“Ocha bangun, ayah lapar. Cepat kemari untuk membuat sarapan” Panggil Gauri dari dapur dengan suara yang keras.
Alyosha membuka jendela kamar menatap keluar. Matahari belum seutuhnya menerbitkan dirinya di ufuk timur. Suasana damai dan udara yang sejuk dengan sautan ayam yang berkokok dan kicauan burung terdengar dengan jelas. Ia menghirup udara segar nan bersih dalam dalam untuk menyegarkan ruang kepala dan pikiran.
Panggilan dari ayahnya membangunkan Alyosha. Panggilan yang hanya ia dengar bila suasana hati Gauri dalam keadaan baik. Karena ayah Alyosha memanggil ia dengan panggilan sayang Ocha.
Alyosha bergegas menuju dapur untuk membuat sarapan. Walaupun dalam keadaan yang berantakan dengan rambut diikat asal karena baru saja bangun tidur. Ia tidak ingin Gauri menunggu lama di dapur.
“ayah, selamat pagi. Mau sarapan apa hari ini?”
“apa saja terserah Ocha” jawab ayah
Alyosha pun menyiapkan cream soup dan teh diatas meja. Sembari mereka sarapan bersama ia berkata pada Gauri,
“ayah, hari ini Ocha ada praktek lapangan dari kampus. Mungkin akan pulang sedikit terlambat, jadi makan siangnya Ocha siapin sekarang”
“ya" ujar Gauri dengan singkat lalu menyantap sarapan yang ia lahap sampai habis.
Selesai sarapan Alyosha membersihkan ruang dapur dan ruangan lain. Lalu ia bersiap siap untuk pergi praktek lapangan di perusahaan Digna.
Cuaca yang lumayan dingin membuatnya malas beraktivitas. Alyosha melihat mantel malam yang ia temukan satu hari yang lalu. Mantel yang sudah dicuci tergantung dijemuran. Alyosha mengambil dan mengenakan mantel itu. Alyosha memakai mantel milik Eric karena memang ia tidak memiliki mantel dan tidak memiliki uang membeli sebuah mantel.
Sebelum pergi ke perusahaan Digna, Alyosha singgah sebentar di tempat ia biasa berlatih pelatihan seni bela diri.
“pagi Dafa, hari ini aku latihan sore ya” Ujar Alyosha
“ada urusan apa?” tanya Dafa
“kami ada tugas praktek dari kampus jadi gak bisa latihan untuk sekarang.”
“Baiklah. jangan sampai lupa untuk datang latihan bersama yang lain untuk hari selanjutnya.” ujar Dafa
Alyosha berlatih seni bela diri di hari libur saat pagi hari. Jika pada hari biasa setelah selesai kampus, terkadang ia membantu dan kerja di toko herbal tidak jauh dari kampus Arashi.
Untuk sampai ke perusahaan Digna, Alyosha menggunakan bus kota yang biasanya berhenti tepat di depan tempat ia berlatih bela diri.
Sesampai di perusahaan Digna sudah ada beberapa teman kelas yang sedang berkumpul, tetapi hanya para teman lelaki. Ia belum melihat teman perempuan lainnya yang sudah datang.
Alyosha lalu melirik jam tangan yang ia kenakan, jam menunjukkan pukul setengah delapan lewat. Sedangkan waktu yang ditentukan oleh pak Hady jam delapan tepat.
“yang lain belum datang ya?” tanya Alyosha sambil basa basi.
“gak biasanya aku melihat cewek datang ke perusahaan Digna dengan penampilan seadanya seperti kamu” Saut Dian ketua kelas.
“emang kenapa dengan penampilanku?” tanya Alyosha.
“coba lihat di sekitar kamu dan itu lihat cewek cewek kelas kita sudah pada datang, semuanya berias dengan cantik dan berpenampilan seksi” Saut Dian.
Alyosha memperhatikan perempuan yang ada disekitar perusahaan Digna seperti kata Dian, semua berpenampilan seksi dan berdandan secantik mungkin. Alyosha melihat Dian dengan raut wajah bertanya.
“katanya CEO perusahaan Digna ini pria paling tampan, paling kaya, dan jangan lupa dia juga pria paling kejam di negara ini. Bukan hanya itu, pria yang bekerja di sini juga lumayan tampan dan berkualitas. Apalagi gaji mereka selalu diatas rata rata. Kalau kata orang sih, jika kepalanya tidak bisa digenggam maka bagian ekor pun jadi” Jelas Dian disambut tawaan dari teman lainnya.
Alyosha bergidik ngeri, sehebat apa orang orang yang ada di dalam perusahaan Digna ini sampai memberikan pandangan seperti itu bagi masyarakat lain.
Saat sedang berkumpul diluar perusahaan, Meera datang menghampiri Alyosha.
“mantelnya bagus juga, kok aku tidak pernah melihat kamu memakai mantel ini. Eits.. tunggu, bukankah ini mantel dari perusahaan jun ya?” ujar Meera sambil menarik narik dan memeriksa mantel Alyosha.
“iya ini beneran asli, keluaran terbaru dan hanya satu yang diproduksi”
Meera membelalakkan matanya dengan takjub melihat logo perusahaan Jun yang tertera di bagian leher. Meera tersenyum dengan senyuman aneh pada Alyosha sambil memainkan mata kanan.
“aku mendapatkannya di taman dekat rumah, kulihat mantel ini ketinggalan. Jadi aku ambil aja” Ujar Alyosha meninggalkkan Meera sendirian.
“Eh kok main tinggal sih. Aku kan juga pengen cobain mantel keluaran terbaru dari Perusahaan Jun. Alyosha tunggu..."
...****...
Saat memasuki perusahaan Digna, para mahasiswa langsung dijamu dengan suasana yang mewah dan eksotis. Warna silver yang dipadukan dengan putih dan hitam membuat aura ruangan tersebut sangat kuat.
Ruangan yang pertama kali diinjak siapa saja yang datang ke perusahaan ini disajikan seperti suasana sedang berpapasan langsung dengan CEO kejam yang duduk dibangku mahal dan mewah yang berada dibalik layar semua ini.
“semua mahasiswa berkumpul disini terlebih dahulu menunggu para mahasiswa lain. Setelah itu kita menuju ruangan logistik. Untuk barang barang yang kalian bawa bisa diletakkan diruangan yang sudah disediakan” Ujar seorang karyawan dari perusahaan Digna.
Pak Hedy mengabsen para mahasiswa dan membagi kelompok menjadi 4 kelompok.
“tinggal Sabrina yang belum datang jadi kita tunggu sebentar” Ujar Pak Hedy
“oh ternyata Sabrina sudah datang itu" tunjuk pak Hedy ke arah Sabrina yang sedang berjalan menuju perkumpulan mereka.
Semua terperanga melihat ke arah Sabrina. Sabrina yang menggunakan dress ketat dengan sepatu high heels dan tak lupa tas kebanggaannya berwarna pink cerah berjalan centil ke arah perkumpulan mahasiswa. Sabrina yang memiliki wajah polos tetapi selalu berpenampilan sangat berlebihan membuat beberapa mahasiswi tidak suka dan merasa aneh.
“Sabrina kelompok kamu dengan Alyosha dan teman yang lain” arah pak Hedy
Sabrina pun bergabung dengan kelompok Alyosha. Para mahasiswa langsung menuju ruang logistik setelah menyimpan barang di ruangan penyimpanan yang sudah disediakan oleh perusahaan Digna.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Tayya
Ceritanya menarik, Thor.. Saya suka 😍😍😍
2021-09-04
1