Rachel memandang setiap sudut ruangan yang ada di sana tapi tak tampak seorang lelaki yang disebut presdir itu. Tak disangka Rachel terperangah dengan sesosok lelaki yang ada dibalik kursi besarnya. Kursi yang mampu menghalangi tubuh dari orang yang ada dibalik itu. Ketika kursi itu membalik ke arahnya, lelaki itu tersenyum simpul dengan pandangan yang mampu menggetarkan hati.
" Jadi kau yang bernama Rachel?." Tanyanya memulai percakapan.
"Iya saya yang bernama Rachel". Rachel menjawab dengan perasaan kikuk.
"Apa kau mau terus berdiri di sana?." Tanyanya lagi mengisyaratkannya untuk duduk dihadapannya.
Rachel dengan tubuh yang sedikit gemetar. Bagaimana tidak, lelaki itu yang ditemuinya di bandara, lelaki yang sudah menubruknya sampai kopi panas tumpah mengenai kemejanya.
"Oh Tuhan apa ini, dia presdir nya. Apa aku tidak salah. Tamatlah aku."Gumam Rachel dalam hati.
Rachel melihat di mejanya tertulis Presiden Direktur.
"Ya memang benar dia.. matilah aku." Ujarnya lagi.
"Ternyata dunia kecil ya nona sampai kita bertemu lagi." Lelaki itu sedikit menggoda Rachel
"Oh iya tuan apa anda masih mengingat saya."Timpal Rachel.
"Bagaimana tidak, kau yang menumpahkan kopi ke jas ku."
Ingin rasanya Rachel menjawab dan sedikit memarahi lelaki itu tapi ditahannya.
"Demi pekerjaan ini tahan sebentar." Gerutunya dalam hati.
"Tentang hal itu mungkin saya sudah salah paham, mohon tuan memaafkan saya." Rachel mencoba untuk memainkan triknya. Sebenarnya dia malas kalau harus berpura-pura. Sekalipun lelaki itu tampan bak pangeran tapi tidak mengubah pandangannya sedikitpun tentang sosok itu.. Sosok sombong dan angkuh.
"Oke tak masalah. Aku hanya ingin melihat kemampuanmu dalam bekerja. Tunjukan padaku apa kau sanggup mengemban tugas ini. Seorang lulusan salah satu universitas terkenal di dunia. Aku kasih waktu 3 bulan sebagai training." Ujar presdir perusahaan itu sambil melempar pelan CV dari Rachel.
"Nanti ada Liu yang akan menjelaskan apa saja pekerjaan untukmu." Sambungnya lagi sembari mengulurkan tangannya memberi ucapan selamat. Rachel membalas dengan mengulurkan tangannya pada lelaki itu dengan sedikit tersipu malu.
"Soal ini maaf bukannya saya bersikap kurang sopan."Rachel menunjuk pakaiannya sendiri.
"Soal itu aku paham." Jawab Lelaki dihadapannya tanpa ekspresi apa-apa.
"Sebenarnya dia orang seperti apa sih, tadi hangat sekarang judes." Gerutunya lagi dan lagi.
"Maaf nona Rachel silahkan ikut dengan saya."Perintah Liu assisten pribadi presdir.
Rachel mengikuti langkah Liu.
"Dia bukannya lelaki yang tadi menjemput presdir di bandara ya.."Gumam Rachel
Berhenti di sebuah ruangan yang tak jauh dengan ruangan presdir.
"Nona silahkan ini ruangan anda."
"Perkenalkan saya Liu assisten presdir Sawn." Sambungnya lagi.
"Iya tuan Liu kita belum berkenalan, Saya Rachel. Senang bisa bertemu dengan anda. Dan terimakasih sudah mengantarkan saya kesini." ucap Rachel memperlihatkan wajah senangnya.
"Sama-sama nona ini sudah menjadi tugas saya membantu anda, jangan sungkan kalau anda membutuhkan bantuan saya. Anda bisa menempati ruangan mulai saat ini."
"Kalau tidak ada yang anda tanyakan lagi saya mohon diri." sambung Liu. Liu pergi meninggalkan ruangan Rachel dan langkah nya terhenti.
"Tuan Liu maaf ada yang mau saya tanyakan." Rachel sedikit meminta Liu untuk berhenti sejenak. Liu dengan memasang wajah tersenyum menghampiri Rachel kembali.
"Tuan Liu saya merasa ada yang aneh, kenapa presdir tidak mewawancara saya secara formal. Dan kenapa saya langsung ditempatkan di bagian ini." Tanya Rachel penasaran kenapa dia ditempatkan di bagian Kepala Design.
"Presdir kita cukup menilai dari apa yang dia lihat." Ucap Liu singkat.
***Bersambung***....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Susana
mampir Thor...
2021-05-01
0
𝙳𝚑𝚢
hey kak, ceritamu bagus. aku udah like, juga rate5 nih. ditunggu feedbacknya ya di Menikah dengan Dosenku❤️❤️❤️
2020-05-27
1