🌷🌷🌷
Sudah seminggu berlalu Ayu menjadi penghuni rumah itu, sejak saat itu dia tidak melihat wajah wanita yang sebelum nya pernah bertemu dengan nya, hanya Si Prianya saja yang datang tetapi selalu larut malam.
Pagi pagi seperti biasa Ayu sudah melakukan tugasnya membersihkan rumah mewah itu bersama para art lain nya. Sampai hari ini Ia masih berharap kalau Rayyan mau berbesar hati memberikan usaha laundry nya agar dirinya bisa membayar semua hutang hutangnya pada Pria itu.
" Kamu kapan pulang sayang, aku sangat merindukan mu " Terdengar suara Ray yang sedang berbicara di telpon dengan seseorang.
" Maaf sayang, aku belum bisa pulang sekarang karena kerjaanku disini tidak bisa aku tinggalkan begitu saja "
" Pekerjaan, selalu pekerjaan yang menjadi alasan mu untuk meninggalkan aku. Meninggalkan kewajiban mu sebagai seorang Istri " Protes Rayyan.
" Sudahlah sayang, urusan Istri kan di sana banyak pelayan. Mereka bisa menyiapkan keperluan mu jadi tidak perlu ngambek seperti anak kecil begitu "
Ayu tidak sengaja mendengarkan percakapan kedua nya.
" Tapi aku juga butuh kamu di sini bukan seperti tugas pelayan yang ada disini "
" Sayang, kan di sana sudah ada mainan barumu, kenapa tidak kamu manfaatkan saja. sudah ya aku sibuk, sampai jumpa nanti sayang "
Ayu terpaku mendengar percakapan keduanya, hingga sebuah suara berat mengejutkan nya.
" Apa yang kau lakukan disitu, mau nguping ya "
Ayu berusaha bersikap biasa saja.
" Siapa yang nguping nggak mutu, kamu saja yang geer " Jawab Ayu.
Ia berbalik arah dan menyelesaikan pekerjaan nya yang lain.
" Astaghfirullah, kenapa aku sampai bengong di situ, ketahuan lagi. Bagaimana ini, nanti dikira aku cewek apaan lagi "
Hari berganti hari Ayu berada di sana dan bekerja seperti pelayan pada umumnya. Malam ini Ia di kejutkan dengan suara pecahan di ruang tengah, karena memang kamarnya yang berada dekat dari tempat itu.
" Suara apa itu " Gumam Ayu
Ayu duduk di pinggir kasur mencoba mendengarkan secara jelas apa yang terjadi di luar.
Tiba tiba pintu kamarnya di ketuk dari luar, Ayu menjadi ketakutan. Ia berpikir kalau itu adalah maling yang berhasil masuk kerumah besar itu, namun lama kelamaan ketukan itu mulai pelan dan lama kelamaan menghilang. Ayu bisa bernafas lega, Ia akhirnya membuka pintu untuk memastikan apa yang berada di luar.
Alangkah terkejutnya dirinya ketika mendapati siapa yang tergeletak di depan pintu.
" Ray........! " Seru Ayu.
Ia menepuk nepuk dan mengguncang guncang kan tubuh Pria itu namun tidak ada reaksi sama sekali.
" Aduh bagaimana ini, yang lain sudah pada tidur. Ini lagi, mana tubuhnya berat sekali. "
Ayu masih berusaha membangunkan nya namun tidak berhasil.
" Terpaksa aku tidurkan disini saja, tidak mungkin aku membawanya ke atas sendiri. Ah.... semoga saja besok dia tidak marah dan semakin membuat masalah untukku "
Ayu menyeret nya tubuh itu sekuat tenaga hingga sampai di atas tempat tidur
" Tubuhnya panas sekali, apa dia sakit " Gumam Ayu.
Ayu merawat Rayyan sepanjang malam, Ia baru tertidur setelah panas di tubuh Pria itu tidak terasa lagi.
Rayyan membuka matanya perlahan, Ia merasa tubuhnya lebih baik dari sebelum nya.
..." Kenapa aku ada disini " Batin Rayyan ketika melihat tempat nya bukan berada di kamar miliknya....
Ia memandang sekeliling dan mendapati Ayu yang tertidur sambil duduk di lantai kamar.
" Apa dia yang sudah merawatku semalaman " Gumam Rayyan
Sebuah senyum terbit di bibirnya
..." Cantik, sayang sekali " Rayyan tidak meneruskan kata katanya....
Ia perlahan bangkit dan meninggalkan tempat itu menuju kamar nya sendiri.
" Bi, tolong hari ini jangan biarkan wanita itu bekerja, biarkan saja dia istrahat dulu "
Wanita yang di panggil Bi itu bingung siapa yang di maksud.
" Maaf Pak, maksudnya wanita itu siapa ya " Bibi memberanikan diri bertanya karena memang tidak mengerti siapa yang di maksud Rayyan.
" Ayu Bi " Jawabnya sambil berlalu pergi.
Bibi mengangguk mengiyakan walau tidak mungkin nampak oleh Rayyan karena dia sudah ada di lantai atas.
Rayyan kembali berbaring di atas tempat tidur, Ia tersenyum sendirian. Karena larut dalam lamunannya bahkan ponselnya yang entah sudah untuk yang ke berapa kali berdering tidak di hiraukan nya.
" Ah mengganggu saja " Ucap Rayyan
Ia melihat siapa pemanggil yang tertera di sana.
" My swetty, 20 panggilan tidak terjawab "
Rayyan kembali meletakkan ponsel itu di atas meja yang ada di samping tempat tidur.
Sementara di bawah Ayu baru terbangun, Ia melihat tempat tidurnya sudah kosong.
" Alhamdulillah dia sudah bangun duluan, mungkin keadaan nya sudah membaik " Gumam Ayu.
" Jam berapa sekarang, rasanya aku masih sangat ngantuk. Tapi aku harus bangun cepat sebelum Pria itu semakin mempersulit ku nanti, bisa bisa hutang ku malah bertambah "
Ayu terkejut ketika melihat jam di ruang tengah
" Ya Allah, matilah aku. Sudah jam 9 dan aku baru bangun tidur. Kali ini tamatlah riwayat ku" Gumam Ayu "
Ia buru buru berlari keluar menuju dapur, namun nampak semua pekerjaan yang ada di sana sudah rapi.
Dia bingung dengan keadaan rumah itu tidak seperti bisa nya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
a_iry🐼
semangat berkarya kak🏃🏼♀️🏃🏼♀️
2022-09-09
0
Adelia Rahma
nah lo ray udah mulai suka tunke ayu
2022-08-29
0
☘️ gιмϐυℓ ☘️
Baiknya Ayu, meskipun sudah dijual & diperkosa masih aja nolongin orang sakit
2021-12-27
1