4. Memulai Permainan

Saat Gaby di dalam kamar yang masih menangis terisak, mengingat nasib kedua orang tuanya Kevin tiba-tiba masuk dan menatap Gaby tajam dan tersenyum sinis.

""Hentikan tangisanmu yang menjijikkan itu.!!! Kevin menekan rahang Gaby dan mengangkat wajah Gaby agar menatapnya.

Apa kau lupa dengan permohonan mu tadi, bahwa kau sukarela menggantikan siksaan untuk kedua orang tuamu hm??

" Ii iya tuan,, saya ingat, sahut Gaby meringis menahan sakit di rahangnya akibat tekanan kuat dari tangan kekar Kevin.

Kevin pun tersenyum sinis, serta menatap tajam tak punya rasa iba sedikit pun pada Gaby.

"" Bagus.!!!! Sekarang nikmatilah, dan kita mulai permainannya.

Kevin dengan kasar memperlakukan Gaby, kejadian ini bagai mimpi buruk baginya, selama ini Gaby tidak pernah mendapat perlakuan kasar, tapi hari ini ia merasa seperti wanita yang tak ada harganya sama sekali.

Di lecehkan dan tak menghargainya sebagai wanita, Gaby mengutuk Kevin dalam hatinya, sungguh pria yang sangat kejam, tak punya hati, bahkan ia lupa terlahir dari seorang wanita, batin Gaby menjerit pilu.

Mengingat kedua orang tuanya, Gaby tak punya pilihan, malam ini ia akan melepas harta berharganya pada Kevin pria iblis yang tak punya hati bagi Gaby.

"" Apa kau tidak dengar apa yang ku katakan hah!!!!

Gaby yang tak bisa mengelak, dengan perasaan sakit dan pasrah dia menuruti perbuatan bejad Kevin, meski ia sah menjadi istrinya, tidak begini cara memperlakukan seorang istri.

Saat Gaby sudah mendekat, Kevin menarik tangannya dengan kasar dan menghempaskan Gaby di ranjang.

"Jangan pernah membuat aku menunggu, apa kau paham.!!

Karena takut dan tak berani menatap Kevin Gaby hanya mengangguk, tanda ia paham.

"Angkat kepalamu dan tatap aku kalau lagi bicara padamu.!! ucap Kevin serta menjambak rambut Gaby agar menatap padanya.

Gaby yang ketakutan hanya bisa menangis tak tahu harus bicara apa, apalagi saat Kevin mendekatkan wajahnya pada Gaby, dan berbisik di telinga Gaby. "" Bersiaplah karena aku akan menyiksamu perlahan.!!

Nafas Kevin yang hangat mengenai telinga Gaby, membuat Gaby bergidik ngeri, apa lagi saat Kevin berbisik di telinganya.

Perlahan Kevin mengelus leher Gaby dengan jari kekarnya, air mata Gaby mengalir deras, hanya air mata itulah yang menggambarkan kesedihan dan kesakitan nya.

Gaby yang sudah gemetar ketakutan hanya bisa berharap Kevin merasa iba padanya. Namun Itu hanya harapan semata, dan mustahil terjadi.

"" T-T tuan,, saya mohon ampuni saya, maafkan kedua orang tua saya, saya akan melakukan apa pun tuan, saya mohon jangan lakukan ini pada saya tuan, ucap Gaby dengan bibir gemetar dan ketakutan yang sangat luar biasa.

""Simpan permohonan mu itu dan tutup mulutmu.!!!! Beraninya kau menolak ku.!!

"" Ampun tuan, maafkan saya, maaf, sahut Gaby yang takut karena Kevin semakin murka.

Tanpa aba-aba apa pun, Kevin merobek pakaian yang di kenakan Gaby hingga Gaby semakin ketakutan melawan pun percuma, karena Kevin tidak akan merubah keputusannya.

Kevin menyeringai melihat Gaby yang takut gemetaran, namun tak membuat Kevin mengurungkan niatnya.

Gaby hanya bisa menangis, menjerit dalam batin, betapa hancurnya ia saat ini.

Kevin begitu puas, melihat Gaby yang menangis dalam kehancuran, dan Kevin tersenyum senang, dendamnya perlahan terbalaskan.

Saat tiba di kamarnya Kevin masih tidak menyangka Gaby masih suci. Kevin sempat merasa iba, mengingat Gaby yang menangis tadi, namun secepat mungkin ia menepis rasa iba itu, karena itu akan menjadi kelemahannya menghadapi Gaby dan kedua orang tuanya.

Pagi harinya, Gaby tersadar dari tidur panjangnya, ia melihat keadaannya yang polos tanpa sehelai benang pun kembali menangis pilu mengingat apa yang sudah terjadi padanya.

"Aku kotor,.!! aku bahkan sangat hina di mata pria iblis itu.!! Tuhan kuatkan lah hamba, agar bisa melalui semua ini batinnya menangis pilu.

Setelah Gaby membersihkan dirinya, ia hanya duduk di tepi ranjang merenungi nasibnya yang berubah drastis dengan satu malam.

"Apa dosaku Tuhan, hingga aku harus menebus semahal ini dalam hidupku.!!

"" Kevin Bora.!! Aku akan membuatmu menyesali semua perbuatan mu ini.!!

Kalau pun memang kedua orang tuaku melakukan kesalahan di masa lalu, kenapa aku kau libatkan dalam masa lalu itu, sementara aku tak sedikit pun tahu soal masa lalu itu, dan siapa yang salah sesungguhnya, hiks,, hiks,, hiks tangis Gaby pun pecah karena tak sanggup dengan kenyataan pahit saat ini.

Tok,,tok,,,

"Permisi Nona,, seorang pelayan menghampiri Gaby.

"" Tuan Kevin menunggu anda di meja makan, ujar pelayan pada Gaby

""Aku tak sudi satu meja dengan pria iblis sepertinya, dan aku tidak lapar.!!! sahut Gaby dengan emosi bergemuruh di dadanya saat ini, sesaat Gaby melupakan apa yang sudah ia putuskan pada Kevin malam itu, bila ia membantah maka akan berimbas pada daddy dan mommy nya, tapi ia sudah tak perduli lagi dengan hal itu, karena semua sudah hancur tanpa sisa.

"" Keluar dari kamarku, dan katakan aku tak lapar dan tak ingin makan.!!!

Pelayan tersebut pun sedikit ragu untuk keluar, namun melihat Gaby yang emosi juga membuat pelayan pasrah akan amukan tuannya nanti.

"Anda belum tahu sisi gelapnya tuan kalau sudah di ambang kesabaran Nona" batin pelayan tersebut berlalu keluar dari kamar Gaby dan menyampaikan apa yang di katakan Gaby padanya.

"" Tuan,,, Nn nona Gaby bilang tak ingin makan dan tidak lapar, saya sudah membujuk nona, nona malah marah dan menyuruh saya keluar tuan, ujar pelayan itu pada sang tuan.

Seketika rahang Kevin mengeras, mengepalkan tangannya, geram karena Gaby tidak mematuhi perintahnya.

Kevin berdiri, dengan langkah tegas ia berjalan menuju kamar Gaby.

Braaakkk..!!!!!!!

Gaby pun terlonjak kaget saat Kevin menendang pintu kamar sangat keras, namun sepersekian detiknya Gaby malah menatap Kevin dengan sorot mata tajam seolah tak takut akan siksaan yang akan ia terima nantinya.

Plakkkk,, plakkkk.!!!!!

Kevin pun menampar Gaby dua kali cukup keras, hingga Gaby tersungkur di lantai.

"" Beraninya kau membantah perintahku, ternyata kau sudah lupa dengan kesepakatan kita semalam hah.!!! Hardik kevin emosi.

"" Persetan dengan kesepakatan itu.!!!!

Bila perlu kau bisa membunuhku saat ini.!!! Karena tak ada gunanya lagi aku bertahan hidup bahkan aku sudah tak ingin hidup.!!!

"" Jadi silahkan bunuh aku sekarang juga, bunuh.!!!!! teriak Gaby yang sudah putus asa, karena tak punya masa depan lagi.

""" Hahahhahaaaaaaa,,, terlalu ringan untuk dosa orang tuamu dengan secepatnya kau mati, aku bahkan belum puas menyiksamu.!!!

Plakk,, plakkkk.!!! Lagi dan lagi Kevin menampar pipi Gaby hingga lebam.

Kevin menarik rambut Gaby, dan memaksa untuk menatap padanya.

"" Ingat,!!!!! Kau tidak lebih hanya seorang wanita murahan, putri dari kedua iblis yang sangat kau sayangi itu, paham.!! menghempaskan kepala Gaby hingga ia terbentur ke dinding kamar tersebut

Gaby yang merasakan sakit hingga ke hulu hatinya hanya bisa menangis pilu, tak hanya di lecehkan bahkan hinaan yang sangat kejam ia dapat dari pria iblis ini batinnya.

Kevin pun keluar meninggalkan Gaby yang menangis pilu, dan memanggil beberapa pengawal agar mengurung Gaby di penjara dan jangan di beri makan.

Aku akan lihat, seberapa mampu kau menahan haus dan lapar, aku masih berbaik hati memberimu makan, tapi sepertinya kau memang gadis bebal yang keras kepala, jadi nikmatilah harimu di penjara itu hingga kau memohon padaku agar ku beri minum dan makan, batin Kevin dengan senyum iblis nya.

Bersambung

Jangan Luna jejaknya ya Guys.

Salam Arthor

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***