"Pahlawan?" Tanya Kenji kebingungan. Meskipun dia sering menjalani hobinya yang penuh dengan fantasi, kejadian ini tetap tidak bisa dia terima.
"Kalian semua terpanggil ke sini, ke dunia ini. Adalah untuk memenuhi takdir kalian sebagai pahlawan." Jelas sang uskup.
"Kita tidak sedang berada di alam mimpimu kan Kenji?" Tanya Miyuki masih tidak paham. Dia mengira kalau dia masuk ke kepala Kenji di dalam mimpinya. Dan itu tidak membantu sama sekali.
Teman-teman Kenji pun mulai siuman satu per satu. Ada yang kebingungan, Linglung.
"Mungkin menjelaskan di tempat seperti ini akan sangat rumit. Kita bisa membicarakannya di kerajaan." Kata sang Uskup.
Suasana benar-benar berbeda. Kenji dan teman-temannya keluar dari tempat gelap itu dan menuju keluar di pandu dengan para uskup. menurut Kenji mungkin dunia seperti dunia fantasi. Terdapat peri, naga, atau bahkan pahlawan yang di maksud adalah pahlawan yang akan mengalahkan raja iblis. Tapi dugaan itu salah, salah kaprah. Diluar mereka melihat pesawat tempur super canggih yang sedang terbang, robot-robot berbentuk seperti manusia membawa senapan, bahkan anjing militer robot. Kenji pun melirik ke arah rombongan militer. Senjata mereka pun bahkan terlebih modern daripada di dunia mereka.
"Anu, kita akan di bawa kemana ya?" Tanya Miyuki.
"Menghadap pemilik negeri ini. Yang Mulia Fuhrer. Beliau sendiri yang meminta kami yang memanggil kalian ke dunia ini. Beliau yang akan menjelaskan alasan kenapa kami diperintahkan memanggil kalian." Jawab sang uskup.
Istananya sangat besar. Bahkan jauh lebih besar dari seluruh kampus mereka dan jauh lebih tinggi. Berwarna putih, Dengan patung pahatan. Semuanya kagum bahkan Kenji. Ketika masuk, para pelayan kerajaan memberi hormat kepada mereka. Sampailah mereka ke ruang tahta. Diatas kursi raja duduk seorang pria tua dengan jenggot berwarna cokelat, bermata biru, mengenakan pakaian berjubah berwarna abu-abu dengan mahkota dikepalanya, dengan rambut sepanjang bahu.
"Selamat datang para pahlawan. Nama saya adalah Darnic Leonheart VII. Terima kasih sudah mau datang ke dunia kami. Kami di sini sangat membutuhkan kekuatan kalian." Ucap sang raja yang mengaku sebagai Darnic.
"Dunia ini hampir kiamat, pahlawan. waktu ujian bagi para umat manusia telah tiba. Kami para umat manusia hampir kehilangan harapan. Sudah banyak pahlawan dari masa lalu kami mintai bantuan. Tapi berakhir sia-sia. Mungkin dengan memanggil pahlawan dari dunia lain akan mencapai akhir yang berbeda." Kata sang raja.
"Maaf atas kelancangan saya Yang Mulia. Sepertinya kalian salah paham. Tapi kami cuma mahasiswa di dunia kami. Kami bukan pahlawan yang seperti kalian pikirkan. Jadi kami tidak bisa melakukannya." Kata Miyuki. Dia antara semua orang dalam situasi seperti itu hanya dia yang masih bisa berpikir tenang dan logis.
"Dewa kami lah yang telah memilih kalian wahai para pahlawan. Bukan kami. Dan kami tahu Dewa kami tidak pernah melakukan kesalahan apapun." Jawab sang raja.
Semua orang tampak gelisah.
" Jika kalian tidak percaya. Kami bisa membuktikannya. Tolong dibawa ke sini." Tangan sang raja memberi aba-aba kepada para pelayannya.
Dari lorong di kanan singgasana, setiap pelayan membawa semacam buntalan kain merah yang di lipat rapi. Kenji dan teman-temannya diberikan setiap orang mendapat satu kain merah tersebut.
"Silahkan dibuka, para pahlawan." Kata sang raja mempersilahkan.
Kenji pun membuka lipatannya dengan perlahan. sebuah papan kecil seukuran kartu yang terbuat dari marmer sangat tipis mereka temukan di setiap dibalik kain. "Apa ini?" Kenji kebingungan.
"Coba sentuh permukaan benda itu." Kata sang Uskup.
Ketika semua menyentuhnya, kartu marmer tersebut menyala seperti cahaya ponsel. Di sana tertulis nama mereka, jenis kelamin mereka, umur mereka, tanggal lahir mereka, yang paling mengejutkan adalah yang paling bawah yaitu job class mereka.
"Assaulter?" Salah satu teman Kenji yang bernama Arata bergumam.
"Magic Caster? Apa maksudnya?" Tanya Hirako melihat plat tersebut.
Ketika semua sibuk melihat job class mereka masing-masing, Miyuki mendekati Kenji.
"Kenji? Kau baik-baik saja? Apa job class-mu? " Tanya Miyuki penasaran.
Miyuki pun melihat plat kartu milik Kenji. Di situ tertulis job class : Avenger.
"Sudah kah kalian melihat Plat Status masing-masing? Job class adalah bakat tersembunyi kalian. Terdiri dari : Assaulter, Shooter, Tanker, Magic Caster, Assassin, Healer." Kata sang raja.
"Setiap jenis Job class ada kelebihan dan kekurangan masing-masing. Maka dari itu dewa kami yang bijak memanggil kelompok bukan individual. Apakah kalian baru percaya sekarang? Mungkin di dunia kalian, kalian hanya segelintir rakyat jelata yang tidak di pandang. Tapi ketika di sini kalian adalah harapan bagi umat manusia, harapan terakhir umat manusia." Jelas sang Uskup.
"Kalau kami memang ditakdirkan untuk menjadi pahlawan maka kami tidak akan lari dari takdir itu." Kata Miyuki.
"Namanya sudah terlanjur tinggal di jalani saja kan? Mungkin ini yang terbaik." Kata Arata.
"Sebagai gantinya. Kami mendapat apa, Yang Mulia? Kami juga tahu kalau definisi pahlawan tidak akan jauh dari kata tulus dan ikhlas. Tapi itu tidak menutupi fakta kalau kalian juga yang memutuskan secara sepihak bahwa kalian yang mentransfer kami untuk membantu kalian di dunia ini." Tanya Hirako sedikit curiga.
"Tentu saja. Aku bukan orang yang sedingin itu yang tidak tahu dengan apa namanya balas budi. Setelah semua ini berakhir maka akan mendapatkan apa yang kalian pantas dapatkan. Kehormatan, Harta, Atau bahkan tahtaku ini." Kata sang raja. Semuanya pun mengangguk setuju.
"Baiklah kalau begitu. Aku tidak akan bertanya lagi." Kata Hirako.
"Para pahlawan sekalian. Aku tahu kalian mendapat potensi yang lebih di bandingkan manusia lain di dunia ini. Tetapi harus tetap ada kebijaksanaan dalam menggunakannya. Oleh karena itu panglima terbaikku, Kano Johanna akan melatih kalian semua." Kata sang uskup.
Dari lorong sebelah kiri, datang seorang prajurit yang badannya bisa di bilang maskulin, berambut kuning pucat, bermata kelabu, memakai jubah berwarna abu-abu dengan plat pelindung dada.
"Terima kasih Yang Mulia. Saya akan mengemban tugas mulia ini dengan baik." Kata Kano sambil membungkuk ke arah raja.
Beberapa teman perempuan Kenji ada yang tertarik dengan Kano. Tidak heran kalau dia di idolakan para gadis. Tapi, Miyuki sama sekali tidak tertarik.
"Dengan ini. Latihan akan dimulai pada pagi hari setelah fajar. Temui aku di depan barak prajurit. Kita akan memulai latihan kita." Kata Kano tegas
Semuanya pun bubar dan para pelayan menuntun para pahlawan ke kamar-kamar mereka termasuk Kenji. Di katakan bahwa Job class hanya terdiri dari Assaulter,Shooter, Tanker,Healer,Magic Caster, dan Assassin. Yang membuat Kenji kebingungan saat ini ketika dia melihat status plat nya adalah, kenapa job class : Avenger tidak disinggung tadi?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments