Awal peristiwa

"baiklah saya akan mencoba mempercayai mu untuk waktu singkat ini,lagi pula anak kita belum kembali dari Unifersitas saat ini.!?" jelas Sevania,sambil menyeka air matanya.

'kemudian Mic dan Tasha pun melanjutkan melangkah ke sebuah ruangan selanjutnya ,langkah kaki memasuki lorong yang begitu elegan dengan begitu banyak motif naga ,disekeliling dinding setelah Mic dan Tasha memasuki ruangan ,terpapang jelas begitu banyak koleksi samurai dan bahkan baju zirah dan tombak dari jaman dinasti.

" lihatlah ini bukankah ini,? Katana Longs!? yang terkenal di masa kejayaannya! sungguh menarik sekali ruangan ini!, benarkah ini semua milik kakek kamu Mic!?" jelas Tasha dengan kerutan pertanyaan di wajahnya.

"itu benar Tasha!, dan entahlah kakek mendapatkan barang berharga sebanya ini dari mana?" jelas Mic dengan bingungnya untuk menjelaskan ke Tasha ,karena ia hanya menerima cerita dari kakeknya hanya sedikit.

"Tahukah kamu? jika semua koleksi kakek kamu dilelangkan mungkin kamu akan menjadi orang terkaya di dunia ini Mic!?," jelas Tasha dengan santainya dan berjalan menuju sudut ruangan lain

"mungkinkah" ucap singat Mic

Mic hanya memandang Tasha sedikit tak menghiraukan pertanyaan yang selalu datang untuknya saat ini, karna kedatangannya kesini hanya mencari sebuah buku untuk tugas hukumannya.

melangkah semakin jauh ke ruangan lain,Tasha hanya terkagum dengan semua dekorasi dan properti kakek mic,

"hay! lihat ini aku sudah mendapatkan buku yang kita butuhkan," pekik Mic dengan lantangnya

"benarkah coba saya lihat, wow! Mic" suara Tasha tertahan dan mata berbinar memandangi buku

"ya ya ya!,ayolah Tasha kita segera duduk saja dulu ,saya lihat anda begitu bersemangat," canda Mic dengan tenang

kini mereka berdua berjalan perlahan keruang pertama,tanpa memperhatikan jalan Tasha masih asik berjalan sambil membolak balikan halaman buku ,sedangkan raut mata Mic mengikuti setiap halaman yang Tasha bolak balik,

"Brag! Brag! Brag!".

Tasha dan Mic terjatuh bersamaan ,.

"anda terlihat sangat manis sekarang." ucap lembut Mic

"a...pa! sialan anda Mic ,cepat menyingkir dari atas tubuh saya!"

"ini terasa kenyal,anda harus sering berolahraga agar lemak-lemak di tubuh anda hilang."

"PLAK! ,,ini punya saya Mic....siyal!.." triak Tasha sambil berdiri lalu menutupi gundukan kembarnya..

"maaf kan saya Tasha,saya tidak tahu kalau tangan saya menekan area itu"

"Diam!....Mic!" triak tasha.

"masih terasa sesuatu di tangan ku"

"diam Mic!,jangan terus mengingat kejadian barusan atau aku akan membunuh mu!"

"baiklah-baiklah Tasha maafkan saya"

"sudahlah lupakan saja, lebih baik cepat kita kembali keluar sekarang"

" baiklah bagaiman kalau kita pergi kerumah ku, untuk membahas ini"

"seet, apa kamu buta Mic ,lihat lah bagaimana kita bisa kluar ,ini bukan tempat kita terjatuh tadi."

"hah! ya betul sekali, hey coba lihat itu Tasha ada pintu di sini,"

Setelah pintu terbuka terpampang pohon bambu hijau begitu banyak ,dan mic dan juga Tasha pun mulai terbelalak dan bingung dengan kejadian ini.

"Mic.... kita dimana ini Mic,bagaiman kita bisa sampai di tempat ini,kita barusan keluar dari pintu kotak ini ,bagaimana ini bisa terjadi mic!.."

"aku juga tidak tau tentang ini Tasha, aku juga bingung harus bagaiman sekarang,"

"Mic jangan membuat ku semakin takut Mic,

baik Mic biar aku telfon seseorang dulu"

saat tasha membuka ponselnya ,tanpa diduga tidak mendapatkan sinyal.

sementara Tasha masih sibik dengan ponselnya,Mic melakukan gerakan sesuatu"

"Aku ingat ini kejadian yang dibilang kakek saat kakeknya menghilang ,dan untuk berjaga-jaga aku harus memanggil sarung Hitam"

'kini Mic mengangkat tangan kanannya dan berucap'," Sring! Sring! Sring!

tepat beberap saat angin begitu hebat menerpa Mic dan tasha ,tasha pun mulai diam dan terduduk memandangi Mic'

Dengan kilatan cepat di sertai bunyi yang nyaring,benda panjang berwarna hitam berheti di tangan Mic,dan sesaat angin pun reda menyisakan debu di tanah berterbangan ke udara.

"Mic!,Mic!"teriak Tasha

Mic menoleh kebelakang dan berjalan ke arah Tasha

"ya ada apa Tasha ,apakah kamu sudah bisa telfon seseorang"

Tasha hanya terdiam melihat Mic yang berubah drastis saat ini.dan membuat Tasha terdiam mematung dengan mata melotot

"Tasha!?," ucap Mic

"Ya..Mic,"

"kamu kenapa tasha, kenapa kamu seperti patung sekarang"

"tidak,bagaiman kamu bisa ,hey baju kamu tadi bukan itu kan, kenapa bisa berganti sekarang,apa yang terjadi Mic"

lalu mic memandangi kebawah melihat pakaian nya,dan membuat nya terkaget,sesaat"

"ini, ini,apa mungkin karena ini"

"ini apa Mic!?,jalaskan cepat" bentak Tasha

"biar saya jelaskan, saya berucap yang diajarkan kakek ,karna apa bila saya sedang terdesak atau di tempat asing saya di suruh kakek berhati-hati dan kakek menyuruh saya untuk selalu membawa ini" sambil menyodorkan katana bersarung hitam ke arah Tasha.

"ini bukan kah katana yang hilang dimasa kerajaan,kalau tidak salah ini naga hitam,bisa di bilang kalau katana ini adalah katan tinggat paling tertinggi atau kata lain rajanya katana"

"hummt? ternyata anda berpengetahuan sekali dengan katana saya, ini adalah katana Raja Naga hitam,ini pemberian kakek saya"

"hey coba lihat ini Mic ,di buku Shang dinasti ini ada seketsa katana milik mu"

"Benarkah coba lihat ,,ahh iya itu! mirip sekali bahkan sama persis"

"di buku ini tertulis Mic,saya tidak tau tentang Huruf ini, apakah anda bisa membaca nya Mic"

"coba beri lihat padaku, ah ya! ,ini tertulis sesuatu seperti peringatan atau pemberitahuan, berisi jika masa ini sudah datang ,akan ada raja dan ratu yang akan memimpin kerajaan dan mengalahkan kejahatan, isi dari kata-kata ini sedikit hilang Tasha,apakamu bisa membaca bagian huruf ini" jelas Mic

" biar saya coba sepertinya ini, busur sang ratu selalu menjaga raja saat bertempur,"

"ummt jadi sejarah katana ini seperti itu ya!?" grutu Mic

"kemungkinan ini bukan sejarah namun ini semacam ramalan dari katana ini Mic"

"omong-omong aku lapar, bagaiman kita bisa makan,aku akan mencari sesuatu di arah sana untuk kita makan" gerutu mic yang tak mendengarkan tasha.

"apa kamu mendengarkan ku Mic! Mic!" triak Tasha sambil mengikuti Mic"

Mic dan tasha pun berjalan menyusuri jalan setapak di tengah rimbunya pohon bambu.

"hey lihat Mic disana kelihatan seperti rumah tua ,bagai mana kalau kita kesana,"

"baiklah mari kita kesana, untuk istirahat,"

"ya semoga ada air aku ingin mandi saat ini"

"bolehkah ak ikut mandi"

"jangan mulai ya Mic!,tugas anda itu mencarikan saya makan "

"baik lah tapi kalau udah ada makan bolehkah"

"jangan membuatku marah Mic!"

"hahahah"

'saat mereka sampai di depan rumah tua ,"ini sangat kecil biar aku periksa dulu" jelas mic

'"baiklah saya akan menunggu dan cepatlah"

"Yups"

' ini kosong hanya menyisa kan meja kotak seperti peti usang,uh!... baiklah coba aku lihat semakin dalam, apa ini seperti tempat minum , dan ini sebuah papan bulat tak asing ,sepertinya ruanga ini sepertinya untuk mandi , baiklah tasha bisa mandi di ruangan ini, baiklah aku lihat di bagian sana , humt ini seperti tempat kosong hanya lantai usang persisa dan hanya ada satu potongan bambu bulat di tengah , dan ini ternyata seperti minyak. ini udah selesai lebih baik aku britahu tasha sekarang'

sesaat kemudian mic berjalan keluar

" Tasaha? kelihatanya di dalam aman ,dan ada tempat di sana bisa di gunakan untuk mandi,yang tidak ada hanya makanan"

" baiklah mari kita lihat sekarang"

"ya mari kita lihat"

sesaat setelah masuk ke dalam ruangan.

"Ini lebih baik Mic, tapi lihat ini di kotak usang panjang ini seperti ada gembok tua di ujung sini ,apa kah bisa kita buka"

"ah bagai mana anda bisa tau ,tadi aku memeriksa kotak ini ,kupikir ini meja "

"bukan Mic!,tapi ini sebuah kotak peti,cobalah anda buka Mic".

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!