...🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾...
Seonggok bunga aster menjadi penghias vas bunga yang berada di meja sudut. Semerbak harumnya menyebar di penjuru ruangan. Kenneth yang baru saja keluar dari kamar mandi merasa terganggu dengan bau itu.
“Siapa yang meletakkan bunga di kamarku?” nadanya meninggi, membuat pelayan wanita yang berada tak jauh dari kamarnya segera datang.
“Maaf, Tuanku.”
Kenneth menoleh, memandang pelayan wanita itu dengan tatapan dingin yang menusuk. “Siapa?” tanyanya lantang.
“Itu ... tuan besar.” Pelayan wanita itu menundukkan kepalanya, tak kuasa menatap majikannya yang tengah diburu amarah.
“Bawa pergi sekarang juga!” Perintah itu turun dengan nada cukup tinggi, hingga membuat tubuh pelayan itu gemetar takut. Ia segera mengambil vas berisi bunga aster dan bergegas pergi dari sana. Takut jika Kenneth akan menghajarnya atau bahkan membunuhnya.
“Kakek tua itu!” Ia mengepal kuat, sampai otot di tanggannya terlihat dengan jelas.
“Kenapa marah, Ken?”
Suara itu muncul dari balik pintu, tapi Kenneth tak peduli. Ia tahu dengan jelas, jika suara itu berasal dari wanita yang paling tidak ingin dilihat. Tangan kecil yang di hiasu kutek merah menyala, melingkar di pundak Kenneth. Namun lelaki itu segera menghindar, seolah engan bersentuhan dengannya.
“Aku tunanganmu, Ken! Berhenti bersikap acuh!” gerutu Rebeca jengkel.
Kenneth menoleh, tangannya meraih rahang Rebeca dengan cepat dan meremasnya kasar. “Berhenti mengatakan itu!” Tatapan Kenneth begitu tajam sampai bisa mengetarkan tubuh Rebeca.
“Kamu pikir, aku tidak tahu siapa wanita malam itu?” Kenneth melepaskan tangannya. Ia berjalan beberapa langkah, mengambil tisu dan mengelap tangannya.
“Menjikan sekali!” batin Kenneth sambil membuang bekas tisu ke tempat sampah.
“Kakek Julius sudah menyetujui hubungan kita!” Rebeca melempar tatapan dingin pada Kenneth yang justru membelakanginya. Lelaki kasar itu tak memperdulikan ucapan tunangannya.
“Oh, kamu pikir, hanya dengan persetujuan dari kakek tua itu, bisa membuatku mengakuimu!” Kenneth menoleh. “Jangan m-i-m-p-i!” Kata terakhir sengaja ia eja satu persatu. Seolah sedang mempertegas inti dari pembicaraannya.
Rebeca merengut kesal, semua itu tertera jelas di wajahnya. Ia berbalih dan menghentakkan kakinya sebelum pergi dari kamar Kenneth.
Dua hari setelahnya, Kennth sedang menatap layar komputer. Ziko datang dengan membawa beberapa berkas di tangan, tak lupa dengan tablet andalannya juga.
“Tuan Ken, laporan dari KLS di Korea sudah selesai, dan juga ....”
Kalimat Ziko terputus saat melihat Kenneth menatapnya. “Kenapa? Lanjutkan kalimatmu!” cetus Kenneth kesal mendengar pembicaraan dari sekertarisnya yang terpotong.
“Itu ... tentang wanita itu, Bos!”
Raut wajah Kenneth berubah, ia mengerutkan dahi, seolah tidak percaya dengan sekertarisnya. Ziko yang paham dengan respon bosnya, langsung menyalakan tablet dan menunjukkan sesuatu pada Kenneth.
“I-ini, Bos!” Ziko menyodorkan tablet dengan logo nanas pada Kenneth.
Kenneth menyeritkan alis, dengan sudut bibir yang meninggi. Lelaki angkuh itu tersenyum. Ia meletakkan tablet di meja, menarik kedua tangannya kebelakang untuk sandaran kepala. Menaikkan dua kakinya ke meja dan mengoyangkan tumitnya. Menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan.
Sikap yang seperti ini, Ziko baru pertama kali melihatnya. Lelaki dua tahun lebih tua dari Kenneth itu hanya mengaruk kepalanya yang bahkan tidak gatal sama sekali. Hanya bisa mendengus lega dengan perubahan mood dari bosnya.
...🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃...
Kenneth pov
Kakek tua ingin aku melanjutkan kuliah dan mendapatkan gelar. Itu tak masalah. Aku bisa menurutinya.
Siapa yang menyangka, pepatah ‘pucuk dicinta ulam pun tiba’ itu benar-benar terjadi. Bahkan saat diambang keputusasaan yang sebenarnya bisa diatasi dengan mudah.
Mudah? Hah!
Aku butuh waktu tiga tahun lebih untuk bisa melihatnya lagi!
Kali ini, tentu saja aku tak mau melepaskannya. Dia, hanya milikku!
“Aturkan kepindahanku ke High Collage segera!”
“A-apa itu tidak salah, Bos?” Nada sekertaris bodoh itu terdengar seperti tak percaya.
“Apa aku harus mengulanginya lagi?” seruku sembari menurunkan kaki dan merubah posisi duduknya yang sudah terlanjur nyaman.
“Ti-tidak. Akan saya urus segera!” Ziko segera mengambil tablet yang ada di hadapanku dan pergi dengan cepat. Sekertarisku satu itu memang bodoh, tapi juga cukup cekatan dalam beberapa hal, seperti membuat anak.
Ah! Aku jadi teringat sesuatu. Malam itu, juga waktu pertamaku.
Cih! Kenapa aku jadi mengingatnya lagi?
Segera ku ambil benda pipih dengan logo nanas yang ada di meja. Untuk apa? Tentu saja menghubungi kakek tua cerewet itu. Kenapa juga masih tanya?
“Aku ingin memberitaumu hal penting!” kalimatku sedikit lantang, juga sedikit sopan.
“Ada apa? Katakan dengan cepat! Aku sedang sibuk sekarang!”
Jawabannya ini membuatku .... sudahlah! Lebih baik cepat selesaikan.
“Berhenti menganggap wanita penuh tambalan itu sebagai tunanganku!” ucapku dengan nada serius. “Imbalannya? Ijazah sarjana dalam tiga tahun, dan juga ....” perkataan itu sengajaku potong. Aku ingin tahu, bagaimana respon kakek tua itu.
“Juga apa? Katakan cepat!” Gaya bicaranya itu, sedikit lebih tinggi dari biasanya. Sudah ku duga, kakek tua ini akan tertarik.
“Membungkam mulut dewan direksi!” ucapku sembari mengambil botol cantik kesukaanku, Wiski Isabella Islay.
“Aku ... setuju!”
Great!
Jelas saja kakek tua itu tidak menolak.
Bagaiman bisa, dia menolak tawaran yang begitu menggiurkan?
Ku tuang isi dari si cantik itu ke dalam gelas yang sudah di dinginkan, lalu mencecapnya pelan. Menikmati rasa getir pahit, tapi cukup menagihkan. Membuatku ingin merasakannya lagi dan lagi. Sama, seperti pesona gadis itu, yang bahkan belum hilang meski sudah tiga tahun.
...🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃...
Jadi gimana??
Sudah mulai tertarik belum?
*Jangan lupa tekan Love ❤️💙 untuk mendapatkan notiv updatenya*
*Juga jempolnya ya **☺️*
*Kasih hadiah atau vote boleh banget **☺️*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
Nur Fatmawati
sempat mikir "logo nanas" emang ada ??? /Grin//Grin/
2024-04-01
1
girlie_tazzmania
Visual penampilan Kenneth udah bs bygkann dan cocok, scra Yang Yang ganteng, authormpinter jg pilih visual tokoh utama novel ini, jd penasaran dgn visual tokoh Kia , semoga aja jg super cantik jg, biar kita para pembaca cerita ini, bs setuju kl Kenneth berjodoh dgn Kia. 💖💖😅😅
2023-11-27
0
Metro Kdw
bagus Thor
2023-11-12
0