eps 3

Di apartemen putra para polisi itu mengetuk pintu apartemen namun tidak ada yang menjawab, setelah di tanyakan kepada petugas apartemen. Petugas itu mengatakan jika putra sedang menangani sebuah kasus di pengadilan jadi putra tidak ada di rumah.

Setelah itu pak polisi memutuskan untuk menitipkan surat panggilan kepada petugas apartemen untuk memberikan surat itu kepada putra jika sudah kembali ke apartemennya. Setelah memberikan surat itu pak polisi langsung kembali ke kantor polisi.

Keesokan harinya di pagi harinya Putra kekantor polisi untuk mendatangi surat panggilan kemarin, dengan segera putra langsung menemui polisi. setelah bertemu polisi polisi segera meminta keterangan kepada putra.

"Selamat pagi pak polisi" sapa Putra yang juga sopan seperti adiknya

"Iya, Selamat pagi tuan Putra, saya tidak menyangka jika anda datang, karena saya dengar anda itu sangat sibuk, karena tuan Putra bukanlah seorang pengacara biasa" ucap polisi itu karena semua orang tau jika Putra adalah seorang pengacara hebat dan juga terkenal karena kepintarannya dan juga ketampanannya, sehingga kepopulerannya bagaikan seorang publik figur.

"Iya tuan, setelah ini saya juga langsung menemui klien saya. Yah seperti ini lah kehidupan saya" jawab Putra dengan tenang

"Jadi begini tuan Putra, kami memanggil anda karena saya ingin meminta keterangan kepada anda, yang mungkin adik anda sudah memberi tahu tentang kematian ayah dan ibu anda" ucap polisi itu Sehingga membuat Putra terkejut. Namun karena sifat tenang dan kalemnya dia tidak terlihat syok.

"Baiklah, pak polisi apa yang anda butuhkan dari saya? Keterangan apa yang bisa membantu Anda?" Tanya Putra

"Apakah lima hari yang lalu, tuan Rayen dan ibu Riska datang ke apartemen anda?" Tanya polisi itu

"Tidak pak, ayah dan ibu saya tidak pernah ke apartemen saya, mungkin karena mereka juga sibuk" jawab Putra dengan tenang

"Apakah di hari itu ada hal yang mencurigakan bagi anda, karena pastinya seorang anak pasti memiliki telepati yang kuat dengan kedua orang tuanya" ucap polisi itu sehingga membuat putra tersenyum hingga gigi taringnya terlihat

"Tidak pak, saya benar benar tidak merasakan kejanggalan apapun" jawab Putra. Kemudian Pak polisi mulai menanyakan apakah ada musuh yang mengincar kedua orangtuanya, Namun Putra tetap menjawab tidak.

"Baiklah tuan Putra, mungkin keterangan dari anda sudah cukup untuk hari ini. Dan terimakasih tuan Putra sudah mau mendatangi panggilan kami" ucap Pak polisi itu

"Baiklah pak polisi, iya sama sama tuan. Kalau begitu saya pamit" ucap putra kemudian langsung menuju pengadilan menemui kliennya

Di ruang laboratorium, seorang Intel yang menggeledah rumah Dino, mengetes setetes Sempel darah yang tertinggal di pisau daging di rumah Dino. Setelah dicek, ternyata darah itu adalah darah manusia, setelah mengetahui itu langsung di uji kembali dengan tes DNA. Dan ternyata benar, darah itu adalah campuran dari darah tuan Rayen dan istrinya.

Setelah mendapat hasil tes itu Intel langsung melaporkan ke tim penyidik yang lain, setelah semua tim sudah tau, mereka yakin jika pembunuh yang sebenarnya adalah Dino, anak kedua tuan Rayen yang paling pintar. Setelah itu tim penyidik Segera meluncur ke rumah pak Rayen untuk mencari Dino.

.

.

.

hai reader jangan lupa like komen dan vote biar author semakin semangat berkarya dan selamat membaca 🙏

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!