MCFD : Episode Tiga

Seorang pria tengah berdiri tegak menatap ke arah langit dengan raut wajah penuh rasa kecewa, bagaimana caranya untuk menjelaskan kepada Angelina nantinya bahwa dia akan segera menikah dengan wanita pilihan orang tuanya, akankan cinta ini akan tetap ada setelah dia memutuskan untuk menikahi wanita yang sama sekali tidak ia cintai dan parasnya saja dia belum tahu seperti apa.

''Jika ini adalah caraku untuk melupakan cinta yang seharusnya tidak ada tertanam di hati kita, maafkan caraku, Angeli. Kuharap kau tahu bahwa aku juga mencintaimu, selayaknya kau mencintaiku, aku menyayangimu, namun aku sadar bahwasannya tidak seharusnya aku melakukan hal itu. Kau adalah adikku sampai kapanpun itu." ucapnya lirih seraya mengenduskan nafasnya kasar ke udara, tatapannya menatap ke arah langit biru yang sangat cerah itu. ''Tidak seharusnya semua ini terjadi, Lina. Maafkan kakakmu yang pengecut ini. Semoga kelak kau mendapatkan pria yang benar-benar menyayangimu setulus hati."

Dave memejamkan matanya sebentar untuk melepaskan rasa yang berkecamuk di dalam drinya saat ini, pikirannya sangat kacau bak benang kusut, ia hanya bisa berharap bahwa langkah yang ia ambil adalah langkah yang terbaik untuknya dan untuk wanita itu.

"Kak!"

Saat mendengar suara seseorang yang memanggilnya, Dave membuka paksa kedua bola matanya, dia menoleh ke arah samping. Terlihat wanita cantik berpakaian rapi dengan rambut panjang terjuntai ke bawah tengah mengembangkan senyuman di wajah indahnya menatap ke arahnya.

"Ada apa, Nia? Tidak biasanya kau datang kemari," sahutnya dengan heran.

"Memangnya aku tidak boleh datang kemari untuk menjenguk kakak?" tanyanya dengan bibir cemberut menatap ke arah Dave, dia melangkahkan kedua kaki jenjangnya mendekat ke arah kakak tertuanya.

"Tentu saja boleh, Nia. Kakak hanya merasa heran dengan kedatanganmu, sebab kau tidak pernah mau ikut kakak ke kantor," celetuk Dave tersenyum simpul menatap sang adik. Devania selalu datang diwaktu yang tidak tepat, di mana saat pikirannya sedang amat kacau.

"Aku hanya ingin mengunjungi kakak, aku tahu pasti kakak sedang tidak baik-baik saja, 'kan?" goda wanita itu dengan tersenyum menyeringai. "Jika kakak butuh teman curhat, Nia bersedia mendengarkannya, Kak!" sahutnya dengan nada gembira.

"Kakak baik-baik saja kok, kau dengan siapa kemari?" tanyanya mencoba mengalihkan pembicaraan dengan wanita itu, dia sangat segan untuk kembali membahas hal yang baru saja hendak dia lupakan.

"Kakak bohong, 'kan? Hayo! Kakak sudah pandai untuk berbohong, ya?" goda Devania sambil tertawa kecil menggoda sang kakak yang sejak tadi terlihat murung.

"No! Kakak tidak bohong, Nia. Bagaimana bisa kakak bohong denganmu?" kata Dave sambil menaikkan satu alisnya menatap wanita cantik di sampingnya itu.

***

Setelah dipaksa berulang kali oleh Devania, akhirnya laki-laki itu menyerah dan terbuka tentang apa yang sudah membuatnya galau, merasa tidak tenang dengan permasalahan ini.

"Jadi apa yang akan kakak lakukan? Apakah kakak akan membiarkan Angelina terluka saat mengetahui kakak sudah menikah?" tanya Devania dengan raut wajah seriusnya.

Dave menghela nafasnya panjang, dia menatap Devania dengan dalam. "Kakak minta jangan memberitahunya, Nia. Kakak belum siap untuk melihatnya terluka dan kecewa karena kakak," sela Dave meminta pada adiknya dengan penuh harap.

Seketika raut wajah gadis cantik itu berubah, dia tidak menyangka dengan keputusan yang diambil oleh sang kakak, padahal dia berharap bahwa kakaknya akan menolak perjodohan itu dan menikah dengan Angelina--wanita yang dicintai oleh Dave.

"Kau egois, Kak! Aku kira kau akan menolak perjodohan itu demi Angeli, ternyata tidak. Kau keterlaluan, Kak! Aku kecewa denganmu, Kak!" seru Nia protes, dia tidak habis pikir dengan keputusan yang diambil oleh Dave--kakaknya itu.

Ternyata realita berbeda jauh dengan ekspetasi yang dia harapkan. Dia tidak bisa membayangkan bagaimana sakitnya hati Angelina saat tahu kenyataan Kak Dave akan segera menikah dalam waktu dekat ini.

"Jika kau berada di posisiku, kau akan mengerti alasan apa yang kakak sembunyikan, Nia." Dave bergumam di dalam hati, pandangan matanya memperhatikan gadis yang ada di hadapannya sangat kecewa dengan apa yang dia ambil.

Toh, bukankah level tertinggi mencintai adalah mengiklashkan?

Mungkin ini semua adalah suratan takdir yang sudah tertulis untuk mereka.

Hubungan mereka tak akan hilang, mereka terikat dengan hubungan kakak dan adik.

"Jika kau ingin membenci kakak, silakan. Kakak tidak akan melarangmu untuk itu, silakan lampiaskan kemarahanmu denganku, Nia."

"Kenapa kakak tidak berterus terang dengan mami sama papi bahwa kakak mencintai Angelina?" tanyanya dengan nada tinggi.

"Tidak bisa, Nia. Kalian adalah adikku, bukankah kakak tidak bisa mencintai adiknya? Kakak menyayangi kalian sebagai seorang kakak, tidak lebih dari itu, Nia."

Terpopuler

Comments

Novrina Elviza

Novrina Elviza

pasti jodoh Dave Angelina...Krn dlm waktu kandungan Angelina..papi Calvin n paman kruki pernah mau menjodoh kan salah anak ny dg Angelina..

2022-05-07

0

Ell€na £ourtezazt™💜

Ell€na £ourtezazt™💜

deve nikah sama Lina sah2 saja,Krn kalian TDK ada hubungan darah.tpi Krn janjimu yg membuat mu akan tersiksa sendiri.

2021-09-18

4

Yunia Afida

Yunia Afida

kasihan Lina, menyesal tar dave

2021-09-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!