Briano Al Nugroho lelaki tampan dengan badan yang proposional bisa membuat wanita manapun terkesiama. Anak sulung dari keluarga konglomerat (Nugroho) yang berlimpah harta tetapi ia lebih memilih untuk mengabdikan diri pada Negara, dia bertugas di perbatasan Negara,yang jauh dari hiruk pikuk kehidupan di kota.
******
Hari ini Brian tiba ke rumah, setelah mengambil cuti dua minggu dari tugasnya. Dia pria yang dingin sehingga tidak satu dari keluarganya tahu apa yang dia pikirkan dan susah untuk dibujuk apalagi di tebak.
Seperti dia memilih keputusan untuk bergabung menjadi anggota militer, semua keluarga kaget tidak percaya anaknya akan melangkah ke arah itu, karena orang tuanya percaya dia bisa menjalankan perusahaan dengan sangat baik dibandingkan dengan adik laki - lakinya. Brian mempunyai adik yang hanya berbeda dua tahun darinya.
Brian membuka pintu rumah bak istana tanpa sambutan apapun dari penghuni rumah itu. Yah.. itulah dia pulang tidak memberi kabar kepada siapapun. hanya pelayan yg segera menyambutnya ketika memasuki rumah.
" eh.. tuan muda, selamat datang " sambut pelayan.
" hemm.. " balasan Brian yg hanya berdehem. kakinya melangkah mencari sosok wanita yang melahirkannya, mencari dengan melihat sekelilingnya namun tak menemukannya. Pelayan yang memperhatikan tuannya sedari tadi, langsung menyadarinya.
" Tuan, Nyonya ada di kamarnya ". tanpa menjawab Brian menuju ke kamar mamahnya.
tok.. tok.. tok
" iya, masuk! " sahut di dalam kamar. Brian membuka pintu, dan alangkah terkejutnya Renatta. melihat sosok yang datang.
"Brian.. " panggil mamahnya sambil beranjak dan memeluknya erat. Disambut senyuman dari Brian
" mamah bagaimana kabarnya? mama baik - baik saja kan? aku sangat merindukan mama." peluk Brian dengan erat. Mereka mengobrol cukup panjang sebelum membiarkan Brian untuk istirahat.
Di meja makan sudah di siapkan makan malam. Renatta dan Bimo sudah berada di meja makan. Bimo mulai mengambil beberapa menu makanan yang terhidang di meja makan, ketika Bimo mau memasukan suapan, Renata menghentikan nya.
" Tunggu bim, " cegahnya.
" Ada apa mah? " jawabnya dengan heran.
" Tunggu sebentar ya, ada seseorang yang belum datang ke meja makan. " Renatta sambil tersenyum untuk memberikan kejutannya.
Tak lama kemudian seseorang menuruni anak tangga. Bimo menoleh karena mendengar bunyi langkah di iringi petunjuk lirikan mata mamahnya.
" kaka.. " sapanya sangat kaget. " kaka kapan datang? "
" Dia sampai tadi siang" sahut mamahnya. Brian hanya menyambut dengan senyum dan pelukan.
Mereka melanjutkan makan malamnya.
Di ruang keluarga mereka bertiga menghabiskan waktu untuk mengobrol. Mamahnya menceritakan kegiatannya dan Bimo, tingkah laku adiknya yang masih kekanakan, bahkan menceritakan Dinda kekasih Bimo.
" Dia sangat cantik, ramah, pekerja keras, mamah suka dengannya " celetuk mamahnya tentang Dinda yang membuat Bimo tersenyum girang.
" Aku tidak pernah salah memilih mah.." memuji sendiri bisa mendapatkan Dinda. Brian hanya manggut - manggut mendengarkannya.
" Lalu kapan kamu akan mengenalkan calonmu ke mamah? " sahut Renatta kepada Brian.
" ehem.. hm.. " Brian hanya berdehem tak tau harus jawab apa.
" Pasti kaka ini masih jomblo mah, mana mungkin dia punya kekasih, depannya aja ada tembok penghalang yang di bangunnya.. haha.. hah " ledek Bimo.
" mmh...apa benar Brian? " tanya mamahnya.
" Aku tak punya waktu untuk memikirkannya " jawab Brian dengan tegas.
" Apa perlu kami carikan pasangan untukmu? " tawar mamahnya.
" aku mau istirahat dulu mah, " jawabnya untuk menghindari adik dan mamahnya, kemudian beranjak dari tempat duduknya, menuju kamar.
Renatta dan Bimo saling bertatap bingung melihat reaksi Brian. Kepergian Brian di susul Bimo yang juga ingin istirahat karena sudah larut malam.
Renatta yg masih diam, seketika merenung. Memikirkan anak sulungnya itu. Usianya tidak muda lagi untuk membina rumah tangga. Entah apa yang ada di pikiran Brian.
"Apakah dia benar - benar belum mempunyai kekasih? tapi bagaimana mungkin? dia tampan, pintar dan punya segalanya. Masa ia tidak ada perempuan yang tertarik padanya? " ucap Renatta dalam batin.
" jika saja kamu masih ada mas, kita bisa mengatasi putra-putra kita dengan baik. Aku sudahlah tua ingin sekali melihat mereka berkeluarga, menimang cucu, melihat mereka bahagia " batinya,sambil menatap ke langit - langit rumah tak terasa air mengalir dari matanya.
Ayah Brian dan Bimo sudah lama tiada, 5 tahun tepatnya. Saat itu Brian sudah bertugas sebagai anggota militer dan menyelesaikan studinya dengan sangat baik. Papahnya berharap Brian hanya memilih menjalankan perusahaan untuk menggantikannya dan tidak menjadi anggota militer.
Tetapi berbeda dengan kenyataan, Brian memilih melanjutkan tugas Negaranya. padahal dia mempunyai otak di atas rata - rata yang sangat dibanggakan oleh kedua orang tuanya. Buktinya dia menyelesaikan studi militer, dilanjutkan dengan menimbang ilmu di perguruan tinggi dengan cepat hanya tiga tahun dia menyelesaikan kuliahnya.
Walaupun sebenarnya ia enggan masuk ke perguruan tinggi tetapi demi menyenangkan orang tuanya dia menjalaninya. Ayahnya meninggal dalam kecelakaan, mobil yang ditumpanginya mengalami kerusakan rem sehingga tidak dapat terkendali menerobos jembatan dibawahnya jurang yang sangat curam, tidak ada yang selamat dalam kecelakaan itu, sopir dan ayahnya meninggal di tempat. Hal itu membuat sedih Renata hingga sekarang.
tunggu kelanjutannya ya guys..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
🍭ͪ ͩ𝕸y💞 |ㄚ卂卄 ʰⁱᵃᵗᵘˢ
tenang Tante jodoh Brian dah keliatan koq 🤭
2024-03-02
3
Dewi Setyorini
Duh, tulisannya amburadul
2022-12-15
0
nunu
coba baca" dulu
2021-10-08
0