Hari ini adalah hari pertama bagi Rachel untuk posisinya sebagai assisten presdir.
"tap.. tap.. tap.." Langkah kaki semakin mendekat ke sebuah ruangan yang bersebelahan dengan presdir, hanya disekat oleh kaca transparan bergaris putih.
Pikirnya hari ini akan menjadi hari yang dipenuhi dengan beban berat. Beban jadi assisten presdir. Merasa bingung dengan tugas yang harus dilakukan.
"Rachel..." Seru Sawn mengagetkan lamunannya. Seketika dia langsung berdiri dari tempat duduknya dan beranjak mengahampiri Sawn yang sedang duduk di kursi kebesarannya.
"Maaf saya tidak tahu kalau anda datang." Sahut Rachel.
"Apa yang ada dalam pikiranmu sampai kau terkejut aku panggil."
"Tidak ada, saya hanya merasa bingung. Apa tugas saya sebagai assisten anda." Tanya pada atasannya itu.
"Bukankah assisten anda adalah tuan Liu." Sambung Rachel lagi.
"Liu assistenku yang mengurusi semua urusan pribadiku, urusan kantor dan lainnya. Bisa disebut dia tangan kananku. Tapi kamu assisten pribadiku di kantor dan di luar."
"Luar.. maksudnya?." Rachel sedikit bingung mengernyitkan dahinya
"Nanti kau juga akan tahu."Jawab Sawn penuh dengan teka-teki.
Rachel hanya menelan ludah, dia hanya pasrah pada tanggung jawab pekerjaannya. Asalkan tidak bertindak aneh-aneh pasti dia akan lakukan.
"Nona Rachel, tugas yang harus anda lakukan adalah hampir sama dengan tugas yang saya lakukan. Pertama pagi-pagi menyediakan kopi cappuccino untuk presdir, ingat cappuccino sedikit kental dengan tambahan creamer double." Rachel mulai mencatat setiap tugas yang harus dia lakukan sebagai assisten.
"Kedua, mencocokan jadwal kegiatan presdir untuk tiap harinya yang diberikan oleh sekretaris presdir."
Entah apa bedanya sekretaris dengan assisten pribadi.. mungkin sama saja.
"Ke tiga, menemani presdir makan siang atau jamuan-jamuan dengan rekanan kerjasama perusahaan." Rachel sedikit ingin menolak keberatan tapi terpaksa ditahannya. Tuan Liu mendikte kannya dengan senyum menyungging.
"Dan untuk agenda lainnya yang berhubungan dengan perusahaan secara kompleks biar itu menjadi tugas saya nona.." Sambungnya lagi.
"Tuan Liu apa hanya ini saja tugasku.. kenapa terkesan tidak terlalu formal.?" Tanya Rachel sedikit protes.
"Maaf nona Rachel, sepertinya presdir tidak bisa ditebak apa maksudnya." jawab Assisten Liu sambil mengangkat tangannya sebatas dada.
-------------------------------------
AC menyala tapi tetap terasa gerah .. bukan karena AC nya tapi perasaan yang berkecamuk di dada.
Rachel terus melirik jam di meja kerjanya, sesekali melirik ke arah Sawn di balik jendelanya.
"Dia manusia apa robot ? baru kali ini ada manusia yang terlalu fokus dalam pekerjaannya. Pantas kalau dia sukses dalam kariernya. Dia selalu seserius itu... ?" Batin Rachel .
Waktu menujukan jam 12.00 PM semua karyawan sedang sibuk untuk pergi istirahat. Seperti sudah menjadi tugasnya Rachel mendatangi Sawn dan bertanya padanya untuk tempat makan siang. Harus di atur sesuai jadwal, jangan sampai ada kesalahan bahkan seujung jaripun.
"Tuan apa anda ingin makan sesuatu untuk siang ini, akan saya pesankan tempatnya." Tanya Rachel berhati-hati.
"Ya kita pergi makan siang di restoran dekat hotel Aurora."
"Kau pergi denganku." Perintah Sawn dengan dingin.. kaku sedingin es. Tanpa pikir panjang Rachel mengikuti langkah kaki Sawn.
Sementara assisten Liu sedang ditugaskan untuk mengunjungi pabrik di tempat lain.
Di dalam mobil selama perjalanan Sawn dan Rachel tak banyak bicara. Hanya sesekali mengobrol ringan.
Dia tak enak hati karena harus duduk berdampingan dengan sosok lelaki dingin itu.
"Kalau kau mendengar rumor yang beredar di kantor tentang kita, jangan hiraukan. Fokuslah bekerja." Sawn memulai pembicaraan.
"Rumor? Apa maksud anda.?" Rachel bertanya balik.
"Apa kau pura-pura tidak tahu."
Memang setelah Rachel di mutasi dari kepala bagian menjadi assisten pribadi presdir banyak yang menyindir, menggosip, membenci, bahkan memuji.. Seperti permainan trik gadis nakal yang menggoda presiden direktur perusahaan terkenal. Picik dan menjijikan.. Dan Rachel bukanlah sosok yang senang mengumpat balik dia terkesan lebih cuek untuk urusan campur tangan orang lain.
*Bersambung*....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Anisatul Azizah
gercep tuan presdir😅
2022-03-01
0