David berjalan kemar kakaknya kembali, dia duduk dipinggir kasur kembali. ketika disana dia mengelus kepala kakaknya, dan kakaknya hanya membiarkan adiknya mengelus kepala.
"Kakak aku beberapa hari ini mau dikamar dulu, dan aku minta kakak jangan ganggu aku dulu kecuali kalo ada yang bener-bener penting." Isla yang mendengar perkataan David hanya mengangguk.
"Lalu pria itu?" Tanya Isla, dia sebenernya tidak tega dengan pria itu. apa lagi tadi mendengar suara teriakan-nya, walaupun bagaimanapun dia masih ayahnya.
"Ohh.. kakak boleh ngelakuin apa aja sama dia, kecuali jangan dilepas-kan." David sambil tersenyum kearah nya.
"Emang kamu belum puas menyiksanya."
"Aku hanya ingin membuat dia berpikir kalo mati itu sangat indah, agar dia tidak takut dengan kematian, bukan-nya aku baik kalo kaya gitu." Tanya-nya sambil tersenyum polos.
Isla hanya bisa menghela napas panjang, dia sangat tau kalo sifat adiknya itu sangat keras kepala. Dan dia teringat seseorang yang belum dia lihat dari tadi.
"Ibu kemana?" Melihat wajah kakaknya yang belum tahu, David hanya menghela napas panjang, dan juga wajah-nya terlihat sangat murung.
"Maaf kak." David hanya menunduk sambil berkata dengan pelan.
Degg...
"Ibuuu!!!!!" Isla berteriak, lalu menangis di pelukan David.
Tiba-tiba hatinya begitu sakit, yang aturan memiliki rasa kesian dengan Ayahnya. tiba-tiba hilang seketika, bahkan dia ingib sekali menyiksa ayahnya seperti yang adiknya lakukan.
"Yaa udah David kekamar dulu, dan didapur ada banyak makanan jadi kakak tinggal masak." David langsung berdiri dan meninggalkan kakaknya ketika berhenti menangis.
ketika sudah pintu David berhenti, lalu melihat kearah kakaknya yang sudah mulai tenang."makan malam pakai yang disitu aja." Katanya sambil menunjuk kearah meja disamping tempat tidur Isla.
Isla mengerutkan keningnya, karna dia tadi sudah menghabiskan makanan yang ada dimeja, tapi adiknya kembali menunjuk kearah meja itu kembali. ketika dia melihat betapa terkejudnya makanan yang dimeja kini sudah berganti, dengan makanan baru.
"Ehhhhh!!!!" David melihat kearah David tapi pintu sudah tertutup dan David juga tidak ada.
David mengabaikan suara Isla, dia menutup pintu kamarnya dan langsung kekasur. Dia ingin menggunakan Pill Spritual untuk meningkatkan tingkat kuktivasi-nya.
David langsung mengeluarkan lima pill dan menaruhnya didepan,pill berwarna emas cerah dengan garis putih muncul didepan yang bahkan membuat David kagum dan juga seketika kamarnya dipenuhi aroma harum. namun aroma harum kali ini berbeda dari pill sebelumnya, aroma harum kali ini berefek pada Dantian-nya.
Tidak mau berlama-lama dia langsung menyerap kelima Pill dengan cara sama seperti dia menyerap bola cahaya sebelumnya.
Bahkan aroma dari pill sampai kekamar isla,"Entah apa yang sedang dia lakukan, tapi aku rasa dia ingin menjadi kuat."
***
Satu bulan kini talah berlalu dan David masih memfokuskan dirinya, sampai akhirnya terdengar bunyi terendem.
bang!
bang!
bang!
...
...
...
Bunyi terendem terus berbunyi kali ini lebih banyak dari sebelumnya, dan juga dia merasa tubuhnya lebih kuat berkali-kali lipat dari sebelumnya.
[Ding! selamat tuan telah berada di tingkat kuktivasi Jalan Surgawi *6]
[Ding! karna tuan telah melewati tingkat Pemulaan, mebdapatkan kotak mistery Elit]
David membuka mata indahnya, kini wajahnya lebih tampan. Bahkan auranya agak berubah dari sebelumnya, dia langsung bangun karna perutnya sudah sangat lapar.
"Lumayan,System Buka kotak Mistery Elit."
[Ding! Membuka kotak mistery Elit]
[Selamat tuan mendapatkan:
100 Ps
Pisau Biasa
Pill Penyembuhan Hijau *3]
"Yaps sangat buruk." David hanya menggelengkan kepala, karna isinya hanya barang yang tidak terlalu berguna.
David mengeluarkan Pill penyembuh tersebut, dan ditanganya ada pill berwarna Putih. namun tidak seputih pill sebelumnya dan juga tidak seharum pill sebelumnya.
David membuka pintunya dan didepan terlihat Orang tua tengah terikat dibangku, Mukanya penuh dengan lebam. jika tebakannya bener dia mungkin ditampar oleh Isla, dia mendekati Pria itu dan memasukannya pill.
Pria itu hanya pasrah karna tidak bisa melawan, dan ketika dia memakan pill itu rasa sakitnya menghilang walaupun masih banyak sekali memar.
David hanya meninggalkan Pria itu dan pergi kekamar kakaknya, ketika sampai dikamar kakaknya dia melihat kakaknya sedang tidur-tiduran dikamar dengan memainkan Heandphone.
"Kakak sangat malas." David hanya menggelengkan kepala melihat kakaknya yang kerjaanya hanya males-malesan.
"Mphh...Bahkan kamu tidak keluar kamar sampai satu bulan." Kata Isla membuang muka dari David.
Melihat kelakuan kakaknya David merasa tidak enak, dia hanya menghela napas panjang lalu berkata."Yaa udah kakak mau apa?"
"Kakak mau jalan-jalan, kakak begitu bosen dirumah."
"Bukannya kalo kakak bosen, kakak nyiksa pria itu."
"Karna itu kakak bosen, setiap hari kakak menyiksa pria itu jadi kakak mau melakukan hal lain."
"Yaa udah karna kerja keras kakak, ayoo kita jalan-jalan." David terseyum. Isla yang tadi males seketika langsung ceria, dia berdiri dan memeluk lengan adiknya.
"Kakak ini terlalu dekat." David merasa aneh ketika dua gunung menjepit lengannya, dia langsung menepis pikiranya karna Isla itu kakaknya.
"Biarin Yaa udah ayoo kita jalan-jalan." Isla menarik-narik lengan David.
David hanya bisa menuruti Isla, Lagian dia juga kesian sama Isla karna udah lama banget dirumah. Karna dia tidak pernah mengizinkan Isla keluar apa lagi dengan keadaan kacau seperti ini, makannya yang mencari uang itu David, dan Ayahnya hanya hilang dengan teman-teman-nya dan pas kembali malah membuat dia menderita.
David dan Isla menghiraukan Pria yang terikat itu, dan kini pria itu sadar dia melihat kedua anaknya yang jalan bersama. Ada rasa bersalah dan menyasal dihatinya, tapi dia sadar kedua anaknya mungkin tidak akan memaafkan bahkan tidak menerimanya kembali.
Setelah didepan rumah David dan Isla berhenti melangkah."Kita mau kemana?" Tanya Isla.
"Mungkin cari tempat makan." Kata David langsung melanjutkan jalan kembali, kini giliran Isla yang mengikuti David berjalan.
Disepanjang jalan David selalu melihat pria yang melihat kearah Isla dengan tatapan menjijikan, dan wanita yang melihat kearahnya dengan tatapan seperti ingin memakan-nya.
Mereka tidak begitu mempedulikan orang-oranh itu dan terus berjalan sampai disebuah restoran yang lumayan besar, Disana sangat ramai sekali orang.
David dan Isla memasuki restoran tersebut dan mereka langsunh disambut dengan pelayan yang menggunakan baju hitam putih ketat.
"Selamat dateng." Sapa-nya tersenyum.
David hanya mengangguk dan tetap berjalan sampai ditempat tersebut dia langsung duduk disusul oleh Isla, Pelayan tadi yang tidak dihiraukan hanya bisa tersenyum kecut.
Ketika pelayan datang kemeja David, dia langsung berkata."Bawakan semua makanan yang spesial dan enak saja."
Pelayan itu akhirnya kembali lagi, pengunjung lain hanya bisa mengumpat kesombongan David karna mereka tidak tahu David itu siapa jadi mereka tidak mau mengambil resiko.
Setelah menunggu beberapa menit sampai akhirnya banyak makanan dibawa dan diletakan kemeja mereka, Isla hanya bisa terkejud karna makanan-nya sangat banyak.
"David ini tidak kebanyakan." Tanya Isla melihat kearah David.
"Yaa kakak makan seperlunya aja."
Isla hanya bisa menghela nafas panjang, namun sebenernya David juga terkejut.'siall uangku cukup tidak yaa' batinnya.
'system apakah bisa menukar Ps dengan uang.'
Tanya David dengan system, dia memang pintar sekali menyembunyikan ekspresi-nya bakhan jika itu kepanikan.
[Ding! bisa tuan 1 Ps 100.000 uang]
Seketika wajahnya langsung tersenyum senang, bahkan Isla yang melihat Adiknya menjadi bingung, tapi Isla mengira mungkin menurut David makanan-nya sangat enak.
"System tukarkan 90 Ps."
[Ding! menukarkan 90 Ps menjadi 9.000.000 uang]
Setelah mendengar system David menjadi lebih tenang, dia lalu menikmati makan-nya.
"Heyy kau bisa aku pinjam wanita-mu." Seperti-nya dia tidak diperboleh-kan untuk menikmati makananya.
"Bisa kau pergi saja, aku sedang makan." David hanya menjawab acuh tak acuh, dia masih tetap fokus dengan makanannya.
"Kau berani mewalan kami." suaranya berubah? jadi dia tidak sendirian menarik, pikir David.
"Sudah-ku bilang kau pergi saja, jika tidak ingin bertemu dengan penjaga neraka." David kini melirik kearah mereka, dia melihat tujuh pria disana dengan badan besar dan sangat berorot.
"Kamu cantik mending sini sama aku saja, dari pada sama dia, kamu akan membuat-mu puas."
Pria yang disatunya berkata dengan melihat kearah Isla dengan tatapan menjijikan
Namun sesaat kemudian.
"Argggg!!" Pria itu merasa lehernya tertusuk sesuatu.
"Heyy kau kenapa tersedak kah?" tanya temen yang disebelahnya.
Dan ketika dia melihat kearah lehernya, betapa terkejudnya dia bahwa darah menetes disana.
"Sialll!!! Dia tertusuk!!!"
Seketika semua orang melihat kearahnya dengan panik, kecuali David dia hanya melanjutkan makannya tanpa mempedulikan orang tesebut.
"Kata-kata yang sangat menjijikan." Katanya disela-sela makan.
"Kau!!! Kau pasti yang membunuhnya." Pria yang memimpin kelompok itu melihat kearah David sambil berteriak marah.
"Aku?? Kapan aku melakukannya." David langsung berdiri dari tempat duduknya dan menggandeng Isla, dia sudah tidak nafsu makan.
Sedangkan Pemimpin kelompok itu hanya bisa terdiam, kata-kata David memang benar karna dia-kan dari setadi hanya duduk.
David berhenti di wanita yang menyapanya tadi lalu bertanya dengan dia,"Berapa semuanya?"
"Semua makanan totalnya 4.350.000 uang" mendengar kata pelayan, David merasa lega.
Dia menyerahkan Uangnya dan kembali berjalan sambil berkata."Ambil saja kemabilannya."
"Heyy bajing*n!!! kau harus bertanggung jawab sial*n." Seketika kata-kata itu membuat David berhenti melangkah.
seketika ditangan kanan-nya terdapat enam pedang namun tidak terlihat karna didepan perutnya, ketika dia berbalik David juga melempar ke-enam pedang tersebut kearah mereka , seketika pedang-pedang itu melesat
sangat cepet bahkan sampai membuat tidak terlihat oleh mereka.
"aku akan bertanggung jawab, membuat kalian juga menyusul temen kalian." Pengunjung lain hanya bisa mengerutkan kening mereka mendengar perkataan aneh David, sedangkan Para pria tadi yang mengganggu David merasakan terancam, dan bener saja.
"Arggg!!!" ke-enem pria itu mengerang kesakitan, orang yang melihat itu hanya bisa memandang mereka dengan kasihan dan takut secara besamaan.
Merasa sudah selesai, David menarik kembali tangan Isla dan meninggalkan mereka yang masih diam. ketika David dan Isla pergi mereka yang masih direstoran menarik nafas lega, mereka akan selalu mengingat wajah David dan tidak akan berani menyinggung mereka dimasa depan mendatang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
ayam receh
lanhut
2021-08-07
0
Kirana/
70% Doang Psyconya yaa
2021-07-29
0