Hari hari berlalu begitu saja, tak terasa clara telah menghabiskan waktu enam bulan menjadi pengangguran, tanpa keluar rumah. Berita tentang skandal aktris Clara Chan juga telah mereda. Sesekali Merry mengunjunginya untuk sekedar melihatnya.
"Aku menikmati waktu istirahatku selama ini, aku tak menyesalinya sedikitpun, aku juga tidak lagi memikirkan pendapat orang lain terhadapku karena cukup ada dua orang yang peduli padaku. Beberapa hari ini kelvin selalu sibuk, aku jenuh apa yang harus kulakukan untuk mengatasi ini yah, aku juga harus mulai memikirkan pekerjaan apa yang cocok untukku yang seorang mantan aktris ini.." benak Claraa.
"Ting tong " bunyi suara bell pintu.
"Hai kak Merry..masuklah "kata Clara membuka pintu.
"Kamu lagi ngapain dirumah aja" tanya Merry.
"Iya lah Kak.. mau kemana lagi coba, oiya kebetulan ada yang lagi aku pikirin, aku mulai bosen dengan profesi pengangguranku kak, kira kira kerjaan apa yang cocok yaahh" tanya Clara.
"Gimana kalo kamu buka toko baju? tas? atau toko bunga?".
"Buka toko? Apa gak terlalu mencolok ya kak?" Tanya Clara kawatir.
Setelah beberapa saat memikirkannya matang matang akhirnya Clara memutuskan untuk muemulai bisnis di toko bunga yang ia beri nama 'Chan Florist'.. Ia mulai dibicarakan kembali dikalangan masyarakat sekitar toko bunga, berbagai macam penilaian orang orang tak menggoyahkan Clara sama sekali karena keteguhannya. Beberapa saat berlalu tokopun akhirnya berjalan cukup baik karena Clara sendiri yang bekerja memang orang yang ramah, respon positif mulai terlihat seiring berjalannya waktu. Karena prinsip dan keteguhan hatinya yang sangat kokoh.
"Selamat datang ditoko bunga Chan Floris.. ada yang bisa saya bantu, bunga apa yang anda cari nyonya? " tanya Clara dengan nada ramah dan tersenyum lebar.
"Saya mencari anda..anda Clara Chan kan?".
"Ahh iya benar nyonya.. anda Direktur Marlyn li dari MD Entertainment, ada yang bisa saya bantu?" ucap clara dengan nada canggung dan kawatir.
"Aku datang kesini secara khusus untuk meminta bantuanmu, tolong tinggalkan Putraku dan tinggalkan kota ini.. hiduplah dalam diam tanpa bersuara seolah olah kau telah tiada, terutama menghilanglah dari hadapan putraku satu satunya!! Apa kau mengerti maksudku?".
"Ke.. kenapa?? Apa karna sekarang saya bukan lagi Clara Chan yang dulu? " ucap Clara sedih sekaligus merasa bersalah.
"Apa kau tak mengerti posisimu? Aku tak peduli Putraku menjalin hubungan dengan siapapun asalkan orang yang baik dan bermoral, jika kamu terus menerus menempel pada Putraku kau hanya akan menghancurkannya karena skandal yang pernah menimpamu".
"Pergilah sebelum kalian melangkah ke hubungan yang lebih jauh lagi, aku akan memberikan uang yang cukup untukmu " ucap Marlyn sembari meninggalkan sebuah kartu atm, kemudian pergi meninggalkan toko tersebut.
"Begitulah yang dia ucapkan kepadaku yang malang ini. Kupikir aku telah menata kembali kehidupanku yang telah runtuh, ternyata aku masih ada di reruntuhan itu, aku merasa bahagia dan puas karna uluran tangan hangatnya..aku tak menyadari posisiku bisa saja menyulitkannya, aku sangat bodoh ..aku tak bisa menghancurkan kehidupan satu satunya orang yang mencintaiku sepenuh hati hanya karena keegoisanku, aku akan mengatasi masalah ini dengan caraku sendiri " gumam Clara sembari mengusap air mata yang jatuh tak henti hentinya.
Marlyn li adalah seorang ibu yang tegas, keras kepala , dan dingin tapi yang ia pikirkan hanyalah untuk kebahagiaan Putra satu satunya itu.Ia menganggap yang dipikirkannya adalah hal yang paling benar.
Sebelumnya memang telah lama terdengar rumor tentang Kelvin dan Clara di area perusahaan tempat Marlyn bekerja, awalnya Marlyn tak ingin menanggapi rumor yang tak berdasar itu.. tapi semakin lama semakin jelas kalau desas desus kedekatan Putranya dan mantan aktris yang terlibat skandal obat terlarang itu benar adanya.
Tak lama setelah Marlyn meninggalkan toko bunga clara.. kemudian Kelvin datang, tanpa merasa ada hal yang ganjal ia bersikap seperti biasanya kepada Clara.
"Sayang, gimana toko hari ini? gak ada masalah kan? kamu udah makan? " ucap Kelvin sambil memegang kedua tangan Clara.
Clara hanya menganggup tanpa bersuara sambil menunduk.
"Ada apa? Kenapa kamu kelihatan tidak seperti biasa? Ada masalah apa? Aku bisa bantu kamu, jangan menahannya sendiri "ucap Kelvin kawatir.
"Bagaimana bisa aku menyakiti pria baik yang sangat mencintaiku ini? " dalam hati Clara rapuh.
"Ayo kita putus Kelvin" ucap Clara melepaskan genggaman tangan Kelvin dan membalikan badan.
"Apa kamu bercanda? jawab Kelvin.
"Tidak, aku muak denganmu yang selalu tersenyum kepadaku tanpa alasan.. aku tak lagi mencintaimu, pergilah agar kau bisa bertemu wanita yang benar benar mencintaimu dengan tulus, aku hanya memanfaatkanmu saja, sekarang aku tak membutuhkanmu lagi" ucap Clara meneteskan air mata.
"Apa salahku, katakanlah aku akan perbaiki semuanya yaa.. jangan minta aku pergi darimu,kumohon" jawab Kelvin sedih dan menggenggam tangan Clara kembali.
"Tak ada lagi yang ingin ku katakan, pergilah.. jangan datang lagi kepadaku, jangan menemuiku lagi jika kau tetap menemuiku aku akan pergi jauh dan membuatmu menyesal" ucap Clara tegas.
"Kumohon, jangan begini Clara "jawab Kelvin memohon dan berlutut.
Kemudian Clara mendorongnya keluar dari toko dan tak mendengarkan apa pun yang dikatakannya. Perasaan Clara sedih seperti terkoyak setelah ia mengusir Kelvin yang memohon mohon meminta maaf atas kesalahan yang dia sendiri tak tahu. Ia pikir ini sudah benar tak apa apa selama kelvin bisa hidup lebih baik tanpanya. Clara hanya bisa menangis pasrah tak henti dan tak sengaja ia tertidur duduk didepan pintu.
Keesokan hari di rumah Marlyn Li tak sengaja kelvin yang baru saja datang mendengar percakapan Marissa dan Marlyn diam diam di taman belakang rumah.
"Tante, gimana? apa tante udah nyingkirin perempuan itu dari kehidupan Kak Kelvin?.
"Saya sudah melakukan apa yang seharusnya saya lakukan" ucap Marlyn.
Kelvin yang mendengar itu segera menghampiri ibunya dan Marissa.
"Jadi ini semua ulah kalian berdua? "
ucap Kelvin menahan amarah.
"Kak Kelvin.. sejak kapan kau disana? tanya Marissa.
"Apa itu penting sekarang?.
"Ibu melakukan semua ini demi kamu jadi jangan salah paham? " ucap Marlyn membela diri.
"Hahh..demi aku?? Sejak kapan ibu peduli padaku? Jika kau peduli padaku kau tak akan melakukan hal yang menyakitiku dan orang yang kucintai" jelas Kelvin.
"Dia tak layak ada bersamamu, kau akan lebih menderita jika tetap bersamanya, jadi dengarkan aku sekali ini saja apa yang aku lakukan untuk kebaikanmu " ucap Marlyn.
"Kau yang tak layak menjadi ibuku.. jangan pernah campuri kehidupanku lagi, jika kau masih ibuku dan peduli padaku!!".
Kelvin yang sedang sangat marah dan kalut pergi untuk menemui clara lagii. Ia menekan bell pintu rumah tapi tak ada jawaban, ia hanya berfikir Clara masih tidur dan tetap menunggu diluar selama beberapa jam, Ia terus menekan bell pintu rumah Clara tapi tetap tak ada jawaban, sampai kemudian seorang wanita paruh baya keluar dari pintu rumah sebelah.
"Hei pria tampan.. kenapa kau terus menekan bell itu jika tak ada jawaban, gadis yang tinggal disitu aku melihatnya keluar rumah tadi pagi pagi sekali dia membawa koper yang cukup besar, dia bilang bepergian jauh.
"Apa anda tau dia pergi kemana?" tanya Kelvin.
Ibu itu hanya menggelengkan kepalanya, Kelvin tersadar.. Clara telah jauh meninggalkannya.
bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments