Polisi Ganteng

Akhirnya fida menuruti kemauan kakaknya.

"Alhamdulillah cukuplah untuk mencari rumah sewa sekalian untuk makan beberapa bulan!ucap Jannah".

"Berikan uang itu pada ku.Ingat! kau harus menggantinya.Mulai besok kau harus mencari pekerjaan.Kau pahamkan maksudku bentak Fida."

"Lalu bagaimana sekolahku tanya Jannah.Tinggal satu semester lagi."

"Itu DL ! Kau pikir saja sendiri.Sebaiknya kau lupakan saja sekolahmu.Kalau kau tak bekerja kita mau makan dari mana,Hah! aku mah ogah kerja ntar tanganku lecet".

"Ya allah tega sekali Fida kepada ku."

Flash off

"Fidaaa bangun ini sudah siang teriak Jannah".

"Brisik baweel!"

"Cepat bersiap ntar kau terlambat di marah Pak Agus tegas Jannah".

"Oh ya aku lupa hari ini uang asuransi kematian ayah kan keluar dengan begitu aku bisa bersenang senang uhuuu ucapnya pelan menuju kamar mandi".

"Fida!kakak berangkat kerja dulu.Kakak sudah buatkan sarapan."

Fida bergegas menunggu bis sekolah menjemputnya.

"Fidaaa!ke sini teriak Sisi".

"Fid,ntar pulang sekolah ke cafe yuk.Sejak kematian orang tuamu kau jarang kumpul.Ada apa denganmu?."

"Aku sudah miskin! takutnya kalian tidak mau berteman denganku lirih Fida."

"Sudah lupakan saja itu,aku tidak mempermasalahkan itu."

"Benarkahhh!Aku baru ingat,hari ini uang asuransi kematian orang tua ku keluar.Dengan begitu aku bisa bersenang senang."

"Baiklah.Sepulang sekolah kita langsung Let's go.Rasanya ini jari sudah gatal hahaha."

Bel berbunyi tanda waktu pulang sudah tiba.

"Yeaaachh akhirnya aku bisa pulang.Sisi cepetan!aku nebeng ya! ucap Fida.

"iyya!buruan naik di belakangku."

Jannah yang sibuk bekerja tiba tiba mendapat telpon bahwa adiknya sekarang di kantor polisi.

"Mir,tolong sampai ke Bu Ratna aku izin sebentar!"

"Memangnya mau ke mana? ini kan masih jam kerja sembari memegang pinggang.Apa ini ulah adikmu.Sudah ku bilang lepasin saja dia! dia juga bukan adik kandungmu.Buat apa kau peduli,dia saja tidak peduli denganmu.Kau selalu menuruti perintahnya lama kelamaan dia akan menginjak harga dirimu tegas Mira."

Jannah yang tidak peduli nasehat temannya bergegas pergi menuju ke Kantor polisi.Baginya fida adalah keluarga yang ia miliki saat ini.

"Permisi pak,apa saya bisa bertemu dengan Pak Adam".

"Pak Adam ada di ruangannya kau susul saja ke sana.Ku lihat hampir sebulan nih kau sering ke sini!apa kau ada hubungan dengannya dengan senyuman yang tidak jelas ucap petugas itu."

"Tidak pak ! aku ke sini karna motor adik ku di tilang,dan beliau menyuruhku ke sini."

"Ohhh ! jadi dua orang gadis itu adikmu.Tapi mengapa dia sangat berbeda denganmu.Heii kamu!seharusnya kamu mencontoh kakakmu dengan menunjuk jari ke arah Jannah."

"Mbak Jannah Pak Adam menyuruh anda masuk ke dalam."

Jannah masuk dengan gugup.Dia malu yang harus terus terusan ke kantor polisi karna ulah adiknya.

"Mengapa kau diam di situ.Masuklah!."

"Baik pak lirihnya."

"Sudah berulang kali saya katakan padamu untuk menasehati adikmu yang ugal ugalan dalam berkendara.Tapi! terus saja membuat ulah.Hari ini saya melihat tidak menggunakan helm.Makanya saya menilangnya."

"Saya mintak maaf polos Jannah.Saya sudah berulang kali mengingatkannya tapi dia selalu begitu.Saya mohon bebaskan motornya.Itu motor temannya Pak!saya lagi tidak punya uang untuk membayarnya dengan bola mata berkaca kaca."

"Baiklah kali ini saya maafkan.Jika besok besok terulang lagi jangan harap motor itu kembali tegas Pak Adam."

"Siap Pak!ucap fida dan Sisi.Ayoo fida kita pulang,biar aku saja yang bawa.Hari ini kau buat jantungku copot karna ulahmu ucap Sisi.Kau tidak mengucap terima kasih pada nya?".

"Buat apa!sudah kita pulang saja."

Melihat tingkah ke dua gadis itu Pak Adam menggeleng kepala.

Jannah yang terus berjalan melihat jam di tangannya pukul 12.00 wib.

"Sebaiknya aku sholat dulu sepertinya ada mushola di situ".

Usai sholat dia keluar dengan tergesa gesa karna mendapat sms dari Mira untuk segera ke restoran.

Bruuuggggh

"Maaf Pak saya tidak sengaja polos Jannah."

"Tidak apa apa Jannah.Sepertinya kau buru buru!mau ke mana?".

"Aku mau ke restoran tempatku bekerja."

"Kebetulan aku juga lapar bagaimana kalau aku mengantarmu ucap Adam"

"Tidak perlu Pak.Aku bisa naik angkot."

"Sudahlah Jannah tidak usah menolak.Lagi pula aku juga mau makan siang."

"Baiklah Pak".

Mereka berboncengan menggunakan motor besar pengeluaran terbaru.

"Ya allah mimpi apa aku semalam pikirnya dalam hati.Mana motor ini tinggi lagi!bisa bisa aku terlempar di jalan.Pak! Restoran nya di situ sebaiknya berhenti di sini saja ucap Jannah."

"Aku akan mengantarmu sampai Parkiran.Sekalian mau isi perut ucap santai Adam."

"Terima kasih Pak udah mengantarku ke sini.Mari Pak masuk,katanya tadi lapar.Aku mau ke belakang dulu."

"Cie cieee ejek Mira.Siapa tu!Jannah.Guanteng bangett,Polisi lagi.Betapa beruntungnya dirimu sambil ketawa renyah."

"Dari pada bacrit terus mendingan kau antar pesanan ini ! menunjuk meja Pak Adam."

"Malas ahh!kau saja yang antar.Itukan tamumu ketus Mira."

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!