Satu Milyar

🆙🆙

Ayu mencoba untuk menanyakan perihal dirinya kenapa dia sampai berakhir di tempat itu.

" Kenapa aku bisa berada disini, apa yang sudah kalian lakukan padaku. Kamu.....!

bukannya kamu yang sebelum nya berbicara dengan ku, kamu juga menawarkan minuman untukku. Apa yang sudah kamu masukkan dalam minuman itu, kamu pasti memasukkan sesuatu di dalam sana, sampai sampai aku lupa apa yang terjadi padaku setelahnya "

Wanita itu menarik selimut yang di gunakan Ayu untuk menutupi tubuhnya dengan sangat kasar, sementara sang Pria yang sudah melakukan perbuatan keji tidak ada reaksi sama sekali.

Ayu mencoba mempertahankan selimut yang menutup tubuhnya karena Ia tahu tubuhnya tidak tertutup apa pun itu.

" Hey lihat dirimu, apa yang ingin kamu banggakan lagi. Anak orang mis*kin saja belagu, eh..... apa yang mau kau lakukan sekarang. Bersihkan dirimu di kamar mandi dan ambil semua pakaian kampungan mu ini. "

Keduanya meninggalkan tempat itu dengan bergandengan mesra. Ayu mencoba bangkit setelah kepergian keduanya, Ia ingin membersihkan dirinya. Ia terkejut melihat bercak merah di atas tempat tidur dan dia juga menyadari akan hal itu

" Ya Allah, hamba tidak tahu apa yang terjadi tapi kenapa ini harus terjadi pada hamba. Hamba sudah membuat Ayah dan Ibu kecewa, sekarang apa yang harus hamba lakukan "

Ayu melangkah keluar dengan pelan karena rasa perih yang tak terhingga masih Ia rasakan.

" Mau pergi kemana hah...... jangan pikir kau bisa kabur dari tempat ini dengan cara diam diam seperti itu. Kau akan berada disini selamanya dalam jangka waktu yang hanya aku saja yang tentukan "

Sebuah suara berat mengejutkan Ayu dan sontak membuatnya menoleh, Pria yang ada di kamar tadi ternyata sudah berada tepat beberapa langkah di belakangnya, entah dari mana datangnya.

" Tidak boleh pergi, memang siapa kamu dan punya hak apa sehingga kamu berani melarangku pergi dari sini "

Ayu mengungkapkan kekesalannya atas ucapan Pria itu. Sedangkan Pria itu hanya tertawa kecil seakan mengejek dirinya.

" Kamu adalah tawanan ku dan aku tidak akan mengijinkan tawanan ku keluar dari sini seenaknya saja. "

" Dasar Pria gi*a, aku tidak pernah menjadi tawanan siapa pun. Aku harus segera kembali, permisi.......! "

Ayu melangkah dengan cepat bahkan setengah berlari karena ingin terbebas dari Pria itu, namun baru akan menyentuh pintu suara pria itu terdengar menggelegar.

" Kau mau kemana, orang tuamu itu sudah tidak disana lagi. Dia sudah menjual rumah dan segala isinya padaku termasuk kau "

Ayu menghentikan langkahnya dan berbalik.

" Apa yang kamu katakan, tidak mungkin Ibuku melakukan itu padaku. Rumah itu adalah rumahku, rumah peninggalan Ayah dan Ibuku. "

Suara Ayu tidak kalah menggelegar memenuhi ruangan itu.

" Ibuku.....! Ibu yang mana dan dari mana hah, wanita itu bahkan tidak pantas kau sebut sebagai Ibu "

Rayyan Amir Wiratama adalah nama Pria itu. Ia melangkah menuju sebuah lemari dan membuka nya. Ia kemudian membawa sebuah berkas dan menyerahkan pada Ayu, Ayu pun menerima nya karena rasa penasaran nya yang tinggi.

" Ini, bacalah agar kau percaya bahwa wanita yang kau sebut Ibu itu sudah menjual semua harta miliknya termasuk dirimu. "

Ayu menerimanya dengan tangan gemetar dan mulai membuka nya. Ingin rasanya Ia tidak mempercayainya, tapi bukti yang ada memang benar adanya.

" Kau bisa pergi dari sini jika kau bisa membayar semua yang sudah aku keluarkan untuk Ibumu itu. Tapi jika tidak maka kau akan selamanya ada disini "

..." Satu milyar, dari mana aku bisa mendapatkan uang sebanyak itu. Jangankan uang satu milyar, diriku pun tidak ada harganya. Semua usaha yang Ayah tinggalkan untukku, sekarang semua sudah menjadi milik Pria ini bahkan diriku. " Batin Ayu...

" Biarkan aku pergi dari sini, mengenai uang satu Milyar itu aku mohon berikan aku waktu, aku akan melunasinya nanti "

Ayu memohon kemurahan hati Pria itu namun tentu saja hanya sia sia belaka.

" Dengan apa kau akan membayarnya dan sampai kapan, bahkan dirimu saja kalau kau jual pun tidak akan ada yang mau membelinya "

" Kamu benar benar keterlaluan "

Ayu berlari keluar dan duduk di taman yang terletak di samping rumah. Kalau hanya karena dirinya yang harus mendekam di tahanan karena tidak mampu membayar satu Milyar tidak masalah, tapi dalam surat itu taruhan nya adalah nyawa adik laki lakinya.

Ia tidak akan tega kalau sampai adiknya itu tersakiti di usianya yang masih sangat mudah dan itu semua karena dirinya.

" Andra, kamu dimana dan bagaimana kabarmu. Semoga kamu baik baik saja di mana pun berada. Kakak tidak akan mengijinkan siapa pun menyakiti kamu, termasuk Pria gi*a yang ada di rumah ini. "

..." Aku tidak akan mengijinkanmu meninggalkan tempat ini setelah apa yang sudah kita lakukan beberapa jam yang lalu. Bagaimana jika kejadian itu ternyata jadi benih di rahimnya, aku tidak akan merelakan keturunanku menderita di luar sana apalagi kalau sampai dia membunuhnya " Batin Rayyan....

Ia mengintip di balik tirai sambil tersenyum melihat kegelisahan Ayu.

" Apa yang harus kami lakukan Pak, apa kita seret wanita itu masuk " Tanya seorang Pria yang menjadi orang kepercayaan Rayyan.

" Tidak perlu, biarkan saja dia di sana untuk menenangkan diri. Kalian cukup mengamatinya saja jangan sampai dia melarikan diri atau nyawa kalian taruhan nya "

Beberapa pria itu mengangguk setuju dan menjalankan tugas yang di emban kan pada mereka.

Terpopuler

Comments

Adelia Rahma

Adelia Rahma

kasian ayu

2022-08-29

0

☘️ gιмϐυℓ ☘️

☘️ gιмϐυℓ ☘️

Ya Allah tega2nya anak sendiri dijual 😌😌😌

2021-12-27

2

☠ᵏᵋᶜᶟoffdll⍣⃝𝑴𝒓🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ𝕸y💞

☠ᵏᵋᶜᶟoffdll⍣⃝𝑴𝒓🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ𝕸y💞

wah murah banget ia rumah dan aset nya serta ayu di beli 1milyar 🤣🤣🤣 terus harga dirinya di hargai berpa itu 🙈🙈🙈✌️

2021-12-21

6

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!