Pagi pun datang , rutinitas Ria seperti biasanya setelah sholat subuh dia membantu ibunya untuk memasak sarapan . Saat di dapur , ibunya berkata , " beberapa hari lagi ibu akan sendirian ini , tidak ada lagi anak gadis ibu yang membantu memasak sarapan lagi " .
" Ibu bilang apa sih , kan masih ada Dinda di rumah " sahut Ria .
"Ah adik kamu itu suka susah kalau di suruh membantu , ada aja alasannya " jawab ibu cemberut .
" Nanti coba deh Ria nasehatin biar mau membantu ibu di dapur " kata Ria lagi .
" Bukan Dinda ga mau membantu ibu mbak , cuman ibu itu kalau di bantu Dinda , adanya komplain aja , mengomentari kerjaan Dinda terus , yang ini salah yang itu salah kan kesel jadinya mbak " timpal Dinda yang tiba - tiba ada di dapur , membuat ibu dan Ria pun kaget .
"Eh kamu Din , bikin kaget aja " ucap Ria .
" Ibu ga pernah ya ngomentari kerjaan kamu , kamu aja yang ngerjainnya salah , ya ibu benerin " bela ibu .
" Tapi kenapa kalau mbak Ria yang ngerjain ga pernah di komentari ? ibu aja emang ga suka aku bantuin " kesal Dinda .
" Karena mbakmu ini kalau ngerjain ga pernah salah dan sesuai dengan yang ibu bilang " timpal ibu ga mau kalah .
" Ini kenapa malah jadi ribut sih , sudah ah jangan ribut lagi , Dinda sana cepat mandi nanti terlambat lho berangkat sekolahnya " kata Ria mengakhiri perdebatan ibu dan anak itu .
" Ibu ga ribut kok , adikmu saja yang mulai . Ibu hanya berbicara fakta " kilah ibu .
Ria pun hanya menggelengkan kepalanya , ibu nya Ria memang mempunyai sifat ga mau mengalah dan lebih keras kepala tapi ibu orang yang sangat baik , mau berkorban apapun demi keluarganya .
Sarapan pun telah tersaji di atas tikar . Semua anggota keluarga juga sudah berkumpul untuk makan bersama . Pagi ini ibu dan Ria menyajikan sarapan sayur bening bayam dan semur telur makanan sederhana yang nikmat .
" Beberapa hari lagi akan berkurang nih anggota keluarga di rumah ini " Randi membuka percakapan di tengah acara sarapan mereka .
" Apa sih Ran yang kamu bilang , mbak kan ga pergi buat selamanya . Mbak kan pergi untuk mencari rejeki buat membantu ayah dan ibu " sahut Ria .
" Iya mbak Randi tahu , nanti kalau Randi sudah lulus sekolah , Randi juga akan bantu mbak . Biar mbak Ria ga terlalu berat bebannya " kata Randi bersemangat .
" Belajar aja dulu yang bener , kurangin tuh main - mainnya biar dapat nilai yang bagus " nasihat Ria .
" Pasti dong " jawab Randi sambil mengacungkan jempolnya .
Randi memang anak yang rajin , walaupun terlihatnya suka bermain - main tapi Randi sangat lah pandai . Di sekolah dia selalu juara 1 . Randi juga memiliki sifat jail , itu yang sering membuat Dinda kesal di rumah jadi korban kejahilan kakaknya itu . Tapi di banding Dinda , Randi lebih bisa diandalkan mungkin karena anak laki - laki satu - satunya jadi dia belajar untuk bertanggung jawab .
" Kalau nanti mbak Ria pergi , aku nanti siapa yang bantu membuat tugas , mendengarkan curhatku dan mencarikan keperluanku ? " tanya Dinda sendu .
" Kan masih ada ayah , ibu dan mas mu Din " jawab Ria .
" Mas Randi kalau ngajarin tugas ku ga bisa sabar mbak , aku sering di marahi karena ga paham - paham , sedangkan kalau curhat sama ayah pasti yang ada aku di tinggal tidur , kalau ibu membantuku mencari keperluanku selalu sambil ngomel - ngomel " jawab Dinda , langsung dapat tatapan tajam dari semua orang yang dia bicarakan .
" Hehehehehe piiiis " ucap Dinda sambil nyengir dan menunjukan jari telunjuk dan jari tengahnya membentuk V .
Dinda memang anak yang paling manja antara mereka bertiga . Mungkin karena anak paling terakhir yang membuat dia manja terhadap semua keluarganya . Dinda juga anak yang cerewet dan keras kepala . Tapi kalau tidak ada dia rumah terasa sepi .
" Kamu sudah menyiapkan barang - barangmu yang mau kamu bawa ke kota Ri ? " tanya ayah .
" Sudah Yah , tapi belum semua . Kan masih 3 hari juga . Santai dulu aja yah . Pengen menghabiskan waktu kumpul keluarga begini dulu biar nanti ga gampang kangen " jawab Ria tersenyum .
" Ya sudah terserah kamu aja " jawab ayah lagi .
" Ayah berangkat dulu ya sudah waktunya , nanti takutnya terlambat sampai proyek bisa di marahi pak mandor " pamit ayah .
Ayah Ria memang orang yang baik , tepat waktu , rajin dan ibadahnya sangatlah tekun . Ayah juga seorang suami dan orang tua yang sangat menyayangi keluarganya dan bijaksana dalam memutuskan suatu permasalahan
. Rela berkorban demi mencukupi kebutuhan keluarganya dan pantang menyerah .
" Aku juga berangkat dulu bu mbak " kata Randi .
" Bareng mas " timpal Dinda .
" Pamit dulu bu , mbak " pamit Dinda .
" Assalamualaikum " ucap mereka bersamaan .
" Walaikumsalam " jawab Ria dan Ibu .
" Bu , Ria ke kamar dulu ya mau packing barang yang belum Ria packing " pamit Ria .
"Ya sudah sana , nanti jam 10.00 ibu minta tolong antarkan kue ke warung bu Ida ya " pinta ibu .
" Iya bu " jawab Ria .
Setelah mengecek barang - barang yang mau dia bawa ke kota Ria pun keluar dari kamarnya , " Sudah siap bu kue - kue nya ? "
" Sudah nie Ri , semuanya ada 30 biji ya . Jangan lupa minta uang kue yang kemarin " jawab ibu dengan muka sendu .
" Ibu kenapa ? kok mukanya di tekuk begitu " tanya Ria .
" Ish kamu itu , ibu cuma sedih besok kalau ga ada kamu siapa yang bantuin nganterin kue - kue ibu ini " lirih ibu tp masih bisa di dengar oleh Ria .
" Oalah bu , Ria pikir ibu sakit atau apa , ya besok yang antar kue ibu sendiri itung - itung olahraga jalan biar sehat " hibur Ria .
" Kamu itu , ibu lagi sedih begini malah di godain terus " kesal ibu .
" Hehehehe biar ga sedih lagi bu . Ria pergikan juga buat nyari nafkah biar bisa bantu ibu dan ayah . Ria juga ga pergi buat selamanya , Ria pergi kan untuk kembali lagi . Jadi ibu ga usah sedih , nanti Ria malah ga betah lho kerjanya " hibur Ria lagi .
" Iya deh ga sedih lagi , maafin ibu dan ayah ya Ri karna ga bisa memenuhi kebutuhan mu lebih baik lagi " ucap ibu sendu .
" Ga apa - apa bu , memang mungkin ini sudah waktunya Ria membalas atas semua yang sudah ayah dan ibu berikan untuk Ria . Ria juga sangat bersyukur memiliki ayah , ibu dan adik - adik yang sudah sayang banget sama Ria . Ini waktunya Ria membahagiakan ibu dan ayah . Doakan Ria ya bu , biar di sana kerjanya lancar ga ada halangan apapun " kata Ria .
" Ibu juga bangga Ri mempunyai anak yang berbakti sepertimu ini " timpal Ria sambil memeluk putri sulungnya itu .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments