Bab 2: ~Kenzo Sakit?~

Pagi ini Shilla tak dapat berkonsentrasi mengikuti perkuliahan. Pasalnya ketika dia menitipkan Kenzo kepada Bu Farida badan Kenzo sedikit panas. Ia takut sesuatu terjadi pada anak kesayangannya itu.

Bu Farida merupakan pemilik kontrakan yang ditempati Shilla. Sudah 3 tahun Shilla menempati kontrakan Bu Farida sejak ia masuk kuliah. Bu Farida jugalah yang membatu mengurus Kenzo ketika Shilla harus kuliah ataupun bekerja. Beliau sangat menyayangi Kenzo seperti cucunya sendiri. Karena anak yang sudah memiliki keluarga sendiri dan tinggal bersama suami ataupun istri masing-masing, Bu Farida sangat kesepian. Dan semenjak kedatangan Kenzo, dialah pengobat sepi wanita yang sudah memasuki kepala enam tersebut.

Shilla sangat gelisah. Perasaannya tak menentu. Berkali-kali ia melihat jam yang melingkari pergelangan tangan putihnya. Waktu seakan tak berputar. Detik demi detik ia lewati dengan begitu lama. Ia sudah tak lagi konsentrasi menangkap penjelasan Dosen yang ada di depan.

"Shill? kenapa sih?" Rayna melihat kegelisahan Shilla. Kalau Shilla seperti ini biasannya terjadi sesuatu dengan Kenzo. Tak ada hal yang Shilla prioritaskan kecuali kenken kecil yang berhasil mencuri perhatian semua orang.

"Shill...? Shilla...?!" Rayna sedikit meninggikan suaranya karena yang dipanggil tak kunjung merespon. "Kamu kenapa sih Shill?"

"Kenzo."

Benar saja dugaan Rayna. Pasti ada sesuatu dengan buah hatinya itu. Karena sebentar lagi kelas akan berakhir Rayna menyarankan agar Shilla pulang saja. Dia tak tega melihat sahabatnya seperti mayat hidup itu. Masalah absen tak jadi masalah, toh Shilla merupakan mahasiswa berprestasi.

Setelah kelas berakhir Shilla langsung menyambar tas gendongnya dan segera berlari pulang. Tak lupa ia berpesan kepada Rayna untuk mengurus daftar kehadiran di kelas selanjutnya.

Tanpa pikir panjang Shilla langsung memesan ojek online agar lebih cepat sampai dari pada naik angkutan umum. Perasaannya sudah tak menentu, ia harus segera sampai rumah untuk mengetahui keadaan Kenzo. Ia terus mengkomando agar sopir ojeknya melaju dengan cepat.

Tak butuh waktu lama, cukup 30 menit Shilla sudah sampai di tempat Bu Farida. Setelah membayar dan menyerahkan Helm, Shilla langsung berlari ke rumah Bu Farida. Hati Shilla langsung tersayat-sayat mendapati Kenzo kecilnya menangis sesenggukan di dalam gendongan Bu Farida. Sepertinya beliau sudah kuwalahan menenangkan Kenzo. Dengan langkah tergesa Shilla mendekati putra kecilnya. Dia tersenyum meminta maaf telah membuat Bu Farida repot.

"Sebaiknya Kenzo dibawa ke rumah sakit nak. Demamnya makin tinggi, dari tadi juga mencari mamanya terus." Bu Farida menyerahkan Kenzo kedalam pelukan Shilla.

Memang sudah ikatan batin antara ibu dan anak, begitu belaian Shilla Kenzo rasakan, Ia langsung berhenti menangis dan langsung memeluk dengan erat.

"Terima kasih Bu. Akan saya bawa Kenzo ke rumah sakit. Maaf selalu merepotkan Bu Farida."

"Tidak repot nak. ibu yang sudah tua ini perlu teman juga. Dengan adanya Kenzo ibu tak lagi kesepian. Apalagi cucu ibu jarang datang, Kenzo merupakan pengobat rindu tersendiri." Bu Farida menenangkan Shilla bahwasannya dia tak perlu khawatir tentang dirinya yang harus direpotkan.

Shilla tersenyum bahagia. Setidaknya banyak yang menyayangi Kenzo. Mereka tak pernah mempermasalahkan asal usul Kenzo. Tak pernah sekalipun mereka memandang sinis dengan keadaan Kenzo.

.

.

.

Shilla berlari memasuki rumah sakit. Kenzo terus memeluk lehernya mengikuti kemanapun ibunya membawa pergi. Melihat ibu muda yang tengah panik menggendong anaknya, para perawat langsung sigap mengarahkan Shilla ke ruang periksa.

Para perawat ingin mengambil alih Kenzo untuk diperiksa. Namun karena merasa asing Kenzo meronta tak mau lepas dari pelukan ibunya. Ia terus menangis takut dipisahkan dengan sang ibu. Melihat Kenzo begitu ketakutan, Shilla memohon agar pemeriksaan dilakukan sambil ia menggendong Kenzo.

"Tak apa sayang, mama disini, Kenzo tidak perlu takut oke?" Shilla menenangkan Kenzo yang masih menangis ketakutan. Tak butuh waktu lama Shilla berhasil membuat Kenzo tenang.

Dokter langsung memeriksa keadaan Kenzo. Memeriksa secara teliti agar satupun tak luput dari pemeriksaannya.

"Bagaimana dok? anak saya sakit apa?"

"Nona tak perlu khawatir. Hanya demam biasa yang umum dialami anak-anak. Akan saya buatkan resepnya, nanti bisa langsung ditebus di bawah." Dokter menjelaskan dengan tenang.

"Terima kasih dokter." Shilla tersenyum lega. Ia memeluk Kenzo yang masih di pangkuannya. Dikecupnya dengan sayang kening Kenzo. Ia tak tega melihat Kenzo yang terlihat lemah. Anak yang biasanya selalu aktif kini enggan lepas dari pelukan ibunya.

Shilla berjalan keluar rumah sakit setelah menebus obat milik Kenzo. Ia mengambil telepon genggamnya ingin meminta izin untuk tak bekerja dulu. Ia ingin menemani Kenzo sampai ia sembuh.

.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus sehat

2022-10-06

0

anna....

anna....

Gak bisa dilike eh ternyata udah pernah dilike🙃

2020-11-27

5

Ilma Kikyo

Ilma Kikyo

bagus

2020-10-16

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: ~Kuliah bersama sang anak~
2 Bab 2: ~Kenzo Sakit?~
3 Bab 3: ~Tuan Muda Alterio~
4 Bab 4: ~Kenzo Bertemu sang Oma~
5 Bab 5: ~Shilla yang Tangguh~
6 Bab 6: ~Dendam~
7 Bab 7: ~Pekerjaan Baru~
8 Bab 8: ~Ulang Tahun Kenzo~
9 Bab 9: ~Pertemuan Pertama~
10 Bab 10: ~Kisah Perjalanan Keano~
11 Bab 11: ~Kisah Perjalanan Keano (2)~
12 Bab 12: ~Siasat~
13 Bab 13: ~Papa Ganteng~
14 Bab 14: ~Papa ganteng (2)~
15 Bab 15: ~Calon Rival~
16 Bab 16: ~Kalya Xena Hadiningrat~
17 Bab 17: ~Dosen Idaman~
18 Bab 18: ~Langkah Pertama~
19 Bab 19: ~Kecemburuan Keano~
20 Bab 20: ~Semakin Dekat~
21 Bab 21: ~Semakin Dekat (2)~
22 Bab 22: ~Sedikit Kekacauan~
23 Bab 23: ~Kepergian Keano~
24 Bab 24: ~Pertempuran~
25 Bab 25: ~Datang tiba-tiba~
26 Bab 26: ~Keano Marah~
27 Bab 27: ~Sisi Lain Shilla~
28 Bab 28: ~Orang Yang Paling Berharga~
29 Bab 29: ~Ciuman Pertama~
30 Bab 30: ~Aku Menunggumu~
31 Bab 31: ~Keano....?~
32 Bab 32: ~Mama Mertua~
33 Bab 33: ~Mama Mertua (2)~
34 Bab 34: ~Kalau Marah Sadis~
35 Bab 35: ~Berduka~
36 Bab 36: ~Perubahan~
37 Bab 37: ~Makan Siang~
38 Bab 38: ~Morning Kiss~
39 Bab 39: ~Candu~
40 Bab 40: ~Bakat~
41 Bab 41: ~Taman Hiburan~
42 Bab 42: ~Taman Hiburan (2)~
43 Bab 43: ~Taman Hiburan (3)~
44 Bab 44: ~Alergi~
45 Bab 45: ~Kemarahan seorang ibu~
46 Bab 46: ~Belum Reda~
47 Bab 47: ~Perburuan~
48 Bab 48: ~Rencana~
49 Bab 49: ~Penyelamatan~
50 Bab 50: ~Memang Licik~
51 Bab 51: ~Siapa Sebenarnya?~
52 Bab 52: ~Saudara tetaplah Saudara~
53 Bab 53: ~Kesabaran tak akan Mengkhianati~
54 Bab 54: ~Salah Paham~
55 CHALLENGE
56 Bab 55: ~Susan, kamu Susan~
57 Bab 56: ~Aku Pergi Tuk Sementara~
58 Bab 57: ~Tinggal Bersama?~
59 Bab 58: ~Pagi Pertama~
60 Bab 59: ~Kampus baru, Teman baru, Namun Bukan Pacar baru~
61 Bab 60: ~Para Pengagum Kenji~
62 Bab 61: ~Bengkak~
63 Bab 62: ~Papa Baru~
64 Bab 63: ~Kacau Semua~
65 Bab 64: ~Mungkinkah?~
66 Bab 65: ~Kebenaran Tentang Shilla~
67 Bab 66: ~Berebut Hati Kenzo~
68 Bab 67: ~Cemburu tak Kenal Logika~
69 Bab 68: ~Kenzo juga bisa Marah~
70 Bab 69: ~Mental yang Kuat Berasal dari Hati~
71 Bab 70: ~Sudah Seperti Keluarga Utuh~
72 Bab 71: ~Sepertinya Masih Terikat~
73 Bab 72: ~Menunjukkan di Muka Umum~
74 Bab 73: ~Nyonya Hayashi?~
75 Bab 74: ~Terjatuh di Dua Hati~
76 Bab 75: ~Selamat Malam Cintaku~
77 Bab 76: ~Siapa Dia..?~
78 Bab 77: ~Palsu~
79 Bab 78: ~Haruskah Bertahan?~
80 Bab 79: ~Pergi~
81 Bab 80: ~Hati yang Mendingin~
82 Bab 81: ~Rubah Betina~
83 Bab 82: ~Siapa sebenarnya Dia~
84 Bab 83: ~Dialah Permata Hatiku~
85 Bab 84: ~Mengenalmu~
86 Bab 85: ~Mengenalmu (2)~
87 Bab 86: ~Apa benar Keano Cemburu?~
88 Bab 87: ~Siapa Sebenarnya Violeta?~
89 Bab 88: ~Ichiro dan Aiko~
90 Episode Spesial
91 Bab 89: ~Rival Keano~
92 Bab 90: ~Kenzo Adalah Batas Sabar Ku~
93 Bab 91: ~Pulau Shikine~
94 Bab 92: ~Mau di Bawa Kemana?~
95 Bab 93: ~Hanya Seonggok Sampah~
96 Bab 94: ~Jangan Sakiti Mama~
97 Bab 95: ~Bangkitnya Mama Iblis~
98 Bab 96: ~Misi Penyelamatan~
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Bab 1: ~Kuliah bersama sang anak~
2
Bab 2: ~Kenzo Sakit?~
3
Bab 3: ~Tuan Muda Alterio~
4
Bab 4: ~Kenzo Bertemu sang Oma~
5
Bab 5: ~Shilla yang Tangguh~
6
Bab 6: ~Dendam~
7
Bab 7: ~Pekerjaan Baru~
8
Bab 8: ~Ulang Tahun Kenzo~
9
Bab 9: ~Pertemuan Pertama~
10
Bab 10: ~Kisah Perjalanan Keano~
11
Bab 11: ~Kisah Perjalanan Keano (2)~
12
Bab 12: ~Siasat~
13
Bab 13: ~Papa Ganteng~
14
Bab 14: ~Papa ganteng (2)~
15
Bab 15: ~Calon Rival~
16
Bab 16: ~Kalya Xena Hadiningrat~
17
Bab 17: ~Dosen Idaman~
18
Bab 18: ~Langkah Pertama~
19
Bab 19: ~Kecemburuan Keano~
20
Bab 20: ~Semakin Dekat~
21
Bab 21: ~Semakin Dekat (2)~
22
Bab 22: ~Sedikit Kekacauan~
23
Bab 23: ~Kepergian Keano~
24
Bab 24: ~Pertempuran~
25
Bab 25: ~Datang tiba-tiba~
26
Bab 26: ~Keano Marah~
27
Bab 27: ~Sisi Lain Shilla~
28
Bab 28: ~Orang Yang Paling Berharga~
29
Bab 29: ~Ciuman Pertama~
30
Bab 30: ~Aku Menunggumu~
31
Bab 31: ~Keano....?~
32
Bab 32: ~Mama Mertua~
33
Bab 33: ~Mama Mertua (2)~
34
Bab 34: ~Kalau Marah Sadis~
35
Bab 35: ~Berduka~
36
Bab 36: ~Perubahan~
37
Bab 37: ~Makan Siang~
38
Bab 38: ~Morning Kiss~
39
Bab 39: ~Candu~
40
Bab 40: ~Bakat~
41
Bab 41: ~Taman Hiburan~
42
Bab 42: ~Taman Hiburan (2)~
43
Bab 43: ~Taman Hiburan (3)~
44
Bab 44: ~Alergi~
45
Bab 45: ~Kemarahan seorang ibu~
46
Bab 46: ~Belum Reda~
47
Bab 47: ~Perburuan~
48
Bab 48: ~Rencana~
49
Bab 49: ~Penyelamatan~
50
Bab 50: ~Memang Licik~
51
Bab 51: ~Siapa Sebenarnya?~
52
Bab 52: ~Saudara tetaplah Saudara~
53
Bab 53: ~Kesabaran tak akan Mengkhianati~
54
Bab 54: ~Salah Paham~
55
CHALLENGE
56
Bab 55: ~Susan, kamu Susan~
57
Bab 56: ~Aku Pergi Tuk Sementara~
58
Bab 57: ~Tinggal Bersama?~
59
Bab 58: ~Pagi Pertama~
60
Bab 59: ~Kampus baru, Teman baru, Namun Bukan Pacar baru~
61
Bab 60: ~Para Pengagum Kenji~
62
Bab 61: ~Bengkak~
63
Bab 62: ~Papa Baru~
64
Bab 63: ~Kacau Semua~
65
Bab 64: ~Mungkinkah?~
66
Bab 65: ~Kebenaran Tentang Shilla~
67
Bab 66: ~Berebut Hati Kenzo~
68
Bab 67: ~Cemburu tak Kenal Logika~
69
Bab 68: ~Kenzo juga bisa Marah~
70
Bab 69: ~Mental yang Kuat Berasal dari Hati~
71
Bab 70: ~Sudah Seperti Keluarga Utuh~
72
Bab 71: ~Sepertinya Masih Terikat~
73
Bab 72: ~Menunjukkan di Muka Umum~
74
Bab 73: ~Nyonya Hayashi?~
75
Bab 74: ~Terjatuh di Dua Hati~
76
Bab 75: ~Selamat Malam Cintaku~
77
Bab 76: ~Siapa Dia..?~
78
Bab 77: ~Palsu~
79
Bab 78: ~Haruskah Bertahan?~
80
Bab 79: ~Pergi~
81
Bab 80: ~Hati yang Mendingin~
82
Bab 81: ~Rubah Betina~
83
Bab 82: ~Siapa sebenarnya Dia~
84
Bab 83: ~Dialah Permata Hatiku~
85
Bab 84: ~Mengenalmu~
86
Bab 85: ~Mengenalmu (2)~
87
Bab 86: ~Apa benar Keano Cemburu?~
88
Bab 87: ~Siapa Sebenarnya Violeta?~
89
Bab 88: ~Ichiro dan Aiko~
90
Episode Spesial
91
Bab 89: ~Rival Keano~
92
Bab 90: ~Kenzo Adalah Batas Sabar Ku~
93
Bab 91: ~Pulau Shikine~
94
Bab 92: ~Mau di Bawa Kemana?~
95
Bab 93: ~Hanya Seonggok Sampah~
96
Bab 94: ~Jangan Sakiti Mama~
97
Bab 95: ~Bangkitnya Mama Iblis~
98
Bab 96: ~Misi Penyelamatan~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!