"Ya ya sorry, tadi aku bangun kesiangan. maaf ya. yu kita masuk yu." jawabku memalingkan muka kepada Fia dan silvy.
Persetan, mereka saling merangkul? apakah mereka tidak mengganggap kami ada?
Bahkan Tiara tidak menyapaku sama sekali.
Apa dia tidak merasa bersalah atau menjelaskan semuanya?
Huh lupakan saja.
---------------------
Kami melangkahkan kaki mengelilingi Taman Fantasi ini.
Kami bermain berbagai wahana dengan bahagia, sejenak melupakan masalah yang ada di dalam hidup.
Sudah sejak tadi aku tidak melihat Heru dan Tiara.
Tidak lama setelah aku menyadari mereka tidak ada, mereka datang dengan berpegangan tangan.
"lagi lagi berpegangan tangan. apakah Tiara takut terjatuh jika tidak berpegangan tangan kepada Heru? seperti anak kecil saja, gak sekalian minta gendong." celetukku kepada Fia dan silvy dengan nada rendah.
"apaan tir, ngomong apa?" kata Silvy.
"Hah enggak gpp." balasku lagi.
aku sungguh kesal, ingin rasanya aku pergi.
Tapi aku tidak bisa.
Didepan sahabatku, aku harus pura pura bahagia.
Kami melanjutkan permainan yang lain.
Ada sebuah wahana yang cukup ekstrim itu loh yang masuk ke air air gitu, Bagas bersikukuh tidak mau ikut. Kami tidak bisa memaksanya, Akhirnya kami menitipkan tas kepada Bagas agar tidak terkena cipratan air.
--------------
Permainan hari ini selesai, kami akan makan bersama.
Masing masing dari kami mempunyai selera makanan yang berbeda beda, sehingga kami memesan makanan sendiri sendiri. saatnya aku mencoba keberuntunganku.
Aku memesan makanan super pedas, aku beranggapan bahwa Heru akan khawatir.
Dia biasanya melarangku untuk makan makanan pedas, Dia tau aku akan sakit perut karena asam lambungku akan naik.
Lama kami menunggu,
Makanan sudah datang,
Pelayanan bilang ini makanan terakhir nya ka.
Heru melihat makanan itu,
Dia bertanya "Ini punya siapa? ko merah banget pasti ini pedes kan."
"Punya aku, sini aku mau makan." jawabku
Posisi Makan aku dan Heru berjauhan, sehingga akan sulit memberikan piring makananku sehingga akan terlihat jelas makanan apa yang aku pesan
note:
Heru duduk dekat dengan jalan keluar, Tiara duduk disebelah Heru, Disebelah Tiara duduk Silvy yang dekat dengan jendela. Sedangkan aku duduk didepan silvy dekat dengan jendela, sebelah ku ada Fia ditengah aku dan Bagas duduk percis di depan Heru.
"Kamu ko makan makanan ...." tanya Heru tertahan seperti ada yang memberi tahu untuk tidak meneruskan pertanyaannya, aku lihat Tiara mencubit pinggang Heru.
Fia, Silvy dan Bagas tau ada yang tidak beres, mereka hanya saling menatap satu sama lain.
"apaan?" tanya ku kepada Heru
"Ga gak apa apa ko Tir, Kamu makan makanan pedes gak apa apa?" terpa Tiara seperti Heru Tidak boleh berbicara denganku.
"Gak apa apa , pengen aja." jawabku singkat menahan marah, perempuan ini ternyata aslinya seperti ini. Sahabatku Hahahaha "sahabat"?
Kami melanjutkan makan. Aku hanya bercanda gurau dengan silvy, Fia dan bagas. Aku sama sekali tidak mengganggap "mereka" ada. Bahkan saat Tiara berusaha berbicara kepadaku, aku tidak menepisnya sama sekali.
Setelah Makan Bagas mengajak Kami untuk bermain True or dare. Dia membawa bolpoin sebagai ..
Bagas memutar bolpoin tersebut, entah kebetulan atau tidak, pulpen itu menujuk Heru.
Bagas tanya Heru "True or Dare?"
Silvy,Fia dan Tiara sontak berteriak "True true" true.. Aku hanya diam karena benar benar malas menanggapinya.
"True" jawab Heru
"Sejak kapan kamu dan Tiara berpacaran?" tanya Silvy sedikit jutek
Aku Terkejud dengan pertanyaan yang ditanyakan silvy.
Jadi, Sahabat Sahabat aku pun baru tau mereka pacaran? apa mereka? aku tiba tiba saja mengepalkan tangan menahan amarah, berusaha bersiap mendengar Jawabannya.
"iya sejak kapan, ko gak kasih tau kita sihhh?" terpa Fia menyambungkan pertanyaan.
Bagas melihatku dengan tatapan mengerti aku terluka. Dia tersenyum menundukan kepala agar aku kuat.
Aku tersenyum tanda setuju dengan Bagas.
Sejak kapan Bagas tau aku menyukai Heru? tapi kenapa Heru tidak tau? padahal mereka selalu bersama.
Aku mengepalkan tangan siap menerima jawaban.
"Oh itu minggu kemaren waktu pesta kelulusan dirumah Tira." jawab Heru seperti Bahagia.
aku syok mendengar jawaban Heru,
Apa?
**Penasaran gak sama ekpresi Tira mendengar jawaban Heru, yang bersemangat menjawabnya?
Kalau penasaran yu ikutin terus.
*kalau kalian suka sama novel ini, like dan komen saran atau masukan kalian buat penulis ya. Masukan juga kedaftar Favorite biar cepet dapet update tannya. updatenya belum tentu karena masih pemula***..
**sebelumnya makasih banyak udah mau baca.
akhir kata selalu,
I love you ♥♥♥**
*ttd,
Penulis*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments