Setelah selesai menangis tadi Fatimah pun memutuskan untuk kekampus. Ia ingin cepat cepat lulus agar ia cepat mendapatkan pekerjaan. Kalau dipikir kenapa Fatimah harus kerja karena Addry cuma memberinya uang untuk
sebesar Rp. 500.000-,. Per bulan . uang segitu hanya cukup untuk kebutuhan sehari-harinya saja
Sedangkan untuk kebutuhannya ia harus memakai uang tabungannya sewaktu ia belum menikah dulu
Sesampainya di kampus. Fatimah langsung disambut oleh sahabatnya itu yang bernama Dinda Marini
“Ahh sekian lama, aku menunggu mu Fati ternyata kamu datang juga. Kukira tadi nggak ngampus..”ucapnya dengan tersenyum
“Hemmm Assalamuallaikum..” ucapnya dengan geleng-geleng kepala karena Dinda langsung nyerocos saja
“Waallaikumsalla..” ucapnya sambil memukul sedikit kepalanya karena ia sering sekali lupa dengan mengucapkan salam
“Sudah ayo kita masuk dulu…”
“Hahh iya-iya Fati, ayoo…”
Setelah selesai dengan urusannya, Fatimah dan Dinda pun telah berada di parkiran motor. Fatimah memutuskan untuk pulang
“Fati, ayo naik motor aku saja…” dengan menawarkan tumpangan ke Fatimah
“Oh nggak usah Din, aku naik angkot aja…”
“Kau bilang tadikan ada urusan juga…” lanjut Fatimah
“Tapi kan cuma kau sendiri yang nunggu angkotnya Fat..”
“Nggak papa kok Din, sudah jangan mikirin aku. Cepat kau pergi, ibu kau pasti nunngu untuk kerumah sakit..” ucapnya dengan tersenyum manis ke sahabatnya itu
“Yasudah kalau kau tidak mau Fat, aku jalan dulu ya..”
“Iya hati-hati..”
“Assalamuallaikum..” ucap Dinda
“Waalaikumsalam…” balas Fatimah dan Dinda pun langsung pergi setelah mendengar jawaban dari Fatimah. Setelah kepergian Dinda. Fatimah pun langsung berjalan menuju tempat menunggu angkot
Sedangkan di kantor, tempatnya di ruangan Presdir. Ada dua orang yang sedang bermesraan di sofa dalam ruangan tersebut
“Sayang, kamu belum pernahkan menyentuh istrimu itu…” ucap perempuan sambil menggambar-gambar di telapak tangan laki-laki tampan itu
“Tidak akan pernah sayang…” ucap laki-laki dengan tegas
“Awas ya kalau kamu menyentuhnya, aku nggak akan mau lagi sama kamu..” ucapnya dengan mengancam
“Ya, jangan pergi dong sayang..” masih sibuk dengan memainkan
rambut
“Makanya jangan pernah menyentuhnya..”
“Iya sayang, kamu sih kapan mau menikah dengan ku?”
“Hemm nanti ya sayang, soalnya aku sekarang lagi sibuknya dengan karirku..”
Setelah selesai pembicaran mereka. Ntah apa yang mereka berdua lakukan, hanya mereka dan yang diataslah yang tau
Sedangkan dirumah, seorang perempuan masih sibuk dengan urusan rumah. Sekarang iya lagi bersih-bersihkan rumah. Setelah selesai ia pun memutuskan untuk masak karena jam sudah menunjuk jam 5. Sebentar lagi sang suami akan pulang
Fatimah tidak pernah bosan membuat makanan untuk sang suami. Walaupun Addry tidak akan pernah menyentuh apa lagi memakan masakannya ini, baginya prinsipnya ia harus berbakti, menurut dan yang terpenting harus melayani sang suami dengan baik. Karena surganya ada pada suaminya
Kembali lagi di kantor, sekarang Addry sedang memakai jasnya kembali, sebelum ia pulang
Tok tok….
“Tuan mari….” Ucap Tomi setelah melihat atasannya telah memakai jasnya. Tomi pun membukakan pintu untuk Addry keluar
Mereka pun langsung menuju ke mobil, setelah turun dari ruangan Addry menggunakan lift. Sedangkan dirumah Fatimah sudah selesai mandi setelah selesai masak tadi
Setelah selesai, ia pun melihat dirinya di cermin untuk melihat penampilannya. Memang Fatimah tidak memakai bedak-bedak mahal. Ia cuma memakai bedak my baby dan memakai sedikit lip lam
Puas dengan penampilannya, Fatimah pun menuju teras rumah untuk menunggu sang suami pulang kerja. Walaupun pada akhirnya pasti akan menyakiti hatinya karena sifat sang suami yang tak pernah mau melihat perjuangannya selama ini. Tapi Fatimah masih terus dengan sabarnya mengahadapi ini semua
Senyum Fatimah tak pernah pudar. Ia duduk di teras melihat orang yang berlalu lalang dijalan. Tak lama kemudian terlihat mobil Addry telah memasuki perkarangan rumah
Fatimah pun langsung berdiri dari tempat duduknya. Ia langsung memasang senyuman manisnya kepada sang suami yang baru keluar dari mobil dan diikuti oleh sang asisten pribadi suaminya itu
“Assalamuallaikum mas..” sambil menjulurkan tangannya untuk menyalami suaminya ini, tapi Addry malah pergi begitu saja. Tanpa menjawab salam dari istrinya, apalagi memperdulikan Fatimah
Fatimah pun hanya tersenyum sambil memandang punggung suaminya sampai tak terlihat lagi. Setelah sadar dari lamunannya. Fatimah pun menoleh kebelakang, ia lupa bahwa asisten pribadi suaminya tadi masih di belakangnya
Ya allah kasian sekali Nyonya Fatimah, sampai kapan tuan bisa melihat. Bahwa Nyonya Fatimah ini adalah wanita yang baik yang masih bisa tersenyum. Walaupun hatinya sakit. Semoga Nyonya nanti bisa bahagia pada waktunya.. Aamiinn ucap batinnya sedih memandang Fatimah
“Astaghfirullah, maaf pak Tomi. Saya lupa bahwa pak Tomi masih disini..”
“Sini pak, biar saya saja membawanya. Bapak bisa pulang..”
“Ahh iya, ini nyonya..” Tomi pun memberikan tas kerja Addry kepada Fatimah
“Kalau begitu saya pulang dulu nyonya, Assalamuallaikum..”
“Waalaikumsallam….”
Setelah kepulangan Tomi, Fatimah pun langsung menutup pintu rumahnya dan menuju kamar suaminya yang terletak di lantai 2
Tok tok….
“Mas ini Fatimah, Fati ingin menaruh tas kerjanya mas…”
“Iya masuk saja..” ucapnya dengan teriak
Ceklek..
Pintu pun terbuka, Fatimah pun masuk. Ia melihat kiri kanan, tapi sang suami tak terlihat. Fatimah pun langsung menaruhnya di meja yang ada di kamar suaminya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 158 Episodes
Comments
Sri Wahyuni
sudah tahu gak pernah di sentuh makanannya kok masih terus masak jadi mubazirkan..
2022-02-02
3
dhiena shanty
bego banget jadi cewek mau aja dintindas laki2 lanat kek gitu mah cuekin aja ga ada gunanya punya laki kalau ga bertanggung jawab, selingkuh dan kdrt mending cerai hidup sendiri bebas
2021-12-03
1
Nova Herlinda
skrg loe boleh menzholimi fatimah ya addry... loe tunggu karma otw ke arah loe... gw yakin loe bakal nangis darah
2021-11-30
0