Cariin dong...

4.

“assalamualaikum pasha, temui aku di depan kampus, ada yang akan kusampaikan” pesan syifa pada pasha, mengenai hal semalam.

“walaikumsalam, ok” jawab pasha sangat simple

Syifa duduk di halte bus tepat didepan kampus mereka dulu, waktu kali pertama mereka saling sapa dan kenal. Syifa duduk dengan balutan pakaian seperti biasa, berhijab. Dia tidak enggan menggunakan identitas islamnya disana, karena dia tahu, kalau tidak dimulai dari dirinya sendiri, sebuah perubahan dalam islam tidak akan pernah terjadi.

“assalamualaikum, lama menunggu?” pasha datang dengan sebuah buku di tangan, pakaian pasha terlihat biasa biasa saja, tidak mencolok namun enak di pandang.

“walaikumsalam. Duduklah” jawab syifa mempersilahkan, lelaki itu tersenyum.

“so, ada apa? Kau akan menjawab?” tebak pasha dengan tatapan lurus ke sepatu nya

“apa kau ingin tau seberapa kenal aku dengan dirimu?” gumam syifa gamblang

“hemmm, mungkin” jelas pasha tersenyum. Sungguh, dia lelaki yang sangat tenang, senyum itu selalu saja begitu, kaku. Tidak pernah tersenyum lebar seperti orang orang yang ditemui syifa, dia sungguh memiliki senyum yang kaku.

“aku takut dan merasa tidak pantas berdiri disamping mu pasha, kau tahu maksudku bukan?” ucap syifa menatap kearah pasha sekilas

“aku mengerti, dan aku tahu mengapa aku memilihmu. Karena hanya kau yang bisa tahu bagaimana aku” jawab pasha masih dengan senyum kaku menatap sepatu nya

“hentikan tatapan dan senyum kaku pada sepatu mu pasha, aku membencinya” jelas syifa

“hahah, kau masih saja selalu sama. Syifa, aku benar benar memilihmu karena kau yang pantas berdiri disamping ku, bukan sepupu ku, bukan orang lain namun kau” kini tatapan nya berpindah pada tas yang ada di atas pangkuan syifa

“kau tahu? Aku melakukan pemeriksaan terhadap keluarga dan kehidupan mu, dan jujur saja, keluarga ku jauh dari keluarga kalian!” tekan syifa

“kau orang dengan kemampuan gila pasha, aku bahkan tidak menyangka kalau kau adalah orang terbaik di keluarga kalian, perusahaan kalian dan segala nya,,, please, aku takut menerima ini” lanjut syifa dengan wajah memelas

“hanya kau yang bisa!” tegas dan tekan pasha sekali lagi, kini tidak ada senyum hanya ada tatapan tajam ke tangan syifa

“percayalah dengan ku syifa, aku tidak ada apa apa nya dnegan semua yang kau katakan itu! Itu hanya sekedar titipan, tidak kurang tidak lebih. Kepintaran? Kekayaan? Keluarga berada? Hei, kau jauh lebih paham agama dibanding aku…” lanjut pasha kini tatapan nya pada wajah syifa, namun kemudian di paling kan

“dan aku sudah mengatakan, jawaban dari doaku adalah kau, tidak yang lain nya…” lanjut pasha sekali lagi

“dan kau akan selalu menunggu akan jawaban ya dariku…?” gumam syifa dan pasha mengangguk

“kau tau? Aku selalu bingung akan menjawab apa pasha, aku tidak tahu harus menjawab apa! Berikan aku waktu beberapa hari lagi, akan ku sampaikan kejelasan nya” ucap syifa

“3 hari” jelas pasha

“what!?” intrupsi syifa

“mengapa menunda kalau pada akhirnya akan jatuh pada orang yang sama?” jawab pasha membungkam syifa, dan perempuan itu hanya bisa mengangguk.

“kau masih akan bekerja?” tanya pasha dan syifa menggeleng

“ayo makan malam bersama” ajak pasha, dan syifa menaikkan sebelah alisnya

“selaku teman” lanjut pasha tersenyum kaku lagi, namun tatapan nya sedikit menghangat

“ok” jawab syifa sederhana

** **

“lalu apa jawaban dari mu kak?” emilia menjawab pernyataan pernyataan dari syifa di balik telepon

“belum ada” jawab syifa sendu

“ayolah, aku tahu kakak juga menyukai kak pasha” cerocos emilia,

“kau tau dari mana?” tanya syifa mendelik

“tatapan itu bisa diartikan, cara kakak bersuara dengan kak pasha sangat berbeda dengan yang lain, dan aku tahu kalau kakak juga suka dengan lelaki bernama pasha itu” dia mulai mengambil peran selaku dokter kejiwaan

“ugh, sok tahu. Sudahlah,kakak Cuma mau kasih tahu itu aja. Alif dan asyam selalu mengirimi kakak pesan, dia nanyain kamu terus. Capek kakak dek, jujur lah sama mereka” syifa mengubah topik

“nanti mereka kesini kalau aku jujur kak. Udah tuh, sikap over nya itu bakal keluar,” jelas emilia dengan kesal

“tapi mereka sayang sama kamu mi” ucap syifa mematahkan pernyataan pernyataan dari emilia

“kak farhan udah tau aku disini, syukurnya bisa diajak kompromi. Kalau tidak, aku juga bakal habis sama dia” keluh emilia

“setidaknya emilia masih ada saudara kandung yang selalu care sama kamu, jagain kamu setidaknya nanyain kabar kamu” balas syifa membuat emilia sadar, dia terllalu tidak bersyukur memiliki keluarga hangat yang diidamkan banyak orang

“alhamdulillah. Kakak besok kerja kan? Tidur yuk” ucapan agar menghentikan obrolan malam

“yasudah, good night. Assalamualaikum” ucapsyifa dijawabi salam oleh emilia

Tringgg

Pesan masuk kepada emilia

“dek, bunda nyuruh kakak nikah”

Pesan itu dari farhan, terkejut dan tak mampu menahan tawa, emilia langsung tertawa keras di kamar nya

“nikah? Yang benar kak?” jawab emilia serius

“sama siapa?” tanya emilia lagi

“makanya kakak chat kamu, ada rekomendasi nggak?” tanya farhan lagi

“ya adek nggak tahu kakak… jodoh jodoh siapa, yang nyari siapa” balas emilia sambil ketawa cekikikan

“kakak tuh, dingin banget orang nya. Ga peka, siapa coba yang mau sama lelaki dingin macem kakak” lanjut emilia

“dingin dari mana sih? Kakak tuh sering senyum tau nggak sama karyawan kakak” farhan membantah

“senyum emang, tapi nakutin karyawan yang ga pernah lihat kakak senyum” jawab emilia

“ih dek, bantu dong. Kakak ga tahu masalah perempuan, cariin kek, apa kek” balas farhan

“kak, yang namanya jodoh itu memang udah ada dan ditetapin. Tapi kakak masa usahanya nol” jelas emi

“nggak dek, perusahaan lagi butuh support yang banyak dari kakak, fokus kakak sekarang disini dan ga bisa fokusnya ke yang lain lain” farhan menjelaskan

“yasudah, nanti kalau ada yang cukup baik dimata emi, akan emi sampaikan ke kakak. Miss you” balas emilia dengan emoticon love

“alif sama asyam nanyain kamu terus dek, awas lo, nanti kamu kena amuk” farhan memberikan peringatan yang sama dengan syifa

“kak azmi nggak? Sama sekali? Parah banget kakak yang yang satu itu” gumam nya sendiri

“jangan beritahu mereka dulu, nanti emi kabarin deh. Janji ya kak, ini rahasia kita aja” ucap emilia

**

**

**

Salam hangat

Ismihana rizky

Terpopuler

Comments

Reni Ardiana

Reni Ardiana

lanjuttt😘

2021-08-10

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!