Seminggu yang lalu
"Win, maaf ya, beberapa hari ke depan aku agak sibuk," ucap Ardan pelan setelah mobilnya terparkir manis di halaman rumah Wina.
"Ya," jawab Wina singkat sambil melepaskan safe belt.
"Aku lagi bantu Papa ngurus tender di Kl dan Surabaya di kantor. Lusa aku berangkat ke KL, setelah itu Surabaya," jelas Ardan panjang lebar. Dia juga takut Wina salah paham.
"Dan, mama kamu lebih suka Dina. Aku jadi ga enak," jawab Wina pelan mengalihkan topik pembicaraan
Ardan diam sambil menatap Wina tajam dan dalam
"Aku harap kamu ngga ngejauhin aku lagi, Win. Urusan mama, nanti aku akan bicara baik baik dengan beliau."
"Dan, apa kamu udah yakin dengan perasaan kamu. Dulu aja tiap ketemu Dina, kamu pasti langsung berubah ke aku," pelan Wina menjawab.
"Dulu aku ngga yakin dengan perasaan kamu. Kamu aja kadang perhatian ke aku kadang engga. Waktu itu aku bingung. Dina ngasih aku kepastian," jelas Ardan sambil terus menatap Wina yang hanya menunduk.
"Tapi selama pacaran sama Dina, aku merasa bingung. Aku selalu ingat kamu. Aku selalu nyari kamu. Tapi kamu benar benar ngilang. Dan akhirnya kita ketemu di ulang tahun Remi," lanjut Ardan lembut.
"Berarti kamu juga ada perasaan dong ke Dina. Dina juga udah di sini. Mama kamu lebih suka sama Dina. Kita udahan aja," ucap Wina jadi sebel.
"Jangan marah, Win. Dulu kita kan masih SMA, masih labil." Ardan menahan tangan Wina yang akan keluar. Tapi Wina menepis kasar pegangan Ardan, Wina berhasil keluar dari mobil dan berlari masuk ke dalam rumah.
#selesai
Wina menarik nafas panjang. Ingatan kejadian seminggu yang lalu masih membekas di hatinya. Setelah itu setiap Ardan nge chat, Wina hanya membalas seperlunya. Mereka pun belum ketemu lagi karena sekarang Ardan udah di Surabaya.
Malam semakin larut. Wina menarik nafas panjang. Kapan perasaannya ke Ardan bisa hilang. Melihat sikap Mama Ardan, Wina lebih baik mundur saja. Mana enak dibenci mertua kalo nanti jadi istri. Pasti bakal makan hati setiap hari.
Sebelum berangkat ke Surabaya, Ardan sempat nge chat kalo lagi bantu Dina ngurus berkas ke rumah sakit. Dina akan bekerja sebagai salah satu dokter umum di situ. Tapi masa ngga sempat mampir ke kantornya lagi, makan siang bareng atau mengantar pulang.
Ardan jadi seperti dulu kalo menyangkut Dina. Seperti waktu SMU dulu. Mereka yang sempat dekat akhirnya menjauh bagai orang ngga saling kenal ketika Ardan terlihat dekat dengan Dina. Walaupun Ardan sesekali sempat memberikan sedikit perhatiannya. Tapi Wina ga mau jadi seperti istri kedua. Lebih baik menjauh. Tapi perasaannya tetap lekat dan ngga juga kena erosi waktu.
Setelah lima tahun akhirnya ketemu, tumben Ardan berani mengajaknya serius, Wina dengan bodohnya langsung terima saja. Wajah malu malunya ngga bisa dia sembunyikan membuat Ardan berani mengikatnya.
Tapi sekarang setelah Dina datang lagi, Ardan kembali seperti dulu. Ardan ngga bisa tegas. Wina juga membenci perasaannya yang tetap cinta aja walaupun udah di dua in. Wina menghembuskan nafas kasar.
Malam semakin larut. Besok Wina akan mengikuti sohib sohibnya menemani pedekate si bos. Siapa tau ada dokter ganteng seperti kata Dewi. Hidup kan harus di nikmati yak, semangat. Senyum tipis tersungging di bibirnya. Wina pun memejamkan matanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Sri Widjiastuti
agak bingung ya? dewi dina sama dokternya?
2023-10-26
1
🔵 ⍣⃝ꉣꉣ𝐀⃝🥀❤️⃟Wᵃf🍁ariista❣️
hrs tegas Wina..
2023-05-19
1
Sulati Cus
betul krn orang ber RT bukan cm tentang kita tp jg mereka yg ada di sekeliling kita terutama mertua😂
2022-08-25
2