Chapter 3

Author PoV

Gadis itu terlihat setengah berlari sambil menjawab telpon dari seseorang yang tengah memarahinya saat ini dan tanpa sengaja menabrak orang-orang yang ia lalui di depannya

mendekati lahan parkir bandara di area penjemputan kepalanya terlihat menoleh ke kanan dan ke kiri mencari taksi yang bisa segera membawanya pulang kerumah sang papa.

Benar sekali, gadis itu Anye, setelah berpamitan ala kadarnya pada teman-temannya di negara B, ia berjanji akan kembali ke negara B setelah urusannya di negara A

Anye segera mengemasi barang-barang nya di apartemen lalu segera menuju bandara agar bisa pulang tepat waktu, namun sangat disayangkan ternyata pesawat yang akan di tumpangi nya mengalami kendala sehingga menyebabkan keberangkatan pesawat tertunda sekitar satu jam lebih dan artinya sudah pasti ia akan sangat terlambat untuk sampai di rumah papanya.

Sedangkan di kediaman Krisna saat ini telah berkumpul dalam meja makan sepasang suami istri dan juga anak laki-laki mereka bersama dengan Krisna, mereka sengaja memulai makan malam bersama tanpa menunggu Putri keluarga Krisna hadir.

Maxwell Morgan seorang pengusaha di bidang IT yang cukup ternama di kota B dan memiliki cabang di beberapa negara termasuk di kota A, cabang yang baru di buka dalam waktu kurang dari satu tahun ini berkembang dengan cepat dibawah pimpinan anak tunggal dari Maxwell Morgan yang bernama Devan.

Devan Morgan, pria berusia 28 tahun, berwajah tampan, pipi tirus, rahang kokoh yang ditumbuhi bulu halus membuat devan terlihat sangat dewasa dan digilai banyak wanita karena dengan senyum tipisnya, dapat membuat para wanita klepek-klepek, seolah terhipnotis dengan wajahnya yang meneduhkan dan memberi kehangatan.

pengusaha muda yang berhasil memimpin beberapa perusahaan IT milik keluarganya hanya akan memberikan senyum hangatnya pada orang-orang yang ia sayangi, selebihnya hanya wajah dingin dan kaku yang selalu ia tampakkan.

Widya Mandala, sahabat dekat istri Krisna-ayumi, mama Anye, dan pasca kecelakaan sahabatnya itu, Widya berjanji akan menjaga putri kecil Ayumi, begitu pula dengan Maxwell semenjak Widya mengalami sakit pasca melahirkan Devan ia sudah tidak dapat mengandung dan melahirkan lagi hingga saat melihat putri mungil anak sahabatnya yang tak lain adalah Anye, Maxwell dan Widya pun sepakat akan menjodohkan anaknya dengan putri tunggal keluarga Krisna itu.

"Sebelum nya aku minta maaf max, putri ku lagi-lagi membuatku harus mengelus dada" Krisna mulai membicarakan mengenai Anye pada tamunya tersebut.

"it's oke Kris.., mungkin putri mu sangat sibuk, sejak Ayumi tidak ada kami baru ada kesempatan untuk menemui kalian lagi, semoga saja ia masih mengenal kami, atau nanti kalian yang kami undang untuk makan malam dirumah Devan sebelum kami kembali ke Negara B", maxwell mencoba menenangkan hati sahabatnya, disampingnya ada Widya istri Maxwell yang semakin penasaran dengan gadis mungil yang dulu pernah mencuri hatinya karena Widya ingin sekali memiliki anak perempuan, dan ia begitu semangat saat mengetahui Devan akan menjalankan perusahaan keluarga di tanah kelahirannya ini, yang artinya jalan mereka untuk menjodohkan Devan dengan Anyelir semakin dimudahkan,. semoga.....

Sementara itu Devan sudah mengetahui secara garis besar tujuan acara makan malam ini untuk menjodohkan putri keluarga Krisna dengan dirinya, sedikit kesal dengan orang tuanya, memangnya dia tidak mampu mencari pasangan sendiri, bagaimana jika pgadis yang dijodohkan ini hanyalah anak manja dan tidak bisa apa-apa, itu hanya akan menyusahkan saja, namun begitu mendengar cerita dan permintaan dari om Krisna agar Devan bisa membantu melacak dan membuat program pengamanan data pada perusahaan Krisna karena ada kecurigaan manipulasi data dan korupsi di dalam tubuh perusahaan teman ayahnya itu, hal seperti ini membuat devan tertarik, karena sejauh ini hal seperti ini lah yang Devan sukai, memecahkan kasus peretasan data dan membantu orang-orang yang dirugikan karenanya agar bisa kembali mendapatkan haknya.

hal ini yang menyebabkan Devan jarang melakukan hal diluar pekerjaan kecuali saat bersama kedua orang tuanya, dan anehnya kedua orang tua Devan tidak pernah protes dengan kesibukan Devan hingga diusianya yang telah matang untuk berumah tangga ia sama sekali tidak pernah ditanya mengenai kehidupan asmaranya dan ternyata jawaban dari pertanyaan tersebut ada di meja makan ini, perjodohan ini telah lama direncanakan oleh kedua orang tuanya dan keluarga om Krisna, Devan jadi penasaran seperti apa gadis yang akan di jodohkan dengannya dan apabila gadis tersebut tidak sesuai dengan selera Devan bisakah ia menolak...?? entahlah biarkan saja dulu seperti ini, fokus Devan adalah membantu om Krisna dengan kasus di perusahaanya

"Dev, kamu kenapa nak? melamun? atau sedang membayangkan calon istri yang sebentar lagi bertemu?" goda Widya yang sedari tadi mengamati Devan yang hanya mengaduk-aduk makanan yang ada di piringnya.

"eeh...Ng....gak kok mom.., ada pekerjaan yah sedang ku pikirkan" jawab Devan berusaha mengontrol diri karena memang tadi sempat penasaran dengan sosok gadis yang akan ditemuinya.

Krisna dan Maxwell pun terkekeh melihat tingkah Devan yang lucu karena ketahuan melamun.

"tenang saja son....dad ga mungkin mengenalkan kamu dengan seseorang jika tidak yakin kalau kamu pasti tertarik juga dengan gadis ini" Maxwell yang paham betul selera anaknya menggoda Devan dengan mengedipkan sebelah matanya.

Krisna hanya mengamati interaksi keluarga sahabatnya ini dengan baik, ia akan sangat bahagia dan bersyukur bila nanti Anyelir bisa bersatu dengan dengan Devan, terlebih Devan terlihat sangat dewasa dan sepertinya bisa menjaga dan menyayangi anye karena itu yang dibutuhkan oleh anye, Krisna sadar diri bahwa ia tidak akan selamanya bisa menjaga Anyelir, ia harus menemukan pasangan yang mampu menjaga permata hatinya itu dan terlihat Devan sangat cocok untuk itu.

______

kembali ke Anyelir...

"duh mati gw, ini jalanan kok macet banget ya, udah telat hampir 2 jam...aih bisa habis gw di potong-potong sama papa.." anye membayang kan betapa papanya akan ngomel tanpa jeda karena keterlambatan nya ini.

"pak ga ada jalan alternatif atau bisa ga lebih cepat lagi, aduh saya udah telat nih" tanya anyelir pada pak supir.

"wah neng maaf, jalannya hanya lewat sini, atau kalau neng mau cepet baiknya naik ojek aja, tapi ini udah malam banget neng, bapak takut neng kenapa-kenapa, mending sabar ya neng" jawab pak supir yang sudah cukup umur tersebut terlihat panik dan juga khawatir bila anye nekat akan naik ojek seperti usulannya.

"ah iya bener pak, saya naik ojek aja kalo gitu, bawaan saya juga cuma tas ini aja....duh bapak baik banget sih sarannya" jawab anyelir yang tak peka kalo si pak supir pun kaget bahwa usulannya diterima tanpa pikir panjang oleh anye.

"tapi neng..." sahut pak supir

"ini pak ongkosnya...kembaliannya buat bapak aja....makasih ya...saya turun dulu, bapak hati-hati" anyelir menyerahkan uang ratusan 2 lembar dan langsung menuju tukang ojek yang memang terlihat mangkal tidak jauh dari mobil mereka yang terjebak macet.

belum sempat si pak supir menanggapi anye sudah terlihat mendekati para tukang ojek itu, dan terlihat sudah menaiki salah satu tukang ojek yang terlihat sudah berumur juga, pak supir lega karena terlihat anye adalah gadis yang baik, dia berdoa semoga gadis itu selamat sampai tujuan,. terlebih uang yang diberikan gadis tadi melebih ongkos yang seharusnya dibayar.

yah begitulah sikap Anyelir, dia tidak segan-segan untuk berbagi dan sangat ramah pada siapapun, tanpa membedakan status dan ini yang membuat Anyelir memiliki banyak teman dan juga di sukai banyak orang.

Terpopuler

Comments

Tia Na

Tia Na

masak udah malem bangat jalanan masih macet tor kan biasanya kalok malem larut itu malah sepi torr
🤔🤔

2024-05-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!