Kita lanjut ya readears...
Ceritanya masih aku buat slow down penuh tebak-tebakan hehe kaya ngisi TTS aja ya apapan sih
***
Nuna masih tidak habis pikir dengan kejadian kemaren. Tiba-tiba pundaknya di pukul pelan oleh Raya "ngelamunin apa zeyeng...?"
"Eh elo Ray gak ada," kaget Nuna dan membuyarkan lamunannya sejenak.
Siang itu habis kuliah Nuna mengajak para sahabatnya menuju ke ruang administrasi, dia bermaksud membayar biaya kuliahnya.
"Anterin gue ke ruang admin yuk dears!" Sambil menarik tangan Safira yang mengajaknya keluar.
"Kita ikut ya Nun," teriak Raya dan Citra bersamaan.
"Iy boleh," balas Nuna sambil senyum.
Nuna memang gadis yang sangat ramah dengan siapa pun bahkan dengan orang-orang yang tidak menyukainya sekalipun.
Di sepanjang koridor gedung fakultasnya menuju ruang admin banyak pasang mata yang tidak berhenti memandang Nuna and the geng.
"Mau kemana cantik...?"
"Nuna aku padamu"
"Nuna I love u"
Ada juga yang gak seneng dengan kehadiran mereka "Cuih... cantikan juga gue kemana-mana."
Citra geram dengan perlakuan mereka "Ih apaan sih cowok-cowok itu jijik banget gue liatnya."
Nuna hanya tersenyum melihat tingkah laku teman-temanya itu. "Udah biarin aja gak papa."
"Kamu terlalu baik Nun," Raya tidak habis pikir dengan Nuna yang seakan tidak peduli dengan gangguan cowok-cowok di kampusnya itu.
Sesampainya di ruang administrasi Nuna menemui pegawai yang ada di sana.
"Mbak saya mau bayar uang kuliah dong,"
"Atas nama siapa?" tanya Mbak Mbak admin yang sedang duduk di depan Nuna.
"Hanuna Prisill."
Pegawai admin tersebut kemudian mengecek dengan komputer yang ada di hadapannya.
"Oh sudah lunas semua."
Nuna kaget karena Nuna tidak merasa membayar uang kuliah di semester ini. "Siapa yang bayarin mbak?"
"Orang itu tidak mau menyebutkan namanya.Apakah dia bukan bagian dari keluarga kamu?" Admin itu balik nanya kepada Nuna.
"Oh iya," Nuna masih terheran, dia tidak tahu siapa yang sudah membayar biaya kuliah nya semester ini.
Sebenarnya Nuna anak dari keluarga yang mampu namun sepeninggal orang tuanya Nuna harus menghidupi dirinya sendiri dengan mengelola toko bunga peninggalan ibunya.
Setelah keluar dari ruangan admin Nuna melihat Jonas berjalan memunggunginya.
Nuna berkifir "Apa Jonas yang udah bayarin uang kuliahku?" gumam Nuna dengan lirih.
Tiba-tiba Safira menepuk bahu Nuna pelan "Na...lo liatin apa sih, kebiasaan suka ngelamun, ngelamunin cowok lo ya? Betewe udah Nun bayar uang kuliahnya?"
Nuna sontak kaget karena tadi sempat melamun "Eh lo ngagetin aja, iy udah sayang," sambil mencubit dagu Safira.
"Kantin yok laper ini perut tadi pagi belum sarapan," Citra mengajak teman-temannya sambil mengusap-usap perutnya.
"Huu... dasar gentong air," ejek Safira kepada Citra karena di antara mereka Citra memang sedikit gembul.
"Tapi elo yang traktir ya Cit," perintah Raya mengerjai.
"Apa?? Perasaan baru kemaren gue traktir lo maunya minta gratisan mulu," Citra mengerucutkan bibirnya merasa sebal dengan omongan Raya.
Sementara itu Nuna mengedarkan pandangannya untuk mencari Leon tapi tidak ditemukan orang yang dia cari.
"Eh ni anak kebiasaan ya melamun terus ikut makan gak?" Safira menarik tangan Nuna yang saat itu masih terdiam.
"Iya gue ikut," sahut Nuna sambil berdiri.
"Dia kemana ya?" gumam Nuna dengan lirih.
Leon
Nuna
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments
Ngatiyem Atiek
Enjoy dulu acch
2022-05-09
1
sri hasan basri, S.Pd.
masih slow kayaknya.....
2021-12-04
1