Suasana perusahaan mendadak panik, karena kabar Gaby hilang tanpa seorang pun yang tahu.
Alan mencoba melapor pada pihak berwajib karena ia merasa aneh karena melihat keadaan apartemen Gaby yang berantakan dan pintu apartemen yang tidak tertutup rapat.
Setelah pulang dari kantor polisi, Alan pun menyuruh anak buahnya menyelidiki masalah yang menimpa Gaby, apakah kabar yang beredar benar bahwa perusahaan Alvaro sudah pindah alih nama, dan memang Alvaro sendiri yang menjual.
Alan sama sekali tak tahu, bila Kevinlah dalang di balik semua ini, Kevin sengaja melakukan kerja sama pada Muso Grup agar Alan tidak curiga, dan untuk perusahaan Alvaro, Kevin tidak menerakan namanya agar Alan tak curiga, Kevin membuat nama yang membeli perusahaan Alvaro dengan nama sahabatnya, agar semakin menutupi aksi balas dendamnya.
Berulang-ulang Alan menghubungi ponsel Gaby, namun tetap sama jawabannya sedang tidak aktif.
Alan frustasi, ia bahkan sangat merasa bersalah akan hilangnya Gaby, namun sejauh usaha yamg ia buat untuk mencari Gaby namun Gaby seperti di telan bumi hilang tanpa jejak sedikit pun.
Bahkan polisi, tak dapat memecahkan kasus hilangnya Gaby, karena setiap Alan bertanya, polisi menjawab belum menemukan petunjuk, dan Alan sudah kehabisan cara untuk mencari Gaby.
Gaby,,,, sebenarnya apa yang terjadi padamu???
Dan dimana kamu sekarang??
Aku bahkan merasa tak berguna untukmu, padahal kamu sudah menyelamatkan perusahaanku yang di ambang kehancuran, bahkan kemajuan perusahaan sangat pesat karena hasil kerja kerasmu.!
Gaby sahabat terbaikku, dimana pun saat ini kamu berada, aku tidak pernah melupakan hal yang berharga yang pernah kamu lakukan untukku, aku hanya bisa berdoa dan berharap kamu baik-baik saja di mana pun kamu berada, batin Alan yang duduk termenung di ruangannya memikirkan Gaby sahabat terbaiknya, bahkan Alan hilang semangat karena Gaby tak terlihat lagi di kantornya.
Sementara di Bora Grup, Kevin memeriksa beberapa pencarian yang di lakukan polisi dan Alan.
Kevin tersenyum menyeringai, melihat usaha polisi dan Alan, sampai mati pun kalian tidak akan menemukannya, karena dia sudah berada di tempat yang aman dan dimana semestinya bersama kedua iblis itu, batin Kevin dengan tangan mengepal, setiap kali ia mengingat sosok yang sudah menghancurkan kuarganya.
"" Bagaimana perkembangan daddy Edo??
"" Menurut laporan yang saya terima bos, ada kemajuan, tuan besar sudah bisa menggerakkan tangan dan kakinya, namun belum bisa bicara, sahut Edo tegas.
""Pantau terus dan, cari informasi dokter terbaik yang lebih bisa menyembuhkan daddy, ujar Kevin dingin dengan wajah datar, setiap kali mengingat kedua orang tuanya, emosinya selalu ingin meledak.
"" Siap bos.! sahut Edo patuh
"" Kita ke rumah sakit sekarang.!!
Edo tak menjawab hanya membungkuk tanda paham dan membukakan pintu untuk sang bos dan mengantar ke rumah sakit.
Setibanya di ruang perawatan sang mommy, Kevin langsung rebahan di pangkuan sang mommy dan tidak tertinggal air mata yang selalu menetes bila sudah melihat sang mommy yang masih saja sama seperti hari-hari sebelumnya.
"" Mom,,, Kevin sudah menghancurkan mereka mom, hiks, hiks.
Kembalilah mom ke sisi Kevin, kevin rindu suara mommy yang selalu membuat Kevin nyaman dan teduh,hiks,hikss.
"" Apa mommy tak ingin melihat daddy??
Daddy sudah bisa menggerakkan tangan dan kakinya mom, berjuanglah mom seperti daddy, demi daddy dan Kevin.
Cup
Kevin mencium kedua pipi sang mommy, serta membelai wajah pucat mommynya.
"" Kevin dan daddy menyayangi mommy, cup di kecupnya lagi kening sang mommy, namun sang mommy hanya menatap kosong seperti mayat hidup.
"" Kevin pergi dulu ya mom, besok Kevin pasti datang lagi, tapi mommy harus janji sama kevin mommy harus sembuh dan ada kemajuan, Kevin pergi mom, pamitnya pada sang mommy.
Setelah kepergian Kevin, sang mommy meneteskan air matanya, semua yang di ucapkan Kevin pada sang mommy tidak begitu di cerna sang mommy, namun setiap kali melihat wajah sendu Kevin sang mommy merasa sulit di ungkapkan akibat depresi yang membuat trauma membekas terlalu dalam yang di alami sang mommy.
Sudah empat hari Gaby dalam penjara bawah tanah, dan selama itulah Gaby tak makan dan minum, bahkan meminta pun ia tak niat, karena baginya saat ini adalah hanya kematian.! Lebih cepat ia mati maka lebih cepat ia tidak merasakan sakit, namun sepertinya keinginan Gaby belum di izinkan sang kuasa untuk berakhir.
"" Bagaiman keadaannya?? tanya Kevin pada pengawal penjara yang menjaga Gaby saat ini.
"" Masih sama tuan, Nona bahkan tak meminta apa pun pada saya, masih tetap bertahan pada pendiriannya, sahut pengawal itu.
"" Buka pintunya.!!
Sang pengawal pun membuka pintu tersebut, lalu Kevin masuk dan melihat wajah Gaby yang sangat pucat dan tidur di lantai pemjara.
"" Selain menyebalkan, ternyata kau keras kepala juga ya, ujar Kevin berharap dengan ia bicara Gaby akan kaget dengan kedatangannya.
Namun Gaby sama sekali tak bergerak maupun bangun dari tidurannya, Kevin yang kesal pun menendang kaki Gaby, yang mengira Gaby begitu lelap tertidur.
"" Heiiii...!!!!! Jangan uji kesabaranku, bangun atau aku akan mencambukmu saat ini juga.!!! Masih menghardik dengan kakinya berharap Gaby merespon, namun masih tetap sama.
Deg
Sesaat Kevin tertegun, mengapa Gaby tidak bangun juga pikirnya, lalu ia pun berjongok menyentuh lengan Gaby dan..
Deg
Lagi-lagi Kevin panik saat merasakan kulit Gaby yang begitu dingin dan sangat pucat.
"" Bangun,, heiii.!!!!! jangan mengelabuiku, aku tahu itu hanya trikmu agar aku kasihan padamu kan.!!!
Namun tetap tak ada respon, kepanikkan yang ia tepis tadi pun semakin membuat Kevin tak punya alasan tidak hawatir, larena Gaby sepertinya sudah sangat lama tidak sadarkan diri, seolah lupa dengan ucapan yang baru di lontarkannya spontan Kevin mengendong Gaby dan membawanya keluar dari ruang penjara serta berteriak sangat kencang membuat para pengawal terkejut dan panik.
"" Pengawallllll.!!!!!!! Hubungi dokter pribadiku, cepat.!!!!!
Tanpa menjawab perintah sang tuan, pengawal pun langsung bergegas menghubungi dokter Leo.
Setibanya di kamar Gaby, Kevin merebahkan Gaby di ranjang, dan ia masih panik dan tak habis pikir dengan sikap keras kepala Gaby, hanya meminta makan saja kau gengsi dasar gadis bebal, umpatnya dalam hati.
Tak lama, dokter Leo pun tiba dan tanpa banya bertanya, langsung memeriksa keadaan Gaby, karena bertanya sama saja akan menyerahkan nyawa secara cuma-cuma pada pria yang sudah tak punya hati nurani lagi, akibat masa lalu dan dendam yang membelenggu hidup normalnya.
"" Nona, mengalami dehidrasi dan mengalami tekanan yang cukup berpengaruh pada psikisnya tuan, ujar dokter Leo takut, karena salah bicara ia bisa selesai di tempatnya berdiri saat ini, batin dokter Leo.
"Saya sudah akan memasangkan infus pada Nona, dan meresepkan obat serta vitamin untuk Nona, ujarnya lagi.
Tanpa merespon jawaban dokter Leo, Kevin memanggil pelayan agar menyiapkan makanan, agar pada saat Gaby sadar bisa makan dan tetap hidup, masih dengan egois yang tinggi serta rasa benci, namun itu hanya cara ia menutupi kepanikannya di hadapan para pelayan dan pengawal, serta dokter Leo, dia tidak ingin terlihat khawatir pada gadis bebal yang sangat merepotkan itu menurutnya.
Dokter Leo yang merasa tak di butuhkan lagi, bergegas pergi karena baginya lebih baik tidak tahu apa pun dari pada mati dengan tak wajar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Iba Shayra
bkin gaby mati sja thor.. qu benci sm kmu kevin..mnusia iblis... klo gaby sadar jg makan dn minum
2021-11-07
0