02. Dia tinggal disini? (Axello)

Sore itu Axell yang baru sampai di apartemen miliknya bergegas masuk ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya yang lengket karena aktivitas seharian nya di sekolah.

Setelah mandi Axell langsung mencari Outfit kepunyaannya untuk nongki bareng Verrel dan juga Bastian di kafe yang telah mereka janjikan sebelum pulang sekolah tadi.

Ting...

Sampai di bawah pandangan mata Axell tertuju pada seorang gadis SMA yang masih memakai seragam sama seperti seragam sekolahnya.

"Bukannya itu Dira? Ngapain itu cewe kesini?" Gumam Axell lirih. "Bunga? Bunga buat siapa?" Ujar Axell sambil mengangkat sebelah alisnya.

Tiba-tiba ponsel Axell pun bergetar menandakan ada panggilan masuk.

📲 Verrel is Calling...

"Hallo."

"Bro, Lo lama bener dah!..." Protes Bastian. "...Lo mandi apa berendem?" Sambungnya. Bastian yang sedang menelpon Axell menggunakan ponsel Verrel.

"Gue udah mau otw." Jawab Axell yang sudah mulai melajukan mobilnya.

"Ok, jangan lupa, man." Ucap Bastian.

"Apa?" Tanya Axell singkat.

"Jangan lupa belok, Lo ntar lurus terus nabrak. haha.. haha.." Tawa Bastian pecah seketika.

"Sialan Lo!"

Tuutt...

Axell memutus sepihak telpon dari Bastian dan semakin mempercepat laju mobilnya.

Sementara itu Andira yang sudah selesai membersihkan diri, kini dia bersiap untuk pergi berkunjung ke makam mamanya.

...***...

Kini Axell sudah tiba di tempat yang biasa mereka datangi hampir setiap hari. d'AXE cafe, adalah kafe tempat nongki yang yang sekarang ini tengah populer di gandrungi kalangan remaja. Dengan desain interior yang Instragamable, serta menu-menu yang kekinian menambah minat para pengunjung yang rata-rata anak muda itu.

Tak banyak orang tahu, kalo d'AXE cafe adalah kafe yang Axell dirikan. Ya Axello Arkana Marvellyo si Ketos dingin dari SMA Bakti Bangsa.

Cowo yang terkenal tampan, mempunyai postur tinggi tegap dan irit bicara. Axell hanya akan bicara kalau menurutnya perlu. Tapi beda jika Axell bersama dengan orang tua dan juga kedua sahabatnya. Axell akan sedikit berbeda, catat ya, sedikit.

"Ini, nih, yang ditungguin dari tadi. Baru dateng. nungguin Lo kek berasa nungguin cewek dandan tau gak, Bro?" Protes Bastian To the point.

"Udah untung gue Dateng." Jawab Axell tak terima.

"Ye, Sorry kali, Xell. Sensi amat kayak cewek lagi PMS lo." Cibir Bastian.

"Sialan Lo!" Maki Axell kesal.

"Si Verrel mana?" Tanya Axell yang baru menyadari kalau mereka hanya berdua.

"Ck, si Verrel baru balik dia, ditelpon nyokapnya." Jawab Bastian.

"Balik?" Tanya Axell heran, karena tak biasanya Verrel pergi tanpa menunggu kedatangannya. Biasanya mereka ngumpul dulu di kafe untuk makan, ngobrol atau hanya sekedar untuk Mabar.

"Iya, balik disuruh minum susu katanya. Haha... Haha..." Jawab Bastian asal.

Tiba-tiba datang seorang pelayan kafe menghampiri Axell.

"Bos," panggil orang itu sopan.

"Ada apa?" Tanya Axell.

"Ada laporan yang harus di cek bos." Jawab pelayan kafe itu.

"Ok." Jawab Axell singkat. Pelayan kafe itu pun kembali bekerja.

"Gue juga mau balik dulu, Bro." Ucap Bastian.

"Kenapa, Lo juga di suruh minum susu nyokap Lo?" Tanya Axell asal.

"Sialan Lo!" Jawab Bastian tak terima.

"Ya udah balik Sono, Lo!" Usir Axell.

"Lo ngusir gue?" Tanya Bastian sedikit ngegas.

"Bukannya Lo sendiri yang mau balik? Gue mau ngecek laporan dulu. Kalo Lo masih mau disini terserah." Jawab Axell.

"Okelah, gue balik. Daripada sendirian, Mending di temenin sama Dira. Bakalan betah gue." Ucap Bastian asal. Axell diam, seketika dia teringat akan Dira yang tadi tanpa sengaja dia lihat di Lobi apartemen tadi.

...***...

Kini Axell sedang dalam perjalanan pulang ke apartemen miliknya untuk beristirahat. Hingga sampai di lobi apartemen, Axell kembali melihat Dira yang berjalan kearah lift sambil membawa beberapa kantong belanjaan.

"'Tuh cewe disini lagi? Nemuin seseorang atau emang dia tinggal disini?" Tanya Axell pada dirinya sendiri. Entah mengapa pikiran Axell menjadi terusik tentang mengapa Dira ada disini. Tanpa sadar Axell mengikuti Dira memasuki lift yang hampir tertutup itu.

"Kak Axell..." Ucap Dira yang begitu terkejut akan kedatangan Axell yang tiba-tiba.

"Dira, Lo ngapain disini?" Tanya Axell.

"Gue emang tinggal disini, kak." Jawab Dira apa adanya.

"Tinggal disini? sama siapa?" Tanya Axell lagi.

"Sendiri." Jawab Dira singkat.

Drrt.. drrt..

Ponsel Dira berdering menandakan ada telpon masuk.

📲 Papa is Calling...

"Hallo."

"(....)."

"Ini Dira abis belanja, Pa."

"(....)."

"Iya, ini Dira udah di apartemen kok, Pa. Dira nggak kluyuran."

"(....)."

"Ok, Pa. Besok Dira mampir ke rumah."

Ting...

Pintu lift pun terbuka. Dira yang sedang berbicara dengan papanya pun akhirnya mengakhiri telponnya.

"Udah dulu ya, Pa, selamat malam." Ucap Dira lembut.

"(....)"

Tuutt... Dira memasukkan ponselnya kedalam saku celananya.

"Duluan ya, kak." Ucap Dira pada kakak kelasnya itu.

"Ok." Singkat Axell. 'Jadi dia beneran tinggal disini' Batin Axell.

Tiba-tiba ponsel Axell pun bergetar menandakan adanya panggilan masuk.

📲 Bunda is Calling...

"Hallo, assalamualaikum, Bun."

"(....)."

"Ini Axell udah pulang, Bun, dari kafe."

"(....)."

"Ok, Bun. Besok Axell kerumah."

"(....)."

"Baik. Bun."

Tuutt... tuutt..

Axell memasukan ponsel kedalam saku celananya dan bergegas masuk kedalam apartemennya.

...***...

Hari Minggu ini, Dira sudah siap dengan setelan Outfit miliknya. Dira bergegas menuju mobil untuk bergegas pulang ke rumah, karena permintaan papanya semalam yang memintanya untuk pulang, karena pada suatu hal yang perlu dibicarakan dengan Dira.

Sama halnya dengan Dira, Axell juga sudah siap untuk pulang ke rumahnya, memenuhi permintaan bundanya semalam. Karena Bundanya bilang ada sesuatu yang harus dibicarakan orang tuanya.

...***...

Dirumah Dira.

"Papa" seru Dira memanggil papanya.

"Eh sayang... Kamu sudah datang? Sini, sayang." Jawab papa Prastiko Lucky, Papa dari Dira.

"Dira kangen, Pa." Cicit Dira sambil memeluk cinta pertamanya itu.

"Yakin kangen?" Tanya Papa Pras tak yakin.

"Kok nggak pernah pulang kesini?" Tanya Papa Pras.

Dira hanya tersenyum sembari memperlihatkan Gigi gingsulnya.

...***...

Sementara itu di rumah Axell.

"Boy, ada yang Ayah sama Bunda mau kasih tau sama kamu." Ucap Bunda Resty.

"Ada apa, Bun?" Tanya Axell ingin tahu. Bunda Resty tidak menjawab dia hanya menyenggol lengan suaminya.

"Ada yang Ayah mau tanyakan sama kamu, Xell." Ucap Ayah Marvellyo Jodi, Ayah dari Axell.

"Apa, Yah? Kok kelihatannya serius gitu!" Tanya Axell ingin tahu.

"Sekarang kamu kan sudah kelas 12, sudah besar dan semakin dewasa. Kok datang kerumah sendiri?" Ujar Ayah Marvellyo.

"Maksud Ayah?" Tanya Axell bingung.

"Memangnya kamu nggak punya pacar, kok datang kerumah sendiri?" Pancing Ayah Marvellyo ingin tahu.

"Axell nggak punya pacar, Yah," Jawab Axell apa adanya.

"Benar kan apa yang Ayah bilang. Axell itu nggak punya pacar..." Ucap Ayah Marvellyo. "...Anak kita itu tampan, tapi ketampanannya mubasir." Lanjut Ayah Marvellyo.

"Bukan mubasir, Yah, mungkin karena Axell hanya masih belum mau pacaran." Jawab Bunda Resty membela putra kesayangannya itu.

"Mungkin karena Axell nggak mau pacaran tapi maunya langsung nikah. Betul kan, Boy?" Tebak Ayah Marvellyo.

"Sebentar, Yah! Sebenarnya kemana arah pembicaraan kita?" Tanya Axell yang semakin bingung dengan maksud kedua orang tuanya itu.

...***...

Sementara di lain tempat, Kini Dira sedang berdiam diri di dalam mobilnya. Sebenarnya Dira sudah pulang dari rumah Papanya hampir satu jam yang lalu. Tapi Dira enggan untuk beranjak pergi dari mobilnya. Dira sedang asyik dengan pikirannya sendiri.

Sambil melamun Dira berucap lirih "Nikah?" dan setelahnya Dira memejamkan matanya sejenak sambil menghembuskan nafasnya pelan "haah... Gue bahkan masih sekolah, kenapa gue tiba-tiba dijodohin?"

...***...

Pagi ini Dira sudah siap dengan seragam sekolahnya. Dira sengaja Berangkat sekolah lebih awal dari biasanya karena hari ini hari Senin yang biasanya akan diadakan upacara.

Selesai upacara kini Dira sedang berada di kelas.

"gue duduk disini ya, Dir?" Pinta Melody yang pindah duduk di samping Dira. Sebelumnya Melody duduk dibelakang Dira.

"Iya, Mel, duduk aja!" Jawab Dira. Melihat raut wajah Dira yang beda dari biasanya membuat Melody penasaran, ada apa dengan teman barunya itu.

"Lo kenapa, Dir? Lo sakit?" Tanya Melody sambil menempelkan punggung tangannya pada dahi Dira.

"Gue gak apa-apa, Mel." Jawab Dira pelan.

"Tapi wajah Lo kok gitu, atau lo lagi ada masalah, ya? cerita sama gue, siapa tau gue bisa bantu Lo!" Ucap Melody tulus.

Melihat ketulusan di mata Melody membuat Dira tersenyum.

"Gue gak apa-apa, Mel." Jawab Dira mengulangi kalimatnya.

...***...

Dikantin kini Dira dan Melody berada. Jika Melody tengah asyik dengan makanannya lain halnya dengan Dira yang terlihat begitu tidak bersemangat. Tak ada sesendok makanan pun yang masuk kedalam mulutnya. Dira hanya memainkan makanannya sambil melamun.

"Kalo nggak laper kenapa pesan, Dir?" Celetuk Melody. Tak ada jawaban dari Dira. Melody pun kembali bertanya. "Dira, kok Lo nggak makan?" Belum sempat menjawab, datanglah kini si tiga serangkai Most wanted disekolah itu.

"Hay Dira." Sapa Bastian.

"Hay..." Balas Dira.

"Kok makanannya dimainin?" Tanya Verrel yang memperhatikan tangan Dira yang sedari tadi hanya mengaduk-aduk makanannya.

"Nggak kok, kak." Jawab Dira yang kini mulai menyantap nasi goreng pesanannya.

Setiap gerak-gerik Dira pun kini tak luput dari mata Axell. Diam-diam kini Axell sedang memperhatikan Dira. Entah mengapa kini Axell begitu ingin tahu lebih tentang gadis itu.

Verrel yang sadar akan apa yang sahabatnya itu lakukan langsung menyenggol kaki Axell yang berada di bawah meja. Merasa kakinya ada yang menyenggol membuat Axell mengangkat sebelah alisnya sambil menatap Verrel.

Verrel tak menjawab, dia hanya tersenyum sambil mengelengkan kepalanya.

"Lo kenapa, bro? Geleng-geleng kepala sambil senyum-senyum gitu?" Tanya Bastian yang merasa ada yang aneh pada Verrel "... Udah mulai nggak waras ya lo?" Sambungnya.

"Gue waras kali, Ngab!" Jawab Verrel.

"Ya terus kenapa Lo senyum-senyum kek tadi Kesambet, Lo?" Ucap Bastian.

"Gue gak apa-apa, Nyet." Jawab Verrel.

...***...

Kini Dira sedang berjalan menuju apartemennya. Tanpa Dira sadari dari jarak beberapa meter di belakangnya, ada seorang cowok yang juga sedang berjalan menuju kamar apartemen miliknya.

Dira sedang menatap kosong langit-langit kamarnya. Pikirannya sedang menerka-nerka tentang mengapa Papanya tiba-tiba menjodohkannya dengan orang yang menurut Dira misterius itu.

Papa Dira mengatakan kalau Dira sudah dijodohkan beberapa bulan lalu dengan anak teman sekaligus rekan bisnisnya itu.

Awalnya Dira ingin menolak keinginan Papanya, tapi Dira urungkan mengingat kini hanya Papanya keluarga kandung yang masih ia miliki sekarang ini. Sebenarnya Dira mempunyai mama tiri yang juga baik dan menyayangi Dira seperti anaknya sendiri, mama Diva namanya.

Dira begitu penasaran dengan orang yang akan menikah dengannya itu. Wajahnya, usianya, dan seperti apa orangnya. Begitu banyak pertanyaan yang melintas dibenak Dira, tentang mengapa papa Dira tiba-tiba ingin menjodohkannya Dengan orang yang sama sekali tidak Dira kenal. Sampai Dira mengembuskan nafasnya pelan, "Baik Pa. Dira terima perjodohan itu, kalo itu bisa membuat Papa bahagia, maka Dira akan melakukannya." Pasrah Dira.

Terpopuler

Comments

Zahra Qumaira

Zahra Qumaira

z

2022-10-23

0

Moms_Anang&Ainun

Moms_Anang&Ainun

menarik...seru 👍

2022-10-09

0

Aya Zoey

Aya Zoey

bagus g njlimet

2022-01-03

2

lihat semua
Episodes
1 01. Awal pindah sekolah.
2 02. Dia tinggal disini? (Axello)
3 03. Pertemuan dengan calon mertua. (Dira & Axell)
4 04. Di antar pulang.
5 05. Tangis Dira.
6 06. Jangan diangkat!
7 07. Sahabat atau cinta?
8 08. Pertemuan dengan calon mertua 2. (Axello)
9 09. Kejutan Arfen.
10 10. Pertemuan tak disengaja.
11 11. Pulang ke rumah.
12 12. Kejutan Arfen 2.
13 13. Arfen lagi.
14 14. Arfen dan Dira.
15 15. Axell cuek.
16 16. Fitting baju.
17 17. Siapa dia? (Axello).
18 18. Inisial huruf A.
19 19. Siaran Live Nayla.
20 20. Telepon dari papa Dira.
21 21. Kabar yang mengejutkan.
22 22. Pasrah. (Axello)
23 23. Alibi. (Axello)
24 24. Hari H.
25 25. Sekamar.
26 26. Nggak bisa tidur.
27 27. Lo mau ikut? (Axello)
28 28. Dira tanggung jawabmu.
29 29. Tanggung jawab gue.
30 30. Kepergok.
31 31. Tidur atau gue tidurin?
32 32. Visual cast.
33 33. Ganggu banget.
34 34. Lo punya perasaan sama dia? (Axello)
35 35. Ajakan? atau perintah?
36 36. Sorry, udah ngurung Lo disini. (Axello)
37 37. Jahil.
38 38. Dosa, nolak nafkah dari suami!
39 39. Kepergok 2.
40 40. Kambuh.
41 41. Sorry. (Axello)
42 42. Makan atau .....
43 43. Peringatan.
44 44. Tebakan Verrel.
45 45. Ketiduran dimobil.
46 46. Menimang cucu.
47 47. Gak usah Lo pikirin! (Axello)
48 48. Jangan-jangan ..... (Dira)
49 49. Gara-gara Zaki.
50 50. Gara-gara Zaki 2.
51 51. Lagi-lagi Zaki.
52 52. Boleh gue tanya sesuatu? (Axello)
53 53. Pelukan hangat.
54 54. Cara Verrel.
55 55. Nongki bareng.
56 56. Gara-gara bubur.
57 57. Hak sebagai istri.
58 58. Dia?
59 59. Kebetulan.
60 60. Move on.
61 61. Karena gue berhak atas Dira. (Axello)
62 62. Bocor.
63 63. Perhatian Axello.
64 64. Semakin terang.
65 65. Kecurigaan Bastian.
66 66. Marahnya Axello.
67 67. Pengganggu.
68 68. Nakal.
69 69. Dira aman sama gue. (Axello)
70 70. Gara-gara buah.
71 71. Mereka udah jadian? (Arfen)
72 72. Jangan nakal disekolah! (Axello)
73 73. Nayla vs Axello.
74 74. Perlakuan Axello.
75 75. Masa lalu.
76 76. Permintaan Axello.
77 77. Tamu tak diundang.
78 78. Bikin gue ....? (Axello)
79 79. Kebohongan Renata.
80 80. Kebenaran untuk Bastian.
81 81. Dimana Dira? (Axello)
82 82. Marahnya Axello 2.
83 83. Kenapa harus dia? (Arfen)
84 84. Jangan buat gue khawatir! (Axello)
85 85. Belum siap.
86 86. Tersedak.
87 87. Tamu tak diundang 2.
88 88. Pulang kerumah.
89 89. Demam.
90 90. Gue gak butuh obat. (Axello)
91 91. 'I want you.' (Axello)
92 92. Bikin Lo yakin. (Axello)
93 93. Di dapur.
94 94. Permintaan Bunda.
95 95. Tidak tinggal diam.
96 96. Kencan.
97 97. Perasaan Dira.
98 98. Urusan suami istri.
99 99. Sedikit pelajaran.
100 100. On proses.
101 101. When Jasson meet Jessy.
102 102. Drama pagi hari.
103 103. Axello vs Renata.
104 104. Ancaman Renata.
105 105. Gara-gara Drakor.
106 106. Mau lagi.
107 107. Malam panjang.
108 108. Gara-gara vitamin.
109 109. Cerita Bunda Resty.
110 110. Sikap dewasa Axello.
111 111. Ninda vs Andira.
112 112. Dipecatnya Ninda.
113 113. Pulang ke apartemen.
114 114. Serangan di pagi hari.
115 115. Apa yang terjadi? (Andira)
116 116. Di rumah sakit.
117 117. Cara berterima kasih.
118 118. Axell yang perhitungan.
119 119. Gara-gara rambut basah.
120 120. Kiss me, please!
121 121. Temen main belakang.
122 122. Sebuah foto.
123 123. Hak paten.
124 124. Tatapan aneh.
125 125. Cara Axell.
126 126. Pembicaraan serius.
127 127. Tamu tak diundang 3.
128 128. Aneh.
129 129. Aneh 2.
130 130. Khawatirnya Axell.
131 131. Praktek biologi.
132 132. Cantik-cantik, Batu.
Episodes

Updated 132 Episodes

1
01. Awal pindah sekolah.
2
02. Dia tinggal disini? (Axello)
3
03. Pertemuan dengan calon mertua. (Dira & Axell)
4
04. Di antar pulang.
5
05. Tangis Dira.
6
06. Jangan diangkat!
7
07. Sahabat atau cinta?
8
08. Pertemuan dengan calon mertua 2. (Axello)
9
09. Kejutan Arfen.
10
10. Pertemuan tak disengaja.
11
11. Pulang ke rumah.
12
12. Kejutan Arfen 2.
13
13. Arfen lagi.
14
14. Arfen dan Dira.
15
15. Axell cuek.
16
16. Fitting baju.
17
17. Siapa dia? (Axello).
18
18. Inisial huruf A.
19
19. Siaran Live Nayla.
20
20. Telepon dari papa Dira.
21
21. Kabar yang mengejutkan.
22
22. Pasrah. (Axello)
23
23. Alibi. (Axello)
24
24. Hari H.
25
25. Sekamar.
26
26. Nggak bisa tidur.
27
27. Lo mau ikut? (Axello)
28
28. Dira tanggung jawabmu.
29
29. Tanggung jawab gue.
30
30. Kepergok.
31
31. Tidur atau gue tidurin?
32
32. Visual cast.
33
33. Ganggu banget.
34
34. Lo punya perasaan sama dia? (Axello)
35
35. Ajakan? atau perintah?
36
36. Sorry, udah ngurung Lo disini. (Axello)
37
37. Jahil.
38
38. Dosa, nolak nafkah dari suami!
39
39. Kepergok 2.
40
40. Kambuh.
41
41. Sorry. (Axello)
42
42. Makan atau .....
43
43. Peringatan.
44
44. Tebakan Verrel.
45
45. Ketiduran dimobil.
46
46. Menimang cucu.
47
47. Gak usah Lo pikirin! (Axello)
48
48. Jangan-jangan ..... (Dira)
49
49. Gara-gara Zaki.
50
50. Gara-gara Zaki 2.
51
51. Lagi-lagi Zaki.
52
52. Boleh gue tanya sesuatu? (Axello)
53
53. Pelukan hangat.
54
54. Cara Verrel.
55
55. Nongki bareng.
56
56. Gara-gara bubur.
57
57. Hak sebagai istri.
58
58. Dia?
59
59. Kebetulan.
60
60. Move on.
61
61. Karena gue berhak atas Dira. (Axello)
62
62. Bocor.
63
63. Perhatian Axello.
64
64. Semakin terang.
65
65. Kecurigaan Bastian.
66
66. Marahnya Axello.
67
67. Pengganggu.
68
68. Nakal.
69
69. Dira aman sama gue. (Axello)
70
70. Gara-gara buah.
71
71. Mereka udah jadian? (Arfen)
72
72. Jangan nakal disekolah! (Axello)
73
73. Nayla vs Axello.
74
74. Perlakuan Axello.
75
75. Masa lalu.
76
76. Permintaan Axello.
77
77. Tamu tak diundang.
78
78. Bikin gue ....? (Axello)
79
79. Kebohongan Renata.
80
80. Kebenaran untuk Bastian.
81
81. Dimana Dira? (Axello)
82
82. Marahnya Axello 2.
83
83. Kenapa harus dia? (Arfen)
84
84. Jangan buat gue khawatir! (Axello)
85
85. Belum siap.
86
86. Tersedak.
87
87. Tamu tak diundang 2.
88
88. Pulang kerumah.
89
89. Demam.
90
90. Gue gak butuh obat. (Axello)
91
91. 'I want you.' (Axello)
92
92. Bikin Lo yakin. (Axello)
93
93. Di dapur.
94
94. Permintaan Bunda.
95
95. Tidak tinggal diam.
96
96. Kencan.
97
97. Perasaan Dira.
98
98. Urusan suami istri.
99
99. Sedikit pelajaran.
100
100. On proses.
101
101. When Jasson meet Jessy.
102
102. Drama pagi hari.
103
103. Axello vs Renata.
104
104. Ancaman Renata.
105
105. Gara-gara Drakor.
106
106. Mau lagi.
107
107. Malam panjang.
108
108. Gara-gara vitamin.
109
109. Cerita Bunda Resty.
110
110. Sikap dewasa Axello.
111
111. Ninda vs Andira.
112
112. Dipecatnya Ninda.
113
113. Pulang ke apartemen.
114
114. Serangan di pagi hari.
115
115. Apa yang terjadi? (Andira)
116
116. Di rumah sakit.
117
117. Cara berterima kasih.
118
118. Axell yang perhitungan.
119
119. Gara-gara rambut basah.
120
120. Kiss me, please!
121
121. Temen main belakang.
122
122. Sebuah foto.
123
123. Hak paten.
124
124. Tatapan aneh.
125
125. Cara Axell.
126
126. Pembicaraan serius.
127
127. Tamu tak diundang 3.
128
128. Aneh.
129
129. Aneh 2.
130
130. Khawatirnya Axell.
131
131. Praktek biologi.
132
132. Cantik-cantik, Batu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!