setelah mendapatkan kesepakatan Tuan dan nyonya Nugroho, beserta ferrell pun akhirnya kembali ke rumah sakit menemui Ranty.
sementara di rumah sakit suasana hening dan canggung terasa ,kedua sahabat ferrell Tomi dan Fani terlihat sedang menyapa Ranty
" hai Ranty namaku Fani aku manegernya Ferrell . sapa Fani pada Ranty .
" hai aku Ranty " Ranty hanya menjawab singkat sapaan fani
" dan aku tomi aku asisten nya Ferrell,apa kau mau sesuatu ,sepertinya kau sedikit pucat apa kau belum makan?.
Tomi coba menawarkan sesuatu .
" tidak terimakasih...mungkin aku hanya butuh minum apa kau membawa minum ."
jawab Ranty yang memang hanya ingin minum saat ini.
"oh ya ini minumlah " Tomi memberi air mineral pada Ranty.
tak lama terlihat suster keluar dari ruang ICU tempat dimana ayah Ranty di rawat dengan wajah panik suster itu memanggil dokter ..
" dok ...dokter... dokter...terdengar kepanikan di wajah dan suara sang suster
" sus apa yang terjadi pada ayah saya "Ranty mencoba bertanya apa gerangan yg membuat suster itu kepanikan.
" harap tenang nona "
suster itu hanya memberi jawaban yang mungkin , tidak membuat Ranty puas .
tak lama dokter pun datang dan langsung masuk keruang ICU,Ranty ingin sekali masuk namun di tahan oleh suster.
" maaf nona kami akan melakukan tindakan kehadiran nona didalam hanya akan menghambat konsentrasi kami doakan saja yang terbaik ."
setelah mengucap itu suster pun masuk menyusul sang dokter
Ranty langsung terduduk lemas mungkin la akan jatuh jika saja Fani tidak sigap menopang badan Ranty yang terkulai.
" sabar ya Ran...kita doakan yang terbaik untuk kedua orang tua mu."
Fani coba membesarkan hati Ranty.
sementara Ranty hanya bisa menangis .
tak lama kemudian Ferrell ,tuan dan nyonya Nugraha datang...nyonya winda langsung memeluk Ranty yang sudah terlihat kembali kacau.
" apa yang terjadi nak?" .
nyonya Winda bertanya pada Ranty yang hanya di jawab dengan Isak tangis.
" begini Tan tadi dokter dan suster terlihat panik ,saat masuk keruang ICU sepertinya telah terjadi sesuatu ".
Fani menjawab pertanyaan nyonya Winda karna dilihat nya Ranty tak sanggup berucap apapun
" ya Allah sabar ya sanyang kita doakan yang terbaik buat bunda dan ayah mu."
nyonya Winda menguatkan Ranty ,sementara Ranty hanya terisak ,
" yang sabar ya sayang kita akan lakukan yang terbaik untuk ayah dan bunda mu".
tuan Nugraha ikut menguatkan Ranty.
sementara Ferrell yang tak tahu harus bicara apa hanya Diam dan menyaksikan kedua orang tuanya menenangkan Ranty.
setelah satu jam dokter akhirnya keluar dengan wajah yang tertunduk .
" maaf kami sudah melakukan yang terbaik namun takdir berkata lain maaf , pak Widodo telah meninggalkan kita semua ".
dokter memberikan kabar duka yang pastinya membuat hati Ranty hancur.
"sementara ibu Aliya beliau mengalmi koma, sungguh itu bukanlah yang kami harapkan . dokter kembali menambahkan tentang kondisi Bu Alya.
duarrr .......
bagai petir di siang bolong berita duka ini sungguh membuat Ranty kehilangan seluruh hidupnya.
" ayah......."
Ranty langsung merosot terduduk di lantai tanpa air mata ,hatinya hancur ayahnya adalah cinta pertamanya kini telah meninggalkan nya untuk selamanya ,sungguh ini semua seperti mimpi buat Ranty...tapi bukan , ini bukan mimpi ini nyata .Ranty memegangi dadanya merasakan sesak yang teramat .
sedangkan nyonya Winda dan tuan Nugraha berusaha menenangkan Ranty mereka merasakan betapa pilunya gadis yang ada di samping nya ini
" sayang kita urus pemakaman ayah kamu ya ,nak kamu yang kuat sayang ".
nyonya Winda lagi-lagi coba berbicara pada Ranty , meski pun hasilnya tetep sama tetap di tanggapi Ranty dengan diam dan menangis.
" Rell kamu urus prosedur pemulangan jenazah pak Widodo ,sementara dad akan urus pemakaman di bandung". instruksi tuan Nugraha pada Ferrell.
" baik dad...". Ferrell
setelah diskusi singkat itu Ferrell ,Fani dan Tomi langsung pergi mengerjakan apa yang di perintahkan tuan Nugraha.
"mom ....dad akan mempersiapkan pemakaman yang di Bandung , jadi dad pamit sekarang ya." tuan Nugraha berpamitan pada nyonya Winda ,
yang hanya di angguki nyonya Winda.
" sayang ayo bangun nak jangan seperti ini tante mohon ,nyonya Winda coba membujuk Ranty agar mau naik dan duduk di bangku tunggu.
" Tante ini mimpi kan ...ayah nggk mungkin kan tinggalin Ranty ...ayah pernah bilang ayah ingin liat Ranty jadi pengacara ,ayah juga bilang ayah mau jadi wali nikah Ranty ,dan iya ayah juga pernah bilang ayah ingin main sama cucu nya kelak ,ini tidak nyatakan Tante..." Ranty terus saja merancau, meluapkan segala kesedihan nya.
sementara nyonya Winda hanya bisa ikut terisak merasakan betapa pilunya kesedihan Ranty.
setelah beberapa jam berlalu akhirnya Ferrell kembali dan mengabarkan bahwa jenazah pak Widodo sudah siap di pulangkan.
" mom" jenazah pak Widodo sudah siap dipulangkan ."
Ferrell berucap pada nyonya Winda yang hanya di jawab dengan anggukan.
" sayang ayo kita harus secepatnya memakamkan ayah mu nak."
nyonya Winda coba berbicara meski pun berat namun harus la sampaikan.
sementara ,Ranty hanya mengikuti kemana pun nyonya Winda membawanya , seperti raga yang tak bernyawa tatapan kosong ,dan mata yang terus mengeluarkan air mata.
" Fani kamu coba panggil mbok Marni ,suruh dia jaga Bu Alya di sini ,takutnya ada kabar terbaru , nanti dokter bingung harus menyampaikan ke siapa " .nyonya Winda kembali memberi perintah pada Fani meminta,pembantunya untuk menunggu Bu Alya.
sementara Fani dan Tomi di perintahkan Ferrell kembali ke kantor untuk mengurus keberangkatannya ke Surabaya , karna memang Ferrell mempunyai projek pembuatan Vidio klip di surabaya .
" ok fan ,tom kamu urus keberangkatan ku ke surabaya , aku mau ngurusin yang disini dulu nggk mungkinkan aku tinggalin.
Ferrell berucap sambil memberi instruksi yang hanya di jawab anggukan oleh kedua sahabat sekaligus asisten dan maneger nya itu.
Kini ambulance yang membawa jenazah ,pak Widodo telah pergi menuju Bandung ,
sementara di belakang ambulance ada mobil yang membawa , nyonya Winda ,Ranty dan Ferrell pergi menuju ke Bandung dengan mengendarai mobil nyonya Winda, Ranti yang duduk di bangku penumpang beserta nyonya Winda sedangkan Ferrell yang duduk di samping kursi kemudi berdampingan dengan pak Kardi supir nyonya Winda.
dalam perjalanan hanya ada Isak tangis yang terdengar dari Ranty tanpa berkata-kata, Ranti hanya terus saja menangisi ayahnya smpai akhirnya ,la tertidur dan tiba" berteriak karna mimpi buruk
" ayah....." kembali Ranty terisak teringat bahwa ini bukanlah mimpi ini nyata ayahnya , penopang hidup nya,pahlawan ,serta cinta pertamanya telah pergi untuk selamanya.
nyonya Winda hanya bisa terus mengelus punggung Ranty hanya bisa menguatkan tanpa bisa berbuat apapun,
tak lama berselang mobil ambulance yang membawa jenazah pak Widodo beserta mobil yang membawa nyonya Winda ,Ranty dan Ferrell pun tiba di Bandung ,di kediaman pak Widodo sudah terlihat begitu banyak pelayat ,karna memang pak Widodo adalah orang yang , ramah pada tetangga ,banyak yang tak menyangka kepergian beliau begitu cepat .
sampai akhirnya prosesi pemakaman pun selesai di laksanakan tentunya tak luput dari Isak tangis Ranty yang rasanya enggan untuk berhenti ,sampai tuan dan nyonya Nugraha pun sulit sekali membujuk Ranty untuk , meninggalkan pemakaman.
dan setelah di bujuk sekian lama akhirnya Ranty pun mau meninggalkan pemakaman .
sesampainya di kediaman pak Widodo Ranty hanya mengurung diri di kamar.
" dad bagaimana cara membujuk Ranty dad , mom bingung harus bujuk dia dengan apa , nggk mungkinkan kita tinggalin dia di sini sendiri."
nyonya Winda meminta pendapat pada tuan Nugraha mengenai bagai mana cara membujuk Ranty.
" mom bilang saja ibunya lebih membutuhkannya sekarang ".
Ferrell berusaha memberi ide bagaimana membujuk Ranty.
" dasar anak nakal kadang pemikiran mu bagus juga ya ."
enatah memuji atau mencela menurut Ferrell ucapan sang mommy terdengar sama saja baginya .
" ya sudah mom temui dulu Ranty di kamarnya." tuan Nugraha segera memerintahkan istrinya agar cepat membujuk Ranty.
tok...tok...tok
terdengar ketukan pintu dari kamar Ranty ,namun Ranty hanya bisa terduduk bersimpu dengan memeluk kedua lutut dan wajah yang la benamkan di kedua lututnya ,tanpa menunggu pintu dibuka dari dalam nyonya Winda pun masuk dan menghampiri Ranty.
" sayang kita ke Jakarta sekarang ya , masih ada bunda mu yang butuh kamu sayang."
nyonya Winda coba membujuk Ranty dengan mengatas namakan bunda agar Ranty mau diajak ke Jakarta.
sementara Ranty hanya bisa mengangguk tanpa berucap apaun,
sementara itu pak Nugraha sedang berbicara pada bi Darsi dan pak Prapto suami istri yang memang bekerja sebagai tukang kebun dan sasisten rumah tangga di kediaman pak Widodo,
" bi Darsi ,pak Prapto titip rumah ya mungkin setelah ini Ranty akan ikut dan tinggal dengan saya di Jakarta".
tutur tuan Nugraha pada bi Darsi dan pak Prapto
" siap ...tuan saya titip nak Ranty ya tuan, nak Ranty sudah saya anggap anak kami tuan ".
bi Darsi yang juga sangat menyayangi Ranty seperti anak sendiri karna Memeng bi Darsi dan pak Prapto sudah sangat lama bekerja di rumah pak Widodo bahkan sebelum,Ranty lahir.
setelah beberapa saat akhirnya tuan Nugraha,nyonya Winda , Ferrell dan Ranty pergi meninggalkan Bandung menuju Jakarta .dengan mengendarai mobil tuan Nugraha dan Ferrell yang duduk di kursi kemudi sementara tuan Nugraha duduk di sebelah kemudi .dan Ranty dan nyonya Winda ,yang duduk di kursi belakang ,sementara mobil nyonya Winda di bawa oleh pak Kardi .
dan lagi- lagi hanya keheningan yang ada dalam mobil .
Ranty yang terus menatap kosong ke jedela mobil sambil sesekali mengusap air mata yang terus jatuh di pipi mulusnya ferrell yang diam- diam melirik Ranty dari kursi kemudi .
" kasihan sekali dia sepertinya dia sangat terpukul ...begitu rapuh".
batin farrell berucap betapa la melihat Ranty adalah gadis yang sangat rapuh dan hancur.
" rell fokus lah menyetir jika kau melihat yang lain dan tidak fokus maka bisa terjadi yang tidak di ingin kan".
entah peringatan ,atau godaan yang dilontarkan oleh tuan Nugraha , kata- kata itu tercetus ketika beliau melihat aksi Ferrell yang diam-diam , memperihatikan Ranty.
sementara Ferrell hanya bisa mengendus kesal oleh perkataan sang Daddy.
sesampainya di Jakarta Ranty langsung di bawa ke mension tuan Nugraha, ada beberapa asisten rumah tangga yang Memeng sudah siap menyambut tuan dan nyonya mereka.
mereka juga sudah menyiapkan pengajian untuk pak Widodo
Ranty langsung bergabung bersama pelayat yang sedang mengaji sementara nyonya Winda ,berbicara kepada pak frans selaku pimpinan pelayan.
" pak frans ...tolong siap kan kamar yang ada di atas sebelah kamar tuan muda Ferrell untuk nona Ranty ya.
nyonya Winda memberi perintah pada pimpinan pelayan untuk menyiap kan kamar untuk Ranty
sementara ferrell ,nyonya Winda dan pak Nugraha ikut bergabung di pengajian untuk mendoakan alm.pak Widodo.
setelah semua acara pengajian selesai dan tamu undangan yang hadiri , pamit undur diri ,kini tinggal Ranty ,Ferrell ,tuan Nugraha dan nyonya Nugraha yang ada di ruangan itu.
" ok mom,dad aku ke kamar dulu ya mau mandi"
Ferrell berpamitan pada kedua orang tua tak lupa la kembali melirik Ranty yang duduk di sebelah mommy nya.
" ya jangan lama ya sayang karna setelah itu kita akan makan malam".
nyonya Winda menjawab sambil memperingati anak laki-lakinya yamg Memang kalau sudah di kamar mandi memerlukan Berjam-jam lamanya.
" nyonya kamar nona Ranty sudah siap silahkan jika ingin di gunakan".
pak frans membungkuk memberi tahu kamar yang ingin di gunakan sudah siap .
" ayo sayang ke kamar mu, kamu bisa bersih bersih terlebih dahulu ,setelah itu kita makan malam bersama".
tuan Nugraha memberi perintah sambil mengelus pucuk kepala Ranty.
" ayo Tante antar ya ,sayang."
nyonya Winda mengajak Ranty menuju kamarnya untuk membersihkan diri .
" kamu mandi dulu ya sayang Tante tunggu di ruang makan baju-baju kamu semua sudah ada di lemari . baju-baju ini Tante baru belikan untuk mu , waktu kita di perjalanan Tante menelfon dan memerintahkan pak frnas untuk membeli beberapa baju untuk kamu , semoga kamu suka ya sama bajunya sayang, ya sudah Tante keluar dulu ya."
sementara Ranty hanya menjawab dengan anggukan
setelah berucap nyonya Winda pergi meninggalkan Ranty dan pergi ke kamarnya untuk membersihkan diri.
setelah satu jam berlalu akhirnya tuan Nugraha ,nyonya Winda dan ferrell sudah ada di meja makan menunggu Ranty yang belum juga menampakan diri.
" mom coba kamu liat Ranty di kamarnya ."
tuan Nugraha memberi perintah pada sang istri untuk segera menjemput Ranty.
nyonya Winda baru saja akan mengangkat bokongnya dari kursi ,sosok yang di tunggu pun muncul dengan mengenakan piyama berwarna maroon Ranty menuruni anak tangga ,keadaannya pun sudah fres sudah terlihat cantik meski matanya memang masih terlihat sembab.
nyonya Winda pun berdiri dan menghampiri Ranty kemudian mengajaknya duduk bersebelahan dengan Ferrell
" sayang mau makan pake apa nak ayam goreng,sama capcay ya ini makanan kesukaan kamu kan "
.nyonya Winda coba menawarkan makanan yanng Memeng menjadi kesukaan Ranty.
" iya Tante, terimakasih dan maaf Tan , om ,kak Ferrell kalau kesedihan Ranty berlebihan". Ranty coba mengutarakan apa yang ada di hatinya karna Memeng selama ayah dan bundanya mengalami kecelakaan Ranty merasa sangat merepotkan .
" iya sayang sama" kesedihan itu wajar nak tapi kita tetap harus melanjutkan hidup , paling tidak kita harus semangat untuk bunda mu sayang."
tuan Nugraha mencoba menyemangati Ranty .
" ternyata ini suara gadis ini hemmm ,"
Ferrell tersenyum sambil bergumam dalam hati dan itu tak luput dari pandangan kedua orang tuanya yang Memeng dari tadi memperhatikan tingkah aneh anak nya itu.
" ekhemmm ....kanapa makanan nya di senyumin rell ,makanan itu di makan nak bukan di senyumin".
tuan Nugraha berdehem sambil menyindir anak laki" nya yang Memeng terlihat aneh .
dengan nafas kasar Ferrell , hanya mengangguk karna memang la tak tau apa yang akan ia ucapkan ,karna perkataan sang Daddy sudah sangat memojokkan dirinya.
sementara nyonya Winda hanya tersenyum menanggapi suami dan anak nya .
setelah itu mereka makan dengan tenang dengan sedikit perbincangan ringan yang di lontarkan nyonya Winda pada Ranty.
" sayang kamu lusa aja ya nak mulai masuk kuliahnya Tante dan om sudah menghubungi pihak kampus dan memberitahu tentang orang tua mu sayang, jadi pihak kampus sudah memberi izin".
nyonya Winda memeberi tahu pada Ranty bahwa orang suruhan tuan Nugraha sudah memberi tahu pihak kampus guna meminta izin untuk Ranty.
" ya Tante terimakasih ..." Ranty hanya menjawab seadanya .
" oh Ya sayang kamu bisa bawa mobilkan nanti kamu bawa salah satu mobil yang ada di garasi ya nak untuk pergi ke kampus".
tuan Nugraha menimpali ucapan istrinya.
"ya om terimaksih ".lagi-lagi Ranty hanya menjawab Singkat.
ekhemmm ...mom,dad ferrell besok harus ke Surabaya ada beberapa Vidio klip yang pembuatannya Memeng di sana mom ,dad." Ferrell coba meminta izin pada mommy dan daddynya.
" berapa lama kamu di sana rell? tuan Nugraha menjawab ferrell dengan pertanyaan.
" mungkin satu Minggu dad Memeng kenapa?" Ferrell kembali bertanya pada pada sang Daddy.
" ya cukup lah buat persiapan pernikahan kamu sama Ranty ,nyonya Winda berucap enteng tanpa beban.
" uhk...uhk..uhk... Ranty yang mendengar pun tersedak karna begitu mengejutkan ,dirinya .
sementara ferrell sigap memberi air pada Ranty ,dan itu semua tak luput dari pandangan kedua orang tua paruh baya itu ,
" sudah, sudah kita bicarakan nanti sekarang fokus pada makan malam kita mom."
tuan Nugraha coba memberi saran untuk mencairkan suasana yang cukup menjadi tegang akibat omongan dari sang istrin yang tanpa aba-aba langsung membicarakan pernikahan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments
Sunarti
takdir berkata lain tdk sprti yg di hrp kan
2022-10-25
0
Nova Lasari
lanjut
2022-04-17
2
Bucinnya Nunu ☆•,•☆
kasian Rianti🥺
2021-09-11
2