...Hai readers yang masih setia membaca cerita aku. masih semangat kan bacanya jangan lupa like komen dan votenya ya...
Tak
Tak
Tak
Suara langkah beberapa sepatu yang menuju kearah pintu masuk kantin yang membuat semua orang di kantin heboh terutama kaum hawa.Mereka adalah Vano and the geng.
Siapa sih cewek yang gak kenal sama Vano orangnya tampan, pintar, anak orang kaya ketua geng motor house leader. geng motor ternama yang menjadi penguasa jalanan daerah kota tersebut.
Disebelah kanan Vano ada Galang sahabat sekaligus temen curhat Vano dari kecil, mereka bersahabat karena kedua orang tuanya sama sama pengusaha. Dia bisa di bilang playboynya kelas karena sering gonta-ganti pasangan, tapi dia paling setia di saat temennya membutuhkan sesuatu. Sedangkan disebelah kiri Vano ada Rangga sahabat Vano mulai dari kelas tiga SMP. Rangga memiliki otak yang bod*h sifatnya juga setengah tol*l.
"Ya ampun Vano ganteng banget."ucap salah satu cabe yang bernama Cyndi. Dia adalah cabe cabeannya sekolah beserta kedua temennya.
"Galang juga gk kalah ganteng."ucap salah satu teman Cyndi yang bernama Kia sambil menggigit jarinya karena melihat ketampanan Galang.
"Ya ampun Rangga manis banget sih meskipun mukanya gak putih putih banget tapi dia manis banget."ucap salah satu temen Cyndi yang bernama Tasya yang memiliki otaknya pas Pasan.
Vano and the geng berjalan dengan santai memasuki kantin. Saat mereka berjalan menuju tempat yang kosong tiba-tiba pandangan Vano teralihkan kearah Vanya dan disaat bersamaan Vanya juga menatap Vano. Pandangan mereka bertemu yang membuat Vano mengeluarkan senyuman smirknya dia segera berjalan kearah Vanya yang langsung diikuti oleh teman-temannya.
"Eh Van Vano nyamperin lo tuh"kata Sonya yang di tanggapi dengan daheman oleh Vanya.
"hmm"
"Hai cantik." sapa Rangga kepada Vanya Sonya dan Sisil.
"Apa."jawab Sonya sambil mengeluarkan mode galaknya.
"Cantik sih tapi galak."sahut Galang.
"Gw galak aja cantik apalagi engak jantungan lo."balas judes Sonya.
"Idih pede bener lo."
"Iyalah seorang Sonya harus pede."Jawab Sonya sambil mengibaskan rambutnya.
Pertengkaran mereka trus berlanjut, sedangkan Rangga cuma memperhatikan mereka. Sisil jangan ditanya kemana dia, yang pasti Sisil lagi menikmati makanannya karena kalo di depannya ada makanan dia gak bakalan menghiraukan keadaan disekitarnya.
Sementara Vanya tengah memakan makanannya dengan Vano yang memperlihatkannya.
"Enak hmm?"tanya Vano pada Vanya karena sedari tadi keberadaannya yang tidak dihiraukan oleh Vanya.
"Menurut Lo?"jawab judes Vanya yang tidak mendapatkan jawaban dari Vano.
"Eh lo tau gak kemaren tuh gw jalan jalan sama adek gw, trus adek gw kebelet buang air besar, ya udah gw anterin ke WC umum yang ada di pom bensin. Lo tau gk adek gw waktu beol gimana?"cerita Rangga kepada mereka yang lagi asik dengan aktivitas mereka masing-masing Vanya lagi makan, Vano si es kutub yang diam aja, Sonya dan Rangga yang lagi ribut, Sisil yang dari tadi asik makan.
"eek nya tuh cair gk padat gitu trus dia tuh nangis karena perutnya sakit saking parahnya kalo nangis sampai keluar ingusnya yang warna ijo ketal lagi trus sampai masuk ke mulut nya tru..."belum selesai Rangga cerita dia dikagetkan dengan suara yang sangat menyakitkan telinga.
"RANGGA."teriak Vanya dan Sisil yang sedari tadi makan,tapi sekarang selera makan mereka hilang karena merasa jijik setelah mendengar cerita Rangga.
Teriakkan Vanya dan Sisil yang keras membuat mereka mendapat tatapan aneh dari beberapa siswa yang ada di kantin tak terkecuali si cabe sekolah.juga membuat Sonya dan Galang berhenti ribut sedangkan Vano hanya menutup telinganya.
"Eh apa an sih kalian sakit nih kuping gw denger teriak lo pada."ucap Rangga.
"Lo tuh gak liat orang lagi makan apa hah?"
"tau tuh orang lagi enak makan makan situ malah cerita jorok kek gitu."tambah Sisil yang setuju dengan omongan Vanya.
"Ya maap gw kan gak tahu "
"mangkanya lo tuh kalo mau cerita lihat lihat tempat jangan cerita jorok di depan orang yang lagi makan."jelas Vanya yang sebal karena selera makannya hilang.
sementara dimeja lain tepatnya di meja makan Cyndi and geng mereka iri terhadap Vanya and geng karena bisa deket dengan Vano.
"Apaan sih si Vanya, kegatelan banget sama Vano padahalkan Vano tuh cowok gw."ucap Cyndi pede.
"Iya apa lagi tuh si Sonya yang sok cantik, cantikan juga gw kemana mana."ucap Kia
"Bagaimana kalo kita samperin mereka kita lakban mereka."ucap Tasya.
"hah lakban, maksud lo?"jawab kia yang gak ngerti sama omongan Tasya.
"Itu loh yang nyamperin orang trus kita marah marahin."jelas Tasya.
"Labrak dodol bukan lakban, lakban tuh buat nutupin mulut lo supaya diam gak banyak omong "jawab kesal Cyndi ketemannya yang satu ini yang tololnya gak ada habisnya.
"ya udah ayo kita samperin mereka."ajak Cyndi kepada teman-temannya.
"Heh kalian jadi cewek jangan gatel deh sama cowok."kata Cyndi kepada Vanya.
"kita gatel sama cowok gak salah tuh."balas Sonya.
"tau tuh."timpal Sisil.
"Ya kalian lah, kalian kan udah gangguin cowok kita. Iya gak beb."jawab Kia sambil merangkul tangan Galang.
"Idih siapa juga yang mau jadi cowok lo gw mah ogah."balas Galang sambil melepaskan tangannya dari rangkulan Kia.
sementara Vanya hanya diam memperhatikan mereka dengan santai sambil melipat tangannya di dada.
sedangkan Vano dari tadi risih karena Cyndi yang terus menempel kepadanya dan berusaha melepaskannya.
"Beb nanti habis pulang sekolah kita nonton yuk."ajak Cyndi kepada Vano sambil terus mempererat rangkulan tangannya terhadap Vano yang berusaha untuk melepaskannya.
"Apaan sih lo beb beb aja lo kira gw bebek."
"Ini lagi tangannya ngapain ngerangkul lepasin gak."ucap Vano dengan nada membentak.
"Ih beb kamu kok kasar gitu sih sama aku pasti ini gara gara lo kan."tuduh Cyndi kepada Vanya
"Udah bicaranya gw mau ke kelas."jawab santai Vanya sambil berlalu meninggalkan kantin yang di ikuti oleh teman-temannya.
"APAAN SIH LO."bentak Vano kepada Cyndi sambil menghempaskan tangan Cyndi dan berlalu meninggalkan mereka.
"Cih jadi cewek ganjen banget."ucap Rangga yang dari tadi diam memperhatikan drama di depannya.
"Ganjen itukan tumbuhan yang dilarang itu dikonsumsi."ucap Tasya
"Ya ampun teman aku pinter banget sih."jawab Kia sambil mengelus rambut Tasya.
"Itu g*nja Tasya."tambah Kia lirih.
Sementara Cyndi yang mendapat bentakan dari Vano membuatnya tidak terima dan menyalahkan Vanya.
"Vanya lo liat aja nanti kalo pulang sekolah gw kerjain lo."dalam hati Cyndi berkata.
Dan mereka pun ikut meninggalkan kantin untuk masuk ke kelas karena sudah waktunya masuk.
-
Waktu sekolah pun selesai sekarang mereka pergi meninggalkan sekolah dengan mengendarai kendaraan masing masing.
Vanya yang membawa mobil pun masuk ke dalam mobilnya dan menghidupkannya tapi saat dia akan menjalankan mobilnya dia merasa ada yang aneh dengan mobilnya yang membuatnya mematikan mobilnya dan turun untuk mengecek apa yang terjadi.
"Sial kenapa ban mobil bisa kempes sih perasaan tadi pagi gak kenapa kenapa."keluh Vanya yang mengetahui bahwa ban mobilnya kempes.
"Hhhhhhh kenapa mobil lo bannya kempes ya."
"Aduh kasian."
"Salah siapa jadi cewek kok gatel banget."
ucap Cyndi and geng dari dalam mobilnya.
"Pasti kalian kan yang ngelakuin ini semua."tuduh Vanya pada mereka.
"Kalo iya kenapa mau marah."
"Tapi kita udah gak ada waktu."
"bye kita duluan."
"Dada.."
"Hahahaha..."
ejek mereka sambil tertawa dari dalam mobil dan berlalu meninggalkan Vanya.
"S*alan mereka."
"Aduh gimana nih pulangnya mana di rumah lagi ada papa lagi."
keluh Vanya yang bingung harus pulang naik apa karena teman-temannya juga sudah pada pulang.
Akhirnya Vanya memutuskan untuk keluar dari sekolah sambil menelfon sopir yang ada di rumahnya.
"Halo mang."
"Iya non Vanya ada yang bisa ujang bantu."
Supir Vanya itu bernama Ujang.
"Mang Ujang bisa gak jemput Vanya di sekolah karena mobil Vanya bannya kempes."
"Aduh gimana ya non ini mang Ujang lagi ada di pasar nganterin bibi belanja."
"Oh ya udah deh mang gak papa Vanya naik taksi aja."
"Ya udah kalo gitu non Vanya hati hati ya maaf mang Ujang gk bisa jemput."
"iya mang gak papa ya udah kalo gitu Vanya tutup telepon nya, Assalamualaikum."
"Waalaikum salam non."
Vanya pun berjalan menuju halte bus terdekat untuk memudahkannya mencari taksi sambil berteduh di tengah terik matahari.
Panas matahari yang terik siang ini membuat Vanya mengeluarkan keringat yang bercucuran di pelipisnya.
"Aduh panas banget."keluh Vanya sambil menyeka keringatnya yang bercucuran.
Ditengah tengah Vanya yang menunggu taksi yang membuat tubuhnya kepanasan tiba-tiba ada motor yang berhenti didepannya.
"Lagi nungguin apa neng."suara seseorang yang berhasil menghentikan kegiatan Vanya.
Vanya pun menengok kearah orang yang berbicara tersebut...
....
...***Hai readers yang masih setia membaca ceritaku 😁....
...pasti kalian bilang garing banget ya....
...jangan lupa like komen dan votenya ya supaya aku semangat menulisnya***....
...maaf typo bertebaran dimana-mana 🙏😁...
follow Ig aku ya: @adhilla_021
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 293 Episodes
Comments
Sri Wahyuti
Paling vano
2022-09-13
0
Suzieqaisara Nazarudin
Duhh siapa sebenarnya kegatelan cindy???loe and the geng tu malu maluin diri sendiri tau gak...
si Vanya nya kenapa gak tegas gitu ya,seharusnya ketos itu kan tegas sipatnya...🙄🙄
2022-06-10
0
Pipit Sopiah
lanjut lagi thor
2022-02-24
0