Saat mereka sedang sibuk melepas rindu di ruang kaluarga, Arka baru saja pulang. Arka sangat kaget dengan apa yang ia lihat. Di sana ada Esy dan Eza, yang sedang asik ngobrol sama mama.
Saat Arka masuk kedalam rumah, Eza langsung berjalan mendekati Arka kemudian memeluk Arka dengan sangat erat nya.
"Kamu apa kabar Arka, aku kangen banget sama kamu tahu gak. Makin tampan aja kamu sekarang ya." kata Eza.
"Kamu yang kemana aja, belasan tahun baru sekarang memperlihat kan batang hidung mu yang gak mancung itu." kata Arka sambil bercanda ria.
"Gantian dong sayang, aku mau meluk Arka juga." kata Esy.
"Eitc... Gak boleh dong, gantian gak izinin. Tadi kamu gak kasih Lia pada ku, sekarang aku gak kasih Arka sama kamu." kata Eza membalas Esy.
"Dasar egois kamu Eza, awas aja pulang nanti." kata Esy.
"Mampus kamu Za, kena kartu kuning kan sekarang." kata Arka.
Lengkap lah sudah empat sahabat itu sekarang, mereka pun berbicara banyak hal. Dari cerita awal ketemu saat kuliah, sampai cerita sudah berumah tangga.
Sedang kan mama masak di bantu sama bik Niah dan beberapa asisten yang lain nya. Esy dan Lia di larang ikut bantu, kata nya mama hanya ingin masak sendiri sambil di bantu asisten rumah tangga mama saja.
Saat mereka sedang ngobrol dan saling tukar cerita, ada yang memberi salam di luar sana.
"Assalamualaikum, mama aku pulang." kata Angel.
"Waalaikumsalam, masuk saja sayang, mama ada tamu ini." kata Lia senang.
Angel masuk sambil membawa beberapa kantong plastik di tangan nya. Ia terlihat kaget dengan sepasang suami istri yang begitu akrab sama mama dan papa nya.
"Angel, sini nak. Kenal kan ini teman mama, teman yang sudah sama seperti saudara bagi mama dan papa." kata Lia.
"Ya ampum Lia, anak mu cantik banget ya." kata Eza. Saat Angel bersalam sambil mencium tangan nya.
"Iya, gak salah kan aku dulu. Kamu lihat, bukan hanya cantik dan manis, sopan santun lagi." kata Esy.
"Bisa aja kamu Esy, Eza. Lah mana sekarang putra kamu, kok gak di bawa sekalian kesini sih." kata Arka.
"Anak ku masih di Australi Ka, seminggu lagi baru pulang kesini." kata Eza.
"Tapi tenang aja deh, gak akan mengecewa kan kok. Hanya saja, agak sedikit nakal sih." kata Esy.
Angel tidak mengerti apa yang mereka kata kan. Tapi ada yang tidak beres dengan apa yang mereka bicara kan.
"Ma, pa, tante, om. Aku mau pamit dulu ya, mau kekamar." kata Angel.
"Oh iya sayang, gak papa. Gak perlu sungkan sama tante, kalo bisa panggil mama aja deh. Biar lebih enak di dengar nya ya." kata Esy.
"Nanti turun lagi ya Angel, kita bisa ngobrol sama-sama." kata Eza.
"Iya om." kata Angel cangung.
"Gak usah om dong, kamu kan di suruh panggil mama sama Esy, kamu panggil om papa aja ya." kata Eza.
"Iy... Iya... Aku kekamar dulu ya." kata Angel tidak nyaman.
Angel pun pergi, meninggal kan mama dan papa yang masih sibuk sama obrolan ria mereka.
"Maaf ya Esy, Eza. Angel memang agak cangung jika sama orang yang tidak ia kenal. Kalian sih pakai menjauh, lama lagi." kata Lia.
"Gak papa Lia, nama kan anak remaja. Kamu gak lihat Gilang sih, jauh beda sama anak kamu tahu gak." kata Esy.
"Beda nya apa, sama anak kamu." kata Lia.
"Beda nya, yah... Badboy lah anak kami itu, udah satu-satu nya. Malah suka main perempuan lagi. Gak bisa di atur banget kalo bukan sama mama Windi mah gak akan dengar." kata Esy.
"Yah, kami takut kalian gak suka sama Gilang. Anak nya nakal dan suka mainin perempuan." kata Eza.
"Tapi jangan coba-coba kalian batal kan perjodohan yang sudah kita rencana kan dari lahir lho ya." kata Esy.
"Iya, aku yakin sama anak kalian. Pasti Angel bisa bikin Gilang jadi lebih baik." kata Eza.
"Tumben banget kamu begitu bersemangat Eza, bukan nya dulu kamu gak mau anak kita di jodoh kan ya." kata Arka.
"Iya ya, aku dengar kamu gak setuju deh sama perjodohan anak kita dulu." kata Lia.
"Mana ada Lia, kalian salah dengar mungkin. Aku kan gak bilang gak setuju, hanya saja belum saat nya menjodoh kan waktu itu." kata Eza.
"Alah... Alasan aja kamu itu Za, pintar aja kamu ya." kata Arka.
"Kalian udah sepakat lho ya, mana boleh di batal kan." kata Eza pada akhir nya.
"Iya, mana boleh membatal kan gitu aja. Kita kan sudah sama-sama janji, iya kan." kata Esy.
"Takut banget gak jadi, kalian ini ya." kata Arka.
"Iya, kayak kami bilang mau batal kan aja. Kan kami gak ada bilang mau batal kan perjodohan kita." kata Lia.
"Bagus deh, kalian gak bisa membatal kan nya. Aku akan marah jika kalian laku kan itu." kata Esy.
"Tapi, bagai mana dengan anak kalian. Apa kah Gilang akan terima jika di jodoh kan. Apa kalian sudah bicara soal perjodohan ini." kata Lia.
"Masalah Gilang kalian tidak perlu cemas, jika papa nya bilang di tambah oma nya ikut bicara. Tak akan ada halangan sama rencana kita." kata Esy.
"Iya, Gilang gak akan berani membantah sama apa yang aku kata kan. Apa lagi sama mama Windi, lebih gak berani lagi anak itu. Tapi, bagai mana dengan Angel anak kalian." kata Eza.
"Angel tidak jadi masalah, kalian gak usah cemas sama Angel. Jika Lia kata kan tidak atau iya, maka anak itu akan nurut sana apa yang mama nya kata kan." kata Arka.
"Iya, itu karna kamu gak banyak bicara sama Angel. Maka nya ia nurut apa yang aku kata kan." kata Lia.
"Iya Esy, Eza. Angel itu anak yang sangat penurut kok, kalian gak perlu cemas deh sama dia." kata mama tiba-tiba ikut bicara.
"Yah mama, bikin kaget aja deh." kata Arka.
"Udah siap ma?" tanya Lia.
"Udah dong, mama kan chef terkenal. Chef cepat saji tahu gak kalian." kata mama.
Mereka tertawa bersama, mama ikut ngobrol bersama dengan empat sahabat itu. Terlihat mereka sangat bahagia. Sedang kan di kamar, Angel terdiam sambil merebah kan tubuh nya di atas kasur empuk.
Angel tidak tahu pasti apa yang mereka bicara kan. Hanya saja, ada hal yang bikin Angel merasa tidak nyaman saat di sana. Sepasang suami itu ingin di panggil papa dan mama oleh Angel. Angel merasa tidak enak dengan panggilan itu pada orang yang baru ia kenal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
🎀 KIM TZUYU 🎀
baguss
2020-04-25
5