Hallo semuanya! terima kasih banyak yang sudah mau baca novel ini.Semoga kalian suka.
Tolong berikan like dan komen.
Happy reading
""___""
Tiga bocah imut menunggu di dalam restoran dessert,mereka bertiga menjadi panik, mami mereka sudah lama tidak kembali.
Shella menenangkan sang adik."Shelly,tenang saja, mami akan baik- baik saja, dia pasti membeli kue yang lebih enak untukmu"
Bobby langsung membuka ponselnya, ia mencari keberadaan mami dengan sistem pelacak gps.
Melihat kedua adiknya panik, dia hanya membiarkan shella yang lebih pintar untuk membawa pulang duluan shelly.
Untuk mencari mommy, ia sendiri sudah cukup, kalau mereka berdua ikut malah akan menambah masalah.
"Bobby, kalau begitu kamu harus lebih hati- hati" Shella mengingatkan sang kakak.
"Benar kakak, kamu harus lebih pintar,jangan sampai di bawa oleh orang jahat" Shelly juga ikut menambahkan.
Setelah hampir satu jam cindy terbangun oleh air dingin yang disiram ke tubuhnya, seluruh pakaian di tubuhnya menjadi basah kuyup.
Ia membuka matanya, lalu melihat wajah menakutkan dari rendy yang sedang menatapnya dengan tajam.
Dimana ini?
Matanya melihat sekeliling ruangan, aduh gawat, kali ini benar- benar tertangkap oleh lelaki ini.
"Sudah ingat siapa aku?" rendy bertanya dengan dingin
Cindy menggelengkan kepala, ia masih berpura- pura bodoh untuk tidak mengenalnya.
"Masih belum ingat? kalau begitu aku akan membantumu mengingatnya?"
Setelah mengatakan tubuh cindy diangkat ke atas ranjang oleh sang pria, ia tidak bisa memberontak keras, kedua tangannya diikat ke belakang.
Gerakan rendy begitu arogan, sama persis dengan kejadian lima tahun lalu.
Kemudian rendy berdiri di samping ranjang, ia menampar pipinya.
"Masih tidak ingat, kalau aku akan..."
Seketika wajah cindy memerah, terasa panas dan sakit.
"Jangan! aku sudah ingat...aku ingat, semuanya sudah kuingat! anda adalah presdir adiguna."
Rendy langsung tersenyum dingin, ia mengambil tisu untuk membersihkan tangan yang bekas menamparnya ,ia kelihatan jijik memegang kulitnya.
Cindy yang melihat pria ini jijik padanya, mengumpat dalam hati."Kenapa lima tahun lalu tidak jijik dengan tubuhnya.
Kalau daridulu sudah jijik, mana ada kejadian seperti itu.
"Bagus sekali, karena sudah ingat,cepat katakan, kamu ingin mati dengan cara apa?"
Apa? mati?cindy gemetaran tubuhnya.
Pria ini benar- benar mengambil membunuhnya!
Apakah cara ini tidak terlalu kejam?
"Presdir adiguna, kejadian lima tahun yang lalu adalah sebuah kecelakaan, tidak mungkin hanya karena sebuah kecelakaann anda membunuh bukan, kalau sampai tersebar akan membuat nama baik anda hancur"
"Tenang saja, tanpa izinku mereka tidak berani menyebarkannya" rendy berkata dengan santai.
"Meskipun begitu, anda juga tidak harus sampai..." kata kata cindy tercekat.
"Aku sedang membantumu untuk mati,
bukankah kamu sudah mati lima tahun yang lalu dalam sebuah kecelakaan, kenapa sekarang masih hidup?"
"__"
Cindy menelan ludah, bingung tidak bisa berkata apapun.
Rendy menatapnya dengan tajam, hati wanita ini sungguh kejam,demi mencampakkan anak yang baru lahir, wanita ini pura- pura mati kecelakaan.
Wanita seperti ini tidak pantas menjadi seorang ibu, dan lebih tidak pantas melahirkan seorang anak.
Teringat adrian yang terus menginginkan sang mami, membuat rendy semakin benci dengan wanita ini.
Melihat kebencian di wajah rendy, cindy semakin ketakutan , sekarang nyawanya berada di tangan pria ini.
Rasanya neraka berjarak dekat dengannya..
Dia kembali kesini untuk menolong nyawa orang lain, bukan untuk mencari mati.
Kalau nyawanya sampai hilang, bagaimana dengan nasib ketiga anaknya?
Wajah cindy seketika memucat.
Baru ingin meminta ampun,ponsel sang pria berdering, dia langsung mengangkatnya.
"Halo tuan,kondisi tuan kecil sangat tidak baik, anda segeralah kembali"
"Baik, aku akan segera kembali" rendy seketika menjadi panik.
Rendy melotot ke arah cindy."Aku tiba- tiba merasa membuatmu mati terlalu cepat, terlalu enak untukmu, seharusnya aku menyiksamu untuk membanyar dosamu terlebih dahulu"
Membayar dosa?
Mau...membayarnya dengan apa?
Saat cindy melamun, rendy sudah keluar dari pintu dan memberikan perintah kepada pengawal dengan dingin.
"Jaga wanita ini dengan baik, tanpa izin dariku, jangan sampai keluar dari sini"
Pada saat ini cindy tersadar dari melamun.
Apa?dia disekap! ketiga anaknya masih di toko dessert.
Bukankah ini melanggar hukum?
"Hei" cindy berteriak keras.
Saat cindy berjalan kearah pintu, pintu sudah ditutup dengan keras, cindy menjadi lemas duduk di lantai.
Villa gerhana
Rolls royce berwarna hitam masuk secara perlahan, satpam dan pelayan berdiri.
"Tuan muda"
Rendy menutup pintu mobil dengan keras,ia membawa dua kotak cake ke lantai atas.
"Bagaimana dengan adrian?" ia bertanya kepada pelayan dengan panik.
"Barusan muntah darah lagi" pengurus tua berkata sambil menunduk.
"Obatnya?apakah sudah diminum?"
Pelayan mengela nafas."Ditumpahkan lagi oleh tuan kecil"
"Baiklah, aku mengerti" rendy mengerutkan alisnya.
Rendi mencoba membuka pintu kamar anaknya, ternyata dikunci dari dalam.
Terdengar suara protes dari dalam."Aku tidak mau minum obat"
"Adrian, buka pintunya, ini ayah" rendi berkata dengan sabar.
Tiba- tiba pintu kamar terbuka, keluar sosok bocah tampan yang pucat,lalu menatap wajah ayahnya dengan tatapan sedih.
"Ayah, aku tidak mau minum obat"
"Adrian, kalau sakit harus minum, nanti baru cepat sembuh" rendy mengelus kepala anaknya.
Rendy hanya bersikap lembut dan ramah terhadap anaknya ini, kelihatan kesabaran dan kehangatan yang jarang ia perlihatkan.
"Aku tidak mau minum obat! pokoknya aku tidak mau minum obat, aku tidak sakit"
Andrian menyingkirkan tangan rendy dari kepalanya, ia menatap tajam sang ayah, sudah seperti harimau kecil sedang marah.
"Adrian, kamu sebenarnya ingin apa?" Rendy sedikit kesal dengan anaknya.
Seketika kedua mata adrian memerah."Aku ingin mami"
Mami?
Rendy langsung teringat dengan wanita kejam dan berpura- pura bodoh itu.
Lima tahun lalu, wanita itu menggunakan alasan kematian dalam kecelakaan untuk mengirim adrian yang masih bayi merah ke keluarga adiguna dengan kejam, namun kenyataannya wanita itu masih hidup di dunia ini.
Namun adrian malah harus menderita banyak penyakit, karena haus kasih sayang ibunya.
Sialan! wanita itu tidak pantas menjadi ibu dari adrian.
Rendy berkata dengan tegas."Rendy, kukatakan sekali lagi, mamimu sudah mati, kamu hanya punya ayah"
"Aku tidak mau dengar, dan tidak mau dengar, ayah hanya bisa membogongiku" tangan kecilnya memukul paha sang ayah.
Adrian langsung masuk ke kamarnya, menutup pintu dengan keras dan mengunci dari dalam.
"Tuan muda, biar bagaimanapun tuan keci masih anak- anak" ucap seorang pelayan dengan hati- hati.
"Mulai siang ini simpan maianan dan ponselnya, biarkan dia introkpesi diri"
Rendy berjalan baru dua langkah, membalikkan badan."Beritahu orang dapur terus masak obatnya"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 179 Episodes
Comments
Neulis Saja
adrian anak siapa dong?
2025-02-06
0
Oi Min
Kok bsa Adrian sakit sech?? Kasihan dia
2022-05-18
0
bellariusnovella
nhe,judul nya jgk ank kmbr4.jdi udh psti adrian itu ank nya chloe n rendi@kmbr bobby,shella n shelly..
2022-04-23
0