Hallo semuanya! terima kasih banyak yang sudah mau baca novel ini.Semoga kalian suka.
Tolong berikan like dan komen.
Happy reading
""___""
Sebulan kemudian rendi menerima hadiah spesial, seorang pembantu membawa keranjang bayi.
"Siapa ini?" evan melihat anak kecil di dalam keranjang.
"Anak anda"
Rendi langsung bingung, ia melihat bayi yang masih lemah di dalan keranjang.
"Tuan rendi, Tadi ada seseorang mengantar bayi ini dan mengatakan bahwa gadis yang anda cari sudah meninggal dalam sebuah kecelakaan, dia mati di tempat dan hanya meninggalkan anak ini" pelayan menjelaskan.
Lima tahun kemudian.
Bandara di kota A
Cindy mengenakan pakaian formal lengkap, kacamata dan masker menutupi wajahnya.
Lima tahun telah berlalu, semoga pria itu sudah melupakan balas dendam dan tidak mencarinya lagi.
Ia mendorong koper dengan tidak tenang.
Tiba- tiba mendengar suara anaknya yang manja yang berada di sampingnya."Mami, aku lapar! aku ingin makan coklat, ingin makan kue bolu, ingin makan ice cream,ingin makan..."
"Sttttt" Cindy memberikan isyarat untuk diam kepada anaknya.
Selly adalah bocah rakus, bersuara kencang, begitu melihat makanan manis matanya langsung berbinar.
Bobby adalah kakak laki- lakinya, melihat adik yang rakus , ia menutup mulutnya dengan tangannya.
"Tidak, aku ingin makan" selly melotot ke arah kakaknya ,sambil memperlihatkan muka memelas.
"Selly sayang yang pintar, nanti mami akan mengajakmu ke toko desert, oke?"
Selly langsung berbinar dan mengangguk berulang kali, bagaikan anak ayam sedang mematuk makanan.
Shella yang berada disampingnya menggelengkan kepala, ia sudah seperti anak perempuan dewasa.
"Kalau anak perempuan begitu rakus, nanti akan bertumbuh besar seperti babi! kita harus pintar menjaga bentuk tubuh"
Shelly kelihatan tidak senang."Memangnya kamu tidak makan?"
"Aku hanya mencicipi, hanya makan satu suap"
"Satu suap juga bisa di bilang makan"
"Satu suap tidak masuk hitungan"
"Termasuk"
"Tidak,! bobby satu suap apakah masuk hitungan?"
Sella ingin sang kakak menjadi jurinya.
Bobby memegang keningnya merasa bingung.
Shella dan shelly adalah adiknya, siapa yang harus dia bantu?
"Aku merasa...semua yang kalian katakan benar"
Sella dan selly menjadi kesal, ia mendengus dingin dan pergi berjalan duluan.
"Hehehehee" bobby tertawa kecil
Jelas- jelas tidak ingin menyinggung mereka berdua, tapi sudahlah...
"Sudah ayo" cindy memegang kepala putranya dan ikut mengejar gadis kecil yang berjalam duluan.
Sherly paling kecil, ia masih kesal berjalan dengan menunduk, ia tidak sengaja menabrak seorang wanita yang memakai sepatu hak tinggi hingga terduduk di lantai, karena tidak bisa menahan keseimbangan.
"Anak ini, apakah jalan tidak pakai mata?" perempuan yang terjatuh marah.
Sherly menatap wanita yang membentaknya.
Wah, tante ini seperti harimau betina.
"Adik, ayo bangun" shella membangunkan sang adik.
Melihat adiknya bertabrakan momo segera berlari ke arahnya dan membangunkan sang adik, lalu melotot ke arah wanita yang masih duduk di lantai.
Meskipun dia cantik, tidak secantik mami.
Bicaranya tidak sopan dan galak pemikiran ini terlintas di otak shella.
"Anak siapa ini? mengapa melotot ke arahku? cepat minta maaf padaku"
"Tante maaf" kata sherly.
Shella melirik ke arah adiknya, mengapa sang adik tidak berguna sama sekali.
"Kamu juga, kamu juga minta padaku" sang wanita membentak shella.
Shella hanya melotot ke arahnya, tanpa mengatakan apapun.
"Ada masalah apa?"
"Kenapa?"
Suara wanita dan pria hampir bersamaan menanyakan situasi.
Pertanyaan yang satu di tanyakan oleh cindy dan pertanyaan yang satu oleh...
Terdengar tidak asing di telinga cindy, ia melihat ke arah sang pria, buru- buru menundukkan kepala.
Itu adalah pria lima tahun yang lalu, rendy adiguna !!!!
Dunia ini benar- benar sempit, hari pertama pulang dalam negeri sudah bertemu dengannya.
"Rendy, anak ini sangat tidak sopan, menabrakku malah tidak mau meminta maaf, kamu lihat sikap angkuhnya."
Rendy menundukkan kepala melihat shella, walaupun anak ini imut dan cantik tidak dapat menutupi ke angkuhan dalam dirinya.
Cindy hanya menundukkan kepala, ia berharap rendy tidak mengenali shella dan shelly, wajah anaknya mirip dengannya.
Kalau pria ini sampai menyadarinya maka habislah dirinya.
Tuhan tolonglah! tuhan tolonglah
Bobby yang berada di samping maminya melihat ada yang aneh dengan ibunya, ia menatap wajah rendy dengan teliti.
Aneh sekali
Wajah paman ini mirip dengannya!
Dulu bobby tidak pernah menemui hal seperti ini.
Bobby penasaran, baru mau melepas masker untuk membandingkan wajahnya, tangan sang ibu menahan untuk tidak melepas masker.
Kalau rendy sampai melihat wajah ini, maka habis sudah, sang anak tercinta akan diambil paksa olehnya.
"Anakmu?" tanya rendy.
Cindy menjadi ketakutan, ia hanya mengangguk tanpa bersuara.
Ia takut rendy akan mengenali suaranya.
"Hei, anak sekecil ini harus kamu ajari dengan baik, kalau tidak saat besar akan menjadi wanita tidak berakhlak" rendi menegurnya dengan keras.
Cindy mengumpat dalam hati."Dasar lelaki idiot, aku sudah mengajari anakku dengan baik"
"Atas dasar apa kamu mengatakan aku tidak berakhlak,barusan wanita ini memarahi adikku terlebih dahulu dengan kata tidak punya mata, kalau tidak karena sikap galak wanita ini, aku juga bisa bersikap ramah" shella membela diri seperti orang dewasa.
Shella menatap tajam rendi tanpa rasa takut.
"Kau, sikecil ini sudah punya lidah tajam" wanita melotot ke arah shella.
Rendy tersenyum, anak sikecil ini sudah sangat galak, gayanya yang arogan, sama persis dengan seseorang wanita.
Mirip....
Rendi menatap sekali lagi dengan teliti kedua anak kembar wanita di depannya.
Dan terakhir kearah cindy yang berpakaian formal.
Kedua anak ini begitu mirip dengan sang ibu, mungkinkah wanita ini..
Sorot mata tajam rendy menatap cindy ia berjalan dengan perlahan mendekat kearahnya, setiap kali rendy melangkah jantung cindy seperti ingin copot.
Astaga, bagaimana ini?
Bagaimana kalau sampai pria ini melihat wajahnya.
Rendy sudah sampai di hadapan cindy, menatapnya dengan tajam.
"Kau..."
Rendy belum selesai bicara langsung di potong oleh bobby
"Mami, aku ingin pipis, aku sudah tidak tahan lagi"
Bobby menarik tangan ibunya dan merengek diantar ke kamar mandi, meskipun tidak tahu alasannya, ia dapat mengetahui sang mami ketakutan dan cemas.
Karena mami takut dengan paman ini, bobby segera mengajak pergi sang ibu.
Cindy tidak menyangka bobby akan menjadi penyelamat dirinya."Ayo mami bawa kamu ke toilet" setelah mengatakan ia berjalan dengan cepat menarik tangan anaknya.
Situasi apa ini?
Shella dan shelly saling menatap sebentar, lalu berlari mengejar.
Rendy berniat mengejar, linda baker yang masih memanggilnya.
"Rendy, sudahlah, memang anak kecil itu tidak berakhlak, sebagai maminya pasti tidak berbeda jauh, tidak perlu mengejarnya lagi" suara linda menahan kepergian rendi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 179 Episodes
Comments
Neulis Saja
kirain waktu dikirim anak dlm keranjang ke Rendy anak Rendy dari Cindy jadi dikasihkan satu ke Rendi, ternyata bukan karena yg Cindy bawa keempat anaknya ikut Cindy lantas yg dikirim waktu itu anak siapa ?
2025-02-06
0
Feeza_MCI
anaknya 4, Bobby, Shella, Shelly dan Sherly kak
2023-06-20
1
Oi Min
Apa kabar anak yg satu yg bersama Rendy??
2022-05-18
0