Bab 4

✍️ 👻🙃 Terimakasih atas Supportnya berupa Like, Vote, Rate, Favorit, Komentar dan hadiah. Selamat Membaca 😱👻✍️

Sementara itu Davina sedang menunggu angkot (angkutan kota) di depan jalan raya, pas keluar dari jalan masuk ke rumahnya.

Tin..tin , ada sebuah motor yang mendatanginya. Ternyata itu Kurniawan, dia menjemput Davina untuk pergi bareng ke sekolah.

"Hei cantik, kenapa kau tidak angkat telepon ku dari semalam. Sudah 30 kali aku menelponmu dari sore tapi tidak ada jawaban" kata Kurniawan

"Masa seh, tapi di handphone tidak ada sama sekali panggilan tak terjawab darimu?" Tanya ku sambil mengambil handphone di saku.

"Sini coba aku lihat" kata Kurniawan sambil mengambil handphoneku

"Aneh juga yah, kenapa tidak ada satupun pemberitahuan kalau aku menelepon!" Katanya dengan heran.

"Coba lihat handphonemu" kata ku sambil balik mengambil handphonenya

"Iya yah ada puluhan panggilan keluar pada hari kemarin ke nomor teleponku" kata ku yang juga bingung saat melihat handphone Kurniawan

"ini hadiah ulangtahun mu, nanti siang kita makan di luar yah sepulang sekolah" kata Kurniawan

"wah terimakasih sayang, apa ini. Gantungan Handphone Snoopy , ayat Alkitab dan lampu tidur hello Kitty, banyak sekali hadiahnya" seruku saat membuka kado nya

"itu aku beli dari Malaysia kemarin, gantungan handphone ini pakai baterai matahari jadi akan selalu menyala dan berubah gambar" kata Kurniawan

"terimakasih" aku pun mengecup pipinya.

"ayo naik, kita berangkat bersama. Karena hari ini kita akan rapat bareng panitia natal" kata Kurniawan sambil memberikan helm.

Yah dia benar, tahun ini sekolah ku dan sekolah Kurniawan bekerjasama untuk merayakan natal bersama. Karena di sekolahnya lebih banyak laki-laki dan di sekolahku lebih banyak perempuan. Jadi ketua OSIS dan para guru sepakat mengadakan natal bersama.

Kupakai helm lalu duduk di belakang, sambil memeluknya dari belakang. Ehmm aroma parfum Kurniawan sangat menyegarkan, membuatku ingin terus berada di dekatnya.

sesampainya di sekolah,

ternyata kak Sisca dan kak Cherly sudah menunggu ku di tempat parkir .

"astaga dek, pantesan lama kalian pacaran dulu yah?" kata kak Sisca (kakak kelas ku jurusan sekretaris)

"maaf kak, tadi kami mampir isi bensin" kata ku memberikan alasan.

"wan, sana ke ruang OSIS, laming sudah nungguin kamu dari tadi" kata kak Cherly sambil terus menatap pacarku.

"Terimakasih kak, Vina! aku duluan yah" ujar Kurniawan sambil beranjak pergi.

"iya, kau pergi saja" kata ku

"dek, coba kakak lihat dulu laporan dana yang masuk" kata kak Sisca

"tunggu kak, ada di dalam tas" kata ku sambil membuka tas ransel ku, loh ini apa yah. Sepertinya aku memegang sesuatu, seperti bola kecil.

"cepetan Vina, lama amat seh" ujar kak Cherly dengan ketus

"oh iya kak, ini bukunya" kata ku sambil memberikan buku laporan dana natal ke mereka berdua.

"dana yang terkumpul kamu sudah serahkan ke Bu bunga kan?" tanya kak Sisca

"iya kak, ini kuitansi buktinya ada di dompet kecil ini" kata ku sambil menunjukan dompet serbaguna ku

"baiklah ayo kita ke ruang rapat" kata kak Sisca

"kakak duluan saja, aku mau beli minuman di kantin"kata ku

"baiklah, jangan terlalu lama yah" kata kak Sisca

sepeninggalan mereka berdua, aku bergegas ke kantin dan mencari tempat duduk, aku sebenarnya tidak haus hanya penasaran dengan benda yang tadi tak sengaja ku sentuh di dalam tas. Aku duduk dan membuka kembali tasku, aneh sekali di dalam tas ku ada batok kelapa kecil dan diikat seutas tali dari akar pohon. Perlahan kubuka tali yang mengikat batok kelapa mini itu dan saat terlepas, batik kelapa itu pun terbagi dua. Isi di dalamnya adalah sebuah liontin giok berbentuk ukiran tunas kelapa. Lucu sekali, mungkin salah satu adikku yang memberi ini karena cuma mereka yang tahu kalau ayah memberikan kalung emas untuk ku tapi belum ada mata kalung nya. Kurasa liontin giok berbentuk tunas kelapa ini cocok untuk kalungku, segera aku lepas rantai kalungku dan memasang liontin ini. wah benar-benar indah bagus sekali, aku melihat dengan mengunakan kaca kecil yang ku bawa.

handphone kembali berbunyi, Kurniawan menelpon.

"Vin, kamu dimana? kata kak Sisca beli minuman, kok lama seh. Rapat sudah mau mulai loh" kata Kurniawan di telepon

"iya aku minum di sini, sudah selesai kok, ini mau balik" kata ku

"okey, ku tunggu yah sayang" kata Kurniawan sambil menutup telepon.

rapat berlangsung dengan baik, tapi ada hal aneh selama rapat aku merasa liontin ini menjadi hangat tapi tak lama dan ini berlangsung beberapa kali . Sepulang rapat , aku menunggu di parkiran. Kurniawan antri membeli Salome (pentolan bakso ) dan es kotak . tiba-tiba ada seorang pria memakai kaos hitam dan jeans duduk di sebelah ku. Entah kapan dia datang , aku tidak menyadari.

"kalungnya bagus" kata pria itu menunjuk ke arah leherku

"terimakasih" sahutku sambil memegang liontin ku dan saat menoleh kembali ke arahnya ,pria itu sudah hilang.

"Vina, kamu ngapain celingak-celinguk?" tanya Kurniawan yang datang dengan dua bungkus Salome dan es kotak .

"kamu lihat pria di samping ku?" Tanya ku sambil mengambil bungkusan Salome lalu mengigit ujungnya dan mulai makan

"pria? siapa, dari tadi di seberang jalan aku perhatikan kau hanya sendirian" kata Kurniawan

"hah serius!" seru ku sampe hampir tersedak

"minum es dulu, masa sudah besar bisa tersedak. Makan dulu baru bicara" kata Kurniawan

(loh kok aneh yah, tadi beneran kok ada pria, masa aku berhalusinasi) gumam Vina sambil minum es teh nya.

✍️ 👻🙃 Terimakasih atas Supportnya berupa Like, Vote, Rate, Favorit, Komentar dan hadiah. Selamat Membaca 😱👻✍️

Nezha Ageha

Terpopuler

Comments

diksiblowing

diksiblowing

hadir lagi

2022-06-17

0

StrawCakes🍰

StrawCakes🍰

siapa itu?

2021-09-07

3

✰͜͡v᭄pit_hiats

✰͜͡v᭄pit_hiats

😍😍😍😍😍first komen

2021-09-01

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!