"Mengapa kau hendak menikah denganku?" tanya Dave pada wanita yang akan segera menikah dengannya, wanita itu sejak tadi hanya berdiam diri tanpa berbicara memulai obrolan dengannya, mereka berdua berada di balkon gedung, kedua orang tua mereka membiarkan mereka berkomunikasi terlebih dahulu.
"Tidak ada, saya juga dijodohkan dengan ayah saya padamu, Tuan." Gadis itu mengangkat sedikit wajahnya ke atas menatap seorang pria yang ada di sampingnya itu, dia terlihat sangat tampan dengan balutan texudo-nya itu.
"Tidak ada?" Dave mengerutkan dahinya heran, apakah mungkin benar-benar tidak ada? "Apakah kau menikah denganku hanya karena ingin harta dan kekayaan orang tuaku saja?" lanjutnya lagi berbicara sangat sinis dengan wanita yang akan menjadi istrinya itu.
"Tidak. Saya menikahi Anda karena kemauan orang tua saya, tidak lebih dari itu, jika Anda beranggapan seperti itu, Anda bisa menolaknya bukan?" Gadis itu berkata dengan lembut, dia mengembangkan senyumannya di wajah ranumnya.
"Menolak perjodohan ini? Mengapa tidak kau saja yang menolaknya? Cih, bilang saja kau yang sungguh mengharapkan harta kekayaanku dan orang tuaku, 'kan?" sindir Dave tersenyum miring.
Gadis bernama Nayara itu tersneyum simpul. "Maaf sebelumnya, Tuan, jika pun kita menikah, saya tidak akan menghabiskan sepeserpun uang Anda, Anda tidak perlu memikirkan hal itu."
Dengan rasa sakit di hatinya saat direndahkan oleh Dave, Nayara pergi meninggalkan pria arogan itu, dia tidak ingin berdebat lagi, jika bukan karena paksaan dari kedua orang tuanya, mungkin dia tidak akan mau menikah dengan pria arogant itu.
Nayara Michele adalah seorang Desainer baju, dia sangat suka menggambar pola-pola baju para model dan artis ternama, bayaran yang dia terima perdesain sangatlah mahal, sebab daripada itu dia tidak akan bergantung dengan pria arogant yang akan menjadi suaminya itu. Direndahkan oleh calon suami membuatnya sangat merasa sakit hati. Sedari kecil, Nayara selalu bersikap mandiri, dia tidak bergantung pada orang tuanya untuk membeli apapun, dia dibesarkan dengan luka. Meskipun dia tinggal bersama orang tuanya, tetapi Nayara tidak pernah mendapatkan kasih dan cinta dari orang tuanya. Dia selalu dianak tirikan oleh orang tuanya.
Gadis itu dipaksa oleh orang tuanya untuk menikah dengan orang tuanya dengan Dave Brawster untuk membuat perusahaan orang tuanya terkenal dan naik daun, dia menjadi tumbal keserakahan oran tuanya, awalnya Nayara menolak, namun karena saudari-saudarinya tidak ada yang ingin dijodohkan, Nayara dengan terpaksa menyetujui itu semua. Mungkin dengan itu dia bisa membuat orang tuanya bahagia, meski dia sendiri tidak pernah mendapatkan cinta dari orang tuanya.
Dave hanya mematung di tempatnya berada, dia menatap punggung wanita itu hingga menghilang dari pandangan matanya, waktu pernikahan telah ditentukan, hanya dalam hitungan hari dia untuk melepaskan status lajangnya untuk melupakan cinta pertamanya--Angelina.
"Aku akan mencoba menjadi laki-laki pemberani yang berkata jujur padamu, Lina. Aku akan menemuimu setelah ini atau besok, aku harap kau tak akan membenciku." Dave membatin di dalam diri, dia memejamkan bola matanya sesaat, membiarkan pikiran yang kusut menjadi hilang dari benaknya.
*****
Sepulangnya dari gedung pertemuan Dave terlihat sangat murung, hal itu membuat Riana dan Calvin merasa kebingungan, ada apa dengan anaknya itu?
Apakah sesuatu yang buruk menghantui pikirannya?
"Dave, ada apa denganmu, Nak? Mengapa kau terlihat banyak pikiran sekali?" tanya Riana menatap ke arah Dave yang melihat ke arah luar jendela, dia terlihat sangat banyak beban pikiran.
"Tidak ada apa-apa kok, Mam. Dave baik-baik saja, tidak ada yang Dave pikirkan sama sekali, Mami tenang saja untuk itu," tukasnya berbohong dengan ibu angkatnya itu. Sejak tadi dia berpikir bagaimana cara untuk menjelaskan kepada Angelina bahwa dia akan segera menikah dalam hitungan hari lagi.
"Apakah kau mencoba membohongi Mami, Dave?" selidik Riana menatap dalam bola mata Dave yang saat ini juga menatapnya, pasti ada sesuatu yang mengusik ketenangannya Dave.
"Bagaimana bisa Dave membohongi Mami yang sudah ber-sukarela merawat dan membesarkan Dave setulus hati?" Dia tersenyum hangat menatap wanita cantik yang wajahnya mulai keriput.
"Dave, jika ada hal yang mengusik pikiranmu, bicaralah, Nak. Tidak ada yang melarangmu untuk bicara, bukankah Mami adalah ibumu? Bicaralah, Mami akan mendengarkannya dengan baik, Sayang."
Dave tersentuh dengan apa yang baru saja dibicarakan oleh sang ibu, dia menyandarkan kepalanya di pundak sang ibunda, dia merasakan sentuhan hangat dari wanita berhati malaikat itu, dia memejamkan matanya sebentar, membiarkan sang ibunda menenangkan pikiran dan hatinya saat ini.
Riana menaruh kepala putranya di atas pahanya, dia membiarkan putra sulungnya tidur di atas pangkuannya, dia mengelus pucuk kepala Dave dengan lembut serta penuh cinta.
Calvin melirik ke arah belakang dari spion mobil, dia tersenyum menatap sikap hangat Riana yang begitu tulus terhadap anak-anaknya, dia bersikap adil terhadap ke empat anak-anaknya. Calvin tidak salah dalam memilih seorang istri, dia mendapatkan sosok malaikat sempurna yang menjadi istri dan ibu yang baik untuk anak-nanak mereka.
Dia sangat merasa bahagia untuk itu.
Riana bagaikan sebuah permata berlian yang sangat berharga di hidupnya.
Sebuah mobil mewah masuk ke dalam perkarangan rumah besar bak istana, mereka telah sampai, saat Riana ingin keluar dari dalam mobil, dia baru menyadari bahwa anak tertuanya itu telah tertidur di atas pangkuannya, dia tersenyum hangat menatap wajah tampan putranya itu. Rasa tak tega untuk membangunkannyanya.
"Ayo turun, Sayang!" ajak Calvin pada sang istri, dia membukakan pintu mobil untuk mempersilakan sang istri keluar dari dalam sana.
"Dia tertidur, Sayang, bagaimana aku ingin turun? Dia terlihat sangat kelelahan sekali, Calv." Riana menatap ke arah sang suami. "Apakah kita akan membangunkannya?" tanyanya lagi.
"Ya, bangunkan saja, Sayang. Biarkan nanti dia beristirahat di dalam kamarnya," ujar Calvin, dia memegangi lengan Riana. "Keluarlah, aku akan membangunkannya," perintah Calvin dengan lembut, dia akan membangunkan putranya itu, sepertinya pria itu sangat nyenyak tidur di atas pangkuan sang istri.
"Baiklah, Calv. Hati-hati!"
"Dave, ayo bangun, Nak. Kita sudah sampai!" Calvin menepuk pelan pipi Dave dengan kedua tangannya.
Dave mengerjapkan kedua kelopak matanya, dia melihat sang ayah tengah berada di hadapannya, dia menebar pandangannya ke sekitar, ternyata dia tertidur pulas di atas pangkuan sang ibu, se-nyaman ini ternyata hingga membuatnya tertidur pulas dan tidak menyadari bahwa mereka telah kembali ke rumah.
Pikiran yang tadi berkecamuk sudah kembali fresh, dia tidak lagi memikirkan masalah yang tadi bersarang di benaknya.
"Ah, maafkan Dave terlalu nyenyak tidurnya, Mi, Pi, Dave akan segera pindah ke kamar untuk beristirahat," ujar Dave tidak enak hati.
"Selamat malam, Nak! Selamat tidur."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments
Yuli Herawati
satu kata KEREN.....semangat thor😍🥰😘👍🏻💪💪💪
2021-10-12
0
Ell€na £ourtezazt™💜
jgn sampai dgn kelakuan nayara td bisa buat deve jatuh cinta.oh no kasihan Lina,semoga kau TDK mudah jatuh cinta deve
2021-09-18
0
Yunia Afida
dave sama linanya dan darren sama nayara
2021-09-11
0