Hallo semuanya! terima kasih banyak yang sudah mau baca novel ini.Semoga kalian suka.
Tolong berikan like dan komen.
Happy reading
""___""
Di depan bar adrian,mata bobby melihat sekeliling, lalu mencocokkan gps di jam tangannya, benar posisi mami ada di dalam gedung ini.
Ini adalah pertama kali bobby datang ke tempat seperti ini, diatas panggung wanita dan pria sedang bergoyang mengikuti alunan musik, seperti iblis yang sedang menari.
Bobby tidak berhenti lama, ia berjalan ke ruangan vip yang berada di ujung.
Posisi mami ada di posisi paling dalam.
Namun banyak kamar yang berada disini membuat bobby bingung harus mulai mencari dari kamar mana?
Tiba- tiba terdengar suara dari belakangnya.
"Tuan kecil, mengapa anda berada disini?"
Bobby menoleh ke belakang, ia melihat pria besar berpakaian hitam, apakah dia sedang berbicara dengannya?
Tuan kecil?
Melihat sang anak tidak menjawab pengawal berjalan mendekat, lalu membungkukkan badanya dan bertanya dengan sopan.
"Tuan kecil,apakah anda datang kesini untuk mencari presdir adiguna?presdir adiguna barusaja pergi"
Presdir adiguna?
Kelihatannya adalah orang hebat
Bobby berdehem, lalu memasang gaya seperti seorang pemimpin kecil.
"Presdir adiguna kalian yang menyuruhku datang"
Presdir adiguna kalian?
Hehehehe, memang benar- benar pangeran kecil adiguna ini,memanggil ayahnya dengan panggilan khusus.
Namun sang pria menegaskan kembali."Tuan kecil,ayah anda, presdir adiguna kami, menyuruhmu datang untuk apa?"
Dalam hati bobby merasa senang, bahkan dengan cerdik mengganti panggilan.
"Oh iya, ayahku menyuruhku datang untuk menemui seorang wanita"
Memanggil ayah, terdengar lebih keren batin bobby.
"Wanita?apakah wanita yang disuruh dijaga presdir adiguna, sebelum dia pergi, bahkan tidak boleh keluar satu langkah pun?"
Bobby langsung kesal dan emosi, pantas saja mami tidak kembali setelah beberapa lama, ternyata di kurung disini oleh psikopat presdir adiguna itu.
Tangan kecilnya mengepal diam- diam,mami tunggu aku, aku akan menolongmu segera.
"Benar, dia orangnya, bawa aku kesana segera"
"Baiklah, tuan kecil, silahkan ikut denganku"
Setelah sampai di depan pintu, pengawal tidak berani membuka pintu.
"Buka pintunya" bobby berkata tegas.
Beberapa pengawal saling bertatapan, mereka merasa ragu.
"Tuan kecil, presdir sumitro berpesan wanita ini tidak boleh keluar ruangan"
"Ayahku yang memintaku untuk membawa wanita ini pergi,kalian berani tidak mendengar apa yang dikatakan oleh ayahku?"
"Ini"
Pengawal merasa dalam kesulitan,juga merasa aneh,bagaimana bisa presdir adiguna menyuruh tuan kecil untuk membawa wanita ini pergi seorang diri?
Dan lagi tuan kecil biasanya jarang berbicara.
Untuk berjaga- jaga seorang pengawal memberikan saran."Tuan kecil, sebaiknya anda menghubungi presdir adiguna dulu,apa perlu orang untuk mengawal anda dan wanita itu?"
Ucapan ini membuat bobby panik.
Kalau sampai menelepon pasti akan terbongkar, bagaimana caranya untuk menolong mami?
"Ayahku ingin menemuinya segera, kalau sampai tertunda,aku akan memberitahu ayahku, kalian tidak mendengar perintahnya, sengaja mempersulitku, jika waktunya tiba, kalian akan mendapat masalah besar" bobby mengancam.
Semua orang tahu, tuan kecil adalah anak emas di keluarga adiguna, meskipun mereka punya sepuluh nyali juga tidak akan berani mempersulitnya.
Kalau tuan kecil benar- benar mengadu,mereka tidak akan berani membayangkan hukuman apa yang akan di terima, karena presdir adiguna sangat memanjakan anaknya.
Di bawah tekanan kekuasaan, mereka menuruti apa yang tuan kecil katakan.
Pintu tiba- tiba terbuka, menarik perhatian cindy yang sedang duduk di kursi memikirkan bagaimana caranya keluar dari sini.
Melihat bobby berdiri di sebelah pintu, cindy merasa keheranan dan terkejut.
Bobby takut reaksinya akan membongkar penyamarannya, ia segera berkata.
"Hei, ayahku ingin bertemu denganmu, cepat ikut denganku"
Bobby setelah berkata memberikan isyarat dengan mengedipkan mata ke arah sang mami.
Awalnya cindy terkejut dengan perkataanya, namun setelah melihat bobby memberikan isyarat padanya, akhirnya ia mengerti.
Bobby ...sedang menyelamatkannya.
Melihat tubuh sang mami yang basah kuyub dan berantakan, bobby akan mengingat dendam ini.
Nanti setelah pergi, akan membalas dendam dengan kejam.
"Cepat ikut denganku, jangan berlama- lama"
Cindy langsung mengikuti langkah kaki anaknya untuk keluar dari sini.
Melihat mereka berdua pergi, pengawal merasa ada yang aneh, namun belum mengetahui apa yang mencurigakan?
Sifat tuan kecil aneh sekali,dan hal- hal yang mereka temui barusan benar- benar tidak seperti biasanya.
Setelah keluar dari bar adrian, cindy merasa lega sepenuhnya, baru ingin bertanya pada anaknya, bobby memberi isyarat untuk diam.
Mata besarnya penuh dengan kewaspadaan.
Cindy merasa beruntung memiliki putra yang begitu cerdas dan pintar.
Di villa gerhana
"Tuan muda, setelah tuan kecil minum obat langsung tertidur,bahkan saat mengigau memanggil mami..mami" kata pelayan tua, saat mengatakan sang pelayan merasa sangat sedih.
Rendy berdiri di teras lantai atas, pandangannya ke depan dengan tajam.
Mau mami...
Apakah pantas wanita itu menjadi ibunya adrian?
Tangannya mengepal erat, ia ingin menemui wanita itu.
"Tuan muda, anda mau pergi kemana?"
Pergi menemui wanita itu dan ingin bertanya masih punya muka untuk hidup.
Rendy ingin membalas rasa sakit yang di derita oleh anaknya pada sang wanita.
Rolls royce hitam melaju dengan cepat di jalanan menuju bar adrian
Tiba- tiba ponselnya berdering, rendy memperlambat laju mobil, lalu menjawab telepon.
Kemudian alisnya langsung mengkerut, ia memutar laju kendaraan dan melesat menuju kantor.
Kondisi mendesak di kantor harus mengadakan rapat selama dua jam.
Setelah rapat berakhir, rendy masuk ke ruangannya.ia bersandar di kursi sambil memijat keningnya.
Teringat dengan wanita yang masih dikurung api amarahmya kembali berkobar.Ia segera menelepon pengawal.
"Bagaimana kondisi wanita itu?"
"Wanita?bukankah anda sudah menyuruh tuan kecil untuk membawa wanita itu bertemu denganmu?" pengawal menjelaskan.
"Apa?" rendy berteriak keras.
"Presdir adiguna, tuan kecil mengatakan kalau anda yang menyuruhnya membawa pergi"
Adrian membawa pergi cindy
Expresi tidak percaya terlihat jelas di mata rendy
"Yakin itu adalah tuan kecil?" rendy bertanya dengan tegas.
"Presdir adiguna, bagaimana kami bisa salah? kami melihat langsung, tuan kecil mengatakan berulang kali, kalau ini adalah keinginan anda untuk bertemu dengan wanita tersebut"
Adrian berkata demikian?
Putra yang ia besarkan dengan tangannya sendiri tidak pernah berbohong.
Dan hal yang paling penting adalah kapan putranya bertemu dengan wanita kejam itu?
Ternyata wanita itu benar- benar licik dan picik.
Cindy, kamu masih punya muka untuk memanfaatkan putraku,sepertinya kamu benar- benar ingin mencari mati.
"Segera cari wanita sialan itu" rendy berteriak dengan amarah, membuat pengawal yang berada di seberang gemetaran, mereka segera mengiyakan tanpa berani membantah.
Setelah menutup telepon para pengawal saling menatap...Ini...
"Jangan- jangan bukan presdir yang memberi perintah pada tuan kecil."
"Tuan kecil juga terlalu"
"Sudahlah, ayo segera cari wanita itu, mendengar presdir berteriak seperti itu, seperti ada niatan untuk membunuh orang.
"Sebenarnya wanita itu punya dendam apa dengan presdir,bisa membuat presdir adiguna begitu membencinya, bahkan ada niatan untuk membunuhnya."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 179 Episodes
Comments
Neulis Saja
next
2025-02-06
0
Susi Susiyati
adrian anknya Cindy sama rendi bukn sie soalnya kan cindi . melahirkan 4 bayi kmbar,yg satu di ksih rendi pas bilng klo dia meninggal karena kecelakaan,tp kok cindi ky lupa klo dia pnya ank yg lain.jd disini bingung,ank rendi cindi atau ank siapa tp q yakinnya adrian emng ank mereka,dan dokter yg di cari rendi chole apa siapa tu sbnernya cindi.hemmm bikin penasaran nie
2023-08-04
0
Fatma Anggriani Djaka
j
2022-05-12
0