05. Tangis Dira.

Hari ini Dira merasa sudah lebih baik dari sebelumnya. Gadis itu memutuskan untuk kembali bersekolah.

Kini di kantin Dira ditemani Melody dan juga si Zaki. Mereka tengah menikmati makanan mereka di selingi dengan pertengkaran kecil antara Melody dan juga Zaki. Keduanya memang tidak pernah akur dari awal masuk SMA sampai saat ini.

"Mending Lo pergi sana, gangguin gue makan Mulu dari tadi!" Usir Melody yang sudah merasa kesal dengan kejahilan Zaki.

"Kenapa gue harus pergi, gue kan kesini mau nemenin belahan jiwa gue!" Ucap Zaki asal.

"Belahan jiwa konon, emang Dira mau sama cowo modelan kek Lo? Amit-amit, Dir, Jan mau!" Jawab Melody dengan tampang yang dibuat-buat seolah jijik dengan Zaki.

"Mau kan, Dir? Lo pasti mau kan... mau kan... mau kan... ya pasti mau lah kan... kan... kan...?" Jawab Zaki sambil menarik turunkan alisnya.

"Wait... Mau apaan nih?" Tanya Bastian yang muncul secara tiba-tiba di antara mereka bertiga. Entah datang dari mana yang pasti kedatangannya seketika membuat Dira, Melody dan juga Zaki pun terkejut.

"Woy... Jailangkung! Bisa nggak Lo Dateng gak usah langsung kepo!" Protes Zaki pada Bastian. "...Gue lagi negosiasi nih, sama belahan jiwa gue." Sambung Zaki sambil melirikan matanya pada Dira.

"Lo lagi negosiasi apaan, Mel?" Tanya Bastian pada Melody karena Bastian mengira cewe yang di maksud belahan jiwa Zaki adalah Melody.

"Bukan gue kok, kak." Elak Melody karena Melody memang merasa kalau bukan dia gadis yang dimaksud di sini.

"Ya terus siapa?" Tanya Bastian "...Nggak mungkin Dira, kan?" Sambungnya

"Ya pasti Dira lah, belahan jiwa gue, Bas." Jawab Zaki ngasal.

"Jan mimpi Lo!" Pekik Bastian. "...Dira itu bidadari gue." Jawab Bastian ngegas.

"Beneran, Dir?" Tanya Zaki pada Dira.

Bukannya menjawab, Dira hanya memijat dahinya pelan. Seakan Dira merasa pusing dengan pertengkaran un-faedah dari dua cowok tengil di depannya ini.

"Berisik Lo pada, udah kayak cewe!" Hardik Verrel yang tiba-tiba datang bersama dengan Axell.

"Eh, kita disini gak berisik ya, kak. Yang berisik itu nih... (Sambil menunjuk Zaki dan Bastian) mereka berdua." Jawab Melody yang memang gak terima dengan apa yang di katakan oleh Verrel.

"Lo berdua bisa nggak kalau lagi ngumpul nggak bikin rusuh?" Ucap Verrel yang sudah bosan dengan Bastian dan Zaki yang kalau ketemu pasti nggak bisa akur. Ada saja pemicu diantara mereka.

"Temen Lo noh, masa' gue bilang si Dira belahan jiwa gue, dianya gak terima." Jawab Zaki kesal.

"Lah Dira kan emang bidadari gue." Jawab Bastian spontan. Sementara Dira yang sedang diperebutkan pun hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah Bastian dan Zaki.

"STOP!" Lerai Verrel. "Biar lebih jelas, gimana kalau Dira sendiri yang pilih satu diantara kalian, gimana?" Tawar Verrel. "...Biar nanti siapa yang bakal kepilih sama Dira, bisa bebas deketin Dira. Ituu sih kalau Diranya mau. Gimana, Dir?" Ucap Verrel sambil menaikkan turunkan alisnya kepada Dira, Zaki dan juga Bastian.

'Ok. kita lihat. Siapa yang bakalan Lo pilih?' Batin Axell yang sedari tadi diam memperhatikan keributan didepannya ini.

"Sorry..." Ucap Dira, "... Gue gak milih siapa-siapa." Sambung Dira sambil menampilkan senyum tipisnya.

Seketika tawa dari Melody dan Verrel pun pecah menertawakan Zaki dan juga Bastian yang begitu yakin kalau Dira pasti akan memilih salah satu dari keduanya. Jangan lupakan, Axell juga diam-diam tersenyum melihat ekspresi kecewa dari dua cowo yang saling memperebutkan Dira tadi.

"Bwaa... haha.. Mampus lo, Zak! Makanya kalau jadi cowo 'tuh jangan kepedean!" Semprot Melody pada Zaki.

"Lo juga, Bas, Gue kan juga udah pernah bilang. Si Dira gak mungkin mau sama Lo!" Ucap Verrel sambil tertawa.

"Yaaah... Gue kalah sebelum berjuang, Man! Gue di tolak sebelum nembak." Ucap Bastian seakan-akan meratapi kekalahannya.

"Tenang, Man! Cewe bukan cuma Dira. Ya kan, Dir?" Ucap Verrel yang tiba-tiba jadi sok bijak.

"Kalau gue mah, gak ada Dira Melody pun jadi. Ya kan, Mel?" Celetuk Zaki sambil menatap Melody.

"Idih... Ogah gue." Jawab Melody. Spontan mereka tertawa bersama dan saling bercanda. Sampai pada akhirnya datanglah seorang siswi menghampiri Dira.

"Dira." Panggil siswi itu. Dira pun spontan menoleh mendengar suara yang tak asing baginya.

"Ini beneran Loz Dir?" Tanya kembali gadis itu.

Grebb...

Tak menjawab, Dira malah langsung berdiri dan memeluk gadis itu. gadis itu pun membalas pelukan Dira.

"Dira, gue kangen banget sama Lo. Gimana kabar Lo, Dir? Lo baik-baik aja, kan?" Ucap gadis itu yang tak lain adalah Nayla.

Semua yang ada disitu pun seketika dibuat bingung. Ada hubungan apa antara Nayla dengan Dira? Dira yang dikenal pendiam tiba-tiba memeluk gadis yang menghampirinya tadi.

Tak terkecuali Axell, Axell pun kian penasaran dengan kehidupan Dira.

'Mereka kenal?' Batin Axell.

Hikss...

Tak ada sepatah katapun dari dira sampai akhirnya mereka mendengar satu isakan tangis keluar dari mulut Dira.

"Hey, kok Lo nangis, sih?" Tanya Nayla panik.

"Dira, are you okay?" Tanya Nayla lembut sambil melepas pelukan Dira perlahan. Melody, Verrel, Bastian dan juga Zaki pun saling pandang dan bertanya satu sama lain dengan hanya menggerakkan mulutnya seakan bertanya Ada apa. Tapi mereka semua sama-sama menggeleng karena sama-sama tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Dira masih betah membisu dengan serentetan pertanyaan dari Nayla yang tak lain adalah sahabat dari kecil itu.

"Dira, gue tau semua yang udah Lo alamin beberapa tahun terakhir ini. Ini pasti berat banget buat Lo. Gue tahu, mungkin jika gue ada di posisi Lo, gue belum tentu setegar Lo. Tapi gue percaya, Dir, Lo pasti kuat. Lo pasti bisa lewati semua ini. Gue yakin." Ucap Nayla yang berusaha menenangkan Dira.

"Maaf, sebagai sahabat Lo, Gue gak ada di samping Lo di saat Lo lagi terpuruk." Sambung Nayla penuh penyesalan.

Dira masih tetap saja bungkam. malah kini air matanya semakin mengalir deras.

"Ok, gue tau. Pasti ada yang mau Lo ungkapin." Tebak Nayla pada Dira. Dira mengangguk pelan.

"Guys, gue bawa Dira bentar, ya?" Pamit Nayla pada Axell dkk. Nayla segera membawa Dira menuju taman belakang sekolah. Dan kini keduanya tengah duduk di bangku taman.

...***...

"Ikhlasin mereka yang udah pergi, Dir..." Ucap Nayla pelan sambil mengusap lembut punggung Dira yang masih menangis disampingnya itu.

"...Gue tau ini berat. Tapi percaya sama gue, Dir! Nyokap sama Dara pasti bakalan sedih disana kalau lihat keadaan Lo yang kayak gini. Ini semua udah takdir, Dira. Dan satu lagi, semua yang terjadi adalah kehendak sang pencipta. Bukan salah Lo. Lo juga harus bahagia Dira. Pasti Dara dan nyokap Lo juga pengen lihat lo bahagia disini." Sambung Nayla.

Dira mengganggu kan kepalanya pelan.

"Gue kangen mereka, Nay." Ucap Dira pelan.

"Iya, gue tahu Dira. Kalau Lo kangen Lo kirim doa buat mereka. Atau mau gue temenin ke makam mereka?" Jawab Nayla.

"Nanti ya, anterin gue!" Pinta Dira.

"Iya. Nanti pasti gue anterin Lo kok. Tapi ada syaratnya?" Jawab Nayla. Dira menatap Nayla Sambil mengangkat sebelah alisnya.

"...Senyum dulu tapi!" Lanjut Nayla.

Seketika kedua sudut bibir Dira tertarik keatas menampilkan senyum indah Dira.

"Ini, nih, ini baru Dira yang gue kenal." Ucap Nayla.

"gu6e kangen banget sama Lo, Dir," Nayla kembali memeluk Dira. "...Lokonya Lo utang penjelasan sama gue, setahu gue bukannya Lo ikut Tante Lo ya ke Bandung dan lanjutin School disana?" Ucap Nayla yang masih memeluk sahabatnya itu.

Tanpa Nayla dan Dira sadari, diam-diam Axell mengamati keduanya dari kejauhan. tak tau kenapa, melihat senyum indah Dira membuat Axell merasa ikut bahagia.

"Lo cantik kalo lagi senyum Dira, walaupun Lo abis nangis." Gumam Axell.

...***...

*For your information nih guys. Ceritanya itu waktu SMP kelas dua kakak, Dira yang bernama Sandara Angelina Prastika Putri meninggal karena sakit parah. Terus selang 1 tahun kepergian Dara, mama Dira juga meninggal karena kecelakaan. Itu yang membuat Dira selalu murung. Hingga suatu ketika Tante Dira menawarkan kepada papa Dira untuk membawa Dira ke Bandung sementara, supaya Dira bisa sedikit terlupa dengan rasa kehilangan kakak dan juga mamanya. Sebelum kakak dan mamanya Dira meninggal, Nayla pindah ke Bali, guys, jadi mereka berpisah beberapa tahun. Sebenarnya Dira dan Dara punya 2 orang sahabat, selain Nayla ada satu lagi nih, tapi cowok. Nanti aku munculin di part-part selanjutnya.

Terpopuler

Comments

momy akifa

momy akifa

mulai seru nih ceritax😘😘

2022-01-06

1

lihat semua
Episodes
1 01. Awal pindah sekolah.
2 02. Dia tinggal disini? (Axello)
3 03. Pertemuan dengan calon mertua. (Dira & Axell)
4 04. Di antar pulang.
5 05. Tangis Dira.
6 06. Jangan diangkat!
7 07. Sahabat atau cinta?
8 08. Pertemuan dengan calon mertua 2. (Axello)
9 09. Kejutan Arfen.
10 10. Pertemuan tak disengaja.
11 11. Pulang ke rumah.
12 12. Kejutan Arfen 2.
13 13. Arfen lagi.
14 14. Arfen dan Dira.
15 15. Axell cuek.
16 16. Fitting baju.
17 17. Siapa dia? (Axello).
18 18. Inisial huruf A.
19 19. Siaran Live Nayla.
20 20. Telepon dari papa Dira.
21 21. Kabar yang mengejutkan.
22 22. Pasrah. (Axello)
23 23. Alibi. (Axello)
24 24. Hari H.
25 25. Sekamar.
26 26. Nggak bisa tidur.
27 27. Lo mau ikut? (Axello)
28 28. Dira tanggung jawabmu.
29 29. Tanggung jawab gue.
30 30. Kepergok.
31 31. Tidur atau gue tidurin?
32 32. Visual cast.
33 33. Ganggu banget.
34 34. Lo punya perasaan sama dia? (Axello)
35 35. Ajakan? atau perintah?
36 36. Sorry, udah ngurung Lo disini. (Axello)
37 37. Jahil.
38 38. Dosa, nolak nafkah dari suami!
39 39. Kepergok 2.
40 40. Kambuh.
41 41. Sorry. (Axello)
42 42. Makan atau .....
43 43. Peringatan.
44 44. Tebakan Verrel.
45 45. Ketiduran dimobil.
46 46. Menimang cucu.
47 47. Gak usah Lo pikirin! (Axello)
48 48. Jangan-jangan ..... (Dira)
49 49. Gara-gara Zaki.
50 50. Gara-gara Zaki 2.
51 51. Lagi-lagi Zaki.
52 52. Boleh gue tanya sesuatu? (Axello)
53 53. Pelukan hangat.
54 54. Cara Verrel.
55 55. Nongki bareng.
56 56. Gara-gara bubur.
57 57. Hak sebagai istri.
58 58. Dia?
59 59. Kebetulan.
60 60. Move on.
61 61. Karena gue berhak atas Dira. (Axello)
62 62. Bocor.
63 63. Perhatian Axello.
64 64. Semakin terang.
65 65. Kecurigaan Bastian.
66 66. Marahnya Axello.
67 67. Pengganggu.
68 68. Nakal.
69 69. Dira aman sama gue. (Axello)
70 70. Gara-gara buah.
71 71. Mereka udah jadian? (Arfen)
72 72. Jangan nakal disekolah! (Axello)
73 73. Nayla vs Axello.
74 74. Perlakuan Axello.
75 75. Masa lalu.
76 76. Permintaan Axello.
77 77. Tamu tak diundang.
78 78. Bikin gue ....? (Axello)
79 79. Kebohongan Renata.
80 80. Kebenaran untuk Bastian.
81 81. Dimana Dira? (Axello)
82 82. Marahnya Axello 2.
83 83. Kenapa harus dia? (Arfen)
84 84. Jangan buat gue khawatir! (Axello)
85 85. Belum siap.
86 86. Tersedak.
87 87. Tamu tak diundang 2.
88 88. Pulang kerumah.
89 89. Demam.
90 90. Gue gak butuh obat. (Axello)
91 91. 'I want you.' (Axello)
92 92. Bikin Lo yakin. (Axello)
93 93. Di dapur.
94 94. Permintaan Bunda.
95 95. Tidak tinggal diam.
96 96. Kencan.
97 97. Perasaan Dira.
98 98. Urusan suami istri.
99 99. Sedikit pelajaran.
100 100. On proses.
101 101. When Jasson meet Jessy.
102 102. Drama pagi hari.
103 103. Axello vs Renata.
104 104. Ancaman Renata.
105 105. Gara-gara Drakor.
106 106. Mau lagi.
107 107. Malam panjang.
108 108. Gara-gara vitamin.
109 109. Cerita Bunda Resty.
110 110. Sikap dewasa Axello.
111 111. Ninda vs Andira.
112 112. Dipecatnya Ninda.
113 113. Pulang ke apartemen.
114 114. Serangan di pagi hari.
115 115. Apa yang terjadi? (Andira)
116 116. Di rumah sakit.
117 117. Cara berterima kasih.
118 118. Axell yang perhitungan.
119 119. Gara-gara rambut basah.
120 120. Kiss me, please!
121 121. Temen main belakang.
122 122. Sebuah foto.
123 123. Hak paten.
124 124. Tatapan aneh.
125 125. Cara Axell.
126 126. Pembicaraan serius.
127 127. Tamu tak diundang 3.
128 128. Aneh.
129 129. Aneh 2.
130 130. Khawatirnya Axell.
131 131. Praktek biologi.
132 132. Cantik-cantik, Batu.
Episodes

Updated 132 Episodes

1
01. Awal pindah sekolah.
2
02. Dia tinggal disini? (Axello)
3
03. Pertemuan dengan calon mertua. (Dira & Axell)
4
04. Di antar pulang.
5
05. Tangis Dira.
6
06. Jangan diangkat!
7
07. Sahabat atau cinta?
8
08. Pertemuan dengan calon mertua 2. (Axello)
9
09. Kejutan Arfen.
10
10. Pertemuan tak disengaja.
11
11. Pulang ke rumah.
12
12. Kejutan Arfen 2.
13
13. Arfen lagi.
14
14. Arfen dan Dira.
15
15. Axell cuek.
16
16. Fitting baju.
17
17. Siapa dia? (Axello).
18
18. Inisial huruf A.
19
19. Siaran Live Nayla.
20
20. Telepon dari papa Dira.
21
21. Kabar yang mengejutkan.
22
22. Pasrah. (Axello)
23
23. Alibi. (Axello)
24
24. Hari H.
25
25. Sekamar.
26
26. Nggak bisa tidur.
27
27. Lo mau ikut? (Axello)
28
28. Dira tanggung jawabmu.
29
29. Tanggung jawab gue.
30
30. Kepergok.
31
31. Tidur atau gue tidurin?
32
32. Visual cast.
33
33. Ganggu banget.
34
34. Lo punya perasaan sama dia? (Axello)
35
35. Ajakan? atau perintah?
36
36. Sorry, udah ngurung Lo disini. (Axello)
37
37. Jahil.
38
38. Dosa, nolak nafkah dari suami!
39
39. Kepergok 2.
40
40. Kambuh.
41
41. Sorry. (Axello)
42
42. Makan atau .....
43
43. Peringatan.
44
44. Tebakan Verrel.
45
45. Ketiduran dimobil.
46
46. Menimang cucu.
47
47. Gak usah Lo pikirin! (Axello)
48
48. Jangan-jangan ..... (Dira)
49
49. Gara-gara Zaki.
50
50. Gara-gara Zaki 2.
51
51. Lagi-lagi Zaki.
52
52. Boleh gue tanya sesuatu? (Axello)
53
53. Pelukan hangat.
54
54. Cara Verrel.
55
55. Nongki bareng.
56
56. Gara-gara bubur.
57
57. Hak sebagai istri.
58
58. Dia?
59
59. Kebetulan.
60
60. Move on.
61
61. Karena gue berhak atas Dira. (Axello)
62
62. Bocor.
63
63. Perhatian Axello.
64
64. Semakin terang.
65
65. Kecurigaan Bastian.
66
66. Marahnya Axello.
67
67. Pengganggu.
68
68. Nakal.
69
69. Dira aman sama gue. (Axello)
70
70. Gara-gara buah.
71
71. Mereka udah jadian? (Arfen)
72
72. Jangan nakal disekolah! (Axello)
73
73. Nayla vs Axello.
74
74. Perlakuan Axello.
75
75. Masa lalu.
76
76. Permintaan Axello.
77
77. Tamu tak diundang.
78
78. Bikin gue ....? (Axello)
79
79. Kebohongan Renata.
80
80. Kebenaran untuk Bastian.
81
81. Dimana Dira? (Axello)
82
82. Marahnya Axello 2.
83
83. Kenapa harus dia? (Arfen)
84
84. Jangan buat gue khawatir! (Axello)
85
85. Belum siap.
86
86. Tersedak.
87
87. Tamu tak diundang 2.
88
88. Pulang kerumah.
89
89. Demam.
90
90. Gue gak butuh obat. (Axello)
91
91. 'I want you.' (Axello)
92
92. Bikin Lo yakin. (Axello)
93
93. Di dapur.
94
94. Permintaan Bunda.
95
95. Tidak tinggal diam.
96
96. Kencan.
97
97. Perasaan Dira.
98
98. Urusan suami istri.
99
99. Sedikit pelajaran.
100
100. On proses.
101
101. When Jasson meet Jessy.
102
102. Drama pagi hari.
103
103. Axello vs Renata.
104
104. Ancaman Renata.
105
105. Gara-gara Drakor.
106
106. Mau lagi.
107
107. Malam panjang.
108
108. Gara-gara vitamin.
109
109. Cerita Bunda Resty.
110
110. Sikap dewasa Axello.
111
111. Ninda vs Andira.
112
112. Dipecatnya Ninda.
113
113. Pulang ke apartemen.
114
114. Serangan di pagi hari.
115
115. Apa yang terjadi? (Andira)
116
116. Di rumah sakit.
117
117. Cara berterima kasih.
118
118. Axell yang perhitungan.
119
119. Gara-gara rambut basah.
120
120. Kiss me, please!
121
121. Temen main belakang.
122
122. Sebuah foto.
123
123. Hak paten.
124
124. Tatapan aneh.
125
125. Cara Axell.
126
126. Pembicaraan serius.
127
127. Tamu tak diundang 3.
128
128. Aneh.
129
129. Aneh 2.
130
130. Khawatirnya Axell.
131
131. Praktek biologi.
132
132. Cantik-cantik, Batu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!