Setelah satu minggu berlalu , akhirnya yang di tunggu pun tiba . Surat panggilan untuk wawancara kerja sampai di tangan Ria . Ria yang menerima pun sangat bahagia . Saking bahagianya dia sampai berlarian mencari ibunya untuk memberi tahu kabar ini .
" Bu , ibu lihat ini aku dapat surat wawancara kerja di tempat aku seminggu yang lalu mengirim lamaran kerja " , antusias Ria .
Ibu yang di beri tahu sampai hanya berkaca - kaca melihat anak sulungnya begitu bahagia mendapat kesempatan wawancara kerja . Di sore hari , tak lupa Ria memberi tahu snag ayah . Ayah yang mendengarkan anaknya berbicara hanya tersenyum .
" *S*emoga kau selalu bahagia seperti ini Ri " ucap ayah dalam hati .
" Semoga kamu lancar wawancara kerja nya ya Ri , ayah doakan dari sini " ujar ayah kepada Ria .
" Aamiin . . . terimakasih ayah semangatnya untukku " jawab Ria . Ayah hanya mengangguk .
Setelah memberi tahu keluarganya , Ria tak lupa juga memberi kabar kepada sahabatnya . Sella yang mendengar Ria mendapat surat panggilan wawancara pun ikut senang , walaupun ada rasa sedih yang ia rasakan karena dia tidak mendapatkan surat panggilan juga .
" Selamat ya Ri , aku doakan semoga wawancaramu besok lancar dan kamu bisa ke terima kerja di sana " ucap Sella .
" Aamiin . . . makasih La , kamu harus tetap semangat juga ya jangan sedih " hibur Ria .
" Terimakasih " jawab singkat Sella .
Satu hari menjelang acara wawancara kerja itu , Ria meminta ijin kepada kedua orang tuanya untuk pergi ke kota . Ria akan memakai kendaraan umum untuk sampai di sana .
"Ayah ibu , Ria mohon ijin besok wawancara kerja Ria , Ria mohon ijin kepada ayah ibu agar perjalanan Ria lancar dan urusan Ria juga lancar " ijin Ria .
" Ya nak , hati - hati di sana . Jaga dirimu baik - baik . Maaf ayah tidak bisa menemanimu karena ayah tidak dapat libur dari bos ayah " jawab ayah .
" Iya Yah terimakasih , doa kan Ria dari rumah saja tidak apa - apa " jawab Ria .
" Semoga lancar ya Ri wawancaramu nanti " ucap ibu .
" Aamiin . . . . "
Keesokan harinya Ria sangat bersemangat . Dari subuh dia sudah bangun , lalu sholat , lalu membantu ibu memasak , lalu ia mandi dan bersiap untuk pergi ke wawancara kerjanya itu . Dia sengaja pergi agak lebih pagi supaya tidak terlambat untuk sampai di tempat wawancara tersebut .
" Yah Bu , Ria pergi dulu ya . Nanti setelah selesai semuanya , Ria langsung pulang deh " pamit Ria .
" Iya hati - hati di jalan ya Ri " ucap ibu .
" Semoga wawancaramu berhasil "
" Aamiin . . .
Ria berjalan keluar ke gang agar bisa mendpatkan angkot . Hari ini Ria menggunakan baju yang lebih formal . kemeja putih panjang dan rok hitam serta sepatu hak yg tidak terlalu tinggi serata rambut yang di gerai menambah kecantikan alami seorang Mauria .
Setelah 1,5 jam berlalu akhirnya Ria sampai juga di depan gedung dimana ia akan di wawancara nanti . Hanandi Jaya Group itu lah nama perusahaan yang sudah memberi kesempatan wawancara kepada Ria . Di depan pos satpam Ria bertemu seorang satpam dan bertanya ,
" Maaf pak , saya mau tanya apa benar ini gedung perusahaan Hanandi Jaya ? " .
" O betul mbak , ada keperluan apa mbak ke sini ? bisa saya bantu ? " tanya satpam .
" Ini pak saya dapat surat panggilan wawancara di perusahaan ini . Ini kira - kira saya harus ketemu dengan siapa dan di lantai berapa ya ? " tanya Ria lagi .
" O , mbak masuk saja terua nanti silahkan tanya dengan resepsionisnya langsung saja mbak " jawab pak satpam .
" Resepsionis ya pak , ok pak terimakasih banyak " jawab Ria lagi sambil tersenyum .
" Sama - sama mbak " jawab singkat satpam .
Ria pun masuk ke dalam , " selamat siang mbak , maaf mau tanya , saya dapat surat panggilan wawancara di perusahaan ini . Kira - kira di lantai berapa ya saya harus datangi ? " tanya Ria sopan .
" Silahkan mbak langsung saja ke lantai 7 nanti di sana pasti sudah ada banyak pelamar - pelamar lainnya " jawab resepsionis itu .
" O ya mbak terimakasih , saya permisi dulu " .
" Ya mbak sama - sama silahkan " .
Ria pun menuju lift , tanpa sengaja ia malah menggunakan lift khusus yang hanya untuk pimpinan perusahaan saja . Dia tidak tahu akan kesalahan nya . Saat di lantai 2 lift berhenti dan terbuka , ada 2 orang laki - laki dengan memakai setelan jas yang sangat bagus . Ria hanya diam terpaku melihat pemandangan di depan nya , tanpa dia sadari salah satu dari laki - laki itu memanggilnya . Sampai akhirnya pria itu memukul bahu Ria pelan agar Ria tersadar dari lamunannya .
" Maaf mbak , mbak orang baru ya ? " tanya laki - laki itu .
Ria yang baru sadar sampai linglung , " Eh maaf mas eh pak i - iya , saya dapat surat panggilan untuk wawancara hari ini " jawab Ria gugup .
" O pantesan anda memakai lift ini , orang baru tho " jawab laki - laki itu lagi sambil manggut - manggut .
" Maaf ya mbak , besok lagi kalau mau masuk lift mohon di baca dulu , mana lift khusus pegawai dan mana lift khusus pimpinan agar tidak salah masuk lagi ya " .
Tanpa sadar Ria hanya mlongo " Hmmppptttt " laki - laki itu hanya menahan tawanya . Sedangkan laki - laki satunya lagi hanya fokus dengan ponsel yang ia pegang .
" Astagfirullah . . . Hah . . saya salah masuk lift ya mas eh pak ? " seru Ria sambil menepuk jidatnya sendiri .
Laki - laki itu hanya mengangguk saja sambil menahan senyumnya . Sedangkan pria satunya lagi kaget akan teriakan Ria yang nyaring di dalam lift itu .
"Mmm - maafkan saya pak , saya benar - benar tidak tahu . InsyaAllah besok - besok lagi saya akan lebih teliti membacanya lagi " ucap Ria gugup .
" Tidak apa - apa mbak , namanya juga baru kan ya , di maklumi kok " jawab laki - laki itu .
Lift sampe juga di lantai 7 , karena terburu - buru ingin segera keluar dari lift itu . Tanpa dia sadari sepatu yang dia pakai terlepas dan tanpa sengaja dia terjatuh pas di samping laki - laki yang dari tadi hanya menjadi pendengar itu . Laki - laki itu pun reflek meraih bahu Ria dan memegangnya sangat erat agar tidak terjatuh .
" Aduh , maaf maaf maaf pak , saya tidak sengaja . Ini sepatu saya lepas jadinya saya tidak seimbang dan jatuh di samping bapak , sekali lagi maaf ya pak " ucap Ria takut sambil menundukkan kepalanya .
" Tidak apa - apa , lain kali hati - hati " ucap laki - laki itu tanpa expresi sama sekali . Dan ia segera melepaskan bahu Ria . Da ia pun kembali fokus dengan handphone nya lagi .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Shelina Deta
bosx sngat baik
2021-10-27
1
hadiya nur Jannah
kayaknya bosnya baik
2021-08-15
1