Di dalam perpustakaan Arn sedang mengitari lemari-lemari yang berjejer rapih berisi berbagai jenis buku. lemari-demi lemari sudah dilalui, namun buku yang menjadi pusat utama belum juga ditemukan. 30 Menit berlalu Arn masih belum menemukan buku tersebut.
“wahai buku sumber ilmu dimanakah engkau berada, bisakah engkau menampakan diri kepadaku, tidak kah kau kasihan kepadaku, aku mahasiswa penerima besiswa lo... kalau beasiswaku dicabut gara-gara tidak menyelesaikan ringkasan bagaimana... apakah kamu mau bertanggung jawab”. Arn terus saja berbicara sendiri tanpa memperhatikan sekeliling orang-orang yang sedang membicarakannya.
“dia ini sudah gila ya... masa dari tadi berbicara sendiri atau jangan-jagan dia kerasukan setan perpus lagi”.
“mana mungkin ada setan disiang bolong seperti ini”. timpal mahasiswa lainnya.
“bukannya itu Arn anak beasiswa dari jurusan manajemen bisnis, masa dia dihukum”.
“benar... diakan mahasiswa teladan bahkan yang aku dengar nilainya tidak perna turun mulai dari semeter satu sampai sekarang, nilainya 4 semua untuk semua mata kuliah”. timpal mahasiswa yang lainnya.
“dia juga mahasiswi yang selalu dekat dengan Leon, anak terkaya di kampus ini”.
“Rumornya dia menolak Leon, aku penasaran apa sih kelebihannya sampai Leon terus mengejarnya”.
“aku yakin dia pasti sudah mengguna-gunai Leon, bukannya dia datang dari desa dan ayahnya hanya seorang petani rendahan”. Begitulah mahasiswa lain yang membicarakan Arn. Mereka iri atas kepintaran dan kecantikannya sehingga membuat Leon Yon Zong pemuda tertampan dan terkaya di kampus tergila-gila padanya. Namun, Arn tidak pernah menanggapinya. Arn hanya menganggap Leon sebagai sahabat dan kakaknya. Setiap kali Arn diganggu Leon pasti datang membantu, karena dari awal dia masuk hingga sekarang hanya Leon yang mau berteman dengannya. Untuk itu Arn hanya menganggap Leon sebagai sosok kakak dan sahabat serta pelindungnya.
Arn tentumendengar apa yang dibicarakan para mahasiswa tentangnya. Tapi, dia melanjutkan untuk mencari buku agar segera meringkas dan mengumpulkan ke Prof sebelum jam berakir. Akhirnya Arn menemukan buku yang dicarinya, segera Arn menuju tempat duduk faforitnya dekat jendela untuk meringkas. Sebelum meringkas dia menghela napas karena melihat betapa tebalnya buku itu.
“OK. Arn semangat kamu pasti bisa... selamat meringkas.. FIGHTING” sambil mengepalkan tangannya tanda penyemangat untuk diri sendiri.
Arn pun mulai meringkas. Terus mengayun pena sehingga menghasilkan berbaris-baris bahkan berlembar-lembar tulisan. Arn terus menulis sambil melirik jam tangannya takutnya dia akan terlambat mengumpulkan kepada Prof mata kuliahnya. Tidak terasa waktu tinggal 15 menit ketika Arn menyelesaikan ringkasannya, segara dia merapikan buku dan bergegas ke ruangan profesor. Arn berlari sekuat tenaga agar tidak terlambat. Yup, tepat sebelum profesor kembali Arn sudah tiba didepan ruangan. Arn mengatur napas agar teratur. Setelah menunggu sekitar 10 menit profesor pun datang.
“Siang Prof, saya ingin mengumpulkan ringkasan tentang manajemen bisnis internasional”
“kamu sudah menyelesaikannya, apakah kamu tidak membohongi saya”.
“mana berani saya membohongi profesor, jika anda tidak percaya silakan anda memriksanya”. kata Arn sambil menyerahkan hasil ringkasannya pada profesor. Profesorpun menerima dan memeriksanya.
“dia tidak menyuruhku untuk meringkas ulangkan, bisa rontok rambutku dan bisa patah jariku jika harus meringkas ulang” batin Arn.
“Jadi bagaimana prof, apakah diterima ringkasannya jika tidak saya akan meringkas ulang yang lebih baik dari itu asalkan jangan memberi saya nilai K, saya akan me-...”
“jika kamu mau meringkas seluruh buku itu silakan dan saya akan membuang ini ketempat sampah”
“loh...kok begitu prof saya sudah meringkas cape-cape masa dibuang”
“kamu yang menawarkan diri untuk meringkas ulang, jadi saya hanya mengabulkan saja”
“tapi bukan begitu juga prof. seharusnya-....”
“jika tidak ada yang ingin kamu bicarakan silakan keluar dari ruangan saya”
“tapi,ringkasan saya bagaimana prof”.
“kamu keluar dari ruangan saya sekarang atau saya akan benar membungan ringkasan kamu” profesor berbicara dengan dengan nada rendah membuat Arn langsung bergegas keluar dari ruangannya. Namun...
“Arn.....”
“i-iya prof"
"jangan terlambat lagi, kamu mahasiswa terbaik dikampus ini harus menunjukkan sikap yang baik, sekarang kamu boleh keluar”..
“baik prof”..
“jangan lupa tutup kembali pintunya”.
DOORRRR......
“setan....ada setannnn” teriak Arn karena dikagetkan oleh seseorang.
“enak saja, orang tampan seperti Dewa Yunani begini disamakan dengan setan”
“Leonnn.... makanya jangan ngagetin orang dong, gimana kalau jantungku copot mau tanggung jawab”. Leon dialah yang mengagetkan Arn.
“kalau copot tinggal pasang lagi, susah amat”...
“bodoh”... Arn langsung berjalan setelah mengatakan itu.
“Hey.. maaf baby, becanda” Arn hanya merotasikan bola matanya dan mendegus kesal.
“jangan pasang wajah jutek gitu kali, nanti cantiknya hilang loh.... ngapain dari ruangannya profesor Ken dihukum? dihukum apa? apa aku harus memarahinya?” tanya Leon bertubi-tubi.
“Ringkas materi manajemen bisnis internasional terus dikumpulkan setelah jam perkulihan berakhir” jawab Arn sambil terus berjalan.
“Terus sudah selesai. jika belum aku akan membantu itu banyak lohh”.
“sudah, tadi barusan”
“ok ok...hanya ada satu mata kuliahkan hari ini. Let’s go kita cari makan dan pulang”.
“Kenapa kau baik padaku” tanya Arn sambil menatap mata Leon lekat.
“karena aku menyukaimu dan kau baik, dan aku ingin kau menjadi pacarku” jawab Leon
sambil melihat kearah lain.
“sudahkukatakan jangan menyukaiku, jangan tanya kenapa? aku hanya menganggap kamu sebagai kakak, sahabat, dan juga pelindungku. Aku tidak ingin jika suatu saat nanti hubungan kita berakir kita akan menjadi orang asing yang tidak saling mengenal. Untuk aku hanya ingin kita tetap bersahabat, seperti kaka adik tidak lebih, agar nantinya kita tetap bersama, karena hubungan kakak adik, sahabat lebih erat dan lama dibandingkan dengan hubungan sebatas sepasang kekasih yang cuman sementara dan tidak bertahan lama. Jadi aku mohon agar kamu mengerti. Bohong jika aku tidak menyukaimu, aku sangat menyukaimu. Tapi tidak lebih dari seorang kakak dan sahabat”. Arn berbicara panjang agar Leon mengerti.
“hufff.... jadi aku ditolak lagi, oleh wanita yang sama untuk ke 50 kalinya” Leon sambil mengusap rambutnya kebelakang dan para gadis yang berada disekitar situ menjerit histeris.
“Mendengarmu menolakku lagi membuat aku bertambah lapar, so... ayo kita makan”.
Setelah itu Arn dan Leon berangkat ke restoran untuk makan. Tentu dengan menggunakan mobil mewah Leon dengan Leon berada didepan kemudi.
“Aku akan menunggumu sampai kau mau membuka hatimu untukku, entah itu sampai kapan akupun tak tahu. Yang kulakukan hanya mengunggu keajaiban agar suatu saat nanti kau mampu membuka hatimu untukku. Dan bila saat itu tiba aku berjanji tidak akan melapaskanmu dan akan membahagiakanmu seumur hidupku, hingga ajal menjemputku kelak” batin Leon sambil tersenyum kearah Arn.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Pankhurie Alxia
Thor, pakai jarak donk untuk masuk ke setiap alinea² baru dalam percakapan. ne sprti lagi baca buku bukan baca cerita jadinya. so, kesannya jadi boring.
make it sprti novel² tetangga...
2021-10-13
0
AYU DANI
menariiik
2021-09-27
1