"Ibu tidak ingat,, ibu sudah melahirkan seorang bayi laki-laki yang sangat ganteng, ini lihat bayinya,,!!"
Ucap Bu dokter menghampiri Bu Rahel dan menyodorkan bayi itu,tapi Bu Rahel menolaknya karena merasa agak aneh.
"Bentar dok,,! bukannya saya tidak melahirkan!?" Ucap Bu Rahel bingung menatap Bu dokter.
"Kata siapa!! ibu melahirkan anak ini dengan lancar, tidak ada kendala sedikitpun, ibu juga sehat walapiat,, Ini Bu bayinya"
Ucap Bu dokter menyodorkan anak itu,Bu Rahel dengan bingung menerimanya,lalu Bu dokter berpamitan pada Bu Rahel,kemudian Bu Rahel ditinggalkan berdua dengan anaknya saja di ruangan itu.
"Maksudnya apa sih,, kok saya gak ingat apa-apa ya!!,, rasa sakit di perut saya juga gak kerasa!!,, Bentar!!"
Gumam Bu Rahel sangat bingung menatap anaknya,lalu langsung mengecek perutnya, tiba-tiba Bu Rahel terkejut melihat perutnya tidak ada bekas luka apapun, padahal dokter menjahit perutnya,tapi ini benar-benar nyata,Bu Rahel mencoba mengedipkan matanya berkali-kali,lalu melihat lagi perutnya dan masih sama.
"Hah,, kok bisa!!, saya mimpi atau gimana si!? Anak ini beneran anak ku!!"
Gumam nya sangat bingung Memikirkan semua yang terjadi padanya, lalu Bu Rahel ingat dengan sebuah tas kecil hitam pemberian suster kemarin,, lalu dengan cepat Bu Rahel mencari tas kecil itu yang sempat ia simpan di sisi bawah bantalnya, ternyata benar tas itu masih ada di bawah bantalnya, dengan cepat Bu Rahel membukanya dan mengambil sebuah kalung tersebut.
"Kalungnya sama persis dengan mimpiku,,tapi.. ini sebuah mimpi atau Nyata!!, Tapi tidak mungkin jika ini sebuah mimpi saja, tas ini tidak akan ada di sini, dan anak ini apakah dia nyata!!"
Gumamnya yang masih berperang dengan otaknya, lalu Bu Rahel mencolek pipi anaknya untuk memastikan apakah ini benar-benar nyata atau hanya sekedar mimpi,ketika ia menekankan telunjuk di pipi anaknya ia terkejut ternyata benar nyata bukan mimpi,tapi dia masih belum percaya, kemudian dia meyakinkan kembali dengan mencubit pipinya sendiri ternyata benar ini nyata,pipinya merasa sakit ketika ia cubit.
"Aduh,, ternyata benar!!"
Ucapnya kesakitan lalu mengelus-ngelus pipinya, tiba-tiba Bu dokter dan suster datang kembali ke ruangan itu dengan membawa sebuah tas yang berisi baju bayi dan baju Bu Rahel.
"Permisi Bu!! ini kami sudah siapkan baju ibu dan lainnya untuk ibu pulang!!"
Ucap Bu dokter sambil terus berjalan menghampiri Bu Rahel,Bu Rahel pun tidak ingat kenapa bisa bawa baju juga, padahal kan dia habis kecelakaan, lalu tanpa basa basi dia langsung bertanya pada Bu dokter.
"Bu tolong jelasin,, sebenarnya apa yang sudah terjadi pada saya!! bukannya saya habis kecelakaan!!, tapi kenapa bisa bawa baju dan peralatan lainnya!?"
Ucap Bu Rahel sangat pusing memikirkan semuanya, lalu Bu dokter menjelaskannya.
"Memang benar ibu sudah kecelakaan, tapi ibu selamat, hanya saja ketika ibu kecelakaan ibu mengalami pingsan sebentar, karena kami langsung memeriksanya dan Alhamdulillah ibu siuman, dan tidak lama dari itu, perut ibu merasa kesakitan lalu melahirkan anak ini"
Ucap Bu dokter memperjelas nya, Bu Rahel hanya terbengong tidak percaya,karena benar-benar sangat nyata mimpinya itu, tapi jika mimpi tas kecil itu pasti hilang tapi ini masih ada.
"Bentar dok!! lalu suami saya Kemana!! apakah suami saya baik-baik saja!! lalu sekarang dia di mana!? kenapa dia tidak menemaniku di sini!! dia baik-baik saja kan dok!?,, jawab dok!!"
Bu Rahel tidak henti-hentinya membuat pertanyaan untuk Bu dokter,hingga Bu dokter ingin menguntap pun tidak bisa,sangking buru-buru dan sangat cepat seperti tidak bernapas.
"Iya Bu Rahel tenang dulu,saya gak bisa jawab.."
"Kenapa gak bisa jawab, ibu gak punya mulut!! ya udah kalo gitu susternya aja yang jawab"
Ucapnya memotong perkataan Bu dokter yang ingin mengungkapkan sesuatu namun selalu terpotong olehnya.
"Bukan seperti itu Bu,, saya mau jawab tapi ibu malah nyerocos Mulu,jadi saya bisa jawab gimana!?"
Ucap Bu dokter itu menatap Bu Rahel,lalu Bu Rahel terngenges senyum malu.
"Jadi gini Bu!!, suami ibu sudah tewas di tempat kejadian, dan kami beserta pak polisi sudah menguburkannya dengan layak,maaf kami tidak bisa memberitahu ibu, karena pada saat itu mayat suami ibu sudah harus di makamkan,, pak polis dan rekanya sudah mencari keluarga ibu tapi mereka semua tidak ada yang bisa di hubungi, warga sekitar pun tidak tahu dengan keluarga ibu, jadi kami langsung menguburkannya saja"
"Hah,, apa..!!, jadi!! mas Dev meninggal!!, kenapa ibu tidak memberi tahu dari kemarin, kalo mas Dev udah meninggal"
Teriaknya menangis mendengar penjelasan sang dokter, ternyata suaminya sudah meninggalkan nya dan sang buah hati yang selama ini ia tunggu kini menjadi seorang anak yatim,dan tidak bisa melihat wajah ayahnya yang sangat ia tunggu-tunggu.
"Pasti dokter salah ngomong kan!? tidak mungkin mas Dev meninggal, kenapa aku tidak!! padahal aku juga ikut kecelakaan"
Rengeknya tidak percaya dengan omongan sang dokter tersebut,namun dokter itu memperjelas kembali,bahwa suaminya menyelamatkan anak dan buah hatinya dengan cara menghalangi sang istri dari percikan kaca yang berapungan, dan sebuah kaca itu mengenai leher suaminya dan pas di urat mati nya, tidak beberapa detik dari itu beliau meninggal,, sepengatahuan warga yang melihatnya dan polisi yang mengeceknya.
"Dok,, tolong antar kan saya ke makannya, saya ingin melihat yang terakhir kalinya,dan ingin memperkenalkan anak ini padanya,,"
Pinta Bu Rahel yang sangat sedih mengingatnya dan membayangkan hari-hari ketika sebelum terjadinya kecelakaan,suaminya pernah bilang, 'Jika nanti aku tidak ada, anak ini yang akan menjagamu!!' Kata-kata itu yang terus terbaris di pikirannya,dan menguras air matanya.
Lalu, dokter beserta suster menemaninya untuk melihat makam suaminya, bersama pak polis ia sampai di pemakaman umum tersebut, dengan air mata tidak henti menetesi makam suaminya, suara ******* yang ia pendam di hatinya, dengan leluasanya ia ingin mencakar kembali kuburan suaminya itu,namun pak polisi langsung menarik dan mengawalnya, tangisannya semakin terisak-isak melihat suami terkubur sudah oleh tanah.
Bu dokter hanya bisa menangis melihatnya, dengan bayi yang di gendongnya pun merasakan hal yang sama, anak itu menangis tidak henti, Bu dokter terus mencoba menenangkan si bayi tersebut,namun tidak henti menangis,tapi ketika sang ibunya menggendong ia langsung berhenti menangis.
Bayi itu menatap ibunya dengan sangat dalam, Ratapan sedih sampai di hati sang ibunda nya, ratapan itu membuat Bu Rahel luluh dan tersenyum.
O'Waa,,
Suara lembut itu keluar dari anaknya,lalu Bu Rahel menatap kuburan suaminya dan jongkok,lalu berbicara pada sebuah batu nisan yang bertuliskan nama suaminya.
"Mas,, Aku Ikhlas kan kamu pergi, Semoga kamu tenang di sana,, dan maaf,, aku sudah membuat mas seperti ini, aku kesini membawa sang buah hati yang selama ini kita tunggu, kini ia sudah bisa melihat dunia, dia bisa melihat semua orang, dia bisa melihat langit yang biru,dia bisa melihat ayah orang lain, dia juga bisa melihat sang ibunya,, Tapi.. dia tidak bisa melihat ayahnya sendiri"
"Tapi tidak apa,jiwa mu pasti ada di anakmu, oh dan iya, aku akan memberikan nama untuk nya seperti yang kamu inginkan, yaitu Faheel , ternyata benar apa yang kamu bicarakan anak kita laki-laki, pasti dia akan menjagaku, kamu jangan khawatir, aku akan mendidiknya dengan baik agar seperti ayahnya"
Ucap Bu Rahel bangkit dari kesedihannya,ia akan menjadi seorang ibu dan juga ayah untuk anaknya,kini ia bangkit dan menarik napasnya untuk memulai dunia baru dengan sang buah hatinya, ia pancarkan senyuman itu di depan makam suaminya,lalu melirik anaknya.
"Alhamdulillah, sekarang ibu sudah mengikhlaskan kepergian nya,kini ibu buat halaman baru bersama sang buah hati ibu, semangat ya Bu"
Ucap Bu dokter tersenyum pada Bu Rahel,Bu Rahel membalas senyuman itu lalu mengangguk, pak polisi dan yang lainnya pun mengucapkan hal baik untuknya,hingga Bu Rahel semakin semangat memulai hidup barunya. Bu Rahel berterima kasih pada semua orang yang sudah membantunya,terutama kepada pak polisi dan Bu dokter beserta suster lainnya.
kini Bu dokter dan pak polisi sudah terlepas dari Bu Rahel, pak polisi sudah tuntas dengan tugasnya,begitupun Bu dokter dan suster nya, sudah tuntas menjaga anak dan ibunya, kini Bu Rahel hidup berdua bersama anaknya.
***Lalu bagaimana dengan perjuangan bu Rahel!! dan seperti apa pertumbuhan sang baby Faheel!?
Yuk Next episode selanjutnya ⏩
Jangan lupa like, comment, Vote dan tambahkan sebagai favoritmu agar author lebih semangat up nya,kasih dukungannya juga ya😊
Semoga menghibur 😊
Maaf jika banyak kata-kata yang salah atau penempatan tanda-tanda yang tidak sesuai,tolong di koreksi ya, biar author tahu di mana yang salah nya.
See You ❤️🤗***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Nf@. Conan 😎
menyelamatkan anak dan buah hati nya???
mksudnya paan thor
2024-01-26
0
Yoanita_Situmorang
yg sabar tante semangat juga besarin Dede bayinya huhuh
2023-02-09
0
Rusliadi Rusli
amiin
2022-05-27
1