...hai readers masih ada yang mampir kan kalo ada jangan lupa like komen dan votenya...
Brum Brum Brum...
(anggap aja suara motor 😂)
Bunyi berisik dari motor sport keluaran terbaru yang melaju menuju gerbang dengan kecepatan sedang.
Kini motor itu telah berhasil memasuki gerbang dan berhenti di tempat parkir,lalu turunlah sosok cowok yang memakai helm full face yang menutupi kadar ketampanannya.
"VANO" teriak Vanya sambil menghampiri cowok itu.
Ya dia adalah Vano, Giovano Alexander William nama yang keren bukan,sama seperti orangnya.
"Vano lo tau gak sih ini jam berapa."tanya Vanya sambil menahan kesal.
"Lo punya jam kan?"tanya balik Vano sambil melepaskan helm full face nya yang memperlihatkan ketampanan seorang Vano yang membuat cewek cewek klepek-klepek.
"Ya punya lah yakali jaman sekarang masih ada orang yang gk punya jam."jawab Vanya.
"Tuh lo punya jam ngapain nanya gw buang buang waktu gw aja."balas santai Vano sambil mau berjalan meninggalkan parkiran motor.
"Eh lo mau kemana lo itu telat jadi harus di hukum lari lapangan 10 kali putaran kalo gk..."belum selesai Vanya bicara Vano sudah memotongnya.
"Kalo gk apa hmm?"potong Vano sambil menampilkan senyuman yang bikin kaum hawa meleyot kecuali Vanya.
"Kalo gak lo gw laporin ke guru BK."balas Vanya sambil melotot.
"Laporin aja emang lo pikir gw takut gitu."tantang Vano sambil melangkahkan kakinya meninggalkan Vanya yang masih kesal akan sikap Vano yang seenaknya.
"VANO GW GK MAU TAU YA POKOKNYA LO HARUS LARI KELILING LAPANGAN 10 KALI PUTARAN." teriak Vanya sambil mengejar langkah Vano yang panjang.
Teriakkan Vanya yang tidak dihiraukan oleh Vano membuat Vanya kesal bukan main akhirnya dia melepaskan sebelah sepatunya dan melemparkannya kepada Vano.
Bruk
Bunyi sebuah benda yang bukan lain adalah sepatu Vanya yang mengenai punggung Vano yang membuat Vano berhenti dan membalikkan badannya menghadap Vanya yang ekspresi mukanya memerah karena kesal.
"Lo."kata Vano geram.
"Apa mau marah"balas Vanya "Lo itu ngeselin banget sih udah tau telat masih aja gak mau di hukum."tambah Vanya.
"Lo itu gak ada bosen bosennya apa setiap hari hukum gw. Oh atau jangan jangan lo kangen lagi sama gw kan lo udah lama gak hukum gw karena liburan secara kan gw tampan kek artis Korea yang biasanya di panggil oppa oppa."jawab Vano dengan kepedean tinggat dewanya yang malah membuat Vanya jijik.
"Idih gw kangen sama lo?"jawab Vanya sambil nunjuk muka Vano."Najis,sory ya gak level gw sama lo."tambah Vanya dengan ekspresi seolah olah mau muntah.
"Halah bilang aja sih kalo lo tuh sebenarnya suka sama gw cuma lo gengsi mau ngomong."ucap Vano yang membuat Vanya menunduk untuk mengambil sepatu yang tadi dia buat ngelempar Vano.
"Gw suka sama lo idih Najis amit amit jabang bayi. Pokoknya sekarang lo harus jalani hukuman titik gak pakek koma."ucap Vanya dengan menimpuk nimpuk badan Vano dengan sepatunya yang dia ambil yang membuat Vano teriak teriak.
"Aw aw aw eh lo jangan gila ya gw gk mau lari keliling lapangan."jawab vano sambil menghindari timpukan sepatu dari Vanya dengan berlari menuju kelasnya supaya terbebas dari hukumannya.
"Vano jangan lari lo awas aja lo nanti kalo ketemu gw abisin lo."teriak Vanya pada Vano yang sudah menghilang dibalik pintu kelasnya.
Dan Vanya pun melanjutkan langkahnya menuju kelas dengan perasaan kesal terhadap Vano.
-
Brak
Suara dari sebuah pintu yang di buka secara kasar oleh seseorang. Dia adalah Vano yang masuki kelasnya dengan setengah berlari karena menghindari timpukan sepatu Vanya tanpa memedulikan didalam ruangan ada gurunya.
"Hai kamu tahu sopan santun apa enggak sih?."omel ibu guru yang mengajar mapel matematika.
"Udah telat masuk kelas tanpa salam, emang kamu kira sekolahan ini punya nenek moyang kamu apa?"tambah ibu guru baru itu kepada Vano.
Dia adalah ibu guru baru yang baru pertama kali mengajar di kelas Vano tanpa tau siapa Vano.
"Lah emang sekolahan ini punya nenek moyang saya."jawab santai Vano sambil berlalu menuju tempat duduknya.
Hahahaha...
suara gelak tawa dari semua murid yang ada di dalam kelas karena jawaban Vano yang membuat ekspresi kaget dari ibu guru itu.
Muka memerah,mata melotot dan mulut menganga itulah ekspresi ibu guru itu yang malu akan jawaban muridnya satu itu yang baru memasuki kelas tanpa sopan santun. Tapi untuk menutupi ekspresi malunya beliau malah menyuruh Vano untuk mengerjakan soal di papan tulis yang tanpa dia tau itu malah akan membuat dia malu.
"Siapa lah nama kamu ibu gak mau tau karena kamu sudah terlambat memasuki kelas sekarang kamu kerjakan soal di papan tulis."tantang ibu guru terhadap Vano.
"Emang kalo saya mau mengerjakan soal yang ibu kasih saya bakal dapat apa?"jawab santai Vano sambil menampilkan ekspresi senyum smirknya.
"Kalo kamu bisa mengerjakan soal di depan ini saya bakal turutin kemauan kamu."jawab ibu guru tanpa memikirkan resikonya karena dia mengira Vano adalah murid yang bodoh.
"Oke setuju."sambil melangkahkan kakinya kedepan.
"Hahahaha Vano di lawan."ucap lirih teman Vano yang bernama Rangga kepada teman di sebelahnya.
"Udah kita liat aja apa yang bakal di lakuin Vano setelah ini."jawab teman yang di ajak bicara yang bernama Galang.
Setelah 5 menit mengerjakan soal di papan tulis akhirnya selesai.
"Udah."ucap singkat Vano yang membuat ibu guru melihat jawaban Vano.
Dan betapa terkejutnya dia saat menyadari jawaban Vano benar semua tanpa ada kesalahan malah jawaban Vano lebih terperinci dan gampang di mengerti.
Dia bingung siapa sebenarnya muridnya ini karena soal yang dia berikan itu soal yang paling sulit dan belum di ajarkan di kelas ini tapi kenapa Vano bisa.
"Gimana buk benarkah jawaban saya."sambil menaik turunkan alisnya.
"B-benar."jawab ibu guru itu gagap."B-ba gimana bisa, siapa sebenarnya kamu."tambahnya sambil memandang muka Vano.
"Oh ibu mau kenalan sama saya."sambil mengulurkan tangannya yang disambut ibu guru.
"Kenalin nama saya Giovano Alexander William biasa di panggil Vano anak papa William orang terkaya nomor satu di Indonesia sekaligus pemilik sekolahan ini."ucap songgong Vano seperti berbicara pada temennya.
(emang bener ya Vano gak punya sopan santun wkwkwk sultan mah bebas 😂)
Semua murid hanya diam sambil menahan tawa karena mereka sudah mengetahui siapa Vano sebenarnya.
"Karena jawaban saya benar jadi ibu harus menempati ucapan ibu tadi."belum selesai keterjutan atas pengenalan Vano tadi sekarang dia ditagih atas ucapannya tadi yang mau gak mau harus dilakukan.
"emang mau kamu apa?"tanya ibu guru itu.
"Gampang sih gak sulit sulit amat. Saya minta sekarang kosongkan jam pelajaran sekaligus ibu berhenti mengajar disini. Gimana mudah kan.''tantang Vano santai.
"B-baik saya akan berhenti mengajar disini."jawab ibu guru sambil membereskan barang barangnya dan berlalu meninggalkan kelas yang membuat sorak heboh para murid.
"Yeee ...." ucap heboh semua murid yang ada di dalam kelas.
"Akhirnya jamkos juga."ucap salah satu murid cowok.
"Bener juga bosen pelajaran matematika mulu."jawab teman satu bangku nya.
Dan akhirnya para murid berhamburan keluar kelas ada yang menuju kantin dan tempat lainnya tapi ada juga yang tetap stay di dalam kelas. Vano jangan kalian tanyakan sudah pasti dia keluar kelas menuju basecamp gengnya yang terletak di rooftop sekolah yang sudah dia dan teman-temannya desain senyaman mungkin.
-
Sementara di lain tempat tepatnya di kelas Vanya dia baru saja memasuki kelas dengan mulut yang komat kamit kayak baca mantra.
"Eh Van Lo kenapa sih baru masuk kelas ekspresi muka lo dah gitu.mana mulut lo komat kamit lagi kayak mbah dukun baca mantra."tanya Sonya salah satu teman Vanya. Ya Vanya memiliki 2 sahabat yang setia disini Sonya dan Sisil.
"Gw itu kesel banget sama si Vano masak dari dulu gak pernah berubah selalu telat, udah telat gak mau dihukum lagi."jawab Vanya sambil kesel.
"Vanya, Sonya kenapa kalian berisik mau bapak hukum kalian."tegur bapak guru yang mengajar dikelasnya.
"iya pak maaf."jawab serentak mereka sambil melirik Sisil yang menjulurkan lidahnya kearah mereka seolah mengejek.
"wleek lagian kalian ngibah gak ajak ajak gw kena semprot pak botak kan."ucap lirih Sisil yang hanya di dengan Sonya dan Vanya sambil menjulurkan lidahnya dan yang hanya mendapatkan respon lirikan mata oleh temannya.
"Udan kita kembali kepalajaran.kalian buka buku paket halaman 172."suruh bapak guru yang langsung dilaksanakan oleh semua murid.
Setelah waktu istirahat tiba akhirnya mereka meninggalkan kelas menuju kantin untuk mengisi perut mereka yang keroncongan dan memesan makanan kesukaan mereka. Di saat mereka lagi makan tiba tiba suara gadung dari semua murid yang ada di kantin terutama para cewek yang membuat mereka bertiga Vanya, Sonya dan Sisil mengalihkan pandangannya dari makanan kearah pintu masuk.
Tak
Tak
Tak
...
maaf bila ada typo:)
...terimakasih buat readers yang masih stay membaca cerita ini.maaf bila ceritanya aneh karena ini yang ada dipikiran author 😂...
...jangan lupa di favoritin juga like komen dan votenya supaya author makin semangat menulis nya.......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 293 Episodes
Comments
Suzieqaisara Nazarudin
kayaknya tingkah vano kelewatan banget,mentang mentang anak pemilik sekolah,anak sultan,gak ada contoh yang baik kelakuannya..
2022-06-10
1
Urboy
nulis yg bener dont
2022-04-03
0
Sandi Pelangi
haluu amat semudah itu nyuruh guru keluar kerja
2022-03-14
0