✍️ 👻🙃 Terimakasih atas Supportnya berupa Like, Vote, Rate, Favorit, Komentar dan hadiah. Selamat Membaca 😱👻✍️
"Terimakasih yah sudah antar jemput juga traktir, besok pas kita jalan aku akan traktir balik yah" kata ku sambil menyerahkan helm ke Kurniawan
"Jangan, aku saja yang bayar setiap kita jalan, masa cewek yang bayar" ujar Kurniawan
"tapi kamu belum bekerja, sebaiknya kita bergantian bayarnya, jangan gengsi ah" sahut ku
"kata siapa belum kerja? aku sudah kerja di toko komputer kakak ku, sepulang sekolah aku ke sana dan bantu-bantu perbaiki printer, isi tinta dan install notebook baru ,jadi sudah ada penghasilan sendiri loh biar sedikit" kata Kurniawan bangga sambil menceritakan pekerjaan part time nya.
"duh pacarku sudah tahu bekerja nih , hebat! yah sudah aku mengalah kamu yang bayarin saja, jangan terlalu lelah yah sayang, kamu kan harus persiapan ujian akhir" kata ku kembali
"ngga lelah kok, aku ingin punya toko sendiri kalau sudah lulus, jadi ini sekaligus belajar" kata Kurniawan sambil tersenyum
"baiklah, aku masuk dulu yah" kata ku
"iya ,bilang ke Tante maaf ngga mampir. Aku harus pergi kerja" kata Kurniawan
"sip nanti aku bilang ke ibu deh, sampai jumpa, hati-hati di jalan" kata ku
Kurniawan mengecup pipiku dan langsung pergi. duh pria ini sangat romantis, tadi saja saat makan dia menyuapi ku beberapa sendok. Pantas saja dia mulai membicarakan masa depan saat makan siang tadi, ternyata dia sudah bekerja part time. Seperti apa yang kira-kira nanti nya. tanpa di sadari wajahku memerah membayangkan akan berkeluarga dengan nya di masa depan.
Aku pun beranjak masuk ke dalam rumah, menutup pintu pagar.
"Selamat siang ibu" kata ku saat memasuki pintu rumah
"siang, kak langsung makan saja. ibu lagi beri obat ke Jemima" sahut ibuku dari dalam kamar
"Jemima sakit?" tanyaku sambil mendongak ke dalam kamar ibu
"iya dia demam, kamu ganti pakaian dulu sana" kata ibuku
"iya Bu"
Aku pun langsung ke kamar, mencuci tangan dan kaki baru berganti pakaian .
"kak ayo makan" kata asyer dan Kevin
"ngga usah dek, tadi kakak sudah makan di luar sama Wawan" kata ku
"cie cie ko Wawan sering traktir yah sekarang" goda asyer .
"apaan seh kamu ini" kata ku , tapi kulihat di samping Kevin ada buku komik Conan Edogawa, komik yang kemarin malam di pinjam sosok yang seperti adikku.
"loh kamu dapat dimana buku itu?" tanyaku heran
"pas aku ke kamar kakak, Kevin dapat ini di bawa lemari pakaian. Pas Kevin mau gelar tikar dan baring di depan lemari" ujar asyer menjelaskan sambil mengunyah makanannya.
"kak Vina ini gimana seh, masa taruh buku sembarangan. Untung Kevin lihat kalau ngga nanti hilang lagi" kata Kevin
"makasih yah kev" kata ku sambil mengelus kepala adik bungsuku
"ibu aku ambil air es di kulkas yah sama sisa kue tart semalam, aku bawa ke kamar buat cemilan sambil belajar" kata ku
"iya kak ambil saja " sahut ibuku
"dek, Kakak belajar dulu yah. Persiapan lomba" kata ku sambil meninggalkan kedua adik lelaki ku.
"iya kak, semangat yah. Sapa tau menang" kata Kevin
"sip"
aku pun masuk ke kamar, menaruh kue dan botol minuman di atas meja belajar dan mulai mengerjakan jurnal penyesuaian menyelesaikan soal akuntansi yang di berikan guru pembimbing ku. lumayan susah, aku bingung apa yang guru-guru pikirkan, dari kelas satu mereka sudah menyuruh ku mengikuti berbagai lomba akuntansi antar sekolah. Padahal aku masih kelas satu, biasanya hanya anak kelas 3 yang ikut lomba, Entahlah apa yang wali kelas lihat dari ku. Padahal aku tahu masih banyak yang jauh lebih baik. Tapi bisa di bilang aku cukup beruntung karena meraih juara umum dari kelas satu dan langganan juara satu setiap semester. Mungkin aku termasuk jenius juga kali yah. duh mulai deh, pikiranku kemana mana. Ayo Vina fokus, kerjakan tugas . kataku kepada diri sendiri.
tak terasa sudah menjelang Maghrib. Aku pun mulai merapikan buku dan peralatan sekolah, keluar kamar untuk membantu ibu ku menyiapkan makan malam.
"Bu sini Vina bawa ke meja makan" kata ku
"sayur sama ikan taruh di meja, bubur ini untuk Ima" kata ibuku
"iya Bu, Ima masih demam Bu?" tanya ku sambil membawa piring ke meja makan, satu demi satu.
"ini sudah agak mendingan tidak sepanas tadi, tapi tetap istirahat dan minum obat" kata ibuku
"ayah belum pulang Bu?" tanya ku.
"belum, masih kejar setoran kak. Mungkin malam baru pulang" kata ibuku
"Kevin, asyer kemari dulu kita makan, jangan cuma nonton televisi" kata ku
"iya kak" Kevin pun duduk di meja makan, Ima dan asyer juga datang.
kami berdoa dan makan bersama , segala sesuatu berlangsung seperti biasa. malam ini aku tidur sendiri karena Ima masih demam, dia tidur di kamar ibu.
saat tengah malam, aku terbangun. Terjadi peristiwa aneh. sekilas aku mendengar suara besi, seperti di seret-seret di lantai depan kamarku, tapi ku lihat di jendela tidak ada bayangan siapapun. Lalu saat suara di depan jendela hilang, muncul suara di atap rumah kami, bug... bug... bug seperti ada kaki raksasa yang melangkah di atas. duh perasaan ku sudah tidak karuan ini, suara-suara itu sangat menggangu tak lama ada suara banyak langkah kaki datang dan terdengar juga suara seperti pedang , yah suara ini seperti pertarungan pedang yang aku nonton di televisi. hal ini berlangsung sedikit lama, aku terus berdoa dalam hati dan menutup mataku , jujur aku tak ingin melihat hal aneh, biarkan saja suara-suara itu . Tiba-tiba semua suara hilang, kembali sunyi hanya ada suara cicak dan kodok di depan rumah. huft hatiku mulai tenang dan aku mencoba kembali tidur .
tapi saat menjelang subuh, aku kembali terbangun karena aku merasakan ada sesuatu yang menyentuhku, sepertinya tubuhku ada yang mengelusnya dari ujung kaki ke rambut, itu berlangsung berulang ulang sampai aku pun bangun, pertama ku kira hanya perasaanku tapi ini nyata aku bisa merasakan sentuhan. Bahkan ada hembusan nafas kurasakan di telinga, saat membuka mata. Aku kaget mendapati lampu kamar ku kembali mati. Padahal aku yakin tadi masih menyala, karena aku punya kebiasaan tidur dengan lampu menyala. duh mau bangun tapi tidak bisa entah mengapa badanku seperti mengeras. aku pun merasakan seperti sedang ditatap seseorang dan saat menoleh ke atas lemari pakaian, aku melihat sesosok mahluk di sana. wajahnya tidak terlihat hanya mata merahnya yang nampak dalam gelap . Oh Tuhan apa lagi ini , aku ingin berlari tapi tak bisa .
aku terus berdoa dalam hati, karena mulutku pun rasanya terkunci tidak bisa terbuka bahkan bersuara untuk memanggil keluarga ku di luar.
Mata merah itu terus menatap ku , keringat bercucuran, aku sangat takut....
✍️ 👻🙃 Terimakasih atas Supportnya berupa Like, Vote, Rate, Favorit, Komentar dan hadiah. Selamat Membaca 😱👻✍️
Nezha Ageha
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
diksiblowing
hadir lg lanjut
2022-06-17
0
Nezha Ageha
im so happy see your comments...thanks a lots
2021-09-03
3
✰͜͡v᭄pit_hiats
😍😍😍🕷😍😍
2021-09-01
3