, tampangnya pas pasan," tambah Sita langsung cekikikan diikuti dua mahkluk lacnat itu.

Memang ga ada akhlak, dimana ada sumber buat dibuly, disitulah para iblis berkuasa.

Woi, mau sp ya

"Bos udah nungguin tuh, ni kirim pesan," ucap Wina ga peduli dengan ledekan teman temannya. Tangannya menunjukkan pesan dari bos nya.

Ketiganya ketawa lagi, lalu mengikuti langkah Wina yang udah berlalu.

"Tunggu woi," tukas Dewi yang masih kerepotan menyimpan perlalatan make up nya. 

"Dasar," umpat Dewi kesel karena ditinggal pergi ketiga sohibnya itu. Emamg siapa yang mau dapat sp dari bos pendendam itu!

"Lama banget sih," ucap si bos yang langsung ngasih kuncinya ke Adhi.

"Supir lagi nih?" Kesel juga tiap pergi pergi, jatahnya selalu jadi supir.

"Nasib lo," sarkas Sita yang langsung duduk cantik di sebelah Wina.

"Asem, belakang dah," umpat Dewi kesel.

Wina hanya menertawakan nasib temannya.

Syukur deh.

" Yang datang siapa aja bos," tanya Adhi setelah mereka keluar dari basement.

" Kata calon makmum gue ada tiga dokter  dan satu bidan."

" Dokternya laki atau perempuan bos?" Dewi ikutan kepo.

"Satu dokter perempuan, dua dokter laki. Masih single semua. Bidannya juga single," jelas Gaga sambil melihat hp nya.

"Ganteng ga bos dokternya?" Sita juga ikutan kepo.

"Kok cuma dua dokternya, kurang satu dong bos," cetus Dewi. Mereka kan bertiga perempuan. Masa nanti saingan pas mau ngobrol .

Walaupun Wina ga nunjukin minat, tapi siapa tau aja nanti pas ketemu tuh anak juga pengen ikutan nyari jodoh.

"Ada satu lagi sih, tapi bukan dokter. Tapi manajer personalianya."

"Ooo," sahut Dewi senang. Pas kan tiga jadi ga rebutan, hati Dewi bersorak. Malas soalnya harus saingan sama teman. 

"Dokter perempuannya sm bidannya cantik ga bos." Adhi ikutan kepo.

"Katanya sih cantik, tapi masih di bawah calon makmum," jawab Gaga dikuti tawa senangnya.

Adhi cuma bergumam ga jelas.

"Nama calon makmum aku Lia. Jangan kamu tegor tegor Dhi."

^Iya bos  males  aku saingan," jawab Adhi ngasal.

Nah, mulai kan intimidasinya. Padahal direktur satu ini ga kalah tampan dari Adhi. Entah mengapa, susah banget jodohnya. Usianya juga udah masuk kepala tiga. Terlalu banyak kualifikasinya.

Sementara Sita, Dewi dan Wina ketawa pelan mendengar jawaban Adhi. 

"Kasian cuy," bisik Dewi pelan.

"Terima di bawah standar direktur," balas berbisik Sita.

"Direktur insecure." Wina pun tak kalah berbisik. Lalu ketiganya ngikik pelan.

"Aku demgar lho," seru Gaga dan Adhi bersamaan.

"Jijay, bisa kompak gitu," cetus Sita di antara derai tawanya.

Akhirnya mereka pun sampai di parkiran cafe.

"Ingat, calon makmum gue Lia. Lo jangan tegur tegur Dhi," ancam Gaga lagi pas mereka turun.

"Iya bos," jawab Adhi sebel. Sita, Dewi dan Wina masih saja terkekeh. 

"Mereka udah nunggu kita di ruang privat," kata Gaga lagi sambil melamgkah mendahului ketiga sohibnya.

Saat memasuki cafe, entah mengapa jantung Wina berdebar keras. Ada satu perasaan aneh melingkupi hatinya. Matanya pun seakan dipaksa menatap ke satu arah. Jantungnya kembali berdebar keras. Sakit rasa dadanya. Pandangannya bertubrukan dengan Ardan yang terlihat kaget.  Seorang gadis yang bersamanya sedang menikmati makanannya tanpa tau apa yang terjadi. Gadis itu sekarang tambah cantik dan anggun. Dina.

Wina mengalihkan pandangannya dan berusaha bersikap biasa agar teman temannya tidak curiga. Beruntung teman temannya sedang sibuk mengobrol sambil mengikuti langkah bosnya ke ruang privat.

Terpopuler

Comments

Mukmini Salasiyanti

Mukmini Salasiyanti

move on aja lah win....
payah si Ardan...
Cemen.. gk bisa TeGas!!!!!

2024-05-13

4

Rahma AR

Rahma AR

😅😅😅....

2022-08-25

0

Sulati Cus

Sulati Cus

knp jd kepikiran mie gaga 100

2022-08-25

1

lihat semua
Episodes
1 Pulang Kantor
2 Cowo nyebelin
3 Bimbang
4 Menemani direktur pedekate
5 Love Meeting
6 Menunjukkan Diri
7 Hati Ardan
8 Kepo
9 Trust Me
10 Makan malam dengan keluarga Dina
11 Pemilik Hati
12 Mama Ardan yang Sombong
13 Akhirnya Datang
14 Rencana Mama Ardan
15 love meeting again
16 Ngga Tenang
17 Dijodohkan sama Dokter
18 Mama Ardan berhasil?
19 Patah Hati
20 Godaan Terbesar Ardan
21 Putus
22 Kenangan Tak Terlupakan
23 Hilang
24 Terhalang Restu
25 Bimbang
26 Target Calon Suami
27 Salah Paham
28 Pilihan Sulit
29 Ardan yang berubah
30 Galau
31 Upik Abu jadi Putri
32 Tentang Wina
33 Tantangan Oma Rahayu
34 Menunggu dengan sabar
35 Indah sebelum Berpisah
36 Perasaan Orang Tua
37 Dibantu dokter Eri
38 Menemani Ardan
39 Menunjukkan Siapa Pemiliknya
40 Keràs Kepala
41 Rahasia yang Terbuka
42 Ardan yang bersungguh sungguh
43 Keadaan Darurat
44 Hati Iblis
45 Menunggu dan Berharap
46 Mimpi?
47 Menunggu Sadar
48 Penuh Emosi
49 Perasaan marah Oma Rahayu
50 Berita mengejutkan
51 Menduga
52 Sangat Jahat
53 Berpisah
54 Tidak Bisa Bertemu
55 Kesadaran Dewi
56 Setahun Kemudian
57 Setelah Wina Sadar dari Koma
58 Tentang Ardan
59 I miss you
60 Most Wanted Top Ten
61 Menghadapi Keluarga Wina
62 Syarat Oma Rahayu
63 De Ja Vu
64 Hati Yang Penuh Luka
65 Hati Malaikat
66 Hati Yang Luluh
67 Restu
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Pulang Kantor
2
Cowo nyebelin
3
Bimbang
4
Menemani direktur pedekate
5
Love Meeting
6
Menunjukkan Diri
7
Hati Ardan
8
Kepo
9
Trust Me
10
Makan malam dengan keluarga Dina
11
Pemilik Hati
12
Mama Ardan yang Sombong
13
Akhirnya Datang
14
Rencana Mama Ardan
15
love meeting again
16
Ngga Tenang
17
Dijodohkan sama Dokter
18
Mama Ardan berhasil?
19
Patah Hati
20
Godaan Terbesar Ardan
21
Putus
22
Kenangan Tak Terlupakan
23
Hilang
24
Terhalang Restu
25
Bimbang
26
Target Calon Suami
27
Salah Paham
28
Pilihan Sulit
29
Ardan yang berubah
30
Galau
31
Upik Abu jadi Putri
32
Tentang Wina
33
Tantangan Oma Rahayu
34
Menunggu dengan sabar
35
Indah sebelum Berpisah
36
Perasaan Orang Tua
37
Dibantu dokter Eri
38
Menemani Ardan
39
Menunjukkan Siapa Pemiliknya
40
Keràs Kepala
41
Rahasia yang Terbuka
42
Ardan yang bersungguh sungguh
43
Keadaan Darurat
44
Hati Iblis
45
Menunggu dan Berharap
46
Mimpi?
47
Menunggu Sadar
48
Penuh Emosi
49
Perasaan marah Oma Rahayu
50
Berita mengejutkan
51
Menduga
52
Sangat Jahat
53
Berpisah
54
Tidak Bisa Bertemu
55
Kesadaran Dewi
56
Setahun Kemudian
57
Setelah Wina Sadar dari Koma
58
Tentang Ardan
59
I miss you
60
Most Wanted Top Ten
61
Menghadapi Keluarga Wina
62
Syarat Oma Rahayu
63
De Ja Vu
64
Hati Yang Penuh Luka
65
Hati Malaikat
66
Hati Yang Luluh
67
Restu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!